Mengenal Berbagai Jenis Deteksi Dini Kanker

Mengenal Berbagai Jenis Deteksi Dini Kanker

Share

Walau kanker termasuk penyakit berbahaya dan mengancam jiwa, pasien kanker memiliki harapan hidup lebih besar jika penanganannya dilakukan sebelum kanker menyebar dan bersarang di berbagai organ tubuh. Maka deteksi dini kanker adalah langkah penting agar kanker dapat ditangani secepat mungkin.

Berikut penjelasan mengenai pengertian dan cara deteksi dini kanker.

Apa Itu Deteksi Dini Kanker?

Deteksi dini kanker adalah upaya menemukan gejala atau perubahan pada tubuh yang mengarah pada kanker. Langkah ini sangat besar dampaknya pada pasien kanker. Diagnosis dan penanganan sedini mungkin sebelum sel kanker menyebar dapat meningkatkan kesuksesan pengobatan.

Kanker dapat menyebabkan perubahan pada tubuh. Anda bisa memerhatikan apakah ada bentuk fisik tubuh yang berubah, fungsi tubuh yang berbeda dari biasanya, atau hal-hal lain yang Anda rasakan tidak wajar dari kondisi normal. Contohnya:

  • Muncul benjolan atau bengkak
  • Perdarahan dan memar tanpa sebab
  • Nyeri muncul mendadak dan tidak kunjung hilang
  • Perubahan saat buang air besar maupun kecil
  • Perubahan pada kulit
  • Kesulitan mengunyah, menelan, atau menggerakkan lidah
  • Berat badan turun tanpa sebab
  • Kelelahan walau tidak banyak beraktivitas
  • Mendadak berkeringat setiap malam
  • Batuk yang berbeda dari biasanya

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala ini, jangan menunda konsultasi ke dokter untuk melakukan deteksi dini kanker. Pemeriksaan oleh tenaga medis profesional dapat memberikan diagnosis dini jika ada gejala kanker.

 

Baca Juga: Apa Saja Langkah-langkah Pengobatan Kanker?

 

Apa Itu Screening Kanker?

Screening atau skrining kanker mengacu pada beberapa tes sederhana yang dilakukan tenaga medis profesional untuk mendeteksi kanker pada mereka yang tidak bergejala. Skrining adalah bagian dari deteksi dini kanker. Anda bisa melakukannya kapan saja tanpa harus menunggu merasakan perubahan pada tubuh.

Tujuan dari skrining kanker adalah mengurangi terlambatnya penanganan kanker dan kematian akibat kanker. Metode skrining efektif, diterima secara luas, dan memberikan banyak manfaat untuk mereka dengan risiko kanker maupun yang merasa khawatir akan kesehatannya. Skrining pun bisa menjadi langkah awal pencegahan kanker.

Jenis-jenis Pemeriksaan untuk Deteksi Dini Kanker

Deteksi dini kanker dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung jenisnya.

1. Kanker Payudara

Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan pemeriksaan:

  • Mammografi, merupakan metode menggunakan X-ray yang secara khusus didesain untuk memeriksa apakah ada tumor atau anomali di payudara. Skrining ini juga disebut mammogram. Dianjurkan mulai usia 40 tahun, wanita mulai rutin melakukan skrining kanker dengan mammografi setiap tahunnya karena risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia
  • Pemeriksaan Klinik, dokter melakukan pemeriksaan fisik mulai dari mengamati bentuk dan mencari apakah ada perubahan pada payudara serta area puting
  • Pemeriksaan Mandiri, Anda bisa melakukan skrining payudara sendiri di rumah. Lakukan di depan cermin sambil menyentuh payudara, jika Anda merasakan benjolan asing atau perubahan lain pada payudara maka sebaiknya konsultasikan ke dokter
  • MRI, Magnetic Resonance Imaging (MRI) jarang dilakukan sebagai skrining kanker payudara. Namun MRI dapat dilakukan untuk memeriksa pasien dengan risiko tinggi kanker payudara, atau ketika pemeriksaan klinik ditemukan benjolan pada payudara. MRI dilakukan untuk mendapat gambar detail pada bagian dalam payudara.

2. Kanker Serviks

Pemeriksaan skrining kanker serviks bisa dilakukan dengan metode tes Human papillomavirus (HPV) dan tes pap atau pap smear.

  • Tes HPV, dilakukan dengan mengambil sampel sel dari bagian luar serviks. Sampel sel tersebut diperiksa di laboratorium untuk dilihat apakah di dalamnya terdapat virus HPV jenis tertentu. Ada beberapa jenis HPV yang memiliki keterkaitan dengan meningkatnya risiko kanker serviks
  • Tes pap, atau pap smear adalah skrining dengan mengambil sampel sel dari serviks. Kemudian diidentifikasi apakah terdapat sel prakanker atau sel kanker dalam sampel tersebut. Tes pap bisa dikombinasikan bersama tes HPV.

3. Kanker Kolorektal (Usus Besar)

Risiko kanker kolorektal atau usus besar dapat diskrining dengan:

  • Kolonoskopi, termasuk prosedur endoskopi (pemeriksaan untuk melihat bagian dalam tubuh). Pada prosedur ini, dokter menggunakan selang lentur dengan senter (kolonoskop) ke rektum (anus) untuk melihat adanya polip atau jaringan kanker. Polip yang ditemukan akan diangkat menggunakan alat lainnya, atau dilakukan pengambilan jaringan untuk biopsi
  • Sigmodoskopi, dengan selang lentur yang dilengkapi senter (sigmodoskop), dokter memeriksa bagian bawah usus besar. Sigmodoskopi tidak dapat mencapai area atas usus besar. Jika pada prosedur ini ditemukan polip, dokter akan menganjurkan pasien melakukan kolonoskopi
  • Tes Darah Samar Feses (FOBT),  atau Fecal occult blood test adalah pemeriksaan mencari adanya darah pada feses yang merupakan gejala polip atau kanker
  • Double Contrast Barium Enema, metode ini menggunakan sinar X (X-ray) pada area usus besar dan rektum. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan jika kolonoskopi tidak bisa dilakukan. Prosedur ini dilakukan untuk melihat bentuk dan menemukan apakah terdapat perubahan pada usus besar
  • Tes DNA Sampel Feses, dari sampel feses pasien, diperiksa apakah ada perubahan DNA yang umumnya terjadi jika terdapat kanker atau polip di usus besar.

 

Baca Juga: Menjadi Caregiver bagi Pasien Kanker

 

4. Kanker di Area Leher dan Kepala

Deteksi dini kanker di area leher dan kepala seperti kanker nasofaring, kanker kelenjar air liur, serta kanker kanal sinus dilakukan melalui pemeriksaan umum. Pemeriksaan gigi dan mulut juga termasuk skrining kanker area oral. Dokter akan melihat hidung, mulut, dan tenggorokan pasien, lalu dicari apakah ada benjolan maupun gejala kanker.

5. Kanker Paru-paru

Skrining kanker paru-paru dilakukan dengan CT atau CAT scan, yaitu mengambil beberapa gambar bagian dalam tubuh dengan sinar X. Gambar-gambar tersebut dikombinasikan menjadi lebih detail oleh komputer untuk melihat adanya bentuk abnormal pada paru-paru maupun jaringan asing yang dicurigai sebagai kanker.

6. Kanker Prostat

Skrining dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

  • Digital Rectal Exam (DRE) atau metode colok dubur adalah prosedur pemeriksaan klinis, dokter akan meraba permukaan prostat dengan jari yang dilapisi sarung tangan berpelumas. Dokter akan meraba area prostat untuk menemukan adanya benjolan, serta memastikan apakah benjolan tersebut terasa keras atau lunak
  • Antigen Spesifik Prostat, adalah tes darah untuk mengukur senyawa tertentu (PSA) yang biasanya memiliki nilai lebih tinggi pada pasien pengidap kanker prostat.

 

Baca Juga: Makanan yang Meningkatkan Risiko Kanker Prostat

 

7. Kanker Kulit

Ada 3 cara untuk deteksi dini kanker kulit, yakni:

  • Pemeriksaan Kulit Menyeluruh, dilakukan oleh dokter spesialis kulit untuk menemukan apakah ada gejala kanker kulit pada seluruh bagian tubuh, seperti lesi yang terasa gatal atau nyeri
  • Dermoskopi, menggunakan alat dermatoskop, dokter mengevaluasi pola pigmentasi pada lesi di kulit. Cara ini biasanya digunakan untuk deteksi dini melanoma
  • Pemeriksaan Mandiri, Anda bisa memerhatikan apakah ada gejala kanker kulit, misalnya tanda pada kulit yang membesar, atau meminta bantuan pada keluarga untuk melihat kondisi kulit kepala dan area belakang leher.

Pertanyaan Umum Seputar Deteksi Dini Kanker

Apakah Semua Kanker Bisa Dideteksi Sejak Dini?

Beberapa jenis kanker lebih mudah dideteksi dini, seperti kanker kulit yang gejalanya cepat dikenali dengan pemeriksaan kulit dan kanker payudara yang menimbulkan benjolan asing. Namun ada pula kanker yang dapat tumbuh dan menyebar hingga bertahun-tahun sebelum akhirnya diketahui. Salah satu contohnya adalah kanker pankreas. Hingga saat ini belum ditemukan cara deteksi dini maupun skrining yang tepat untuk kanker pankreas.

Apakah Medical Check Up Rutin Bisa Membantu Deteksi Dini Kanker?

Melakukan medical check up rutin dapat menemukan penyakit lebih awal dan mempercepat penanganan sebelum terlambat, termasuk deteksi dini kanker. Beberapa jenis kanker tidak memiliki gejala dan belum ditemukan metode skrining yang tepat. Maka medical check up rutin bisa jadi pilihan Anda untuk mendeteksi kanker lebih awal.

Prosedur medical check up yang menyeluruh, mulai dari pemeriksaan fisik hingga dilakukan tes darah dapat mendeteksi kondisi abnormal pada tubuh yang mengacu pada kanker. Dokter pun dapat segera memberikan penanganan paling tepat dan meningkatkan kemungkinan pasien selamat.

Jika Anda ingin berkonsultasi lebih jauh seputar deteksi dini kanker hingga perawatan pasien kanker di rumah, dapat menghubungi Kavacare di nomor 0811 1446 777. Kami siap membantu dan memberikan solusi terkait masalah kesehatan untuk Anda, seperti layanan panggil dokter ke rumah atau perawat homecare profesional.

 

SUMBER:

  1. Cancer – Screening and early detection. https://www.who.int/europe/news-room/fact-sheets/item/cancer-screening-and-early-detection-of-cancer diakses 11 Oktober 2022
  2. Cancer Screening. https://www.cancer.net/navigating-cancer-care/prevention-and-healthy-living/cancer-screening diakses 11 Oktober 2022
  3. Can Pancreatic Cancer Be Found Early? https://www.cancer.org/cancer/pancreatic-cancer/detection-diagnosis-staging/detection.html diakses 11 Oktober 2022
  4. Checkups to Detect Cancer Early. https://www.eehealth.org/blog/2016/01/detect-cancer-early-with-regular-checkups-and-screenings/ diakses 11 Oktober 2022
  5. Early Detection of Cancer: how to spot cancer early. https://www.hse.ie/eng/services/list/5/cancer/prevention/early-detection-of-cancer-how-to-spot-cancer-early.html diakses 11 Oktober 2022
  6. How Long Can You Have Cancer Without Knowing? Plus Early Detection. https://www.healthline.com/health/how-long-can-you-have-cancer-without-knowing#early-late-stage-symptoms diakses 11 Oktober 2022
  7. Results from a routine blood test could help in early detection of cancer. https://evidence.nihr.ac.uk/alert/results-from-a-routine-blood-test-could-help-in-early-detection-of-cancer/ diakses 11 Oktober 2022
  8. The importance of early detection of cancer. https://www.wattanosothcancerhospital.com/en/all-about-cancer/the-importance-of-early-detection-of-cancer diakses 11 Oktober 2022
  9. Endoscopy vs Colonoscopy and other Endoscopic Procedures. https://www.cancercenter.com/cancer-types/colorectal-cancer/diagnosis-and-detection/colonoscopy-and-endoscopic-procedures diakses 1 November 2022
  10. Despite New Recommendations, Women In 40s Continue To Get Routine Mammograms At Same Rate. https://www.hopkinsmedicine.org/news/media/releases/despite_new_recommendations_women_in_40s_continue_to_get_routine_mammograms_at_same_rate diakses 1 November 2022
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare