Macam-Macam Obat Nyeri

Macam-Macam Obat Nyeri

Share

Nyeri bisa jadi adalah salah satu keluhan yang paling lazim dialami oleh seorang individu, terutama kalangan lansia. Ada yang merasa nyeri di kepala, kaki, punggung, bahkan seluruh tubuh. Ada nyeri yang terasa terus-menerus, ada pula yang timbul-tenggelam, tergantung penyebabnya. Penanganan nyeri harus memperhatikan apa penyebabnya. Banyaknya macam obat nyeri juga harus menjadi perhatian demi pengobatan yang efektif.

Apa Saja Penyebab Nyeri?

Nyeri adalah rasa ketidaknyamanan yang menjadi pertanda bahwa ada yang salah dalam sistem tubuh seseorang. Kemunculan nyeri pasti dibarengi dengan adanya masalah kesehatan. Yang menjadi pertanyaan adalah apa masalah yang terjadi hingga memicu rasa nyeri. Dalam penanganan nyeri, hal pertama yang mesti dilakukan adalah mengidentifikasi masalah kesehatan yang menjadi penyebab nyeri.

Nyeri dapat membantu diagnosis suatu masalah kesehatan. Jika Anda tidak pernah merasakan nyeri, mungkin Anda tidak sadar ada masalah tertentu yang memerlukan perawatan medis. Terdapat lima macam nyeri yang berbeda berdasarkan kemunculan dan penyebabnya, yakni:

Nyeri Akut

Nyeri akut terjadi dalam waktu singkat dan mendadak, lalu akan hilang begitu penyebabnya teratasi. Sering kali nyeri akut muncul akibat cedera, penyakit, atau prosedur medis tertentu. Contoh penyebab nyeri akut:

  • Cedera: luka bakar, keseleo, terkilir, patah tulang, lecet, kram otot
  • Penyakit: radang tenggorokan, radang usus buntu, keracunan makanan
  • Prosedur medis: suntikan, perawatan gigi, operasi, persalinan

Nyeri Kronis

Nyeri kronis terjadi dalam jangka waktu lama dan timbul-tenggelam. Penyebab nyeri kronis bermacam-macam, antara lain migrain, radang sendi, masalah saraf, sakit punggung, artritis, dan kanker.  

Nyeri Nosiseptif

Nyeri nosiseptif terjadi karena kerusakan jaringan. Misalnya nyeri muncul akibat adanya luka bakar, memar, atau patah tulang. Penyakit tertentu yang memicu peradangan dan kerusakan jaringan juga bisa menyebabkan nyeri, antara lain radang sendi, penyakit radang usus, dan osteoporosis. Nyeri nosiseptif bisa berupa nyeri akut ataupun kronis.

Nyeri Neuropatik

Nyeri neuropatik muncul akibat kerusakan saraf yang mungkin disebabkan oleh cedera atau penyakit. Penyebab nyeri neuropatik antara lain multiple sclerosis, diabetes, herpes zoster, kanker, serta cedera pada otot, sendi, dan tulang. 

Nyeri Fungsional

Nyeri fungsional terjadi karena penyebab yang tidak jelas, bisa berupa cedera atau kerusakan sistem tubuh tertentu. Contoh nyeri fungsional antara lain fibromialgia atau nyeri di sekujur tubuh, sakit perut karena iritasi usus besar, dan nyeri dada akibat masalah jantung.

 

Baca Juga: Makanan untuk Pasien Jantung: Apa yang Perlu Dihindari?

 

Bagaimana Cara Penanganan Nyeri yang Baik?

Penanganan nyeri harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan penyebabnya. Ada nyeri yang bisa ditangani tanpa obat-obatan (non-medis/non-farmakologis), ada pula yang membutuhkan obat nyeri (medis/farmakologis). Penanganan nyeri yang baik harus spesifik sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya, penanganan nyeri berfokus pada upaya mengurangi rasa sakit dan memulihkan fungsi sehari-hari. 

Agar dapat menangani nyeri dengan tepat, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh agar dapat menangani nyeri dengan baik. Selain itu, dalam penanganan nyeri, dokter bisa sekaligus mengidentifikasi penyebabnya dan membantu merumuskan rencana perawatan yang sesuai.

Nyeri apa pun harus ditangani agar aktivitas bisa kembali lancar. Makin cepat penanganan, makin cepat pula nyeri teratasi. Bila penyebabnya adalah penyakit serius, dokter pun bisa segera melakukan perawatan untuk memperbesar peluang kesembuhan.

Penanganan Non-Medis

Penanganan nyeri secara non-medis mengacu pada metode penanganan nyeri tanpa obat-obatan. Metode ini memanfaatkan pikiran, teknik terapi, hingga alat-alat penanganan nyeri untuk meredakan rasa sakit. Contohnya:

Terapi Perilaku

Terapi ini bertujuan melatih kontrol atau kendali pasien antara lain lewat:

  • Hipnosis: pasien akan dibantu untuk mengubah persepsi nyeri lewat sugesti positif
  • Distraksi: perhatian pasien terhadap persepsi nyeri dialihkan, umumnya untuk nyeri ringan hingga sedang
  • Imajinasi terbimbing: pasien diarahkan untuk membayangkan hal yang menarik atau menyenangkan bagi diri pasien

Kompres

Bisa memakai kompres dingin atau hangat, tergantung penyebab nyeri. Kompres dingin bisa membantu menghentikan perdarahan dan pembengkakan, sedangkan kompres hangat dapat membuat otot lebih rileks dan melancarkan pasokan aliran darah.

Pijat

Untuk nyeri tertentu, pijat dapat dipakai sebagai metode penanganan nyeri untuk mengurangi ketegangan otot dan membuat tubuh lebih rileks.

Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)

Metode ini menggunakan alat penanganan nyeri yang bisa memberikan stimulasi pada kulit lewat arus listrik. TENS umumnya dipakai di klinik fisioterapi atau rehabilitasi medik.

Relaksasi

Relaksasi dalam penanganan nyeri dilakukan lewat latihan pernapasan dengan tujuan membuat otot lebih rileks dan meredakan stres yang kerap datang bersama keluhan nyeri.

Penanganan dengan Obat-obatan

Obat nyeri sering kali diperlukan dalam penanganan nyeri. Obat-obatan pereda nyeri terutama penting untuk kasus nyeri berat atau tak tertahankan. Ada beberapa obat nyeri yang dijual bebas di toko obat, apotek, dan gerai waralaba. Bila membeli obat bebas ini, pastikan untuk mencermati efek samping dan kontra-indikasi yang tertera di kemasan obat. 

Terdapat dua jenis utama obat nyeri yang dijual bebas, yakni asetaminofen dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID/OAINS). Asetominofen atau parasetamol hanya berfungsi meredakan nyeri, sedangkan OAINS bisa sekaligus mengendalikan pembengkakan dan iritasi.

Contoh OAINS termasuk aspirin, naproksen, diklofenak, dan ibuprofen. Bila obat nyeri ini tak efektif, Anda perlu meminta obat resep dokter dengan dosis lebih kuat seperti tramadol, fentanil, dan oksikodon yang masuk golongan obat keras opioid.

 

Baca Juga: Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS): Fungsi dan Penggunaan

 

Penanganan Nyeri dengan Tindakan Operasi

Dalam beberapa kasus, penanganan nyeri memerlukan prosedur medis berupa operasi. Operasi biasanya menjadi cara terakhir untuk meredakan nyeri ketika metode penanganan lain tak berhasil atau tak memungkinkan. Operasi juga kerap menjadi pilihan untuk kasus nyeri kronis. Contohnya:

  • Operasi untuk menghambat atau memutus sinyal saraf dari sumber nyeri ke otak 
  • Operasi untuk mengurangi tekanan pada saraf tulang belakang
  • Operasi untuk menghancurkan jaringan saraf yang memicu timbulnya rasa nyeri
  • Operasi untuk memasang stimulator kelistrikan guna meredakan nyeri pada sumsum tulang belakang 

Penanganan Nyeri di Rumah

Nyeri bisa muncul kapan pun karena kejadian yang tak terduga, seperti tersandung ketika berjalan di rumah. Untuk kasus nyeri ringan seperti itu, Anda bisa melakukan penanganan nyeri di rumah secara mandiri. Salah satu metode yang kerap dipakai adalah RICE atau rest, ice, compression, elevation.

Dengan metode ini, Anda harus mengistirahatkan bagian tubuh yang menjadi sumber nyeri agar tak bertambah parah, menggunakan lap dingin atau kantong es untuk membuat bagian yang nyeri mati rasa, memakaikan kompres untuk mengendalikan pembengkakan, dan memposisikan bagian yang nyeri lebih tinggi daripada bagian tubuh lain untuk meminimalkan pembengkakan.

 

Dapatkan Layanan: Panggil Dokter ke Rumah

 

Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang tersedia di apotek serta mempraktikkan penanganan nyeri non-medis yang sesuai. Bila nyeri tak kunjung hilang setelah dilakukan penanganan mandiri dalam 72 jam, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan medis yang lebih baik, baik dengan kunjungan dokter ke rumah ataupun dengan telekonsultasi dokter. Kavacare menyediakan layanan homecare berupa kunjungan dokter ke rumah untuk Anda yang membutuhkan layanan medis di rumah. Hubungi Kavacare Support.

Sumber:

  1. Pain: You Can Get Help. https://www.nia.nih.gov/health/pain-you-can-get-help. Diakses 10 April 2022
  2. What is pain, and how do you treat it?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/327131. Diakses 10 April 2022
  3. Pain. https://medlineplus.gov/pain.html. Diakses 10 April 2022
  4. Management of Pain Without Medications. https://stanfordhealthcare.org/medical-conditions/pain/pain/treatments/non-pharmacological-pain-management.html. Diakses 10 April 2022
  5. Pain Management Medications. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560692/. Diakses 10 April 2022
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare