Mengatasi Nyeri pada Pasien Kanker

Mengatasi Nyeri pada Pasien Kanker

Share

Mengidap penyakit kanker atau keganasan tidak selalu berarti merasa kesakitan terus menerus. Namun, jika memang timbul rasa sakit atau nyeri maka hal ini perlu dikonsultasikan kepada tim medis agar dapat memberikan penanganan tepat untuk mengatasi nyeri pada pasien kanker.

Nyeri ini tergantung pada jenis dan stadium kanker serta masalah kesehatan lainnya. Selain itu, nyeri juga dapat muncul akibat prosedur operasi, pemeriksaan, atau pengobatan. Adanya nyeri ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari seperti tidur, makan, beraktivitas, dan dapat sulit dipahami oleh teman dan keluarga. Hal ini menyebabkan munculnya rasa stress bahkan depresi.

Lalu, apakah nyeri ini dapat ditangani?

Nyeri mungkin tidak dapat hilang sepenuhnya tetapi tim medis dapat memberi bantuan mengatasi nyeri pada pasien kanker untuk menguranginya semaksimal mungkin.

Apa yang dapat dilakukan oleh pasien dan caregiver:

  • Berkonsultasi dengan tim medis
  • Menginformasikan jika obat yang diberikan kurang efektif atau membuat merasa mual
  • Menilai tingkat nyeri
  • Meminum obat sesuai petunjuk
  • Jangan tunggu hingga nyeri terlalu berat baru minum obat
  • Hindari menghentikan obat secara mendadak
  • Selalu memiliki persediaan obat di rumah

Ada beberapa jenis penanganan nyeri kanker yang dapat digunakan secara terpisah atau kombinasi:

  • Obat-obatan

Sebagian besar nyeri dapat ditangani dengan efektif menggunakan kombinasi obat-obatan. Jenis obat dapat diberikan tergantung tingkat nyeri. Sebagai tambahan dari obat nyeri yang umum (obat anti peradangan non steroid, asetaminofen, dan opioid), dapat juga diberikan obat anti kejang dan anti depresi.

  • Teknik Intervensi

Ada beberapa variasi pengobatan seperti pain pumps (pemasangan implan di bawah kulit) yang dapat menyalurkan obat nyeri langsung ke cairan spinal dan menghindari efek samping opioid. Pilihan lain adalah blokade saraf dengan menyuntikkan anestesi dekat saraf untuk mengurangi nyeri berat dari organ dalam akibat kanker. Ablasi dengan frekuensi radio bekerja dengan  menganggu sinyal nyeri menggunakan gelombang radio yang berhubungan dengan panas. Injeksi steroid epidural diberikan untuk nyeri yang tidak bergantung pada nyeri kanker dan terjadi karena kondisi osteoartritis. Stimulasi korda spinalis dilakukan dengan mengirimkan arus listrik kecil ke tulang belakang untuk mengobati nyeri yang muncul dari saraf. Tipe terapi ini sangat bermanfaat untuk pasien dengan nyeri berat pasca kemoterapi atau radiasi.

  • Terapi Holistik

Tim dokter dapat membantu kesehatan mental pasien dengan mengajari cara mengontrol nyeri melalui relaksasi atau terapi mindfulness. Terapi kognitif juga dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kemampuan menahan rasa nyeri.

Keluarga sebagai caregiver utama perlu memiliki partner yaitu tim dokter yang lengkap termasuk ahli onkologi, bedah, radioterapi, psikiater, dll untuk bersama-sama mengatasi nyeri pada pasien kanker.

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare