Bau Mulut: Apa Artinya?

Bau Mulut: Apa Artinya?

Share

Kesehatan mulut dan gigi lansia turut menentukan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ketika ada bau mulut yang tak biasa, artinya kebersihan mulut belum terjaga dengan baik. Bisa jadi ada infeksi mulut dan gigi yang butuh perhatian agar tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih mengkhawatirkan.

Kenapa Napas Kita Bisa Bau?

Mungkin banyak di antara kita yang merasa napasnya masih bau pada pagi hari saat bangun tidur meski malamnya sudah menyikat gigi sebelum tidur. Atau masih ada bau tak sedap keluar dari mulut pada siang hari padahal paginya sudah menggosok gigi ketika mandi. Jika iya, Anda tidak sendirian. Bau mulut adalah masalah yang banyak dialami orang-orang. Yang jadi persoalan adalah mengetahui apa penyebab bau mulut itu dan cara mengatasinya.

Menurut sains, banyak fungsi tubuh manusia beristirahat atau berhenti bekerja saat tidur. Salah satunya kelenjar yang memproduksi air liur atau saliva. Air liur punya peran penting dalam melawan bau mulut karena memiliki banyak kandungan oksigen yang bisa membunuh bakteri penyebab bau mulut.

Air liur juga membantu membersihkan sisa-sisa makanan di dalam mulut yang dapat memicu pertumbuhan bakteri. Ketika produksi air liur berkurang, bakteri bisa lebih cepat berkembang dan menyebabkan mulut bau. Apalagi bila tidak membersihkan gigi dan mulut pada malam sebelum tidur. Misalnya lansia yang memiliki keterbatasan gerak karena menderita penyakit tertentu sehingga tidak memperhatikan kesehatan mulut dan gigi lansia. Itulah kenapa napas kita cenderung bau pada pagi hari.

Bau mulut di pagi hari biasanya akan hilang setelah kita menggosok gigi dan beraktivitas. Bila ternyata bau masih ada, bisa jadi itu adalah halitosis atau bau mulut kronis. Halitosis bukanlah bau mulut biasa.  Kelalaian menjaga kebersihan mulut seperti yang banyak terjadi pada kalangan lansia hingga infeksi mulut dan gigi mungkin menjadi faktor yang berpengaruh. Adanya penyakit tertentu juga mungkin melatari munculnya bau yang sulit hilang itu. Pemeriksaan oleh dokter gigi diperlukan untuk mengidentifikasi penyebabnya dan menentukan perawatan yang tepat.

Apa Saja Penyebab Bau Mulut

Ada beragam penyebab bau mulut. Yang pasti, bakteri adalah pemicu utama bau mulut pada usia anak-anak hingga lansia. Ketika seseorang tak rajin menjaga kebersihan mulut dan gigi, dampaknya adalah bau mulut.

Bau yang kerap muncul dan susah hilang biasanya disebabkan oleh gas yang dilepaskan oleh bakteri yang memenuhi gigi, gusi, dan lidah. Sisa makanan yang terselip di antara gigi dan membusuk juga menyebabkan bau tak sedap. Terutama makanan dengan aroma kuat seperti bawang.

Plak yang menempel di gigi dan gusi serta gigi berlubang bisa memicu infeksi mulut dan gusi. Salah satu tanda penyakit gusi adalah napas bau atau rasa tak enak di dalam mulut. Penyebab bau mulut lainnya termasuk infeksi di tenggorokan, hidung, atau paru-paru, asam lambung (GERD), sinusitis, bronkitis, diabetes, serta gangguan ginjal atau hati. Kebiasaan merokok juga bisa membuat bau napas tak sedap.

Xerostomia atau mulut kering, yakni kondisi ketika mulut memproduksi air liur lebih sedikit, akan mempermudah penumpukan bakteri penyebab napas bau di mulut. Karena pertambahan usia, lansia cenderung memiliki air liur lebih sedikit sehingga lebih berpotensi mengalami bau mulut. Selain itu, beragamnya obat yang harus dikonsumsi lansia karena penyakit tertentu dapat memicu perubahan kerja kelenjar air ludah. Demikian pula lansia yang mengenakan gigi palsu. Karena itu, penting untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi lansia, termasuk gigi palsu.

Apa Saja Komplikasi dan Bahaya Bau Mulut?

Bau mulut akan mempengaruhi kualitas hidup orang yang mengalaminya. Kehidupan sosialnya sudah pasti terpengaruh. Begitu juga kariernya. Apalagi ada kecenderungan orang dengan bau mulut kronis tak menyadari masalah yang dialaminya. Sebab, sel di dalam hidung yang bertugas merasakan bau menjadi tidak responsif akibat paparan bau tak sedap yang terus-menerus. Hidung jadi terbiasa mencium bau itu.

Bagi lansia, dampak yang biasanya terjadi adalah orang-orang merasa tak betah berdekatan, termasuk untuk merawat mereka. Akibatnya, bisa timbul risiko yang lebih membahayakan. Misalnya terjatuh tanpa ada yang mengetahui. Untuk itu, kesehatan mulut dan gigi lansia harus diperhatikan.

Bau mulut juga bisa menimbulkan komplikasi yang berkaitan dengan penyebabnya. Misalnya penyebab bau mulut adalah gangguan ginjal, maka bisa terjadi gagal ginjal. Bau mulut juga bisa menjadi pertanda penyakit jantung jika pemicunya adalah penyakit gusi. Bakteri dari mulut yang menyebabkan penyakit gusi bisa masuk ke aliran darah hingga memicu peradangan pada pembuluh darah yang menuju jantung.

Bagaimana Mencegah Bau Mulut?

Untuk mencegah bau mulut, hal utama yang mesti dilakukan adalah menjaga kebersihan mulut dan gigi. Caranya:

  • Sikat gigi minimal dua kali sehari
  • Gunakan benang gigi untuk mengambil sisa makanan yang terselip di gigi (flossing) setelah sikat gigi atau makan
  • Pastikan menyikat juga lidah, bagian dalam pipi, dan langit-langit mulut
  • Bila perlu, berkumurlah dengan mouthwash atau cairan pembersih mulut dan gigi
  • Banyak minum air putih
  • Jika memakai gigi palsu, lepas pada malam sebelum tidur dan bersihkan sebelum memasangnya kembali
  • Berhenti merokok
  • Jaga produksi air liur dengan banyak makan makanan sehat yang perlu dikunyah, seperti wortel dan apel
  • Periksakan gigi dan mulut secara rutin setidaknya 6 bulan sekali
  • Jaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dengan menerapkan gaya hidup sehat dan aktif

Kapan Perlu Mendapatkan Pertolongan?

Meski terkesan sederhana, bau mulut adalah masalah yang bisa mengakibatkan dampak yang luas dan membahayakan jiwa. Datangi dokter gigi jika bau mulut tak kunjung hilang meski sudah rajin merawat kebersihan mulut dan gigi atau tak ada penyebab yang jelas. Misalnya sudah berhenti merokok dan menghindari makanan beraroma kuat, tapi napas tetap bau. Konsultasi dengan dokter juga diperlukan bila ada tanda penyakit yang berbahaya, seperti batuk dan demam yang merupakan pertanda infeksi saluran pernapasan.

Terapi yang Bisa Dilakukan Di Rumah

Kesehatan mulut dan gigi demi napas bebas bau berawal dari kebiasaan di rumah. Namun sebagian lansia menghadapi kesulitan untuk meneruskan atau membentuk kebiasaan menjaga kebersihan mulut dan gigi. Misalnya lansia yang terkena stroke dan membuatnya tak bisa menggerakkan tangan secara normal sehingga sulit atau bahkan tak bisa menyikat gigi sendiri.

Dalam kasus seperti ini, diperlukan perawat homecare yang bisa membantu menjaga kesehatan mulut dan gigi lansia. Perawat homecare ini bisa memberikan terapi okupasi untuk melatih gerakan tangan sehingga lansia tersebut dapat membersihkan mulut dan gigi secara mandiri, atau menemani pasien lansia menjaga kebersihan mulutnya dengan pendampingan di rumah. Proses terapi homecare disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lansia. Hubungi Kavacare Support di nomor WA 0811 – 1446 – 777 untuk mendapatkan terapi homecare atau perawatan homecare untuk menjaga kesehatan mulut lansia. Selain merawat kebersihan mulut dan gigi untuk mencegah bau mulut, lansia yang mendapat terapi homecare ini diharapkan bisa melakukan aktivitas sehari-hari lainnya sehingga kualitas hidupnya meningkat.

 

Sumber:

Bad breath: What causes it and what to do about it. https://www.health.harvard.edu/blog/bad-breath-what-causes-it-and-what-to-do-about-it-2019012115803. Diakses 5 Maret 2022

Halitosis: the multidisciplinary approach. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3412664/. Diakses 5 Maret 2022

Halitosis: a review of associated factors and therapeutic approach. https://www.scielo.br/j/bor/a/JQXnHr6NSTWrcww7DfXhV5g/?lang=en. Diakses 5 Maret 2022

Halitosis . https://emedicine.medscape.com/article/867570-overview. Diakses 5 Maret 2022

Adolescence, Adulthood and Self-Perceived Halitosis: A Role of Psychological Factors. https://www.mdpi.com/1648-9144/57/6/614/htm. Diakses 5 Maret 2022

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare