Efek Long Covid, Apa yang Harus Dilakukan?

Efek Long Covid, Apa yang Harus Dilakukan?

Share

Dunia sempat digemparkan dengan datangnya wabah COVID-19 yang kemudian menjadi pandemi selama 2 tahun. Indonesia tidak luput melakukan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk menghentikan penyebaran virus hingga akhirnya meresmikan New Normal di tahun 2021. Umumnya virus COVID-19 akan mati dalam kurun waktu 14 hari sejak virus masuk ke dalam tubuh. Namun dalam beberapa kasus, virus ini hidup lebih lama dan menyebabkan efek long COVID. 

Kavacare telah merangkum informasi seputar long COVID dan apa saja efek long COVID pada manusia. Untuk informasi lebih lengkap, simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Efek Long Covid?

Mayoritas penderita COVID-19 akan sembuh (tanpa gejala) dalam kurun waktu 14 hingga 20 minggu setelah virus berhasil masuk ke dalam tubuh. Dalam kurun waktu tersebut, virus akan mati dengan sendirinya seiring perkembangan imun tubuh dalam melawan virus. Namun, beberapa kasus mulai dari bergejala ringan hingga berat memiliki gejala yang lebih lama dari kurun waktu tersebut. Gejala yang dialami oleh para penderita ini sering disebut dengan long COVID atau sindrom pasca COVID-19.

Long covid ini sendiri memunculkan berbagai gejala baru, infeksi kembali, atau infeksi berkelanjutan yang dialami dalam kurun waktu lebih dari empat minggu setelah terinfeksi virus COVID-19. Pada beberapa kasus, sindrom long COVID ini berjalan berbulan-bulan atau bertahun-tahun, hingga dapat menyebabkan kecacatan.

Penelitian menunjukkan bahwa antara satu bulan dan satu tahun setelah terkena COVID-19, 1 dari 5 orang berusia 18 hingga 64 tahun mempunyai setidaknya satu kondisi medis yang berkaitan dengan efek COVID-19 atau efek long COVID. Meski pandemi telah berlalu, hingga saat ini, para ahli masih melakukan penelitian mengenai virus COVID-19 dan efek long COVID.

Gejala Long COVID

Beberapa gejala yang mungkin dirasakan oleh penderita long COVID antara lain:

  • Nyeri otot
  • Sesak napas
  • Anosmia atau hilang fungsi indra pencium dan perasa
  • Kelelahan esktrim
  • Gejala dapat memburuk apabila penderita beraktivitas terlalu berat atau terlalu stress

Di sisi lain, terdapat bebrapa gejala lainnya yang mungkin dirasakan penderita long COVID setelah terinfeksi COVID-19, yakni:

  • Muncul ruam pada tubuh
  • Brain fog atau kesulitan berpikir atau berkonsentrasi
  • Insomnia atau sulit tidur
  • Jantung berdebar
  • Nyeri sendi
  • Sesak atau nyeri dada
  • Sakit perut, mual dan diare
  • Pusing
  • Perubahan siklus menstruasi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Depresi dan rasa cemas berlebih
  • Demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan perubahan indra penciuman atau perasa
  • Sakit telinga
  • Kesemutan

 

Baca Juga: Terapi Paska COVID-19

 

Faktor Risiko Efek Long COVID

Dalam beberapa kasus, efek long COVID erat kaitannya dengan penderita komorbid atau penderita yang memiliki penyakit bawaan. Penyakit komorbid ini dapat menjadi faktor risiko efek long COVID. Beberapa faktor risiko long COVID antara lain:

  • Memiliki penyakit parah akibat infeksi COVID-19, terutama apabila dirawat di rumah sakit atau memerlukan perawatan intensif
  • Memiliki kondisi medis tertentu sebelum terinfeksi COVID-19 – seperti penyakit komorbid: jantung, darah tinggi, diabetes, obesitas
  • Memiliki kondisi yang mempengaruhi organ dan jaringan (sindrom inflamasi multisystem) saat terkena COVID-19 atau sesudahnya
  • Penderita yang belum pernah mendapat vaksin COVID-19

Apa yang Harus Dilakukan?

Dalam beberapa kasus, gejala long COVID dapat berkurang dengan perawatan rumahan – seperti konsumsi obat, olahraga, istirahat yang cukup ataupun berjemur. Namun, apabila Anda merasakan gejala selama hampir empat minggu, ada baiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter. Berikut beberapa hal yang dapat Anda persiapkan saat bertemu dokter, yaitu:

  • Kapan Anda mulai merasakan gejala
  • Seberapa sering Anda mengalami gejala
  • Apa yang membuat gejala semakin memburuk
  • Bagaimana gejala mempengaruhi aktivitas Anda

Setelah berkonsultasi dan mengecek kondisi Anda, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes lanjutan seperti tes laboratorium – pengecekan darah atau tes fungsi hati. Ada pula beberapa tes yang diperlukan untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti rontgent dada berdasarkan gejala yang diderita. Anda dapat menjelaskan secara rinci apa saja gejala yang diderita untuk membantu dokter menentukan langkah pengobatan.

 

Dapatkan Layanan: Cek Darah di Rumah

 

Pertanyaan Umum Seputar Long COVID

Selain informasi di atas, kami juga merangkum beberapa pertanyaan yang umum muncul seputar efek long COVID. Antara lain:

Berapa Lama Efek Long COVID Berlangsung?

Penderita long COVID mungkin akan merasakan gejala dalam jangka waktu yang berbeda-beda, antara lebih dari empat minggu hingga berbulan-bulan lamanya. Gejala mungkin dapat menghilang dalam beberapa waktu dan kembali lagi, bahkan dengan tingkat yang lebih serius.

Gejala yang dirasakan tiap orang akan berbeda, bergantung kondisi tubuh, kegiatan sehari-hari penderita, hingga penyakit bawaan dari penderita. Maka perlu diperhatikan gejala-gejala yang mulai dirasakan dan segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lain apabila gejala yang dirasakan semakin kuat.

Organ Apa yang Paling Terdampak?

Penderita long COVID yang juga menderita penyakit bawaan rentan kemungkinan mengalami kerusakan beberapa organ, seperti kulit, ginjal, jantung hingga otak. Peradangan serta masalah sistem imun juga mungkin terjadi akibat efek long COVID. Selain itu, efek long COVID juga mungkin mengarah ke perkembangan kondisi baru, seperti diabetes atau kondisi jantung serta sistem saraf.

Penderita COVID-19 parah yang pernah dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit dapat menderita kelemahan ekstrem serta gangguan stress pascatrauma, yakni kondisi kesehatan mental yang dipicu peristiwa mengerikan.

Kavacare hadir bersama tenaga medis yang ahli di bidangnya untuk membantu Anda menghadapi efek long covid melalui telekonsultasi atau layanan dokter ke rumah dan perawat ke rumah. Untuk informasi lebih lanjut segera hubungi nomor WhatsApp Kavacare Support di 0811-1446-777.

Sumber:

  1. COVID-19: Long-term Effects https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/in-depth/coronavirus-long-term-effects/art-20490351 diakses 28 November 2022
  2. Long-term Effects of Coronavirus (Long Covid) https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-COVID-19/long-term-effects-of-coronavirus-long-covid/ diakses 28 November 2022
  3. Long Covid https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/long-term-effects/index.html diakses 28 November 2022
  4. Why Women are More Likely Than Men to Develop Long Covid https://www.healthline.com/health-news/why-women-are-more-likely-than-men-to-develop-long-covid#Preventive-measures diakses 28 November 2022
  5. Long Covid and its Management https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9305273/ diakses 28 November 2022
  6. Characteristics and Impact of Long Covid: Findings from an Online Survey https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0264331 diakses 28 November 2022
  7. Symptoms, Complications and Management of Long Covid: A Review https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/01410768211032850 diakses 28 November 2022
dr. Albert Novianto Kavacare
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Albert Novianto Kavacare

Care Pro, Dokter Umum Kavacare