Pentingnya Kebersihan Mulut Bagi Kesehatan Diri

Pentingnya Kebersihan Mulut Bagi Kesehatan Diri

Share

Mungkin belum banyak yang tahu, kebersihan mulut dan gigi adalah awal dari kesehatan seluruh tubuh. Karena itulah kita selalu diberi nasihat untuk merawat kesehatan gigi sedari kecil. Pentingnya gigi dan mulut yang sehat makin tampak manfaatnya ketika berusia dewasa hingga lanjut usia. Kesehatan mulut dan gigi lansia akan menentukan kualitas hidup di masa senja.

Gigi dan Mulut Sehat                               

Kesehatan raga tidak hanya membutuhkan pola hidup aktif dan sehat. Menjaga kebersihan mulut dan gigi juga dapat membantu tubuh melawan infeksi dan bakteri. Infeksi mulut dan gigi bisa berujung pada masalah kesehatan yang lebih serius dan mengancam jiwa.

Seperti bagian tubuh lain, mulut kita penuh dengan bakteri. Bakteri tidak selalu menimbulkan penyakit. Ada pula bakteri baik yang membantu sistem tubuh manusia. Kebanyakan bakteri di mulut tidak membahayakan, seperti Lactobacillus. Tapi bakteri jahat juga bisa memenuhi mulut jika kesehatannya tak terjaga. Mulut adalah pintu masuk menuju saluran pernapasan dan pencernaan. Ketika mulut menjadi rumah yang nyaman bagi bakteri jahat karena tak sehat, bisa terjadi penyakit yang menyerang sistem pernapasan atau pencernaan, bahkan berpengaruh ke sistem lain.

Secara normal, pertahanan alami tubuh serta perawatan mulut dan gigi sehari-hari seperti sikat gigi dan penggunaan benang gigi (flossing) bisa mengendalikan bakteri jahat. Namun, tanpa upaya menjaga kesehatan, bisa terjadi infeksi mulut dan gigi seperti penyakit gusi dan kerusakan gigi.

Kesehatan mulut dan gigi lansia harus menjadi perhatian karena lebih rentan terhadap penyakit. Masalah yang tampaknya kecil seperti sakit gigi atau gigi berlubang bisa mempengaruhi cara makan, minum, atau berbicara. Pada akhirnya, lansia sulit menjaga kualitas hidupnya karena aktivitasnya sehari-hari terganggu akibat masalah gigi dan mulut. Lebih-lebih jika masalah itu menyebabkan penyakit yang lebih membahayakan.

Risiko Mulut dan Gigi Tidak Sehat                                

Mulut dan gigi yang sehat membuat kita lebih dapat menikmati makanan dan minuman. Kurangnya kesehatan gigi dan mulut bisa mendatangkan risiko seperti:

Kerusakan gigi

Gigi memiliki lapisan luar yang keras bernama enamel. Tiap hari, plak yang terdiri atas bakteri menumpuk di gigi. Bakteri ini memproduksi asam yang bisa membahayakan enamel dan menimbulkan lubang pada gigi.

Penyakit gusi

Penyakit ini terjadi ketika plak menumpuk hingga di bawah garis gusi. Bisa terjadi infeksi mulut dan gigi yang merusak gusi dan tulang yang menahan posisi gigi. Penyakit gusi ringan atau gingivitis ditandai dengan gusi yang lunak, berwarna merah, dan mudah berdarah. Jika penyakit sudah parah, infeksi bisa menyebabkan luka dan gusi berdarah, sakit saat mengunyah, bahkan gigi copot.

Mulut kering

Mulut kering terjadi tatkala tidak ada air ludah atau saliva yang cukup untuk menjaga mulut tetap basah. Akibatnya, sulit untuk makan, menelan, merasakan makanan, dan bahkan berbicara. Mulut kering bisa meningkatkan risiko kerusakan gigi, infeksi jamur dalam mulut, dan gigi berlubang.

Kanker rongga mulut

Kurangnya kesehatan gigi dan mulut lansia bisa memicu kanker rongga mulut. Jenis kanker ini lebih mungkin terjadi pada orang berusia 40 tahun ke atas.

Penyakit kardiovaskuler

Bakteri dalam mulut bisa berjalan lewat pembuluh darah dan memicu peradangan arteri hingga menyebabkan masalah jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung, angina (nyeri dada), gangguan irama jantung, dan stroke.

Endokarditis

Penyakit ini terjadi karena peradangan endokardium atau lapisan dalam jantung. Peradangan dapat terjadi karena infeksi bakteri dari mulut yang masuk ke aliran darah dan menempel di lapisan dalam jantung.

Bagaimana Cara Memiliki Mulut dan Gigi Sehat                               

Kesehatan mulut dan gigi lansia bisa didapatkan dengan rajin merawat gigi dan mulut tiap hari. Perawatan untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi bisa dilakukan sejak bayi. Berikut ini beberapa cara memiliki mulut dan gigi sehat:

  • Sikat gigi Anda setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi ber-fluoride yang bisa menguatkan gigi
  • Floss gigi Anda setidaknya sekali sehari
  • Jangan merokok atau mengonsumsi produk tembakau lain
  • Jika mengonsumsi obat-obatan, tanyakan kepada dokter apakah obat itu memiliki efek samping yang dapat merusak gigi
  • Cek mulut Anda secara teratur untuk melihat apakah ada masalah pada gigi yang terlihat
  • Kunjungi dokter gigi Anda setiap enam bulan untuk pemeriksaan dan pembersihan rutin  

Terapi yang Bisa Dilakukan di Rumah                           

Anda dapat melakukan terapi untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi sendiri di rumah. Kunci utamanya adalah memelihara kebersihan mulut guna menghilangkan plak dan bakteri. Terapi yang paling efektif adalah rajin menggosok gigi untuk memutus mata rantai penyebab infeksi mulut dan gigi.

Cara lainnya:

  • Menggunakan benang gigi untuk mengambil sisa makanan yang terselip di gigi. Sisa makanan yang kerap tak terjangkau sikat gigi ini bisa membuat gusi bengkak dan gigi rusak.
  • Berkumur dengan obat kumur yang mengandung bahan-bahan tertentu untuk mengangkat sisa makanan serta menekan pertumbuhan bakteri, mencegah pembentukan plak, dan menyegarkan napas.
  • Mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket karena dapat lama menempel pada gigi dan gusi.
  • Hindari pemakaian tusuk gigi karena justru bisa melukai gigi dan gusi.

Memiliki Kebiasaan yang Baik Sejak Dini                                

Kesehatan mulut dan gigi lansia bisa dipupuk sedari dini. Anak-anak perlu diberi pendidikan tentang pentingnya kesehatan mulut dan gigi. Orang tua juga harus memberikan bimbingan dan teladan untuk membentuk kebiasaan yang baik sejak mereka kecil agar terbawa hingga dewasa.

Salah satu kebiasaan yang kerap terlewat padahal penting untuk mencegah infeksi mulut dan gigi adalah sikat gigi pada malam hari sebelum tidur. Pastikan orang tua mendampingi anak sikat gigi saat malam sehingga mereka tidak malas-malasan. Kebiasaan penting lainnya adalah rutin mengunjungi dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan mulut dan gigi. Meski menolak, anak sebaiknya dibujuk untuk menjalani pemeriksaan rutin setidaknya enam bulan sekali.

Peran Perawat Homecare untuk Membantu Kesehatan Mulut dan Gigi Lansia      

Bagi lansia, sebaiknya ada caregiver atau perawat homecare yang membantu mereka sehari-hari untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Terlebih jika sudah ada masalah mulut dan gigi yang mengganggu aktivitas sehari-hari hingga menurunkan kualitas hidup. Perawat homecare bisa membantu lansia dalam hal memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan:

  • Menyikat gigi dua kali sehari selama dua menit memakai pasta gigi ber-fluoride
  • Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi
  • Membilas gigi palsu setelah makan, menyikat gigi palsu, serta mengeluarkan dan menyimpan gigi palsu di air sebelum tidur
  • Membatasi makanan ringan dan minuman manis
  • Membuat janji dan mendampinginya bertemu dengan dokter gigi
  • Memperhatikan gejala infeksi mulut dan gigi yang mungkin menandakan masalah yang lebih besar

Lansia yang memiliki keterbatasan karena sedang atau baru selesai menjalani perawatan karena penyakit tertentu lebih membutuhkan keberadaan caregiver untuk membantu meningkatkan kualitas hidup mereka. Kavacare menyediakan layanan perawatan pribadi di rumah untuk pendampingan aktivitas sehari-hari. Misalnya pendampingan makan, minum, berpakaian, hingga toilet untuk lansia. Hubungi Kavacare di 08111446777 untuk mendapatkan layanan homecare berupa pendamping aktivitas sehari-hari di rumah Anda.

Sumber:

Taking Care of Your Teeth and Mouth.
https://www.nia.nih.gov/health/taking-care-your-teeth-and-mouth. Diakses 24 Januari 2022

Everything You Need to Know About Dental and Oral Health.
https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health. Diakses 24 Januari 2022

Dental Care Utilization among Caregivers Who Care for Older Adults.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4393712/. Diakses 24 Januari 2022

Geriatric Oral Health: A Review Article.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4295446/. Diakses 24 Januari 2022

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare