Posisi Fowler: Definisi, Manfaat, dan Langkah Pelaksanaan

Posisi Fowler: Definisi, Manfaat, dan Langkah Pelaksanaan

  • Post category:Homecare
Share

Posisi berbaring pasien merupakan hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan proses perawatan. Posisi berbaring pasien ada beberapa macam jenisnya.

Untuk memilih posisi yang paling tepat untuk pasien, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, seperti usia, berat badan, hingga riwayat kesehatan masa lalu, termasuk gangguan pernapasan atau peredaran darah.

Salah satu jenis posisi berbaring pasien adalah posisi Fowler. Simak definisi, tujuan, manfaat, dan variasi posisi Fowler berikut ini.

Apa Itu Posisi Fowler?

Posisi Fowler adalah posisi di mana pasien ditempatkan setengah duduk di bagian atas tempat tidur yang diangkat sebagian, yaitu antara 45 sampai 60 derajatPosisi ini yang paling umum digunakan pada pasien untuk beristirahat dengan nyaman, baik di ruang rawat inap maupun di unit gawat darurat.

Posisi ini juga biasanya digunakan untuk bedah saraf dan bedah bahu. Selain itu, posisi Fowler juga digunakan pada pasien yang mengalami kesulitan bernapas karena, pada posisi ini, gravitasi menarik diafragma ke bawah sehingga memungkinkan ekspansi dada dan paru-paru yang lebih besar.

Kapan Posisi Fowler Digunakan?

Infografis Posisi Berbaring Fowler Kavacare
Infografis Posisi Berbaring Fowler Kavacare

Tujuan penggunaan posisi ini dapat dibedakan sesuai ragam jenis posisinya. Berdasarkan kemiringan derajatnya, posisi ini terbagi menjadi posisi standar, posisi tinggi, dan posisi semi-Fowler. Masing-masing variasi posisi ini digunakan di berbagai kesempatan yang berbeda sesuai kegunaannya, seperti:

  • Posisi standar biasanya digunakan untuk operasi kepala, bahu, dada, hingga pasien yang memiliki sindrom gangguan pernapasan.
  • Posisi tinggi biasanya digunakan setelah operasi perut atau paru-paru ketika memerlukan drainase cairan dari dalam tubuh ke suatu wadah, ketika pasien hendak makan, atau ketika melakukan pemeriksaan rontgen.
  • Posisi semi-Fowler digunakan ketika seseorang mengalami kesulitan bernapas, sedang menggunakan selang makanan, sedang mengalami penyakit gastroesophageal reflux (GERD), atau sedang melahirkan.

Ragam Variasi Posisi Fowler

Posisi Fowler memiliki tiga macam variasi berdasarkan sudut kemiringan tempat tidur yang digunakan pasien untuk berbaring sekaligus duduk. Berikut definisi, tujuan, dan langkah-langkah pelaksanaannya.

1. Posisi Fowler Standar

Posisi Fowler standar disebut juga sebagai posisi duduk, yang memiliki sudut kemiringan tempat tidur antara 45 dan 60 derajat pada bagian kepalanya. Pasien dengan posisi Fowler standar bisa memosisikan lututnya lurus atau sedikit ditekuk.

Selain kegunaannya yang lebih dulu disebutkan di atas untuk operasi kepala, bahu dan dada, posisi ini kerap digunakan untuk mengatasi sindrom gangguan pernapasan. Karena sudut kemiringan posisi tempat tidurnya, posisi Fowler standar memungkinkan ekspansi dada yang lebih baik sehingga meningkatkan pernapasan dengan memfasilitasi oksigenasi.

Keuntungan lainnya posisi ini yaitu termasuk peningkatan drainase darah dan cairan tulang belakang otak, serta peningkatan hemostasis, yaitu mekanisme alami tubuh dalam mempertahankan sirkulasi darah.

2. Posisi Fowler Tinggi

Posisi Fowler tinggi, atau yang dikenal juga sebagai Fowler penuh, adalah posisi telentang di mana pasien berbaring telentang di atas tempat tidur, dengan kepala tempat tidur yang ditinggikan hingga 60 sampai 90 derajat, dan kaki pasien dapat diposisikan lurus atau menekuk pada bagian lutut. Untuk memberikan kenyamanan, bisa diletakkan bantal di bawah betis sebagai menopang.

Posisi ini dianjurkan untuk manajemen setelah operasi, pemberian makan pasien, pengambilan rontgen di samping tempat tidur, serta selama perawatan pernapasan.

Selain itu, posisi ini biasanya digunakan untuk pasien lanjut usia karena dapat membantu memperlancar proses pencernaan dan membantu pasien mengatasi masalah pernapasan. Beristirahat dalam posisi Fowler tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan meningkatkan perkembangan ulkus dekubitus.

3. Posisi Semi-Fowler

Posisi semi-Fowler, atau Fowler rendah, adalah posisi telentang di mana seseorang berbaring di atas tempat tidur dengan kepala tempat tidur ditinggikan hingga sudut kemiringan mencapai 30-45 derajat. Seperti posisi yang lain, kaki pasien dapat diposisikan lurus atau menekuk pada lutut.

Posisi ini biasa digunakan ketika pasien mengalami kesulitan bernapas atau sedang menjalani perawatan pernapasan, sedang melakukan proses drainase setelah prosedur abdominoplasti, sedang dipasangi selang makanan, atau pada ibu yang sedang menjalani proses persalinan.

Posisi ini juga diterapkan pada pasien yang sedang mengalami penyakit gastroesophageal reflux (GERD) karena dapat mengurangi rasa mual dibandingkan posisi berbaring.

 

Baca Juga: 5 Langkah dan Cara Menjadi Perawat Homecare

 

Kontradiksi Penerapan Posisi Fowler

Terdapat beberapa kondisi yang menjadi kontraindikasi digunakannya posisi ini. Salah satunya adalah paparan anatomi untuk prosedur pembedahan.

Jika pasien tidak dapat menoleransi posisi duduk dengan baik, misalnya, pasien memiliki luka tekan di punggung bawah atau bokong, maka perlu penyesuaian posisi. Misalnya, mengurangi tekanan dan kontak area cedera dengan permukaan keras. Caranya bisa menggunakan bantalan ekstra, penyesuaian sudut, menggunakan kemiringan untuk menghilangkan tekanan di bagian lateral yang cedera.

Selain itu, posisi ini juga tidak disarankan untuk pasien yang pernah menjalani operasi tulang belakang karena mungkin memiliki keterbatasan rentang gerak. Dokter atau perawat harus menentukan kemampuan pasien dalam menoleransi posisi ini dan faktor intrinsik lain yang mungkin menimbulkan risiko tambahan bagi pasien.

Hal-hal Penting saat Menggunakan Posisi Fowler

Berikut ini hal-hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan posisi Fowler:

  • Posisi ini dapat dipraktikkan dengan berbagai cara selain menggunakan tempat tidur. Misalnya, menggunakan bagian asli meja bedah umum atau melalui penambahan aksesori meja bedah dan alat bantu penentuan posisi.
  • Aksesori meja bedah dan alat bantu pemosisian bisa digunakan saat menerapkan posisi Fowler, yaitu kursi pantai pengatur posisi atau pengatur posisi tubuh busa. Kursi pantai sering digunakan untuk operasi hidung, abdominoplasti, dan operasi pengecilan payudara.
  • Saat memposisikan pasien pada posisi Fowler, tenaga medis harus meminimalkan derajat elevasi kepala pasien dan selalu menjaga kepala pada posisi netral. Lengan pasien harus difleksikan dan diamankan di seluruh tubuh, bokong harus diberi bantalan, dan lutut diposisikan miring sekitar 30 derajat.
  • Dalam posisi Fowler, pasien mempunyai risiko tinggi mengalami emboli udara, cedera kulit akibat tergesek dan tergeser, serta penggumpalan darah yang terjadi pada pembuluh darah vena pada anggota gerak bawah pasien.
  • Dalam posisi seperti ini, pasien mempunyai peningkatan risiko tekanan pada tulang belikat, sakrum, tulang ekor, iskium (bagian tulang panggul), bagian belakang lutut, dan tumit.

Komunikasikan selalu dengan ahli medis yang menangani kondisi Anda mengenai apa saja yang Anda rasakan, sehingga tenaga medis profesional dapat menentukan posisi berbaring pasien yang paling tepat untuk Anda.

Apabila Anda memerlukan bantuan perawatan di rumah, tenaga medis tepercaya Kavacare siap membantu Anda. Segera hubungi kami di 0811-1446-777 untuk mendapatkan jasa home care oleh perawat medis profesional dan berpengalaman yang terpercaya.

Sumber:

  1. Anatomy, Patient Positioning – StatPearls – NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513320/. Diakses 27 Desember 2023.
  2. Semi-Fowler Position: What Is It, Difference from Fowler, and More | Osmosis. https://www.osmosis.org/answers/semi-fowler-position. Diakses 27 Desember 2023.
  3. High Fowler Position: What Is It, Its Uses, and How It Helps Breathing | Osmosis. https://www.osmosis.org/answers/high-fowler-position. Diakses 27 Desember 2023.
  4. Fowler’s Position Guide | STERIS. https://www.steris.com/healthcare/knowledge-center/surgical-equipment/fowlers-position-guide. Diakses 27 Desember 2023.
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare