Mengenal Seputar Gagal Ginjal Akut

Mengenal Seputar Gagal Ginjal Akut

Share

Kasus gagal ginjal akut menjadi kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai. Dampaknya fatal bagi siapapun yang terserang, baik orang dewasa maupun anak-anak. Untuk memahami seputar gangguan ginjal ini, berikut informasi yang telah dirangkum oleh Kavacare.

Apa Itu Gagal Ginjal Akut?

Gagal ginjal akut terjadi saat secara mendadak ginjal tidak dapat menyaring darah. Ini dapat menyebabkan tingginya kadar zat-zat yang seharusnya disaring dan dibuang melalui urine, sehingga keseimbangan kimiawi darah dapat terganggu. Gagal ginjal akut dapat mengancam nyawa dan membutuhkan perawatan intensif.

Gejala gangguan ginjal dapat dicurigai jika seseorang mengalami kondisi antara lain:

  • Berkurangnya volume urine
  • Pembengkakan akibat retensi cairan
  • Kesulitan bernapas, napas terasa pendek
  • Lebih sering letih dan lemas
  • Linglung mendadak
  • Mual
  • Detak jantung tidak beraturan
  • Nyeri dan sesak pada dada
  • Kejang atau koma pada kasus parah

Namun terkadang gagal ginjal akut tidak memunculkan gejala dan baru terdeteksi secara tidak sengaja setelah melakukan pemeriksaan lain.

Penyebab dan Faktor Risiko Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut dapat terjadi bila tubuh mengalami kondisi yang menyebabkan terhambatnya aliran darah ke ginjal, adanya kerusakan pada ginjal secara langsung, atau adanya sumbatan saluran pembuangan urine sehingga limbah tubuh tidak bisa dibuang keluar.

1. Terhambatnya Aliran Darah ke Ginjal

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan aliran darah ke ginjal terganggu atau terhambat contohnya:

  • Perdarahan parah atau hilangnya cairan tubuh, sehingga jumlah volume cairan/darah yang ke ginjal berkurang
  • Serangan jantung, yang menyebabkan kerja jantung yang memompa aliran darah terganggu
  • Gagal fungsi hati (liver), fungsi liver yang berkurang contohnya ketika terjadi sirosis hati tingkat lanjut menyebabkan menurunnya efektivitas sirkulasi dan berkurangnya aliran darah ke ginjal
  • Konsumsi obat tekanan darah tertentu sehingga terjadi retensi cairan atau pembuangan cairan berlebih.
  • Luka bakar parah sehingga tubuh kehilangan banyak cairan.

2. Kerusakan Ginjal

Kondisi, penyakit, dan hal-hal tertentu bisa menimbulkan kerusakan pada ginjal, seperti:

  • Penggumpalan darah di pembuluh darah sekitar ginjal, sehingga aliran darah pada ginjal terganggu
  • Inflamasi pada bagian penyaringan dalam ginjal
  • Infeksi virus, yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel ginjal (contohnya COVID-19)
  • Obat-obatan tertentu (obat kemoterapi, antibiotik)
  • Senyawa beracun, misalnya benzene, etilen glikol, dan pestisida
  • Lupus
  • Scleroderma (penyakit langka yang menyerang jaringan ikat), pada kondisi langka dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang memburuk dengan cepat, kemudian menyebabkan kerusakan pada ginjal

3. Tersumbatnya Saluran Pembuangan Urine

Saluran pembuangan urine dapat tersumbat karena:

  • Kanker (kandung kemih, serviks, usus besar, prostat)
  • Batu ginjal
  • Pembengkakan prostat
  • Kerusakan saraf yang mengatur fungsi kandung kemih

Gagal ginjal akut biasanya memiliki kaitan dengan kondisi medis lainnya atau situasi pemicu masalah kesehatan. Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, antara lain:

  • Telah berusia lanjut
  • Mengidap diabetes
  • Mengidap tekanan darah tinggi
  • Mengalami gagal jantung kronis
  • Mengidap penyakit ginjal dan liver
  • Mengidap kanker
  • Adanya gangguan penyumbatan pada pembuluh darah di kaki dan tangan

 

Baca Juga: Mengenal Macam-Macam Luka Diabetes

 

Risiko dan Komplikasi Gagal Ginjal Akut

Jika tidak segera ditangani, gagal ginjal akut dapat menyebabkan kondisi membahayakan, bahkan fatal bagi kesehatan.

Komplikasi yang dapat terjadi, antara lain:

  • Penumpukan Cairan, cairan menumpuk di paru-paru karena sirkulasi pembuangan limbah tidak terjadi, kemudian memicu kesulitan napas
  • Nyeri Dada, dinding pelindung jantung dapat mengalami peradangan saat terjadi gagal ginjal akut, ini menimbulkan nyeri di area dada
  • Otot-otot Melemah, terjadi karena keseimbangan elektrolit pada darah terganggu, akhirnya sistem otot pun melemah
  • Kerusakan Ginjal Permanen, atau penyakit ginjal stadium akhir. Jika ini terjadi, pasien perlu melakukan cuci darah rutin seumur hidup atau mendapat transplantasi ginjal
  • Kematian, ginjal yang tidak lagi berfungsi menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, berakhir pada kematian penderitanya.

Apa yang Harus Dilakukan saat Terkena Gagal Ginjal Akut?

Jika Anda atau keluarga menunjukkan adanya gejala gagal ginjal akut, segera cari pertolongan medis. Kondisi ini perlu penanganan intensif di rumah sakit. Pemeriksaan akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis, kemudian dilakukan pengobatan untuk mengatasi pemicunya. Rangkaian perawatan akan dilakukan hingga ginjal kembali pulih.

Pada masa pemulihan, pasien perlu menjalani pola makan khusus untuk menghindari ginjal bekerja terlalu keras. Tergantung kondisi, rekomendasi yang diberikan contohnya:

  • Mengonsumsi makanan rendah potasium, seperti apel, kembang kol, anggur, stroberi, dan paprika. Sementara yang perlu dihindari adalah pisang, bayam, tomat, dan jeruk-jerukan. Pada pasien gagal ginjal akut, ginjal tidak dapat memproses potasium dengan baik, sehingga dapat terjadi penumpukan zat potasium pada darah yang mengganggu keseimbangan kimiawi darah
  • Menghindari produk dengan kandungan garam tinggi, contohnya makanan dalam kemasan, sup kalengan, dan fast food. Pasien sebaiknya mengurangi konsumsi garam setiap harinya
  • Membatasi asupan fosfor, fosfor adalah mineral yang terdapat pada oatmeal, sereal, kacang-kacangan, dan roti gandum. Kondisi gagal ginjal ini menyebabkan ginjal tidak dapat menyaring fosfor dengan baik, memicu kandungan fosfor terlalu tinggi dalam tubuh. Ketika kandungan fosfor terlalu tinggi dapat terjadi berbagai kerusakan pada tubuh, seperti tulang menjadi rapuh.

Hingga ginjal sembuh sepenuhnya, pasien perlu memperhatikan asupan makanan sesuai anjuran dokter. Perawatan pun terus dilakukan disesuaikan dengan kondisi ginjal.

 

Baca Juga: Makanan untuk Pasien Gangguan Ginjal yang Harus Diperhatikan

 

Pertanyaan Umum Seputar Gagal Ginjal Akut

Apakah Anak-anak Bisa Terkena Gagal Ginjal Akut?

Anak-anak dapat terserang kondisi ini. Jika orang dewasa lebih banyak mengalami gagal ginjal karena diabetes dan tekanan darah tinggi, penyebab pada anak-anak umumnya adalah:

  • Kondisi genetik atau penyakit keturunan seperti ginjal polikistik (munculnya banyak kista pada ginjal) dan sindrom Alport (sindrom langka yang merusak alat penyaringan ginjal)
  • Kelainan sejak lahir yang terjadi pada saluran kemih atau ginjal
  • Penyakit glomerular, jenis penyakit-penyakit yang merusak glomeruli (alat penyaringan pada ginjal)

Apa Saja Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak?

Gagal ginjal akut pada anak ditandai dengan fungsi ginjal yang menurun drastis secara tiba-tiba. Gejala yang muncul, yaitu:

  • Menurunnya volume urine, frekuensi buang air kecil, hingga anak tidak buang air kecil sama sekali
  • Demam, batuk, dan pilek
  • Mual dan muntah
  • Perubahan warna urine menjadi kecoklatan

Apa Saja Pemeriksaan Laboratorium untuk Mengecek Gagal Ginjal Akut?

Untuk menegakkan diagnosisnya, perlu dilakukan rangkaian pemeriksaan, yaitu:

  • Tes darah untuk memeriksa kemampuan ginjal menyaring darah atau disebut juga glomerular filtration rate (GFR)
  • Tes urine untuk memeriksa albumin. Albumin adalah protein yang dapat ditemukan pada urine jika terjadi kerusakan ginjal.

Apa Itu Etilen Glikol dan Apa Fungsinya?

Etilen glikol adalah senyawa buatan, berwarna bening dengan konsistensi menyerupai sirup dan memiliki rasa manis. Biasanya etilen glikol digunakan untuk produk-produk industri seperti cairan antibeku, cairan rem hidrolik, tinta, pulpen, pengencer, cat dinding, plastik, dan kosmetik. Etilen glikol tergolong sebagai bahan kimia berbahaya yang beracun jika tertelan.

Mengapa Etilen Glikol dapat Menyebabkan Gagal Ginjal Akut?

Jika tertelan, etilen glikol yang dicerna terpecah menjadi senyawa-senyawa beracun dan berbahaya untuk tubuh. Senyawa-senyawa dari etilen glikol memengaruhi sistem pusat saraf, kemudian menyerang jantung, dan ginjal. Jika senyawa-senyawa tersebut mencapai ginjal, dapat terjadi kondisi gagal ginjal ini.

Apakah Bisa Sembuh dari Gagal Ginjal Akut dengan Cuci Darah?

Cuci darah merupakan bagian dari proses pengobatan gagal ginjal ini, dikombinasikan dengan pemberian obat dan perawatan intensif untuk mengatasi kondisi ini. Dengan perawatan tepat, cukup besar kemungkinan fungsi ginjal dapat kembali.

Pada proses penyembuhan, pasien gagal ginjal akut membutuhkan dialisis atau cuci darah hingga ginjal berfungsi kembali. Diperkirakan butuh waktu beberapa minggu atau beberapa bulan sampai fungsi ginjal berangsur membaik.

Setelah dirawat di rumah sakit dan boleh pulang, pasien dalam fase pemulihan gagal ginjal akut masih membutuhkan pengawasan dan pendampingan perawatan. Anda dapat berkonsultasi seputar perawatan pasien gagal ginjal akut dengan menghubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777

 

SUMBER:

  1. Acute kidney failure. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-failure/diagnosis-treatment/drc-20369053 diakses 27 Oktober 2022
  2. Renal Failure in Children. https://www.rush.edu/kids/conditions/renal-failure-kidney-failure-children diakses 27 Oktober 2022
  3. Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak. https://dinkes.salatiga.go.id/gagal-ginjal-akut-progresif-atipikal-pada-anak/ diakses 27 Oktober 2022
  4. Ethylene Glycol: Systemic Agent. https://www.cdc.gov/niosh/ershdb/emergencyresponsecard_29750031.html diakses 27 Oktober 2022
  5. A Case of Ethylene Glycol intoxication with Acute Renal Injury. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5788815/ diakses 27 Oktober 2022
  6. Sudden Loss of Kidney Function: Do You Know What to Do in This Emergency?. https://www.kidney.org/news/kidneyCare/winter10/KidneyFunction diakses 27 Oktober 2022
  7. Chronic Kidney Disease Tests & Diagnosis. https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/chronic-kidney-disease-ckd/tests-diagnosis diakses 27 Oktober 2022
  8. Acute kidney injury spectrum in patients with chronic liver disease. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6676545/ diakses 14 November 2022
  9. Coronavirus: Kidney Damage Caused by COVID-19. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/coronavirus/coronavirus-kidney-damage-caused-by-covid19 diakses 14 November 2022
  10. Chemical Hazards & Occupational Kidney Disease. https://www.chemscape.com/resources/chemical-management/health-effects/kidney-damage diakses 14 November 2022
  11. Renal Involvement in Scleroderma. https://www.uofmhealth.org/conditions-treatments/rheumatology/renal-involvement-scleroderma diakses 14 November 2022
  12. High-potassium foods to avoid: Eating for chronic kidney disease. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321750 diakses 14 November 2022
  13. Phosphorus and Your Diet – Levels, diet, deficiency. https://www.kidney.org/atoz/content/phosphorus diakses 14 November 2022
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare