Pertolongan Pertama saat Kejang: Penyebab dan Langkah

Pertolongan Pertama saat Kejang: Penyebab dan Langkah

Share

Kejang merupakan kondisi yang terjadi antara lain karena gangguan listrik yang tidak terkendali dan muncul secara tiba-tiba di otak dan dapat menyebabkan perubahan pada diri, mulai dari sikap, pergerakan, perasaan sampai pada kesadaran. Diperlukan pengetahuan tentang pertolongan pertama saat kejang agar bisa memberikan penanganan yang tepat.

Gangguan ini dapat terjadi ketika sel saraf atau neuron di otak yang bertugas untuk membuat, mengirim dan menerima gelombang listrik terhambat komunikasinya dengan sel-sel saraf dan otot yang ada di badan. Semua hal yang mengganggu komunikasi antara sel saraf di otak dengan sel saraf lainnya ini menyebabkan disfungsi otak sementara dan dapat mengarah kepada kejang.

Meski sebab paling umum daripada kejang adalah epilepsi, tidak semua orang yang mengalami kejang berarti menderita epilepsi. Di bawah ini, Kavacare menghimpun berbagai hal yang mungkin menjadi penyebab kejang dan bagaimana pertolongan pertama saat kejang.

Berbagai Penyebab Kejang

Penyebab kejang tergantung pada jenis kejangnya, apakah itu kejang fokal (focal seizures) yang dapat terjadi dengan atau tanpa kehilangan kesadaran, atau kejang umum (generalized seizures) yang melibatkan seluruh bagian di dalam otak

Namun, mencakup keduanya, secara umum penyebab kejang dapat dijabarkan sebagai berikut*:

  • Demam tinggi, yang terkait pada infeksi seperti meningitis;
  • Kekurangan tidur;
  • Cahaya yang menyilaukan, pola bergerak atau stimulan visual lainnya;
  • Hyponatremia (natrium darah rendah);
  • Pengobatan, seperti beberapa obat pereda nyeri, antidepresan atau terapi untuk berhenti merokok;
  • Trauma di kepala yang menyebabkan pendarahan di otak;
  • Kelainan pembuluh darah di otak;
  • Kelainan autoimun;
  • Stroke;
  • Tumor otak;
  • Penggunaan obat terlarang atau narkotika, seperti amphetamine atau kokain;
  • Penyalahgunaan alkohol dan;
  • Infeksi COVID-19.

 

Baca Juga: 7 Penyebab Demam dan Langkah Penanganannya

 

Pertolongan Pertama saat Kejang

Ketika melihat seseorang atau bersama dengan seseorang yang mengalami kejang, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama saat kejang seperti di bawah ini.

1. Anak-Anak

Infografis Pertolongan Pertama Kejang pada Anak Kavacare
Infografis Pertolongan Pertama saat Kejang pada Anak Kavacare

 

Ketika yang mengalami kejang adalah anak-anak, pertolongan pertama saat kejang yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Bersihkan area di sekeliling anak dari barang-barang yang dapat membahayakan;
  2. Tempatkan bantalan lembut di sekeliling anak untuk melindungi mereka dari melukai diri sendiri selama kejang;
  3. Dinginkan badan anak dengan cara membuka luaran atau baju mereka;
  4. Setelah kejang berhenti, tempatkan mereka di posisi pemulihan (berbaring menghadap samping);
  5. Telepon 112 untuk panggilan darurat.

2. Dewasa

Infografis Pertolongan Pertama Kejang pada Dewasa Kavacare
Infografis Pertolongan Pertama saat Kejang pada Dewasa Kavacare

 

Untuk orang dewasa, pertolongan pertama saat kejang yang perlu dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Tetap tenang, jangan panik;
  2. Bersihkan area di sekeliling orang yang mengalami kejang agar tidak membahayakan;
  3. Jangan memindahkan posisi orang tersebut (kecuali jika berada di tempat yang membahayakan);
  4. Selalu bersama dengan orang yang mengalami kejang hingga mereka tenang;
  5. Jika terjadi di tempat umum, minta orang-orang untuk tidak mengerumuni orang yang mengalami kejang;
  6. Jangan menahan pergerakan mereka, jangan meletakkan apapun di mulut mereka;
  7. Perhatikan seberapa lama kejang berlangsung, biasanya sekitar 30 detik sampai 2 menit;
  8. Jika dibutuhkan (misalnya ketika kejang berlangsung selama 5 menit atau lebih), telepon 112 untuk panggilan darurat.

 

Baca Juga: Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Serangan Jantung

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera lakukan panggilan darurat kepada dokter jika sudah melakukan pertolongan pertama saat kejang namun terjadi hal-hal berikut:

  • Kejang berlangsung selama 5 menit atau lebih;
  • Napas atau kesadaran tidak kembali setelah kejang berhenti;
  • Setelah kejang berhenti langsung disusul kejang selanjutnya;
  • Demam tinggi;
  • Mengalami kelelahan akibat panas (heat exhaustion);
  • Sedang dalam kondisi hamil;
  • Menderita diabetes. Penderita diabetes dapat mengalami kejang yang disebut dengan diabetic seizures. Kejang ini disebabkan oleh tingkat gula darah yang sangat rendah, bahkan memasuki level ekstrem (di bawah 30). Kejang yang disebabkan oleh tingkat gula darah rendah atau hypoglycemia dapat menyebabkan koma pada penderita diabetes jika tidak segera ditangani**;
  • Melukai diri sendiri selama kejang;
  • Kejang terjadi di dalam air, seperti di kolam renang atau di bak mandi;
  • Merupakan kejang pertama yang dialami oleh orang tersebut.

Pertanyaan Seputar Pertolongan Pertama saat Kejang

Apakah Kejang Berbahaya?

Kejang umum terjadi, sekitar 1 dari 10 orang memiliki kemungkinan mengalami kejang selama hidupnya. Meski begitu, kejang dapat menimbulkan risiko yang membahayakan diri seperti:

  • Jatuh. Jika Anda jatuh selama kejang, terdapat risiko cedera kepala atau patah tulang;
  • Tenggelam. Jika Anda mengalami kejang di dalam air, terdapat risiko untuk tenggelam;
  • Kecelakaan. Kejang menyebabkan kehilangan kesadaran atau kontrol yang menimbulkan risiko ketika sedang berkendara atau mengoperasikan peralatan;
  • Komplikasi kehamilan. Kejang selama kehamilan dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan anak, beberapa pengobatan anti-epilepsi juga meningkatkan risiko cacat lahir;
  • Masalah kesehatan mental. Orang yang mengalami kejang kemungkinan memiliki permasalahan psikologis seperti depresi dan kecemasan.

 

Baca Juga: Apa Itu Serangan Panik: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

 

Bagaimana Mencegah Kejang Kambuh Lagi?

Jika penyebab dari kejang dapat diidentifikasi dan dihilangkan, maka tidak perlu mendapatkan perawatan tambahan. Misalnya seperti kejang yang disebabkan oleh level gula darah yang rendah, infeksi, beberapa tumor hingga kelainan level natrium. Namun, jika penyebabnya tidak dapat dihilangkan, pengobatan dapat dilakukan untuk mengontrol kejang, meski manajemen terhadap kejang tersebut akan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap hidup Anda.

Beberapa pengobatan seperti mengontrol penggunaan alkohol, meminimalisir aktivitas yang menyebabkan cedera serius, hingga mengonsumsi obat anti kejang, dapat diberikan ketika Anda mengalami lebih dari satu kali kejang. Obat anti kejang digunakan untuk mengurangi risiko kejang kembali kambuh. 

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Kejang di Tempat Umum?

Ketika melihat orang atau bersama dengan orang yang mengalami kejang di tempat umum, terdapat langkah-langkah pertolongan pertama saat kejang yang perlu Anda lakukan:

  1. Tetap tenang, jangan panik;
  2. Pindahkan mereka hanya jika berada di tempat yang berbahaya, bersihkan area di sekeliling mereka agar tidak melukai diri;
  3. Lindungi kepala mereka, buat diri mereka merasa senyaman mungkin;
  4. Longgarkan bagian-bagian pakaian yang ketat seperti kerah atau dasi untuk memperlancar pernapasan;
  5. Minta orang-orang di sekeliling untuk tidak mengerumuni mereka;
  6. Jika kejang berhenti, tempatkan mereka di posisi pemulihan;
  7. Jika kesadaran mereka kembali, buat mereka duduk dengan nyaman;
  8. Tetap bersama mereka dan lakukan panggilan darurat apabila diperlukan;
  9. Perhatikan durasi kejang.

Terdapat juga beberapa hal yang tidak seharusnya dilakukan ketika seseorang sedang mengalami kejang seperti berikut ini:

  • Jangan pindahkan mereka jika tidak berada di tempat yang berbahaya;
  • Jangan menahan pergerakan mereka;
  • Jangan meletakkan apapun di mulut mereka;
  • Jangan memberikan makanan, minuman atau obat kepada mereka sebelum benar-benar sadar.

Jika kejang terjadi berulang dan Anda mengalami kesulitan dalam menanganinya, konsultasikan dengan Kavacare di nomor WhatsApp 0811 1446 777.. Dapatkan layanan telekonsultasi dengan dokter, panggil dokter ke rumah, atau perawat ke rumah untuk penanganan kejang serta perawatan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan. 

Sumber:

  1. Seizure first aid. https://www.cdc.gov/epilepsy/about/first-aid.htm. Diakses pada 10 Januari 2023.
  2. Seizure disorders. https://www.merckmanuals.com/home/brain,-spinal-cord,-and-nerve-disorders/seizure-disorders/seizure-disorders. Diakses pada 10 Januari 2023.
  3. Seizures in children. https://www.sja.org.uk/get-advice/first-aid-advice/paediatric-first-aid/seizures-in-children/. Diakses pada 10 Januari 2023.
  4. How Serious Are Seizures? https://www.epilepsy.com/what-is-epilepsy/understanding-seizures/how-serious-are-seizures. Diakses pada 10 Januari 2023.
  5. What to do if someone has a seizure (fit). https://www.nhs.uk/conditions/what-to-do-if-someone-has-a-seizure-fit/. Diakses pada 10 Januari 2023.
  6. Seizures. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/seizure/symptoms-causes/syc-20365711. Diakses pada 10 Januari 2023.
  7. General First Aid for Seizures. https://www.epilepsy.com/recognition/seizure-first-aid. Diakses pada 10 Januari 2023.
  8. Diabetes and Seizures: What Are They? What Are The Symptoms? https://www.thediabetescouncil.com/diabetes-and-seizures-what-are-they-what-are-the-symptoms/. Diakses pada 16 Januari 2023.
  9. Epilepsy. https://www.diabetes.co.uk/diabetes-complications/diabetes-and-epilepsy.html. Diakses pada 16 Januari 2023. 

 

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare