Panduan Penggunaan Insulin: Jenis, Frekuensi, dan Cara Pakai

Panduan Penggunaan Insulin: Jenis, Frekuensi, dan Cara Pakai

Share

Komponen penting regulasi gula di tubuh adalah insulin. Tapi, apakah itu insulin? Dalam artikel ini, Kavacare menghimpun berbagai hal terkait pengertian insulin, jenis-jenisnya, cara penggunaan insulin, hingga efek sampingnya untuk tubuh Anda.

Apa Itu Insulin?

Insulin merupakan hormon penting yang diproduksi secara natural oleh tubuh, utamanya oleh pankreas. Insulin bertugas untuk memindahkan gula dari aliran darah ke sel-sel di seluruh badan Anda.

Ketika Anda mengidap diabetes, tubuh Anda tidak mampu menghasilkan cukup insulin sesuai jumlah yang seharusnya atau reseptor insulin yang ada tidak lagi berfungsi baik. Hal ini membuat makanan yang Anda makan, yang seharusnya menjadi gula (glukosa) di aliran darah dan dilepaskan ke sel-sel yang membutuhkan gula sebagai sumber energi, hanya akan bertahan di aliran darah dan tidak diproses oleh insulin dan atau reseptornya. Dengan terus bertahannya gula di aliran darah, seiring waktu akan muncul masalah kesehatan yang serius di berbagai organ tubuh seperti penyakit jantung dan ginjal.  

Insulin umumnya digunakan untuk mengobati diabetes tipe 1, tapi juga dapat digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2 jika level insulin tetap rendah meski telah melakukan pengobatan yang lain.

 

Baca Juga: Puasa untuk Penderita Diabetes, Perhatikan 2 Hal Ini

 

Jenis-Jenis Insulin

Jenis insulin umumnya bervariasi sesuai waktu mulai bekerjanya, durasi bertahannya, hingga metode yang digunakan dalam pengobatan dengan insulin. Berikut ini beberapa jenis insulin berdasarkan waktu, durasi dan metodenya:

Jenis Insulin

Keterangan

Contoh Insulin

Rapid acting

Mulai bekerja setelah 15 menit. Memiliki waktu paling efektif satu jam dengan durasi dua sampai empat jam. Insulin jenis ini umumnya digunakan tepat sebelum makan.

  • Insulin lispro
  • Insulin aspart
  • Insulin glulisine

Rapid-acting inhaled

Mulai bekerja setelah 10 sampai 15 menit. Memiliki waktu paling efektif 30 menit dengan durasi tiga jam. Insulin jenis ini umumnya digunakan tepat sebelum makan

 

Regular/short acting

Mulai bekerja setelah 30 menit. Memiliki waktu paling efektif dua sampai tiga jam dengan durasi tiga sampai enam jam. Insulin jenis ini umumnya digunakan 30 atau 60 menit sebelum makan.

Insulin reguler

Intermediate acting

Mulai bekerja setelah dua sampai empat jam. Memiliki waktu paling efektif empat sampai 12 jam dengan durasi 12 sampai 18 jam. Insulin jenis ini umumnya untuk penggunaan setengah hari atau semalaman.

Insulin NPH

Long acting

Mulai bekerja setelah dua jam. Tidak memiliki waktu paling efektif dengan durasi sampai 24 jam. Insulin jenis ini umumnya untuk penggunaan satu hari penuh.

  • Insulin glargine
  • Insulin detemir

Ultra-long acting

Mulai bekerja setelah enam jam. Tidak memiliki waktu paling efektif dengan durasi 36 jam atau lebih.

  • Insulin glargine
  • Insulin degludec

Premixed

Mulai bekerja setelah lima sampai 60 menit.
Memiliki waktu paling efektif yang bervariasi dengan durasi 10 sampai 16 jam.
Insulin jenis ini umumnya mengombinasikan insulin intermediate dan short-acting dan digunakan 10 sampai 30 menit sebelum sarapan dan makan malam.

 

 

Kondisi Diabetes yang Membutuhkan Insulin

Sebelum memberikan insulin, dokter akan bekerja sama dengan Anda untuk menemukan pengobatan insulin yang cocok dengan gaya hidup Anda. Dokter juga akan mempertimbangkan berbagai faktor seperti:

  • Tujuan pengobatan;
  • Usia;
  • Gaya hidup;
  • Rencana makan;
  • Kesehatan secara keseluruhan;
  • Risiko gula darah rendah (hypoglycemia).

Anda juga harus memeriksa gula darah secara rutin karena gula darah bervariasi tiap harinya. Informasi terkait gula darah akan sangat membantu menentukan seberapa banyak insulin yang Anda butuhkan untuk mempertahankan gula darah Anda tetap normal.

Berikut adalah kondisi-kondisi yang membutuhkan insulin.

Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 diduga disebabkan oleh reaksi autoimun yang membuat tubuh menyerang autoimun tanpa sebab. Reaksi ini memicu pankreas berhenti memproduksi insulin. Jika Anda mengidap diabetes tipe 1, Anda diwajibkan menggunakan insulin setiap hari untuk bertahan hidup.

Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 tidak membuat tubuh berhenti memproduksi insulin, namun tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin dengan baik. Hal itu memicu Anda kesulitan mempertahankan gula darah di level normal. 

 

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kadar Gula Darah Normal

 

Media Penggunaan Insulin

Terdapat beberapa cara untuk menggunakan insulin yang dapat disesuaikan tergantung kebutuhan dan gaya hidup Anda. Beberapa di antaranya adalah:

  • Suntikan. Insulin bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui insulin pen, atau vial atau jarum suntik;
  • Pompa insulin. Penerimaan insulin melalui pompa ini dengan cara menempelkan pompa ke tubuh Anda dengan kateter kecil di bawah kulit Anda untuk memasukkan insulin;
  • Serbuk. Dapat dihirup menggunakan inhaler

Kapan Waktu Penggunaan Insulin?

Berdasarkan jenis insulin yang telah dikemukakan di atas, waktu pemberian insulin bervariasi tergantung pada kebutuhan. Tapi umumnya terdapat tiga waktu pemberian insulin, yaitu:

  • Bolus Insulin. Ketika insulin jenis short atau rapid-acting digunakan saat atau sebelum waktu makan untuk mengendalikan level gula darah;
  • Basal Insulin. Ketika insulin jenis intermediate atau long-acting digunakan untuk mempertahankan level gula darah tetap stabil di antara jam makan dan semalaman;
  • Basal-Bolus Regimen. Ketika insulin jenis rapid-acting digunakan saat waktu makan dan insulin jenis long-acting digunakan sekali atau dua kali dalam satu hari atau dalam jenis yang kombinasi dalam bentuk kombinasi.

Frekuensi Penggunaan Insulin

Umumnya frekuensi pemberian insulin tergantung pada kebutuhan metabolisme, hasil pengamatan gula darah dan tujuan glycemic Anda. Dibagi sesuai jenis diabetesnya juga, seperti:

  • Diabetes tipe 1: Jika Anda didiagnosis mengidap tipe 1, pemberian insulin umumnya dimulai dengan dua kali suntik dengan dua jenis insulin berbeda per hari dan perlahan bertambah hingga tiga atau empat kali suntik dengan beberapa jenis insulin yang berbeda tiap hari;
  • Diabetes tipe 2: Jika Anda didiagnosis mengidap tipe 2, pemberian insulin umumnya berjumlah satu kali suntik per hari tanpa pil diabetes. Ketika pil diabetes tidak bekerja, mereka akan menerima dua kali suntik dua jenis insulin berbeda tiap harinya. Juga dapat bertambah hingga tiga sampai empat kali suntik insulin tiap harinya.

Langkah dan Cara Pakai Insulin

Pada umumnya, insulin disuntikkan ke bawah kulit menggunakan jarum yang sangat kecil. Insulin juga bisa diberikan dengan menggunakan alat pen insulin. Berikut adalah langkah dan cara pakai insulin yang tepat:

  1. Cucilah tangan Anda dengan bersih.
  2. Lepaskan plastik penutup botol insulin dan lap bagian tutupnya dengan kapas yang sudah diberi alkohol.
  3. Tarik kembali alat penghisap, tarik udara ke dalam alat suntik sesuai dengan dosis insulin yang Anda pakai (diukur dalam satuan). Masukkan jarum suntik melalui bagian atas karet tutup botol insulin. Suntikkan udara ke dalam botol dengan mendorong alat penghisap jarum suntik ke depan, kemudian balikkan botol.
  4. Pastikan ujung jarum berada dalam insulin. Tarik kembali penghisap alat suntik untuk mengambil dosis yang sesuai.
  5. Sebelum mengeluarkan jarum, pastikan tidak ada gelembung udara di dalam alat suntik. Jika ada gelembung udara, pegang alat suntik dan botolnya lurus ke atas, lalu ketuk alat suntik dengan jari Anda dan biarkan gelembung udara mengapung ke atas. Dorong penghisap alat suntik untuk memindahkan gelembung udara kembali ke botol insulin, kemudian tarik dosis insulin yang benar dengan menarik kembali penghisapnya.
  6. Bersihkan kulit Anda dengan kapas beralkohol. Cubit sedikit bagian kulit dan suntikkan insulin dengan kemiringan 90 derajat. Jika Anda termasuk kurus, Anda mungkin perlu menyuntikkannya dalam sudut 45 derajat agar lebih mudah.

 

Baca Juga: Berapa Konsumsi Gula Harian yang Ideal?

 

Pertanyaan Seputar Penggunaan Insulin

Apa Efek Samping Suntik Insulin?

Terdapat beberapa efek samping dari suntik insulin seperti di bawah ini*:

  • Komplikasi pada tempat dilakukan suntik. Suntikan dangkal yang dilakukan berulang dapat menimbulkan jaringan parut serta nyeri dan bengkak di daerah suntikan;
  • Resistensi insulin. Penggunaan insulin jangka panjang dapat menimbulkan resistensi insulin. Hal ini membuat Anda harus mengambil dosis insulin yang lebih besar lagi untuk mendapatkan efek yang sama;
  • Bertambahnya berat badan. Terdapat kecenderungan bertambahnya berat badan ketika menggunakan insulin karena Anda merasa lebih lapar daripada biasanya. Hal ini disebabkan oleh dosis insulin yang terlalu tinggi;
  • Hypoglycemia. Hypoglycemia atau gula darah rendah merupakan komplikasi yang cukup mematikan karena insulin yang disuntikkan membuat hati dan sel mengambil gula dari darah. Ketika insulin yang disuntikkan terlalu banyak, sel akan menyimpan terlalu banyak gula dan hal ini menurunkan gula darah Anda. Ketika gula darah rendah, tidak banyak yang dapat digunakan oleh otak hingga energi melemah dan Anda mungkin tidak sadar bahkan hingga mengalami koma.

Apakah Suntik Insulin Seumur Hidup?

Jika Anda mengidap diabetes tipe 1, betul, Anda membutuhkan insulin untuk bertahan hidup karena pankreas Anda tidak lagi menghasilkan insulin. Sedangkan untuk pengidap diabetes tipe 2, terdapat kemungkinan untuk tidak disuntik insulin seumur hidup karena insulin untuk pengidap diabetes tipe 2 berfungsi sebagai pengendali level gula darah.

Bila kombinasi terapi dengan perbaikan gaya hidup, berat badan dan juga obat lain masih dapat dilakukan, secara bertahap, Anda mungkin dapat mengurangi dosis insulin bahkan tidak lagi menggunakan insulin dengan membuat rencana diet dan latihan rutin yang membuat Anda memiliki berat badan yang sehat.

Jika Anda mengidap diabetes dan membutuhkan perawatan untuk infus, injeksi insulin, luka diabetes, atau pola makan yang sesuai, Anda bisa menghubungi layanan homecare Kavacare di nomor WhatsApp 0811 – 1446 – 777. Anda juga bisa melakukan telekonsultasi untuk membuat rencana diet dan latihan rutin dengan Kavacare agar berat badan dan gula darah Anda tetap terjaga.

Sumber:

  1. Types of Insulin. https://www.cdc.gov/diabetes/basics/type-1-types-of-insulin.html. Diakses pada 9 Februari 2023.
  2. What is Diabetes?. https://www.cdc.gov/diabetes/basics/diabetes.html. Diakses pada 9 Februari 2023.
  3. Insulin. https://www.drugs.com/drug-class/insulin.html. Diakses pada 9 Februari 2023.
  4. Insulin. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/22601-insulin. Diakses pada 9 Februari 2023.
  5. Insulin. https://www.diabetes.co.uk/body/insulin.html. Diakses pada 9 Februari 2023.
  6. 4 Ways to Take Insulin. https://www.cdc.gov/diabetes/basics/type-1-4-ways-to-take-insulin.html. Diakses pada 9 Februari 2023.
  7. How to Naturally Reduce the Need for Insulin in Type 2 Diabetes. https://www.health.com/condition/type-2-diabetes/why-insulin-use-isnt-always-permanent-for-type-2-diabetes#:~:text=If%20your%20doctor%20puts%20you%20on%20insulin%2C%20it%27s,blood%20sugar%20under%20control%20using%20diet%20and%20exercise.. Diakses pada 9 Februari 2023.
  8. Side Effects of Insulin. https://www.healthcentre.org.uk/diabetes/insulin-side-effects.html. Diakses pada 9 Februari 2023.
  9. Getting started with insulin. https://www.diabetes.ca/about-diabetes/diabetes-management/getting-started-with-insulin. Diakses pada 9 Februari 2023.
  10. Insulin Routines. https://diabetes.org/healthy-living/medication-treatments/insulin-other-injectables/insulin-routines. Diakses pada 9 Februari 2023.
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare