Membangun Komunikasi Efektif dan Efisien dalam Layanan Kesehatan

Membangun Komunikasi Efektif dan Efisien dalam Layanan Kesehatan

Share

Komunikasi efektif dan efisien dalam layanan kesehatan memiliki peran yang vital bagi keselamatan pasien. Tidak hanya dalam menyampaikan informasi pelayanan yang tersedia namun juga saat harus memberikan kabar kurang menyenangkan. 

Bagi calon maupun pasien terdaftar, komunikasi yang efektif dari pihak rumah sakit dapat memberikan rasa nyaman juga menumbuhkan kepercayaan bahwa kesehatan mereka adalah prioritas. Sesuatu yang seharusnya menjadi pondasi dalam pemberian layanan kesehatan namun seringkali terkendala karena keterbatasan kemampuan berkomunikasi.

 

Melakukan Komunikasi Efektif dalam Pelayanan Kesehatan

Bagi tenaga medis, komunikasi yang efektif berarti dapat menyampaikan informasi dan diagnosa dengan cepat dan tepat. Komunikasi efektif dan efisien dalam layanan kesehatan juga berarti dapat menyampaikan istilah-istilah medis yang kompleks dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami pasien.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh tenaga medis dalam menciptakan komunikasi yang efektif dalam memberikan pelayanan, yaitu:

Pahami Standar Metode Komunikasi di Lokasi Kerja

Sebagai tenaga profesional, pastikan sudah memahami aturan juga alur komunikasi yang diterapkan di rumah sakit tempat Anda bekerja. Komunikasi antar staf, dengan dokter dan perawat juga dengan pasien bisa memiliki pola yang berbeda. Pastikan penyampaian informasi tidak melanggar aturan namun tetap sesuai dengan lawan bicaranya.

Sederhanakan Jalur Komunikasi

Dalam pembuatan laporan kesehatan dan catatan medis, seringkali tenaga medis harus membuat salinan berulang kali. Hal ini dapat menurunkan keefektifan penyampaian data juga komunikasi karena banyaknya salinan data yang harus dipersiapkan tenaga medis. Ditambah potensi hilang atau tertukarnya salinan catatan medis. Dengan memanfaatkan teknologi berbentuk database pihak rumah sakit bisa mempermudah akses penyampaian informasi ini dengan lebih teratur dan terstruktur.

Manfaatkan Teknologi yang Tersedia

Penggunaan teknologi berbentuk aplikasi layanan kesehatan di masa kini bukanlah sesuatu yang asing. Keberadaan aplikasi layanan kesehatan bisa membantu dokter dan pasien dalam membuat penilaian kondisi awal sebelum melakukan diagnosa mendalam saat pertemuan tatap muka. Pasien juga bisa melakukan booking jadwal bertemu dengan lebih mudah.

Jadikan Komunikasi Sebagai Bagian dari Organisasi

Dengan menjadikan komunikasi efektif sebagai budaya dari organisasi, hal ini akan menumbuhkan lingkungan kerja yang terbiasa menyampaikan informasi secara tepat guna. Penerapan standar metode komunikasi dibarengi dengan pemanfaatan teknologi yang tepat dapat mempermudah pekerjaan tenaga medis, staf umum hingga pasien secara berkesinambungan.

Selain tips di atas, dalam bidang pelayanan kesehatan terdapat sejumlah metode komunikasi yang umum ditemukan. Berikut beberapa teknik komunikasi dan dokumentasi dalam pelayanan kesehatan.

SOAP

Metode SOAP adalah singkatan dari subjective, objective, assessment and plan. Metode ini termasuk dalam metode dokumentasi pelayanan kesehatan tertua yang digunakan sejak hampir 50 tahun lalu. Dengan menerapkan metode ini, tenaga medis dapat membuat framework yang membantu mereka tetap fokus terhadap tugas-tugasnya secara spesifik. Secara umum, catatan dengan metode SOAP berisi informasi dan status kesehatan pasien yang nantinya digunakan untuk menentukan tindakan medis juga membantu komunikasi pasien dengan dokter/perawat.

  • Subjective : Berisi kendala yang dikeluhkan oleh pasien. Bagian ini dapat berisi gejala, kondisi, diagnosa sebelumnya maupun deskripsi lain yang digunakan pasien untuk menjelaskan permasalahan kesehatan yang dirasakan.
  • Objective : Berisi data yang dikumpulkan dari pemeriksaan pasien meliputi kondisi vital, hasil pemeriksaan laboratorium, hasil imaging maupun data dari diagnosa lainnya
  • Assessment : Pengkajian hasil temuan kondisi pasien. Bagian ini diisi dengan daftar diagnosa, diskusi, juga perencanaan tindakan selanjutnya.
  • Plan : Bagian ini mendiskusikan secara menyeluruh prosedur yang harus dilakukan tenaga medis dalam penanganan pasien. Keperluan pengecekan kesehatan tambahan, rencana penanganan selanjutnya termasuk kebutuhan konseling pasien termasuk dalam bagian plan.

Catatan SOAP yang lengkap harus mempertimbangan semua informasi dari aspek subjektif dan objektif agar dapat menyusun rencana penanganan dengan tepat dan sesuai kebutuhan pasien.

 

SBAR

Metode SBAR adalah salah satu metode komunikasi yang umum digunakan di bidang pelayanan kesehatan. SBAR terdiri dari situation, background, assessment and recommendations. Berikut penjelasan SBAR dalam pelaksanaannya di lapangan:

  • Situation : Laporan singkat dan jelas terkait kondisi terkini pasien. Bagian ini meliputi nama pasien, tanggal masuk, dokter dan perawat yang bertanggung jawab, keluhan dan diagnosa medis.
  • Background : Penjelasan kondisi pasien secara lengkap meliputi riwayat penyakit dan pengobatan sebelumnya. Rekam medis pasien diletakkan di bagian ini.
  • Assessment : Adalah pengkajian kondisi pasien terkini meliputi hasil temuan pengamatan dan pengecekan kesehatan pasien (suhu badan, tekanan darah, status nutrisi dan sebagainya)
  • Recommendation : Rekomendasi tindakan perawatan yang dibuat berdasarkan data dari situation, background dan assesment

Metode SBAR dapat meningkatkan kemampuan tenaga medis dalam mengidentifikasikan kondisi dan keluhan pasien dengan lebih efisien dan sistematis hingga tahap pemberian tindakan yang tepat.

 

Pelaporan Kegawatdaruratan

Dalam melaporkan situasi gawat darurat, pola penyampaian informasi dan metode komunikasi yang digunakan dapat berubah. Hal ini karena informasi dalam situasi ini bersifat sensitif terhadap waktu yang membuat tenaga medis harus bertindak lebih cepat dari situasi normalnya.

Tujuan pelaporan kegawatdaruratan selain untuk memberikan pelayanan yang tepat dalam waktu yang terbatas juga untuk memecah situasi yang kompleks menjadi bagian yang lebih sederhana. 

Metode yang umum digunakan dalam pelaporan ini disebut dengan metode ABCDE.

ABCDE

Metode ABCDE dalam penanganan kegawatdaruratan terdiri dari Airway, Breathing, Circulation, Disability dan Exposure. Metode ini dipergunakan untuk pasien dengan tingkat kegawatan tinggi atau kritis yang membutuhkan penanganan secepat mungkin. Pada situasi yang genting, tenaga medis dengan pengetahuan ABCDE yang baik dapat memberikan tambahan waktu bagi keseluruhan tim dalam memberikan pertolongan medis. 

ABCDE dilakukan dengan cara seperti berikut:

  • Airway : Pengecekan gangguan pada jalur pernapasan dengan menengadahkan kepala dan dagu pasien.
  • Breathing : Mendengarkan dan merasakan bagaimana pasien bernapas. Hal ini untuk menentukan apakah pasien memerlukan tindakan pertolongan jantung paru (resusitasi) maupun alat bantu napas lainnya.
  • Circulation : Pengecekan sirkulasi dan tekanan darah pasien
  • Disability : Pengecekan tingkat kesadaran pasien dengan menggunakan tingkatan Alert (sadar sepenuhnya), Voice Responsive (merespon terhadap suara), Pain Responsive (merespon terhadap rasa sakit), dan Unresponsive (tidak merespon)
  • Exposure : Pengecekan bagian kulit yang terekspos termasuk pengecekan suhu tubuh.

 

Pembuatan Catatan Medis yang Komprehensif

Dalam membuat catatan medis, tenaga kesehatan bertanggung jawab memastikan data yang dimasukan lengkap dan tersusun secara sistematis. Hasil pencatatan medis yang akurat serta lengkap dapat membantu pihak dokter maupun keluarga pasien dalam mendapatkan pelayanan sesuai keperluan.

Dua contoh catatan medis yang perlu dijaga kelengkapannya antara lain adalah resume medis dan discharge planning atau rencana kepulangan pasien.

Resume Medis

Resume medis adalah catatan ringkasan pelayanan pasien meliputi diagnosis penyakit serta intervensi medis maupun non medis yang dilakukan selama masa rawat inap. Informasi dalam resume medis berguna bagi koder untuk menentukan kode diagnosis juga kode prosedur yang perlu dilakukan. Kode-kode tersebut nantinya akan dimasukkan ke sistem informasi rumah sakit juga menjadi dasar penentuan tarif pelayanan kesehatan.

Discharge Planning

Sesuai dengan namanya discharge planning adalah serangkaian proses yang membantu keluarga pasien untuk melakukan perawatan setelah pasien dipulangkan. Dalam discharge planning terdapat informasi kebutuhan juga rencana perawatan yang bisa keluarga pasien lakukan di rumah.

Penyusunan discharge planning sifatnya harus konsisten untuk semua pasien dan sudah melalui diskusi antara tenaga kesehatan dengan pasien maupun keluarga terkait.

Jika Anda masih kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan dengan komunikasi yang efektif, Anda bisa berkonsultasi dengan konsultan medis profesional di Kavacare.id. Silakan hubungi kami di 08111446777 untuk mendapatkan konsultasi gratis pelayanan kesehatan.

 

Sumber:

  1. Effective Communication Between Healthcare https://www.onpage.com/effective-communication-between-healthcare-professionals-best-practices/#:~:text=What%20Is%20Effective%20Communication%20in%20Healthcare%3F,understand%20health%20status%20and%20needs  diakses 7 Agustus 2022
  2. SOAP Notes https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482263/ diakses 7 Agustus 2022
  3. SBAR Tool SBAR Tool: Situation-Background-Assessment-Recommendation | IHI – Institute for Healthcare Improvement diakses 7 Agustus 2022
  4. Initial assessment and treatment with the Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure (ABCDE) approach Initial assessment and treatment with the Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure (ABCDE) approach diakses 7 Agustus 2022
  5. Kelengkapan Pengisian Resume Medis di Rumah Sakit sebagai Penentuan Diagnosis https://news.unair.ac.id/2020/11/03/kelengkapan-pengisian-resume-medis-di-rumah-sakit-sebagai-penentuan-diagnosis/#:~:text=Resume%20medis%20merupakan%20catatan%20ringkasan,maupun%20nonmedis%20yang%20telah%20dilakukan diakses 7 Agustus 2022
  6. Discharge Planning dalam Keperawatan http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/discharge-planning-dalam-keperawatan/#:~:text=Discharge%20Planning%20adalah%20suatu%20proses,sakit%20dalam%20upaya%20meningkatkan%20atau diakses 7 Agustus 2022
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare