Asma: Gejala dan Penanganan

Asma: Gejala dan Penanganan

Share

Mengidap asma bukan perkara mudah bagi seseorang. Selain karena tidak dapat disembuhkan, kondisi ini juga dapat membuat Anda kesulitan bernapas, batuk-batuk, mengeluarkan suara mengi (wheezing) hingga sesak napas. 

Meski begitu, jangan khawatir karena asma dapat dikendalikan dengan berbagai pengobatan dan penanganan jika mengetahui gejalanya. Dalam artikel ini, Kavacare menghimpun berbagai informasi terkait gejala, penyebab hingga penanganan asma.

Apa Itu Asma?

Asma merupakan penyakit kronis di mana jalur pernapasan menyempit karena pembengkakan atau penyempitan otot di sekitarnya. Kondisi ini mungkin menyebabkan lebih banyak lendir (mucus) yang diproduksi sehingga dapat membuat Anda kesulitan bernapas. Kesulitan ini akan bertambah parah tergantung orangnya, namun umumnya ketika malam atau saat sedang berolahraga.

 

Baca Juga: Serba-serbi Infeksi Paru

 

Tipe-tipe Asma

Umumnya asma dikategorikan berdasarkan pemicunya, beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

  • Asma alergi (allergic asthma). Asma ini dipicu oleh allergen seperti serbuk sari bunga, hewan peliharaan dan tungau debu;
  • Asma musiman (seasonal asthma). Asma ini umumnya hanya terjadi dalam waktu-waktu tertentu selama satu tahun, misalnya ketika dingin atau musim demam alergi serbuk sari bunga;
  • Asma akibat pekerjaan (occupational asthma). Asma ini dipicu oleh pekerjaan yang Anda lakukan. Misalnya jika Anda bekerja sebagai tukang roti, debu tepung dapat memicu asma, atau ketika bekerja di bidang kesehatan, latex dapat menjadi pemicunya;
  • Asma bukan alergi (non-allergic asthma). Asma ini tidak berkaitan dengan alergi. Meski tidak umum, asma jenis ini dapat berkembang ketika usia sudah senja;
  • Asma akibat olahraga (exercise-induced asthma). Sekitar 90% orang dengan asma mengalami penyempitan jalur pernapasan karena olahraga. Meski begitu, asma ini juga dapat terjadi pada orang tanpa asma sama sekali;
  • Asma yang sulit dikendalikan (difficult asthma). Asma ini terjadi ketika Anda mengalami gejala tiga kali atau lebih dalam sepekan, atau ketika Anda bangun di malam hari karena asma satu kali atau lebih dalam sepekan;
  • Asma parah (severe asthma). Asma ini umumnya merupakan tipe asma yang sulit dikendalikan dan tidak merespon perawatan yang biasanya dilakukan;
  • Asma masa kecil (childhood asthma). Asma ini umumnya didiagnosis pada anak kecil dan ketika bertambah dewasa, asma tersebut hilang;
  • Asma dewasa (adult onset asthma). Asma ini umumnya terjadi ketika memasuki usia dewasa dan memiliki banyak kemungkinan penyebab seperti pekerjaan, merokok dan perokok pasif, obesitas, hingga stress.

Gejala Asma

infografis 5 gejala asma dan apa yang harus dilakukan_kavacare
Infografis 5 Gejala Asma dan Apa yang Harus Dilakukan – Kavacare

 

Gejala asma umumnya berbeda-beda tergantung pada orangnya, tapi beberapa gejala yang umum adalah sebagai berikut:

  • Sesak napas;
  • Dada sesak atau sakit;
  • Mengi ketika menghembuskan napas, merupakan gejala asma yang umum pada anak-anak;
  • Kesulitan tidur karena sesak napas, batuk atau mengi;
  • Serangan batuk atau mengi yang diperparah virus pernapasan seperti pilek atau flu.

Kondisi ini dapat memburuk jika Anda mengalami hal-hal seperti ini:

  • Gejala-gejala asma muncul lebih sering dan mengganggu;
  • Makin sulit bernapas, diukur dengan alat yang digunakan untuk memeriksa paru-paru (peak flow meter);
  • Makin sering menggunakan inhaler.

 

Baca Juga: 5 Alat Kesehatan yang Wajib Dimiliki di Rumah

 

Penyebab Asma

Banyak faktor yang berkaitan dengan penyebab Anda mengidap kondisi ini, meski begitu tidak ada sebab pasti dan langsung yang bisa diketahui. Penyebab asma sangat kompleks, namun dapat dikatakan faktor utamanya adalah genetik dan paparan lingkungan. Beberapa faktor lainnya adalah sebagai berikut:

  • Anda lebih mungkin mengidap asma jika keluarga Anda juga mengidap kondisi ini;
  • Asma lebih mungkin terjadi pada orang-orang yang memiliki kondisi alergi, seperti eczema dan rhinitis (demam serbuk sari);
  • Infeksi pernapasan seperti flu;
  • Aktivitas fisik;
  • Udara dingin;
  • Polutan pada udara seperti asap tembakau dan asap kimia;
  • Pengobatan khusus seperti beta blockers, aspirin dan obat-obatan nonsteroidal anti-inflammatory seperti ibuprofen;
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD), kondisi ketika asam lambung Anda naik ke tenggorokan;
  • Emosi yang kuat dan stres.

Komplikasi Asma

Asma memiliki berbagai komplikasi, mulai dari mengganggu kehidupan sehari-hari hingga penyakit yang muncul seperti di bawah ini:

  • Gejala yang mengganggu tidur, pekerjaan dan aktivitas lain;
  • Tidak bisa masuk sekolah atau kerja ketika asma kambuh;
  • Penyempitan jalur yang membawa udara dari dan ke paru-paru Anda (bronchial tubes) secara permanen. Hal ini dapat mengganggu pernapasan Anda;
  • Masuk ke rumah sakit karena serangan asma parah;
  • Efek samping dari penggunaan beberapa pengobatan jangka panjang untuk menstabilkan asma parah.

Pertanyaan Seputar Asma

Apa Saja Faktor Risiko Asma?

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengidap kondisi ini, beberapanya adalah sebagai berikut:

  • Berhubungan dekat (keluarga) dengan pengidap asma;
  • Memiliki kondisi alergi;
  • Kelebihan berat badan;
  • Perokok;
  • Terpapar asap rokok (perokok pasif);
  • Terpapar asap knalpot atau polusi lain;
  • Terpapar pemicu dalam pekerjaan.

Bisakah Asma Sembuh Dengan Sendirinya?

Tidak. Meski kondisi ini tidak dapat disembuhkan, Anda dapat menggunakan pengobatan dengan menghirup (inhaled) yang mampu mengendalikan asma dan memungkinkan pengidap kondisi ini menjalani hidup normal.

Pengidap asma mungkin harus menggunakan inhaler mereka tiap hari, namun pengobatannya akan berbeda tergantung pada frekuensi gejala, tipe inhaler dan orangnya.

Apakah Asma Dipengaruhi Oleh Emosi?

Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh emosi. Seperti yang diketahui, pemicu asma berbeda untuk setiap orangnya, namun emosi dapat menjadi pemicu asma karena beberapa emosi kuat seperti kemarahan, ketakutan, stress, kegembiraan serta respons emosi seperti tertawa dan menangis memengaruhi cara Anda bernapas. Ketika Anda merasa emosional, Anda akan mengambil napas yang dalam dan cepat yang disebut dengan hyperventilating. Hal ini membuat jalur pernapasan Anda menyempit dan memicu gejala-gejala asma seperti batuk, mengi dan sesak napas.

 

Baca Juga: 6 Tips Ini Bantu Anda Tidur Nyenyak

 

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Asma Kambuh?

Ketika asma kambuh, yang harus dilakukan adalah mengetahui gejala kambuhnya asma sebagai berikut:

  • Mengi, batuk dan sesak napas yang makin bertambah;
  • Sering bangun di malam hari dengan gejala asma;
  • Harus menggunakan reliever dalam jangka waktu tiga jam.

Ketika gejala asma bertambah parah, segera lakukan hal-hal berikut:

  • Dudukkan orang tersebut dengan nyaman;
  • Berikan 4 puff dari puffer (alat bantu pernapasan untuk pertolongan pertama pada asma) berwarna biru/abu-abu (asmol, ventolin, zempreon);
  • Tunggu empat menit. Saat menunggu, pastikan tetap bersama orang tersebut, perhatikan dengan seksama kemudian panggil dokter untuk berjaga-jaga;
  • Setelah empat menit. Ketika bertambah buruk, terus berikan 4 puff setiap 4 menit sampai ambulans datang. Ketika bernapas dengan normal, segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan.

Hidup dengan asma memang tidak mudah. Namun, bukan berarti Anda tidak dapat hidup normal dengan asma. Lakukan telekonsultasi dengan dokter Kavacare di nomor WhatsApp 0811 – 1446 – 777 atau mendapatkan layanan homecare yang tepat ketika asma kambuh.

Sumber:

  1. Asthma first aid. https://www.nationalasthma.org.au/asthma-first-aid. Diakses pada 13 Februari 2023.
  2. Asthma. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/asthma. Diakses pada 13 Februari 2023.
  3. Asthma. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma/symptoms-causes/syc-20369653. Diakses pada 13 Februari 2023.
  4. Emotions. https://www.asthma.org.uk/advice/triggers/emotions/. Diakses pada 13 Februari 2023.
  5. Types of asthma. https://www.asthma.org.uk/advice/understanding-asthma/types/. Diakses pada 13 Februari 2023.
  6. Asthma. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430901/. Diakses pada 26 Mei 2023.
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare