Kanker Tiroid: Gejala dan Penanganan

Kanker Tiroid: Gejala dan Penanganan

  • Post category:Kanker
Share

Kanker tiroid tidak terlalu umum terjadi dibandingkan tipe kanker lainnya di Indonesia. Penyakit ini masuk ke dalam urutan kedua belas dari seluruh jenis kanker dengan jumlah kasus 13.114 kasus dengan 2.224 kematian. Dari jumlah kasus tersebut, perempuan lebih banyak terkena kanker ini dengan jumlah kasus sebesar 9.053 dan jumlah kasus pada pria sebesar 4.061.

Ketahui lebih lengkap seputar kanker tiroid melalui penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Kanker Tiroid?

Kanker tiroid termasuk kasus kanker yang jarang. Kanker ini memengaruhi kelenjar tiroid, yaitu kelenjar kecil yang terdapat pada bagian bawah leher yang memproduksi hormon. Kanker jenis ini biasanya dapat diobati dan bahkan banyak kasus yang dapat disembuhkan sepenuhnya, walaupun kadang kasusnya terkadang kembali setelah pengobatan.

Jenis-Jenis Kanker Tiroid 

Terdapat 5 tipe utama dari kanker tiroid, yaitu:

Kanker Tiroid Papiler (Papillary Carcinoma)

Kanker yang terjadi akibat papila (tonjolan-tonjolan kecil) yang mengandung lapisan sel kanker yang menyelubungi pusat fibrovaskular (jaringan pembuluh darah yang berbentuk serat). Tipe ini merupakan kanker tiroid yang paling umum, terjadi pada sekitar 8 dari 10 kasus yang terjadi atau lebih dari 80% dari kasus.

Jenis ini seringkali menyebar ke kelenjar getah bening di leher Anda, namun merespon sangat baik pada pengobatan. Sehingga, kanker ini dapat disembuhkan dan jarang berakibat kepada kematian. Kanker jenis ini biasanya menyerang orang dengan usia di bawah 40 tahun, khususnya wanita.

Kanker Tiroid Folikuler (Follicular Carcinoma)

Tipe ini tidak sebanyak papillary carcinoma, yang biasa menyerang orang dengan usia paruh baya, khususnya wanita. Jenis ini terjadi pada lebih dari 15% dari diagnosa. Kanker ini termasuk kanker metastasis, yaitu kanker yang menyebar ke tulang dan organ-organ lain, seperti paru-paru dan jenis kanker ini lebih menantang untuk disembuhkan.

 

Baca Juga: Penyebab dan Penanganan Sulit Menelan (Disfagia)

 

Sel Kanker Hurthle (Hurthle Cell Cancer)

Disebut juga sel karsinoma hurthle, tipe kanker ini  mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk menyebar ke kelenjar getah bening daripada kanker tiroid folikuler.

Karsinoma Meduler Tiroid (Medullary Thyroid Carcinoma)

Kanker ini terjadi pada kurang dari 1 dari 10 kasus, atau sekitar 2% dari seluruh kasus. Di antara jenis yang lain, jenis ini satu-satunya yang diwariskan dari riwayat di keluarga. Sekitar seperempat dari jumlah penderita kanker ini adalah jenis karsinoma meduler tiroid. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh mutasi genetik.

Kanker Tiroid Anaplastik (Anaplastic Thyroid Carcinoma)

Kanker ini adalah tipe yang paling jarang terjadi dan paling serius, terjadi pada satu dari 50 kasus dan biasanya menyerang pada usia 60 tahun. Jenis ini bersifat sangat agresif, dapat tumbuh dengan cepat dan seringkali menyebar ke jaringan-jaringan sekitarnya, termasuk bagian-bagian tubuh Anda.

Gejala Kanker Tiroid

Tanda utama dari kanker ini adalah benjolan pada leher atau pembengkakan bagian bawah leher di bagian depan. Benjolan ini seringkali tidak terasa sakit. Selain tanda-tanda dari benjolan leher di atas, ada pula gejala-gejala lain, yaitu:

  • Adanya benjolan yang bersifat mendadak pada kelenjar getah bening di leher;
  • Suara serak tanpa sebab yang tidak membaik setelah beberapa minggu;
  • Sakit kerongkongan yang tidak sembuh-sembuh;
  • Benjolan pada leher dapat menyebabkan sindrom Horner, yang ditandai dengan ptosis pada kelopak mata (turunnya kelopak mata bagian atas), miosis (pupil yang mengecil), dan anhidrosis pada wajah (keringat tidak dapat keluar dengan normal), yang dapat berkembang menjadi heat stroke. 
  • Kesulitan menelan atau dysphagia;
  • Kesulitan bernapas atau dyspnea;
  • Munculnya efek sistemik, seperti berat badan berkurang dan kelelahan yang berlebihan (fatigue).

Gejala-gejala ini dapat pula disebabkan oleh masalah lain, tetapi Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas.

Penyebab Kanker Tiroid

Kanker tiroid terjadi ketika terdapat perubahan DNA dalam sel-sel tiroid yang mengakibatkan mereka untuk tumbuh tanpa kendali dan menyebabkan benjolan. Seperti halnya kanker pada umumnya, penyebab kanker ini juga tidak jelas, tetapi ada sejumlah hal yang dapat meningkatkan risiko kanker ini, seperti hal-hal di bawah ini:

  • Riwayat keluarga 
  • Paparan radiasi pada masa kanak-kanak, seperti radioterapi
  • Obesitas
  • Masalah usus besar yang disebut familial adenomatous polyposis (FAP), yaitu kondisi di mana tumor tumbuh di polip (epitel di permukaan usus besar).
  • Akromegali, kondisi di mana tubuh memproduksi terlalu banyak hormon. Kasus ini termasuk jarang terjadi.

Komplikasi Kanker Tiroid

Setiap penyakit dapat mengalami komplikasi. Pada kanker ini, komplikasi yang mungkin timbul adalah:

  1. Cedera pada kotak suara dan suara menjadi serak setelah operasi tiroid;
  2. Tingkat kalsium yang rendah akibat pengangkatan kelenjar paratiroid;
  3. Penyebaran kanker ke paru-paru, tulang, atau organ-organ tubuh lain;
  4. Prognosis (perkembangan penyakit) yang buruk yang diakibatkan oleh ukuran tumor yang besar, munculnya pertumbuhan sel-sel tumor baru, usia lanjut, atau tipe-tipe tumor yang tidak mendukung kesembuhan, seperti sel-sel tumor yang tidak terdiferensiasi.

 

Baca Juga: 5 Penyebab Amandel Bengkak

 

Pertanyaan Seputar Kanker Tiroid

Berapa Lama Kanker Ini Berkembang?

Kanker tiroid berkembang cukup lambat. Periode laten dari kanker ini rata-rata berlangsung selama 10-20 tahun, tetapi tumor dapat terjadi setelah 20-40 tahun. Apabila terjadi komplikasi pada pengobatannya, kemungkinan tumor kambuh terjadi sekitar 20 tahun.

Bagaimana Penanganan Kanker Tiroid dan Apa Efek Sampingnya?

Untuk penanganan kanker ini, terdapat beberapa tipe pengobatan yang biasa digunakan, yaitu:

  1. Operasi, terutama pada pengobatan jenis papiler dan folikuler. Prosedur operasi ini termasuk lobektomi (pengangkatan lobus pada bagian kanker tumbuh), tiroidektomi subtotal (pengangkatan sedikit bagian tiroid), dan tiroidektomi total (pengangkatan tiroid secara keseluruhan);
  2. Terapi radiasi, termasuk terapi radioiodine, terapi ini menggunakan x-ray berenergi tinggi atau radiasi lain untuk membunuh sel-sel kanker atau mencegah mereka berkembang. Dua tipe terapi radiasi adalah terapi radiasi eksternal yang menggunakan mesin di luar tubuh dan terapi radiasi internal, yang menggunakan substansi radioaktif yang dimasukkan ke tubuh pasien, dekat dengan lokasi di mana kanker tumbuh.
  3. Stratifikasi risiko untuk pasca operasi, untuk memprediksikan persistensi atau kambuhnya kanker residu. Prosedur ini dilakukan untuk menentukan apakah pasien membutuhkan pengobatan tambahan.
  4. Kemoterapi, yang menggunakan obat-obatan yang dimasukkan ke tubuh pasien. Terdapat dua jenis kemoterapi, yaitu sistemik kemoterapi, di mana obat dimasukkan secara oral (minum) atau lewat suntikan ke pembuluh darah atau otot sehingga obat tersebut dapat mencapai sel-sel kanker yang ada di seluruh tubuh lewat aliran darah. Kedua adalah kemoterapi regional, di mana obat dimasukkan langsung ke area sel kanker tumbuh lewat kateter kecil di pembuluh darah arteri di area tersebut.
  5. Terapi hormon tiroid, yang mengurangi hormon atau menghambat efeknya untuk menghentikan sel-sel kanker tumbuh lebih lanjut.
  6. Terapi target, yang menggunakan obat-obat atau zat lain untuk mengidentifikasi atau menyerang sel-sel kanker, meliputi tyrosine kinase inhibitor, yang menghambat sinyal-sinyal yang membuat tumor tumbuh, dan protein kinase inhibitor, yang menghambat protein untuk pertumbuhan sel dan dapat membunuh sel-sel kanker.
  7. Imunoterapi, yang menggunakan sistem kekebalan tubuh pasien untuk melawan kanker dengan cara memasukkan zat yang mendorong, mengarahkan, atau mengembalikan pertahanan natural tubuh terhadap kanker. Namun, tipe ini masih berada dalam tahap pengujian klinis.

Apa Saja Pantangan Kanker Tiroid?

infografis pantangan makan kanker tiroid_Kavacare
Infografis pantangan makan kanker tiroid

 

Sebelum melakukan pengobatan untuk kanker tiroid, biasanya dokter akan memberikan pantangan-pantangan berikut kepada Anda:

  1. Menerapkan diet rendah yodium pada pasien dengan jenis terdiferensiasi, seperti papilari dan folikuler dengan tujuan untuk membuat kelenjar tiroid “lapar” akan yodium dengan menurunkan asupan mineral tersebut sebanyak mungkin. 
  2. Selanjutnya, dokter akan melakukan pengobatan dengan terapi radioiodine dan sel-sel kanker terdiferensiasi tersebut akan menyerapnya dengan cepat. 
  3. Rekomendasi dari American Thyroid Association adalah membatasi asupan yodium sebanyak 50 mikrogram atau kurang dari itu setiap harinya, yang artinya pasien harus membatasi konsumsi ikan, kerang, rumput laut, dan suplemen kalsium yang berasal dari kerang-kerangan. 
  4. Selain itu, pasien dengan diet rendah yodium harus menghindari konsumsi kuning telur, produk susu, produk kacang kedelai, dan produk bakeri.

 

Baca Juga: Berapa Konsumsi Garam Harian yang Dianjurkan?

 

Bagaimana Membedakan Gondok dan Kanker Tiroid?

Benjolan di leher belum selalu menandakan Anda menderita kanker, benjolan di leher bisa jadi dikarenakan penyakit gondok akibat hipertiroid (kelebihan hormon tiroid) atau gondongan akibat hipotiroid (kekurangan hormon tiroid). Cara membedakannya adalah dengan mengamati sifat benjolan di leher tersebut.

Benjolan di leher akibat kanker biasanya terasa kaku, tidak mudah bergerak di bawah kulit, dan menjadi semakin besar seiring waktu. Pemeriksaan kanker tiroid biasanya dilakukan dengan pencitraan kelenjar tiroid dengan ultrasound.

Di Mana Bisa Melakukan Pengobatan Kanker Tiroid?

Jika Anda mencari tujuan berobat, Anda bisa mempertimbangkan rekomendasi rumah sakit di dalam dan luar negeri berikut ini:

Rumah Sakit Dalam Negeri:

  1. Primaya Hospital
  2. Rumah Sakit Kanker Dharmais
  3. Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi
  4. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

Rumah Sakit di Luar Negeri:

  1. Island Hospital Penang, Malaysia
  2. Mount Miriam Hospital, Malaysia
  3. Sunway Medical Centre, Malaysia
  4. Mount Elizabeth Orchard, Singapura
  5. International Cancer Specialist (ICS), Singapura
  6. Bangkok Hospital, Thailand
  7. Samitivej Sukhumvit Hospital, Thailand
  8. Asan Medical Centre, Korea Selatan
  9. St. Luke’s International Hospital, Jepang

Konsultasikan secara gratis seputar rumah sakit untuk tujuan berobat, dokter terbaik, hingga perhitungan estimasi biaya berobat yang sesuai budget Anda melalui layanan Medical Assistance KavaLink. Hubungi kami di nomor Whatsapp 0857-8000-8707 untuk mulai sesi konsultasi gratis Anda sekarang.

Sumber:

  1. Do Thyroid Cancer Patients Need A Low-iodine Diet? https://www.mdanderson.org/cancerwise/do-thyroid-cancer-patients-need-a-low-iodine-diet.h00-159459267.html diakses pada tanggal 4 Februari 2023
  2. Karakteristik Sosiodemografi Dan Klinis Penderita Kanker Tiroid Di Rsup Dr Wahidin Sudirohusodo Dan Rsp Universitas Hasanuddin Tahun 2018-2021. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/11834/2/C011181067_skripsi_13-12-2021.pdf%201-2.pdf diakses pada tanggal 6 Februari 2023
  3. Surgical Oncology. http://utmc.utoledo.edu/clinics/surgicaloncology/chemotherapy.html diakses pada tanggal 4 Februari 2023
  4. Thyroid Cancer.  https://www.nhs.uk/conditions/thyroid-cancer/ diakses pada tanggal 4 Februari 2023
  5. Thyroid Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12210-thyroid-cancer diakses pada tanggal 4 Februari 2023
  6. Thyroid Cancer. https://medlineplus.gov/ency/article/001213.htm diakses pada tanggal 4 Februari 2023
  7. Thyroid Cancer. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK285559/ diakses pada tanggal 4 Februari 2023
  8. Thyroid Cancer Treatment. https://www.cancer.gov/types/thyroid/patient/thyroid-treatment-pdq diakses pada tanggal 4 Februari 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare