7 Rekomendasi Rumah Sakit Pengobatan Epilepsi di Luar Negeri

7 Rekomendasi Rumah Sakit Pengobatan Epilepsi di Luar Negeri

Share

Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat (neurologis) di mana aktivitas otak menjadi tidak normal sehingga menyebabkan kejang atau periode perilaku yang tidak biasa, hingga kadang-kadang kehilangan kesadaran. Siapa pun dapat mengalami epilepsi, baik laki-laki maupun perempuan dari semua ras, latar belakang etnis dan usia.

Berikut ini ulasan mengenai rekomendasi rumah sakit epilepsi di luar negeri bila Anda mencari alternatif pengobatan di luar negeri.

Ragam Penanganan dan Pengobatan Epilepsi

Beberapa prosedur tindakan penanganan epilepsi adalah sebagai berikut.

Pemberian Obat-Obatan

Kebanyakan penderita epilepsi dapat terbebas dari kejang dengan mengonsumsi obat antikejang, yang juga disebut obat antiepilepsi. Beberapa orang mungkin dapat mengurangi frekuensi dan intensitas kejang mereka dengan meminum kombinasi obat-obatan.

Operasi Epilepsi

Dengan operasi epilepsi, ahli bedah mengangkat area otak Anda yang menyebabkan kejang.

Dokter biasanya melakukan operasi ketika tes menunjukkan bahwa:

  • Kejang berasal dari area kecil yang terdefinisi dengan baik di dalam otak.
  • Area di otak yang akan dioperasi tidak mengganggu fungsi vital seperti berbicara, berbahasa, fungsi motorik, penglihatan atau pendengaran.

Untuk beberapa jenis epilepsi, pendekatan invasif minimal seperti ablasi laser stereotaktik yang dipandu MRI dapat menjadi penanganan efektif ketika operasi terbuka mungkin terlalu berisiko. Dalam prosedur ini, dokter mengarahkan probe laser termal ke area spesifik di otak yang menyebabkan kejang untuk menghancurkan jaringan tersebut.

Terapi

Beberapa contoh alternatif terapi untuk pengobatan epilepsi, antara lain:

  • Stimulasi saraf vagus.
  • Diet ketogenik.
  • Stimulasi otak dalam.
  • Neurostimulasi responsif.

 

Baca Juga: 7 Tips Perawatan Pasien Epilepsi

 

Pertolongan Pertama saat Kejang

Ketika melihat seseorang atau bersama dengan seseorang yang mengalami kejang, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama saat kejang seperti di bawah ini:

  1. Tetap tenang, jangan panik;
  2. Bersihkan area di sekeliling orang yang mengalami kejang agar tidak membahayakan;
  3. Jangan memindahkan posisi orang tersebut (kecuali jika berada di tempat yang membahayakan);
  4. Selalu bersama dengan orang yang mengalami kejang hingga mereka tenang;
  5. Jika terjadi di tempat umum, minta orang-orang untuk tidak mengerumuni orang yang mengalami kejang;
  6. Jangan menahan pergerakan mereka, jangan meletakkan apapun di mulut mereka;
  7. Perhatikan seberapa lama kejang berlangsung, biasanya sekitar 30 detik sampai 2 menit;
  8. Jika dibutuhkan (misalnya ketika kejang berlangsung selama 5 menit atau lebih), telepon 112 untuk panggilan darurat.

Rekomendasi Rumah Sakit Pengobatan Epilepsi

Berikut adalah beberapa rekomendasi rumah sakit epilepsi terkemuka di luar negeri.

Gleneagles Hospital, Singapore

Gleneagles Hospital Singapura, Gleneagles Hospital Singapore
Gleneagles Hospital Singapura

Rumah sakit ini diperlengkapi dengan berbagai teknologi untuk membantu proses diagnosa epilepsi, seperti Computerised Tomography (CT) Scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mengidentifikasi abnormalitas pada otak yang berpotensi menyebabkan kejang-kejang dan Elektroensephalogram (EEG) untuk merekam aktivitas listrik di otak. Bila penggunaan obat anti-epileptik tidak berhasil mengatasi kejang-kejang yang dialami pasien, Gleneagles Hospital Singapore juga menyediakan layanan bedah neurologis dan bedah radio stereotaktik/terapi radio stereotaktik terfraksinasi yang minimal invasif.

Pantai Hospital, Malaysia

Pantai Hospital KL Malaysia
Pantai Hospital KL Malaysia

Pantai Hospital menawarkan layanan medis terpadu yang komprehensif, termasuk untuk pengobatan epilepsi. Selain pemeriksaan fisik dan neurologis, Pantai Hospital juga menawarkan pemeriksaan CT dan MRI scan untuk mendiagnosis penyakit neurologi yang diderita oleh pasien.

Rumah sakit ini memiliki beragam pilihan pengobatan yang disesuaikan dengan tingkat keparahan serta jenis penyakit yang diidap pasien, seperti pemberian obat-obatan, terapi fisik dan okupasi untuk rehabilitasi, bedah otak, dan prosedur EVD (External Ventricular Drainage) yang digunakan dalam tindakan bedah saraf.

Bangkok Hospital, Thailand

Bangkok Hospital Thailand, Rekomendasi rumah sakit jantung
Bangkok Hospital Thailand

Bangkok Hospital memiliki Pusat Neurosains yang menyediakan pelayanan khusus untuk pasien penderita epilepsi. Rumah sakit ini mengimplementasikan berbagai teknologi seperti Electroencephalography (EEG), Magnetic Resonance Imaging (MRI), Epilepsy Monitoring Unit (EMU), dan Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT) yang berguna untuk melacak titik penyebab dari kejang-kejang yang dialami oleh pasien secara tepat dan akurat. Rumah sakit ini juga menyediakan berbagai layanan pengobatan untuk membantu proses penyembuhan pasien epilepsi, seperti obat oral, operasi, dan juga stimulasi saraf vagus dan otak dalam.

Phyathai 1 Hospital, Thailand

Phyathai 1 Hospital Thailand
Phyathai 1 Hospital

Sebagai salah satu rumah sakit dengan pusat bedah otak terbaik di Thailand, Phyathai 1 Hospital diperlengkapi dengan Pusat Neurologi yang menawarkan layanan medis untuk pasien penderita epilepsi. Pusat pelayanan medis ini didukung oleh tim dokter spesialis neurologi yang kompeten dan ahli di bidangnya, serta peralatan bedah yang modern dan canggih untuk memastikan bahwa seluruh prosedur pengobatan dapat berjalan secara aman dan efektif. Dengan fokus pada bidang neurologi dan pelayanan yang ramah terhadap pasien internasional, rumah sakit ini adalah pilihan yang ideal bagi Anda yang mencari pengobatan epilepsi di luar negeri.

Samsung Medical Center, Korea Selatan

Samsung Medical Center, berobat ke luar negeri
Samsung Medical Center

Samsung Medical Center memiliki Pusat Neurosains yang terdiri dari enam klinik spesialisasi, termasuk Klinik Epilepsi. Klinik ini menawarkan prosedur diagnosis dan pemeriksaan pra-bedah yang akurat dan dilengkapi dengan Epilepsy Monitoring Unit (EMU) sebagai unit rawat inap untuk mengevaluasi, mendiagnosis, dan menguji pasien epilepsi. Klinik Epilepsi di rumah sakit ini juga menawarkan terapi yang berorientasi pada pasien, dan difasilitasi dengan alat-alat bedah dengan tingkat kesuksesan tinggi untuk pasien yang menderita epilepsi refrakter.

Seirei Hamamatsu General Hospital, Jepang

Seirei Hamamatsu General Hospital Jepang
Seirei Hamamatsu General Hospital Jepang

Pusat Epilepsi di Seirei Hamamatsu General Hospital resmi dibuka pada tahun 2008 dengan tujuan untuk mensentralisasi pengobatan epilepsi yang sebelumnya dilakukan di berbagai departemen terpisah seperti pediatri, neurologi, dan neurosurgery.

Pusat Epilepsi ini menyajikan pengobatan komprehensif yang mencakup pengobatan melalui obat-obatan anti-epileptik, pemantauan EEG jangka panjang, prosedur bedah, terapi stimulasi saraf vagus, terapi diet, dan juga sistem “Epinet” yang diluncurkan pada tahun 2014 untuk membantu pasien mengontrol dan menindaklanjuti gejala epilepsi yang sudah lebih terkendali setelah menjalani proses pengobatan.

Shizuoka Institute of Epilepsy and Neurological Disorders, Jepang

Shizuoka Institute of Epilepsy and Neurological Disorders Jepang
Shizuoka Institute of Epilepsy and Neurological Disorders, Jepang

Sesuai namanya, instansi kesehatan ini secara khusus menangani penyakit epilepsi dan neurologi dengan fasilitas rawat inap maupun rawat jalan. Selain pemeriksaan secara berkala, Shizuoka Institute of Epilepsy and Neurological Disorder juga menyediakan program sekolah di rumah sakit serta terapi rehabilitasi untuk pasien anak, juga terapi okupasi, terapi latihan, fisioterapi, latihan neuropsikologi, bimbingan sehari-hari, dan dukungan sosial untuk pasien dewasa.

Untuk pasien epilepsi refrakter, tindakan bedah hanya akan dilakukan bila kondisi pasien memungkinkan, yang memerlukan pemeriksaan EEG jangka panjang dan evaluasi neuropsikologis untuk menentukan lokasi zona epileptogenik. Biasanya, tindakan bedah hanya akan ditawarkan pada pasien dengan gejala kejang-kejang yang terkontrol.

Estimasi Biaya Pengobatan Epilepsi di Luar Negeri

Rumah sakit rekomendasi di atas memiliki berbagai jenis layanan untuk menunjang pengobatan epilepsi dengan kisaran harga sebagai berikut:

Jenis Layanan

Biaya dalam USD Dollar

Biaya dalam Rupiah

Screen Prestige health screening package (termasuk MRI) di Gleneagles Hospital Singapore Mulai dari 4790 – 4963 USD Rp 72,7 – Rp 75,3 juta
Brain Health Screening Package Bangkok International Hospital Mulai dari 541 USD Rp 8,2 juta
Neurology Screening Program Phyathai 1 Hospital Mulai dari 481 USD Rp 7,3 juta
CT Scan Samsung Medical Center Mulai dari 120 – 204 USD Rp 1,8 – 3,1 juta
MRI Scan Samsung Medical Center Mulai dari 1.151 – 1.227 USD Rp 17,5 – 18,7 juta

 

Biaya yang tercantum di atas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan yang berlaku di masing-masing rumah sakit. Untuk mendapatkan rekomendasi rumah sakit epilepsi serta estimasi biaya yang lebih rinci, silakan hubungi Konsultan Medis KavaLink melalui WhatsApp 0857 8000 8707.

Sumber:

  1. Epilepsy – Symptoms and causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epilepsy/symptoms-causes/syc-20350093. Diakses 27 Maret 2023.
  2. Health Screening Packages & Medical Check-ups | Gleneagles Hospital. https://www.gleneagles.com.sg/facilities-services/diagnostic-tech-services/health-screening. Diakses 27 Maret 2023.
  3. brain healthy with Basic Brain Health Screening Package | Bangkok International Hospital. https://www.bangkokinternationalhospital.com/packages-promotions/brain-healthy-with-basic-brain-health-screening. Diakses 27 Maret 2023.
  4. Neurology Package – Phyathai 1 Hospital. https://phyathai1international.com/neurology-package/. Diakses 27 Maret 2023.
  5. 삼성서울병원 건강검진. http://www.samsunghospital.com/home/healthMedical/private/program/comprehensive/detailedCheckup01.do. Diakses 27 Maret 2023.
  6. 入院生活のご案内 | 静岡てんかん・神経医療センター. https://shizuokamind.hosp.go.jp/hospitalization/about/. Diakses 27 Maret 2023.

 

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare