Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS): Fungsi dan Penggunaan

Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS): Fungsi dan Penggunaan

Share

Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) atau dalam bahasa internasional dikenal sebagai Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) merupakan obat-obatan yang banyak digunakan untuk meredakan nyeri. Obat ini termasuk obat yang mudah didapat, tetapi penggunaannya pun tidak boleh sembarangan.

Berikut penjelasan lengkap mengenai OAINS dan anjuran penggunaan yang perlu Anda perhatikan.

Apa Itu OAINS?

OAINS adalah obat-obatan antiinflamasi, atau obat untuk meredakan nyeri, mengurangi peradangan, dan menurunkan suhu tubuh (biasanya untuk meredakan demam). Obat ini sering digunakan untuk meredakan gejala-gejala seperti sakit kepala, indikasi nyeri saat menstruasi, pembengkakan akibat cedera, flu, arthritis, dan kondisi-kondisi lain yang membutuhkan pereda nyeri. 

Obat ini termasuk golongan analgesik non-opioid. Biasanya dokter meresepkan obat ini untuk meredakan gejala pada nyeri ringan hingga menengah. Diperkirakan setiap harinya, 30 juta orang menggunakan OAINS sebagai pengobatan. Walau obat jenis ini banyak digunakan, tidak semua orang cocok dengan pereda nyeri jenis OAINS. 

Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet, kapsul, supositori, krim, gel, hingga obat yang harus diinjeksi. Beberapa jenis obat ini dapat ditemukan dengan mudah, dibeli tanpa resep di apotek terdekat. Namun jenis-jenis tertentu obat ini membutuhkan resep khusus dari dokter.

Beberapa jenis OAINS antara lain:

  • Ibuprofen
  • Asam mefenamat
  • Aspirin
  • Naproxen
  • Diclofenac
  • Celecoxib
  • Piroxicam
  • Meloxicam
  • Ketoprofen

Obat ini mungkin diresepkan dengan merek dagang yang berbeda, tergantung ketersediaan obat.

 

Baca Juga Mengenal 17 Jenis OAINS (Obat Antiinflamasi Non-Steroid)

 

Siapa yang Membutuhkan OAINS?

Infografis OAINS Kavacare
Infografis OAINS Kavacare

Obat ini biasanya digunakan oleh mereka yang mengalami tiga gejala utama, yaitu:

  • Suhu badan tinggi atau demam
  • Adanya peradangan
  • Nyeri di bagian tubuh tertentu

Jenis obat ini sering digunakan untuk meredakan inflamasi ringan dalam jangka pendek. Kondisi-kondisi yang bisa diatasi dengan obat ini termasuk:

  • Arthritis
  • Nyeri punggung
  • Flu
  • Sakit kepala
  • Nyeri menstruasi
  • Nyeri akibat cedera sendi dan tulang
  • Nyeri otot
  • Sakit gigi

Perlu diperhatikan, obat ini memang sering dikonsumsi pasien flu. Namun kegunaan obat ini untuk meredakan nyeri akibat sakit tenggorokan, demam, atau sakit kepala. OAINS tidak bisa mengatasi virus penyebab flu.

Aturan Penggunaan OAINS

Dalam menggunakan obat ini, Anda harus memahami beberapa aturan untuk mencegah dampak negatif. Salah satunya ketika mengonsumsi obat ini, sebaiknya mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol. Reaksi obat jenis ini terhadap alkohol bisa menimbulkan risiko perdarahan pada organ pencernaan.

Saat Anda mengonsumsi obat ini, gunakan satu jenis saja. Jangan mengonsumsi dua jenis OAINS atau lebih tanpa pengawasan dokter. Anda bisa berkonsultasi lebih dulu jika hendak mengonsumsi obat-obatan berbarengan dengan obat jenis ini.

Obat ini bisa berdampak negatif pada beberapa orang. Jika Anda termasuk dalam kategori ini, sebaiknya hindari mengonsumsi OAINS:

  • Memiliki alergi pada OAINS/kandungan OAINS
  • Mengidap asma, obat ini dapat memicu tegangnya otot dinding bronkial sehingga terjadi penyempitan saluran napas (bronkospasme)
  • Sedang hamil, mengonsumsi obat ini saat hamil meningkatkan risiko masalah ginjal pada bayi dalam kandungan dan memicu volume air ketuban lebih rendah
  • Ibu menyusui, studi menunjukkan adanya risiko bayi terpapar kandungan OAINS jika ibu menyusui mengonsumsi obat tersebut 
  • Memiliki penyakit jantung, obat ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke pada pengidap masalah jantung
  • Berusia di atas 65 tahun, lansia memiliki risiko lebih tinggi mengalami perdarahan pada dinding lambung karena obat ini dapat menyebabkan luka pada organ pencernaan
  • Memiliki kondisi medis pada ginjal dan masalah tekanan darah, obat ini berisiko meningkatkan tekanan darah sehingga menambah stress pada ginjal
  • Mengidap penyakit liver, ada risiko obat ini memicu keracunan pada liver
  • Berusia di bawah 16 tahun. 

Konsumsi obat ini pun harus disesuaikan dengan dosis yang tertera pada kemasan atau resep yang diberikan dokter. Jika ada reaksi negatif pada tubuh, Anda harus segera berhenti mengonsumsi obat ini.

 

Baca Juga: Macam-Macam Obat Nyeri

 

Seperti Apa Cara Kerja OAINS?

Obat jenis ini bekerja dengan cara memperlambat kerja hormon pemicu peradangan (hormon prostaglandin). Prostaglandin biasanya merespons cepat ketika terjadi peradangan, kemudian menimbulkan rasa nyeri. Dengan menghambat hormon ini saat adanya inflamasi atau cedera, akan meminimalisir nyeri peradangan.

OAINS juga menghalangi tubuh merespons enzim cyclooxygenase (COX) yang membantu produksi prostaglandin. Dibatasinya enzim COX ini juga menyebabkan obat ini memiliki kemampuan mencegah penggumpalan darah.

Efek Samping Penggunaan OAINS

Penggunaan OAINS dapat menimbulkan efek samping, walau jarang ditemukan efek samping yang parah. Munculnya efek samping ini pun tergantung dosis yang dikonsumsi serta reaksi obat pada tiap individu. Jika Anda mengonsumsi obat ini dalam dosis besar dan jangka waktu panjang, besar risiko Anda mengalami efek samping.

Beberapa efek samping ringan mengonsumsi obat ini seperti:

  • Masalah pencernaan ringan
  • Pusing
  • Berkunang-kunang
  • Mengantuk

Masalah-masalah berikut jarang terjadi ketika mengonsumsi obat ini, tetapi dapat terjadi, contohnya:

  • Retensi cairan
  • Gangguan pada ginjal
  • Gangguan liver
  • Masalah jantung dan sirkulasi tubuh

Obat ini dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan dalam tubuh. Maka risiko terjadinya serangan jantung dan stroke bisa meningkat pada pasien dengan kondisi penyerta jantung yang mengonsumsi obat ini .

Mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang dan dosis tinggi juga berisiko menyebabkan luka pada pencernaan, atau ulkus peptik. Cara kerja obat jenis ini yang menghambat produksi hormon prostaglandin berpengaruh pada lambung, sebab produksi mukosa yang melindungi dinding lambung pun ikut berkurang. Akibatnya dinding lambung rentan terluka oleh asam lambung. Maka perlu kombinasi obat-obatan yang dapat melindungi lambung seperti omeprazol dan pantoprazol pada kondisi ini.

 

Baca Juga: Mengenal Radang Lambung dan Cara Mengatasinya

 

Pertanyaan Seputar OAINS

Apakah Semua Jenis OAINS Memiliki Efek yang Sama?

Secara umum obat ini bekerja untuk meredakan nyeri dan peradangan. Namun mungkin Anda akan merasakan perbedaan efektivitas dari tiap jenis obat ini. Beberapa jenis obat ini memiliki efek samping lebih sedikit dari jenis lainnya. Efeknya pun berbeda-beda, tergantung individu yang mengonsumsi.

Beberapa jenis OAINS mungkin lebih ampuh mengatasi nyeri dan lebih efektif karena Anda cukup minum maksimal 2 kali sehari.

Siapa yang Paling Berisiko Mengalami Efek Samping Ulkus Peptik?

Pengguna OAINS yang mengonsumsi dosis tinggi dalam jangka panjang semua berisiko mengalami luka pada lambung. Namun risiko ini lebih tinggi jika Anda:

  • Berusia di atas 60 tahun
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Memiliki riwayat masalah pencernaan akut
  • Memiliki riwayat beberapa gangguan kesehatan
  • Mengonsumsi alkohol setiap hari
  • Mengalami gagal fungsi ginjal
  • Mengonsumsi obat antiinflamasi steroid

Bagaimana Cara Menghindari Efek Samping OAINS?

Anda tidak bisa menghindari efek samping obat ketika mengonsumsinya rutin. Akan tetapi Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan alternatif obat pereda nyeri dan peradangan. Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat ini dengan dosis paling rendah, serta makan lebih dulu sebelum mengonsumsi obat.

Bagaimana Cara Dokter Memberikan OAINS dengan Resep?

Pemberian resep obat ini tergantung kondisi pasien. Dosis konsumsi obat ini berkisar pada 1 – 4 kali sehari, dengan pertimbangan berapa lama tiap dosis obat bertahan di dalam tubuh. Dokter akan meresepkan obat ini dengan dosis lebih tinggi jika Anda mengidap kondisi dengan peradangan dan nyeri yang lebih parah, contohnya arthritis rheumatoid.

Apa Boleh Mengonsumsi OAINS ketika Menjalani Perawatan Tekanan Darah Tinggi?

Salah satu efek samping obat ini adalah dapat menaikkan tekanan darah pada beberapa orang. Obat ini dapat memperberat kondisi hipertensi, bahkan memicu kasus hipertensi jika sebelumnya pasien tidak mengidapnya.

Efektivitas obat antihipertensi pun bisa menurun jika dikonsumsi berbarengan dengan obat ini. Jika Anda memiliki risiko tekanan darah tinggi atau tengah menjalani pengobatan darah tinggi, sebaiknya berhenti mengonsumsi obat ini. 

Perhatikan tekanan darah selama mengonsumsi obat ini , jika masih bertambah walau Anda menjalani pengobatan tekanan darah tinggi, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan alternatif pereda nyeri selain obat ini.

Anda dapat berkonsultasi seputar penggunaan OAINS dan mendapatkan informasi terpercaya dari layanan medis dan homecare terbaik Kavacare. Silakan hubungi Kavacare Support di nomor  0811-1446-777.

SUMBER:

  1. NSAIDs. https://www.nhs.uk/conditions/nsaids/ diakses 7 September 2022
  2. NSAIDs: Examples, side effects, and uses. https://www.medicalnewstoday.com/articles/179211 diakses 7 September 2022
  3. NSAIDs (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs) for Arthritis Pain. https://www.webmd.com/arthritis/anti-inflammatory-drugs diakses 7 September 2022
  4. 10.1.1 Antiinflamasi Nonsteroid (AINS). https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-10-otot-skelet-dan-sendi/101-obat-reumatik-dan-gout/1011-antiinflamasi-nonsteroid-ains diakses 26 September 2022
  5. Non-steroidal anti-inflammatory drugs: What is the actual risk of liver damage? https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2997980/ diakses 26 September 2022
  6. Medications That Cause High Blood Pressure. https://www.webmd.com/hypertension-high-blood-pressure/guide/medications-cause diakses 26 September 2022
  7. Drugs to Use with Caution in the Golden Years. https://health.ucsd.edu/news/features/pages/2015-01-09-drugs-to-use-with-caution-as-we-age.aspx diakses 26 September 2022
  8. FDA recommends avoiding use of NSAIDs in pregnancy at 20 weeks or later because they can result in low amniotic fluid. https://www.fda.gov/drugs/fda-drug-safety-podcasts/fda-recommends-avoiding-use-nsaids-pregnancy-20-weeks-or-later-because-they-can-result-low-amniotic diakses 26 September 2022
  9. Ibuprofen while breastfeeding: Is it safe? https://www.medicalnewstoday.com/articles/322938 diakses 26 September 2022
  10. Risk of asthma exacerbation associated with nonsteroidal anti-inflammatory drugs in childhood asthma. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5072955/ diakses 26 September 2022
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare