Kemoterapi: Persiapan dan Prosedur

Kemoterapi: Persiapan dan Prosedur

Share

Kanker masih menjadi penyakit dengan kematian tertinggi di dunia. Beragam penelitian dilakukan untuk mendapatkan pencegahan, perawatan dan penyembuhan kanker, serta berupaya menurunkan angka kematian. Kemoterapi merupakan salah satu upaya penyembuhan yang saat ini umum digunakan dalam penyembuhan dan perawatan pasien kanker.

Kavacare telah merangkum informasi seputar kemoterapi, mulai dari pengertian, persiapan, hingga prosedur kemoterapi. Simak penjelasan berikut ini untuk informasi selengkapnya.

Apa Itu Kemoterapi?

Kemoterapi adalah penanganan kanker dengan menggunakan obat tertentu untuk membunuh sel kanker. Perlu diketahui bahwa tidak semua obat untuk mengobati kanker bekerja dengan cara yang sama. Saat ini, sudah banyak jenis obat yang digunakan untuk mengobati kanker dalam proses kemoterapi.

Kemo dianggap sebagai pengobatan yang sistemik karena obat akan menyebar ke seluruh tubuh dan mampu membunuh sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh dari tumor asal. Hal ini membuatnya berbeda dari sisi perawatan, seperti operasi atau radiasi. 

Kemoterapi seringkali digunakan dalam kombinasi dengan terapi lainnya, seperti radiasi, pembedahan atau terapi hormon. Penggunaan terapi kombinasi bergantung pada:

  • Lokasi sel kanker
  • Stadium serta jenis kanker yang dimiliki
  • Kesehatan pasien secara keseluruhan
  • Perawatan kanker yang telah dilakukan sebelumnya
  • Preferensi perawatan.

 

Baca Juga: 9 Efek Samping Kemoterapi dan Cara Mengatasinya

 

Tujuan Kemoterapi

Dengan berbagai kemungkinan yang ada, kemoterapi memiliki tiga tujuan utama, antara lain:

Upaya Menghancurkan dan Mencegah Penyebaran Sel Kanker 

Apabila memungkinkan, kemoterapi dilakukan untuk menyembuhkan kanker, dimana kanker dihancurkan, hilang dan tidak kembali. Dalam prosesnya, dokter tidak menggunakan kata ‘menyembuhkan’ kecuali sebagai kemungkinan atau hasil pengobatan yang diharapkan. 

Meski penyembuhan mungkin menjadi tujuan dan menjadi harapan, kemoterapi tidak selalu berhasil dengan tujuan menyembuhkan. Terkadang, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengetahui apakah kanker benar-benar hilang atau penderita benar-benar sembuh. Ada juga pasien yang tidak respon terhadap pengobatan kemoterapi, sehingga kemoterapi tidak menjamin kesembuhan. Namun, pada beberapa kasus kanker, kemoterapi menjadi solusi terbaik yang dihadirkan

Mengontrol

Tujuan lain dari kemoterapi adalah mengendalikan. Dalam kasus ini, kemoterapi digunakan untuk mengecilkan tumor dan/atau menghentikan pertumbuhan serta penyebaran sel kanker dalam tubuh. Hal ini membantu penderita kanker memiliki prognosa yang lebih baik.

Pada banyak kasus, kanker tidak sepenuhnya hilang, namun dikendalikan dan dikelola sebagai penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit jantung. Dalam kasus lain, kanker mungkin dapat hilang untuk sementara, namun memiliki kemungkinan dapat kembali.

Meringankan

Kemoterapi juga dapat digunakan untuk meringankan gejala yang disebabkan oleh kanker. Hal ini disebut paliatif, kemoterapi paliatif atau pengobatan dengan tujuan paliatif. Saat kanker berada di stadium lanjut, tidak dapat dikendalikan, serta telah menyebar, pemberian kemoterapi bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup atau membantu meringankan gejala yang ada.

Kapan Membutuhkan Kemoterapi?

Dokter akan merekomendasikan penggunaan kemoterapi saat sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain di luar area tumor asal. Namun, kemoterapi juga dapat digunakan untuk:

  • Mencoba menghentikan kanker agar tidak kembali setelah opersai atau radioterapi
  • Mengecilkan kanker sebelum operasi atau radioterapi
  • Pengobatan sendiri, apabila jenis kanker sangat sensitif
  • Mengobati kanker yang telah menyebar dari tumor asal

Sebelum Operasi atau Radioterapi

Tujuan dilakukannya kemoterapi sebelum operasi adalah untuk mengecilkan tumor sehingga pasien akan memerlukan sedikit operasi atau lebih mudah untuk mengeluarkan semua kanker. Mengecilkan kanker dengan kemoterapi mungkin juga dilakukan agar pasien dapat melakukan radioterapi di area tubuh yang lebih kecil. Melakukan kemoterapi sebelum pengobatan lain dengan cara ini disebut dengan pengobatan neoadjuvant, atau lebih dikenal dengan pengobatan primer.

Setelah Operasi atau Radioterapi

Tujuan dilakukannya kemoterapi setelah operasi atau radioterapi yakni untuk menurunkan risiko kanker datang kembali. Hal ini disebut dengan pengobatan adjuvant. Kemoterapi akan bersirkulasi ke seluruh tubuh dan membunuh atau menghancurkan sel kanker yang terlepas dari tumor asal sebelum operasi dilakukan.

Saat Kanker Menyebar 

Dokter mungkin menyarankan kemoterapi apabila ada kemungkinan kanker akan menyebar, atau saat sudah menyebar. Sel kanker sendiri dapat lepas dan ‘berjalan’ ke bagian lain tubuh melalui aliran darah atau sistem limfatik. Sel-sel dapat menetap di bagian lain dari tubuh dna berkembang menjadi tumor baru, yang disebut dengan kanker sekunder atau metastasis. Obat atau kemoterapi dapat beredar dalam aliran darah ke seluruh tubuh untuk menghancurkan sel kanker yang telah menyebar.

 

Baca Juga: Radioterapi Novalis, Inovasi Teknologi Pengobatan Kanker

 

Persiapan Sebelum Kemoterapi

Bagaimana Anda mempersiapkan kemoterapi bergantung pada jenis obat yang akan diterima dan bagaimana obat akan diberikan. Umumnya, dokter akan memberi petunjuk khusus untuk mempersiapkan perawatan kemoterapi.

Berikut beberapa persiapan yang mungkin perlu Anda lakukan sebelum kemoterapi.

Menjalani Tes dan Prosedur untuk Memastikan Tubuh Siap Menerima Kemoterapi

Tes ini termasuk tes darah yang berfungsi untuk memeriksa fungsi ginjal dan hati, serta tes jantung guna memeriksa kesehatan jantung – apakah tubuh siap untuk memulai kemoterapi. Apabila ada masalah, dokter mungkin akan menunda perawatan atau memilih obat kemoterapi lain dengan dosis yang lebih aman.

Memiliki Perangkat yang Dimasukkan Melalui Pembedahan Sebelum Kemoterapi Intravena

Apabila Anda akan menerima kemoterapi secara intravena atau dimasukkan melalui pembuluh darah, dokter mungkin akan merekomendasikan perangkat, seperti kateter, pompa atau port. Kateter atau perangkat lain ditanam melalui pembedahan ke dalam pembuluh darah besar, biasanya pada bagian dada. Obat kemoterapi dapat diberikan melalui alat tersebut.

Rencanakan Kemungkinan Efek Samping

Tanyakan kepada dokter mengenai efek samping apa yang mungkin terjadi selama dan setelah kemoterapi, serta buat pengaturan yang sesuai. Contohnya, apabila perawatan kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan rambut, pertimbangkan untuk merencanakan penggunaan rambut palsu atau penutup kepala seperti topi.

Persiapkan Perawatan Pertama

Tanyakan kepada dokter atau perawat kemoterapi Anda bagaimana mempersiapkan kemoterapi. Hal ini mungkin berguna untuk datang ke perawatan kemoterapi pertama dengan istirahat dan persiapan yang cukup. Anda mungkin bisa mengonsumsi makanan ringan sebelumnya apabila obat kemoterapi menimbulkan rasa mual.

Bagaimana Prosedur Kemoterapi?

Umumnya kemoterapi diberikan dalam bentuk pil atau diberikan langsung ke pembuluh darah melalui suntikan atau infus. Selain itu, kemoterapi juga dapat diberikan dengan beberapa cara lain, yaitu:

  • Beberapa jenis kanker kulit dapat diobati dengan pemberian krim kemoterapi
  • Kemoterapi dapat diberikan langsung ke dalam tumor, bergantung pada lokasi tumor. Apabila Anda menjalani operasi pengangkatan tumor, dokter dapat menanamkan cakram yang larut lambat melepaskan obat dari waktu ke waktu
  • Beberapa jenis kemoterapi dapat diminum melalui pil
  • Kemoterapi dapat diberikan ke bagian tubuh tertentu melalui pengobatan lokal, seperti langsung ke perut, dada, sistem saraf pusat atau ke kandung kemih melalui uretra
  • Obat kemoterapi cair dapat diberikan dalam satu suntikan, atau dapat memasang port tempat jarung dimasukkan untuk setiap perawatan. Metode infus dengan port hanya melibatkan rasa sakit di tempat suntikan selama kunjungan pertama, namun jarum port dapat mengendur bergantung tingkat aktivitas Anda.

Jadwal kemoterapi Anda, seperti seberapa sering menerima perawatan, akan disesuaikan. Perawatan dapat diubah apabila tubuh Anda tidak dapat menangani pengobatan dengan baik, atau dapat ditingkatkan atau dikurangi bergantung pada seberapa baik sel kanker bereaksi terhadap pengobatan.

Pasca Kemoterapi

Dokter dan tim perawatan kanker Anda akan secara teratur memantau keefektifan perawatan Anda. Hal ini mencakup teknik pencitraan, tes darah dan tes lainnya. Dokter akan menyesuaikan perawatan kapan saja bergantung pada reaksi dan hasil kemoterapi.

Semakin banyak Anda berbagi dengan dokter bagaimana kemoterapi mempengaruhi Anda, semakin baik pengalaman perawatan Anda. Selain itu, Anda juga dapat memberi tahu dokter tentang efek samping atau masalah terkait perawatan yang Anda alami sehingga mereka dapat menyesuaikan perawatan Anda jika diperlukan.

 

Baca Juga: Peran Nutrisi yang Baik pada Penderita Kanker

 

Pertanyaan Seputar Kemoterapi

Apa Saja Risiko dan Efek Sampingnya?

Kemoterapi dirancang untuk membunuh sel yang membelah dengan cepat. Sedangkan sel kanker adalah jenis yang membelah dengan cepat, sel-sel lain di tubuh juga akan menyesuaikan. Sel-sel di area berikut dapat terpengaruh oleh kemoterapi, yakni:

  • Kulit
  • Darah
  • Rambut
  • Lapisan saluran usus

Efek samping dari kemoterapi yang mungkin akan Anda rasakan yaitu:

  • Demam
  • Kerontokan rambut
  • Infeksi
  • Diare
  • Kelelahan
  • Hilangnya nafsu makan
  • Mulut kering
  • Mual
  • Pengurangan berat badan
  • Anemia
  • Konstipasi
  • Mudah memar dan pendarahan yang berlebihan
  • Muntah
  • Nyeri akibat kerusakan saraf
  • Susah berkonsentrasi
  • Insomnia
  • Perubahan pada kulit dan kuku
  • Sakit saraf
  • Lymphedema
  • Gangguan memori
  • Perubahan kesuburan
  • Perubahan seksual

Di sisi lain, kemoterapi juga dapat menyebabkan efek samping bersifat jangka panjang dimana mungkin muncul kerusakan pada:

  • Organ reproduksi
  • Paru-paru
  • Hati
  • Ginjal
  • Saraf

Terdapat kemungkinan berkembangnya kanker kedua akibat kemoterapi. Sebelum memulai perawatan, konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan risiko dan gejala apa saja yang harus diwaspadai.

Apa Tandanya Kemoterapi Berhasil?

Tingkat keberhasilan kemoterapi akan ditentukan melalui tes diagnostik, meliputi pemeriksaan fisik, tes darah, MRI dan CT scan, serta tes biomarker dengan beberapa indikator dan parameter. Sulit untuk mengatakan apakah kemo bekerja tanpa melakukan tes diagnostik.

Anda mungkin melihat peningkatan gejala kanker dengan kondisi:

  • Rasa sakit yang lebih sedikit atau jarang
  • Berkurangnya bengkak pada kelenjar getah bening
  • Tingkat energi yang lebih baik

Berikut beberapa jenis respon yang mungkin muncul.

  • Complete response, ini berarti tidak ada kanker yang terdeteksi tersisa di tubuh Anda
  • Partial response, kemoterapi telah membantu mengecilkan tumor kanker serta mencegah penyebaran, namun sel kanker masih ada di tubuh Anda
  • Stable disease, hal ini berarti kemoterapi tidak mengubah jumlah kanker di tubu Anda dan tumor paapun yang Anda miliki sebelumnya tidak menyusut ataupun tumbuh
  • Disease progression, kanker telah tumbuh dan ada bukti lebih banyak penyakit dibandingkan sebelum dimulainya perawatan kemoterapi. Pengujian juga dapat menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke daerah baru

Makanan Apa yang Dibutuhkan Ketika Kemoterapi?

Saat menerima kemoterapi, dokter akan memantau jenis sel darah putih yang disebut dengan neutrofil. Neutrofil merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, dimana kondisi kadar neutrofil rendah secara tidak normal, maka disebut dengan neutropenia.

Apabila Anda menderita neutropenia, maka akan memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi, maka sangat penting untuk menjaga konsumsi makanan untuk meminimalkan risiko infeksi. Perhatikan agar tetap menjaga pola makan seimbang, mengonsumsi makanan kaya akan antioksidan dalam jumlah yang cukup, serta menjaga higienitas makanan yang dikonsumsi.

Berapa Biaya Kemoterapi?

Biaya kemoterapi di Indonesia memiliki biaya yang beragam, bergantung pada fasilitas kesehatan, tingkat atau stadium kanker yang diderita, serta jenis kankernya. Biaya kemoterapi di Indonesia berkisar dari Rp 400.000 hingga belasan juta rupiah. Namun, saat ini kemoterapi juga dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan dengan tanpa biaya apapun atau gratis. Untuk informasi kisaran biaya, Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter atau staf medis di mana Anda dirawat dan konsultasi mengenai asuransi apa saja yang dapat digunakan.

Apabila Anda memerlukan konsultasi lebih lanjut mengenai kemoterapi, mulai dari cara penanganan, efek samping, risiko, hingga biaya yang mungkin diperlukan selama kemoterapi, Anda dapat berkonsultasi dengan layanan Medical Assistance KavaLink dari Kavacare. Hubungi kami melalui Whatsapp di nomor 0857-8000-8707 dan mulai konsultasi gratis Anda hari ini.

Sumber:

  1. Healthline https://www.healthline.com/health/cancer/signs-that-chemo-is-working#defining-response diakses 11 Februari 2023
  2. Breastcancer.org https://www.breastcancer.org/managing-life/diet-nutrition/healthy-eating-during-treatment/tips-eating-during-chemotherapy#section-since-chemotherapy-knocks-down-the-immune-system-are-there-any-foods-you-would-tell-people-to-avoid-during-chemotherapy-people-are-told-to-avoid-grapefruit-and-grapefruit-juice-when-theyre-on-certain-medicines-and-some-people-have-been-told-to-avoid-green-tea diakses 11 Februari 2023
  3. American Cancer Society https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/chemotherapy/how-is-chemotherapy-used-to-treat-cancer.html diakses 11 Februari 2023
  4. Cancer Research UK https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/treatment/chemotherapy/when-you-might-have-chemotherapy#:~:text=Your%20doctor%20might%20suggest%20chemotherapy,the%20bloodstream%20or%20lymphatic%20system. Diakses 11 Februari 2023
  5. Healthline https://www.healthline.com/health/chemotherapy#side-effects diakses 11 Februari 2023
  6. JCO Oncology Practice https://ascopubs.org/doi/full/10.1200/JOP.2013.001183 diakses 11 Februari 2023
  7. ACS Journals https://acsjournals.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/1097-0142(19890201)63:3%3C604::aid-cncr2820630334%3E3.0.co;2-2 diakses 11 Februari 2023
  8. ACS Journals https://acsjournals.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/%28SICI%291097-0142%2819971001%2980%3A7%3C1317%3A%3AAID-CNCR18%3E3.0.CO%3B2-A diakses 11 Februari 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare