Kanker Tulang: Gejala dan Penanganan

Kanker Tulang: Gejala dan Penanganan

Share

Kanker tulang mungkin bukan termasuk kanker yang umum terjadi, bahkan hanya termasuk pada 1% dari kasus kanker. Namun, akibat dari kanker tulang tidak dapat diremehkan. Kanker jenis ini biasanya berpengaruh pada rongga panggul atau tulang panjang di lengan dan tungkai kaki.

Seberapa berbahayakah kanker tulang? Bagaimana gejala dan cara mengobatinya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Kanker Tulang?

Kanker tulang adalah kanker yang berkembang di tulang. Walaupun sel-sel kanker ini tumbuh di tulang, sel-sel ini tetap dapat merugikan jaringan tulang yang normal. Kanker tulang sendiri dapat secara langsung tumbuh di tulang, tetapi ada pula yang berasal dari sel kanker dari organ atau jaringan lain. Tumor payudara, prostat, dan paru-paru adalah jenis tumor yang paling umum menyebar ke tulang.

Kanker tulang termasuk kanker yang jarang terjadi, dengan angka kejadian sebesar 0,2% dari semua kanker dan 5% dari kanker pada anak-anak. National Cancer Institute menunjukkan data kanker tulang pada orang dewasa adalah chondrosarcoma dengan angka kejadian 40% diikuti dengan osteosarkoma sebesar 28%, sedang pada anak-anak dan remaja, kanker tulang yang paling sering terjadi adalah osteosarkoma (56%) diikuti dengan ewing sarcoma (34%).

 

Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Deteksi Dini Kanker

 

Jenis Kanker Tulang dan Penyebabnya

Ada beberapa tipe kanker tulang berdasarkan letak sel dan jaringan dimana sel kanker bermula, tetapi secara umum kanker tulang terbagi menjadi kanker tulang primer dan kanker tulang sekunder. Kanker tulang primer terjadi ketika sel-sel kanker tumbuh di tulang itu sendiri, sedangkan kanker tulang sekunder terjadi ketika sel-sel kanker tumbuh dari organ-organ lain, lalu menyebar ke tulang.

Berikut adalah tipe-tipe kanker tulang yang paling umum:

Osteosarkoma

Osteosarkoma adalah tumor osteogenesis (pembentukan dan pertumbuhan tulang) yang sangat ganas di bagian tulang. Area paling umum yang terserang osteosarkoma adalah distal femur (tulang paha yang terjauh dari pangkal paha), proksimal tibia (tulang kering di bagian yang terdekat dengan porosnya), dan proksimal humerus (tulang lengan atas bagian terdekat dengan porosnya, dengan proses pergantian tulang yang tinggi.

Tanda-tanda dan gejala osteosarkoma dapat meliputi pembengkakan di dekat tulang, rasa sakit pada tulang atau sendi, dan cedera tulang atau tulang patah tanpa ada alasan yang jelas. Osteosarkoma terbagi menjadi dua bagian berdasarkan lokasinya, yaitu:

  1. Osteosarkoma Intrameduler
  2. Osteosarkoma yang terletak di permukaan

Chondrosarcoma

Chondrosarcoma adalah tipe kanker tulang kedua paling umum setelah osteosarkoma, dimana sel-sel kanker yang menghasilkan tulang rawan. Kanker ini ditandai dengan produksi tulang rawan hialin (terdapat pada batang tenggorokan, cuping hidung, persendian, tulang rusuk, dan tulang dada) yang membentuk matriks kartilago. Chondrosarcoma biasanya tumbuh di pelvis (tulang panggul), tungkai kaki, atau lengan pada orang dewasa usia paruh baya atau lansia.

Chondrosarcoma ini terdiri dari 3 stadium, dengan stadium III menjadi kondisi yang paling parah. Tipe kanker tulang ini cenderung berkembang dengan lambat sehingga tidak menunjukkan gejala-gejala pada awalnya. Kalau gejala muncul, maka gejala-gejalanya dapat berupa:

  • Rasa sakit yang bertambah;
  • Tumbuhnya benjolan atau area yang membengkak;
  • Lemahnya kontrol usus atau kontrol kemih, jika kanker menekan saraf tulang belakang.

Chondrosarcoma yang berkembang di bagian tengkorak dapat menimbulkan gejala-gejala neurologis, seperti:

  • Sakit kepala;
  • Pandangan ganda;
  • Suara berdenging pada telinga (tinitus).

Ewing Sarcoma

Sarkoma ewing paling sering terbentuk pada tulang tungkai kaki, lengan, kaki, tangan, dada, tulang panggul, tulang belakang, atau tengkorak. Walaupun jarang, tipe kanker ini bisa juga tumbuh di jaringan lunak di bagian torso, lengan, tungkai kaki, kepala, leher, dan retroperitoneum (area di bagian belakang abdomen di bagian dalam jaringan yang berada di dinding abdomen dan menutupi sebagian besar organ di abdomen) atau area lain. Tipe kanker ini paling sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda.

Tanda-tanda dan gejala-gejala Ewing Sarcoma termasuk:

  • Rasa sakit, pembengkakan hingga beberapa minggu atau bulan, atau rasa lunak di dekat area dimana tumbuhnya kanker;
  • Nyeri yang berselang dan meningkat pada malam hari;
  • Lokasi kanker pada rongga panggul dapat menyebabkan nyeri punggung;
  • Rasa mudah lelah;
  • Demam tanpa sebab;
  • Berkurangnya berat badan tanpa sebab.

Penyebab Kanker Tulang

Penyebab kanker tulang sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat faktor-faktor resiko yang dianggap menjadi pemicu kanker tulang.

  1. Sindrom genetik yang diwariskan. Sindrom genetik tertentu yang diwariskan dari keluarga dianggap meningkatkan resiko kanker tulang, termasuk sindrom Li-Fraumeni (sindrom pemicu kanker yang diwariskan) dan retinoblastoma (kanker mata) yang diwariskan.
  2. Penyakit tulang Paget. Penyakit ini paling umum terjadi pada lansia, berupa gangguan pada regenerasi tulang yang dapat membuat tulang menjadi rapuh. Penyakit ini dapat meningkatkan resiko kanker tulang di kemudian hari.
  3. Terapi radiasi untuk kanker. Paparan radiasi yang terlalu besar, seperti pada terapi radiasi kanker juga dapat meningkatkan resiko akan kanker tulang.

 

Baca Juga: 9 Efek Samping Kemoterapi dan Cara Mengatasinya

 

Komplikasi pada Kanker Tulang

Setiap penyakit dan kondisi-kondisi yang mengikutinya dapat menimbulkan komplikasi. Komplikasi pada kanker tulang adalah sebagai berikut:

  1. Patah tulang patologis, yaitu patah tulang akibat penyakit tertentu.
  2. Kambuh atau tumor yang tumbuh kembali.
  3. Penyebaran tumor yang meluas.
  4. Hilangnya kepadatan tulang. Kondisi ini terjadi akibat menurunnya kalsifikasi atau berkurangnya kepadatan tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Pada kanker tulang, hilangnya kepadatan tulang ini dapat diakibatkan oleh pengobatan kanker.

Ada pula komplikasi yang terjadi akibat pengobatan kanker, yaitu:

1. Operasi, seperti:

  • Infeksi pada bagian operasi atau pada implan tulang;
  • Kegagalan implan;
  • Implan biologis yang tidak menyatu atau patah.

2. Kemoterapi, seperti:

  • Efek samping jangka pendek, seperti anemia, mual dan muntah, malaise (rasa lemah, tidak nyaman, tidak enak badan, dst), dan alopecia (rambut rontok);
  • Efek samping jangka panjang, seperti kardio toksisitas (kerusakan jantung akibat senyawa toksik), renal toksisitas (kerusakan ginjal akibat senyawa toksik), berkurangnya pendengaran, dan meningkatnya risiko kanker sekunder.

3. Radioterapi, seperti:

  • Efek samping yang timbul akibat terapi radiasi, seperti ketergantungan pada area yang diterapi, mempengaruhi kulit, organ pada rongga panggul, saluran pencernaan, dan paru-paru;
  • Efek samping jangka panjang, yaitu kemungkinan meningkatnya risiko kanker sekunder, walaupun bersifat kecil.

Pertanyaan Seputar Kanker Tulang

Bagaimana Cara Mengobati Kanker Tulang?

Ada beberapa metode pengobatan kanker tulang dan pengobatan ini membutuhkan pendekatan multi disiplin, tergantung pada tipe tumor, stadium berapa, dan pilihan pasien. Beberapa pengobatan yang umum untuk kanker adalah:

  • Operasi. Tumor stadium rendah biasanya menggunakan eksisi lebar (mengangkat bagian tulang yang terserang dengan sebagian jaringan yang sehat), sedangkan tumor stadium yang lebih tinggi membutuhkan eksisi radikal (mengangkat tulang yang terserang dan jaringan lunak yang berhubungan).
  • Kemoterapi, biasanya dilakukan per siklus yang meliputi obat kemoterapi untuk beberapa hari. Obat ini terdiri dari induksi dan terapi kombinasi pasca operasi. Kemoterapi biasanya digunakan untuk osteosarcoma dan ewing sarcoma.
  • Radioterapi, yang biasanya dilakukan untuk pengobatan kanker lokal apabila operasi tidak bisa mengangkat jaringan tumor seluruhnya atau tumor tidak dapat dijinakkan. Chondrosarcoma adalah kanker yang resisten terhadap terapi ini, sedangkan ewing sarcoma sensitif terhadap terapi radiasi. 
  • Pada beberapa kasus osteosarkoma, terapi mungkin dibarengi dengan pemberian mifamurtide dan terapi obat ini biasanya dilakukan dua kali per minggu selama 12 minggu dan sekali seminggu untuk 24 minggu berikutnya. Setelah pengobatan kanker, Anda akan diminta untuk kontrol rutin selama 2 tahun setelah pengobatan selesai dan mungkin setiap 3 bulan. Frekuensinya akan berkurang seiring dengan waktu.

 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Rumah Sakit Berobat Kanker di Thailand

 

Bisakah Benar-benar Sembuh?

Apabila sel-sel kanker tumbuh pada area tertentu, osteosarkoma mempunyai angka harapan hidup 10 tahun sebesar 60%, tetapi angka ini turun hingga 20%-30% pada pasien dengan kanker metastasis (menyebar).

Pada chondrosarcoma, angka harapan hidup tergantung pada stadiumnya. Pada stadium I, angka harapan hidup 5 tahun sebesar 83%, sedangkan hanya 53% pasien yang bertahan hidup hingga 5 tahun pada kanker stadium II dan III.

Pada ewing sarcoma, angka harapan hidup 5 tahun adalah sebesar 70%-80% kalau kanker terlokalisasi, tetapi turun hingga 50% pada kanker paru metastasis dan kurang dari 30% pada kanker metastasis yang menyebar ke anggota tubuh lain.

Jika Anda mencari referensi untuk tujuan berobat kanker tulang di dalam negeri maupun luar negeri, Anda bisa berkonsultasi dengan Konsultan Medis KavaLink dari Kavacare. Layanan Medical Assistance kami siap memberikan informasi lengkap terkait rumah sakit terbaik atau dokter spesialis untuk konsultasi second opinion untuk menjalani pengobatan kanker tulang. Hubungi kami melalui Whatsapp di nomor 0857-8000-8707 dan mulai konsultasi gratis Anda hari ini.

Sumber:

  1. Bone Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17745-bone-cancer diakses pada tanggal 30 Januari 2023
  2. Osteosarcoma Treatment (PDQ) – Patient Version. https://www.cancer.gov/types/bone/patient/osteosarcoma-treatment-pdq diakses pada tanggal 30 Januari 2023
  3. Bone Cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bone-cancer/symptoms-causes/syc-20350217 diakses pada tanggal 30 Januari 2023
  4. OSTEOSARKOMA: DIAGNOSIS DAN PENANGANANNYA. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjf5oGHv-X8AhXLTWwGHcm4B1AQFnoECA8QAQ&url=https%3A%2F%2Fojs.unud.ac.id%2Findex.php%2Fjim%2Farticle%2Fdownload%2F3882%2F2877%2F&usg=AOvVaw0p3y1rKEIvIIKoSgFMvVVm diakses pada tanggal 30 Januari 2023
  5. Chondrosarcoma. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chondrosarcoma/symptoms-causes/syc-20354196 diakses pada tanggal 30 Januari 2023
  6. Bone Cancer. https://www.nhs.uk/conditions/bone-cancer/ diakses pada tanggal 30 Januari 2023
  7. Living As Bone Cancer Survivor. https://www.cancer.org/cancer/bone-cancer/after-treatment/follow-up.html diakses pada tanggal 30 Januari 2023

 

dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare