Apa Itu Serangan Panik: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Apa Itu Serangan Panik: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Share

Serangan panik atau panic attack adalah suatu kondisi yang muncul secara mendadak. Biasanya yang dirasakan adalah rasa takut yang hebat, kemudian memicu reaksi-reaksi fisik seolah nyawa tengah terancam. Padahal saat itu tidak ada bahaya yang benar-benar mengancam jiwa. Kondisi ini juga bisa muncul tanpa sebab yang jelas.

Kebanyakan orang hanya mengalami satu atau dua kali panic attack seumur hidupnya, kemudian ketika situasi yang memicu stres menghilang, serangan tidak pernah terjadi lagi. Namun jika Anda mengalaminya berulang kali bahkan merasa ketakutan terus-menerus, Anda mungkin mengalami kondisi yang disebut sebagai gangguan panik.

Walau tidak mengancam jiwa, kondisi ini bisa menimbulkan rasa takut yang mengganggu aktivitas. Jika terus-menerus terjadi, kualitas hidup pun dapat berkurang.

 

Perbedaan Serangan Panik dan Gangguan Panik

Gangguan panik berbeda dengan serangan panik. Gangguan panik merupakan gangguan kesehatan mental, termasuk gangguan kecemasan di mana pengidapnya berulang kali mengalami serangan panik atau ketakutan hebat. Pengidap kondisi ini terus-menerus merasakan kecemasan, stres, dan kepanikan menyerang tanpa pandang waktu. Bahkan bisa terjadi tanpa alasan yang jelas.

Bagian dari gejala gangguan panik adalah mengalami kecemasan terus-menerus. Mulai dari rasa cemas yang bisa diatasi, hingga ketakutan tanpa alasan yang membuat pengidapnya kesulitan beraktivitas.

Mengalami panic attack sekali atau dua kali seumur hidup tidak memastikan Anda memiliki kondisi gangguan panik.

 

Gejala Serangan Panik

Anda bisa mengalami serangan ketika tidur, atau saat melakukan aktivitas sehari-hari. Biasanya serangan terjadi begitu saja tanpa tanda awal. Kapan kondisi ini terjadi pun tidak bisa ditebak. Namun gejalanya bisa dirasakan dalam hitungan menit.

Beberapa tandanya seperti:

  • Merasakan bahaya tanpa sebab
  • Ketakutan tiba-tiba, merasa nyawa terancam atau kehilangan kendali
  • Detak jantung meningkat signifikan
  • Berkeringat dan gemetaran
  • Napas pendek atau tenggorokan terasa dicekik
  • Sensasi panas dingin
  • Mual dan ingin muntah
  • Perut kram
  • Sakit kepala, lemas, terasa seperti hampir pingsan
  • Mati rasa
  • Mengawang, melamun tiba-tiba

 

Penyebab Serangan Panik

Panic attack terjadi tanpa tanda awal, tetapi seiring waktu biasanya akan disadari hal-hal yang mungkin memicu kondisi tersebut. Beberapa riset mengarah pada kesimpulan jika kondisi ini terkait dengan respon alamiah tubuh saat bahaya. Respon yang dikenal dengan istilah flight or fight tersebut memicu tubuh bereaksi secara insting.

Biasanya ketika respon flight or fight ini muncul, detak jantung dan napas jadi lebih cepat. Ini adalah bentuk reaksi dari otak yang memproses adanya kejadian berbahaya. Reaksi serupa juga terjadi saat panic attack. Namun belum ditemukan secara pasti mengapa kondisi ini bisa terjadi tanpa adanya bahaya sungguhan.

Beberapa faktor yang kemungkinan memengaruhi adalah:

  • Genetik
  • Stres berat
  • Temperamen yang cenderung sensitif pada stres atau emosi negatif
  • Perubahan tertentu pada bagian otak

Selain itu, faktor-fator yang dapat meningkatkan risiko mengalami panic attack antara lain:

  • Riwayat keluarga yang pernah mengalami panic attack atau mengidap gangguan panik
  • Mengalami kejadian pemicu stres berat, contohnya kematian anggota keluarga
  • Mengalami kejadian traumatik, seperti kecelakaan parah
  • Adanya perubahan besar dalam hidup (perceraian, kelahiran bayi)
  • Merokok dan konsumsi kafein berlebih
  • Adanya riwayat kekerasan yang dialami di masa kecil

 

Langkah Mengatasi Serangan Panik

Mengalami panic attack bisa jadi terasa sangat menakutkan. Namun ada beberapa langkah untuk membantu meredakannya, yaitu:

1. Jangan Melawan

Serangan panik umumnya terjadi tiba-tiba. Saat Anda merasakannya, jangan ‘melawan’. Untuk mengatasi kondisi ini, justru biarkan tubuh merasakannya lebih dulu. Melawan justru bisa memperburuk kondisi. Anda tidak perlu berpura-pura jika sedang baik-baik saja.

2. Jangan Bergerak dari Posisi Awal

Ketika mengalami panic attack, Anda mungkin kesulitan mengontrol gerak tubuh karena gemetar dan terasa seolah akan pingsan. Memaksakan diri untuk bergerak dapat membahayakan. Bisa jadi Anda tidak menyadari arah berjalan dan malah terjatuh, atau mengalami hal-hal lain yang bisa mencelakakan diri.

Jika memungkinkan, tetaplah berada di posisi saat serangan terjadi. Namun jika posisi Anda saat itu justru membahayakan, misalnya berada di tengah keramaian, berikan isyarat jika Anda butuh bantuan.

3. Lakukan Teknik Pernapasan

Biasanya ketika serangan, napas terasa terlalu cepat dan bisa menimbulkan rasa sesak. Ini dapat memicu kepanikan semakin bertambah. Cobalah melakukan teknik pernapasan berikut:

  • Tarik napas perlahan dan sedalam-dalamnya yang Anda bisa, lakukan dengan lembut
  • Hembuskan napas dari mulut, lakukan perlahan
  • Hitung pelan-pelan dari satu sampai lima tiap menarik dan menghembuskan napas
  • Pejamkan mata dan fokus pada pernapasan

4. Tenangkan Diri

Sambil mengatur napas, usahakan untuk menenangkan diri. Anda bisa coba mengalihkan pikiran pada hal-hal menyenangkan. Carilah distraksi, seperti membayangkan liburan yang diidamkan, ingat-ingat kejadian menyenangkan yang Anda lalui, atau pikirkan rencana berjumpa dengan teman-teman. Buat diri Anda senyaman mungkin agar panik segera reda.

5. Yakin jika Serangan akan Berakhir dan Tidak Membahayakan

Panic attack tidak akan terjadi terus-menerus. Anda perlu meyakinkan diri sendiri jika di sekitar Anda tidak ada hal membahayakan, yakin jika Anda aman dan tidak akan mengalami hal buruk. Fokus pada lingkungan, sadari jika tidak ada bahaya yang mengancam.

Setelah melakukan langkah-langkah ini, biasanya dalam beberapa menit serangan akan mereda. Wajar jika setelahnya tubuh terasa lemas, seolah kehilangan tenaga.

Baca Juga: Apa Itu Manic Episode? Ini Gejala dan Penanganannya

 

Mencegah Serangan Panik

Walau sampai saat ini belum ditemukan cara pasti untuk mencegah kondisi ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir gejalanya. Hal-hal yang dapat dicoba, contohnya:

  • Melakukan teknik pernapasan setiap hari, ini dapat membantu meredakan gejala dan merilekskan tubuh
  • Lakukan latihan fisik, tidak perlu olahraga berat, cukup aktivitas ringan seperti aerobik, jogging, atau senam ringan. Rutin olahraga dapat membantu mengatur stres, meredakan ketegangan tubuh, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan kepercayaan diri
  • Atur pola makan sebaik mungkin, makanlah sesuai aturan, jangan melewatkan jam makan. Kemudian pilih jenis makanan yang sehat, usahakan konsumsi makanan-makanan yang dapat membantu menstabilkan gula darah
  • Hindari kafein, alkohol, dan merokok karena ketiga hal ini dapat memperburuk kondisi jika mengalami panic attack.
  • Ikuti Terapi Perilaku Kognitif (CBT), jenis terapi ini dapat mengidentifikasi dan membantu Anda mengubah pola pikir negatif.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Disarankan untuk segera menghubungi tenaga kesehatan profesional jika Anda mengalami:

  • Serangan terjadi berulang kali dan tidak terduga
  • Paling tidak salah satu serangan panik disertai perasaan cemas selama satu bulan atau lebih, seperti kecemasan akan mengalami serangan serupa, ketakutan mengalami kondisi membahayakan nyawa, perubahan perilaku secara signifikan, dan Anda menghindari hal-hal yang menurut Anda dapat memicu serangan panik
  • Serangan terjadi bukan karena penggunaan obat terlarang atau kondisi gangguan kesehatan mental lain

Jika mengalami serangan terus-menerus dan tidak segera ditangani, berisiko menimbulkan gangguan panik atau fobia. Walau tidak terdiagnosa mengalami gangguan panik, Anda tetap bisa mendapatkan perawatan untuk menanggulangi kondisi tersebut.

Untuk mendapatkan perawatan kesehatan mental, termasuk manajemen serangan panik, Anda bisa menghubungi Kavacare.id. Kami dapat membantu melalui telekonsultasi dengan dokter dan menyediakan home care. Silakan hubungi Kavacare Support di 0811 1446 777.

 

SUMBER

Panic attacks and panic disorder. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/panic-attacks/symptoms-causes/syc-20376021 diakses 9 Juli 2022

How to deal with panic attacks. https://www.nhsinform.scot/healthy-living/mental-wellbeing/anxiety-and-panic/how-to-deal-with-panic-attacks diakses 9 Juli 2022

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare