6 Inovasi Teknologi Radioterapi untuk Pengobatan Kanker

6 Inovasi Teknologi Radioterapi untuk Pengobatan Kanker

  • Post category:Kanker
Share

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi di bidang medis pun turut semakin maju. Hal ini mempengaruhi kemunculan berbagai inovasi dalam pengobatan penyakit serius, contohnya kanker. Teknologi pengobatan kanker, terutama radioterapi, telah semakin berkembang dan bervariasi. Beberapa di antaranya mungkin belum pernah Anda dengar.

Berikut 6 inovasi teknologi radioterapi untuk pengobatan kanker yang telah dirangkum oleh Kavacare.

1. Intensity-Modulated Radiation Therapy (IMRT)

Secara umum, terapi radiasi termasuk IMRT akan menyerang DNA sel kanker dan menghentikan perkembangannya. Maka pertumbuhan tumor akan terhambat atau terhenti.

IMRT memungkinkan dosis penyinaran radiasi lebih presisi, karena disesuaikan dengan bentuk tumor secara 3 dimensi. Terapi radiasi dengan teknik ini memungkinkan penggunaan dosis radiasi tinggi yang lebih fokus pada area tumor dan meminimalisir dampak radiasi pada jaringan sehat di sekitar tumor.

Prosedur IMRT direncanakan dengan memastikan posisi tumor, akan dilakukan pengambilan gambar 3 dimensi menggunakan CT scan atau MRI. Posisi dan besar tumor yang telah diketahui akan digunakan sebagai perhitungan dosis penyinaran yang akan dilakukan agar sesuai dengan bentuk tumor.

Umumnya IMRT membutuhkan beberapa kali sesi prosedur di hari yang berbeda, ditentukan oleh dokter berdasarkan lokasi dan posisi tumor. Biasanya pasien akan dijadwalkan menjalani prosedur IMRT 5 hari dalam seminggu, selama 5-8 minggu.

Saat prosedurnya, pasien akan diminta berbaring di meja perawatan, kemudian diberikan penanda khusus di atas kulit untuk menentukan lokasi penyinaran. Selama prosedur, pasien mungkin perlu mengubah posisi beberapa kali dan perlu dilakukan pengambilan gambar kembali dengan sinar X atau CT scan untuk memastikan posisi radiasi. Setiap sesinya membutuhkan waktu 15-60 menit.

Prosedur IMRT biasanya dilakukan untuk menangani kanker prostat, kanker di area leher dan kepala, kanker paru-paru, kanker otak, kanker di area pencernaan, dan kanker payudara. Selain itu IMRT mungkin juga bisa dilakukan untuk penanganan limfoma, sarkoma atau kanker tulang, kanker pada organ reproduksi, dan beberapa jenis kanker anak.

 

Baca Juga: 8 Jenis Kanker pada Anak yang Umum

 

2. Image Guided Radiation Therapy (IGRT)

IGRT adalah terapi radiasi dengan pemanfaatan medical imaging atau pengambilan gambar secara medis untuk memberikan perawatan radiasi yang akurat serta presisi. Mesin yang digunakan pada prosedur IGRT mungkin juga memiliki teknologi pengambilan gambar untuk memindai tumor sebelum atau selama penyinaran dilakukan.

Pengambilan gambar tumor bisa dilakukan dengan CT scan, MRI, USG, atau sinar X. Penanda khusus dari logam (fiducial marker) diletakkan pada tumor atau area paling dekat dengan tumor. Penanda ini membantu mengidentifikasi target penyinaran dan memposisikan peralatan dengan tepat. Memposisikan sinar radiasi dengan presisi berguna agar jaringan sehat di sekitar tumor tidak terkena dampaknya.

Prosedur IGRT dilakukan dengan meminta pasien duduk di kursi, mungkin akan digunakan alat-alat agar posisi pasien tidak berubah. Kemudian akan dilakukan pengambilan gambar. Pasien bisa jadi perlu menahan napas selama 30-60 detik.

Gambar yang diambil akan diperiksa dan dibandingkan dengan gambar-gambar simulasi tumor. Posisi pasien akan diubah untuk mengambil gambar tambahan. Setelah posisi peralatan radiasi disesuaikan dengan gambar yang diambil, barulah prosedur penyinaran dilakukan.

Jenis-jenis kanker yang ditangani dengan IGRT antara lain kanker dengan tumor di area cenderung bergerak. Contohnya kanker pada paru-paru, hati, pankreas, dan kelenjar prostat. Selain itu IGRT juga dilakukan untuk menangani tumor-tumor pada area atau jaringan organ penting.

3. Stereotactic Radiosurgery (SRS)

SRS adalah terapi radiasi yang dilakukan tanpa operasi untuk menangani kelainan fungsional dan tumor kecil di otak. Prosedur SRS dilakukan untuk memberikan dosis radiasi lebih tinggi pada target tertentu. Dibandingkan terapi radiasi tradisional, SRS umumnya dilakukan hanya sekali atau beberapa kali lebih sedikit, tetapi dosis radiasi yang diberikan lebih tinggi.

Perawatan ini hanya bisa dilakukan dengan teknologi radiasi paling mutakhir untuk memberikan dosis radiasi maksimal dengan efek paling kecil pada jaringan sehat di sekitar tumor.

Prosedur SRS bisa dilakukan dengan gamma knife dan linear accelerator (LINAC).

  • Prosedur SRS dengan Gamma Knife: pasien mulanya akan diberikan obat secara intravena dan cairan kontras bila diperlukan. Bius lokal akan diberikan di dahi dan bagian belakang kepala, kemudian diletakkan bingkai kotak khusus untuk kepala agar posisi pasien tidak berubah. Gambar tumor akan diambil dengan MRI atau CT scan bila dibutuhkan, kemudian gambar tersebut akan diproses dengan software khusus untuk menentukan dosis dan proses radiasi. Barulah kemudian pasien akan diminta berbaring dan masuk ke mesin Gamma Knife.
  • Prosedur SRS dengan LINAC: prosedurnya mirip dengan Gamma Knife, pasien akan menggunakan bingkai kepala, melalui pengambilan gambar tumor, perhitungan dosis oleh software khusus, dan prosedur radiasi. Perbedaannya, mesin LINAC yang disebut gantry akan berputar di sekitar pasien dan melakukan penyinaran dari titik-titik berbeda.

SRS biasanya digunakan untuk penanganan berbagai jenis tumor pada otak, pembuluh darah yang melebar atau saling tersangkut (arteriovenous malformations), dan kondisi-kondisi neurologis lainnya.

 

Baca Juga: Aneurisma Otak, Pemicu Pecah Pembuluh Darah Otak

 

4. Stereotactic Body RT (SBRT)

SBRT adalah prosedur SRS yang dilakukan untuk menangani kanker di bagian tubuh. Prosedur SBRT biasanya dilakukan sebanyak 1-5 sesi selama 1-2 minggu. Sama seperti SRS, akan dilakukan pengambilan gambar tumor lebih dulu dengan sinar X atau CT scan

Dokter akan memastikan metode yang tepat untuk mengarahkan sinar radiasi dari mesin LINAC, prosedur ini disebut simulasi. Seringkali pasien perlu menggunakan alat khusus agar posisi tubuh tidak berubah. Hal ini diperlukan agar penyinaran lebih presisi. Setelahnya, pasien akan melalui prosedur CT scan pada area kanker.

Dosis dan metode radiasi akan ditentukan dokter dari prosedur simulasi. Teknik pengambilan gambar lain seperti MRI mungkin diperlukan. Dokter akan mencari kombinasi terbaik proses radiasi untuk pasien dengan software khusus.

Setelah dosis dan kombinasi radiasi ditentukan, pasien akan menjalani prosedur radiasi. Biasanya pasien akan ditempatkan pada alat khusus mencegah pergerakan. Akan dilakukan pula pengambilan gambar dengan sinar X atau CT scan pada posisi tumor sebelum proses penyinaran dilakukan. Pengambilan gambar mungkin dilakukan pula selama perawatan untuk mengawasi posisi tumor.

5. Proton Beam Therapy (PBT)

PBT merupakan perkembangan dari radioterapi. Dalam prosedurnya, PBT menggunakan sinar yang terarah dan sempit, sehingga bisa mengikuti bentuk tumor yang tidak beraturan. Sinar yang digunakan merupakan energi proton yang merupakan bagian kecil dari atom. Berbeda dari sinar X dengan energi tinggi.

PBT termasuk penanganan kanker yang memiliki potensi baik karena menggunakan dosis radiasi yang lebih rendah, tetapi diarahkan dengan sangat spesifik sehingga meminimalisir efek samping.

Sama seperti terapi radiasi lainnya, sebelum prosedur dibutuhkan pengambilan gambar dengan MRI atau CT scan untuk membantu memastikan posisi tumor. Saat pelaksanaan prosedur, akan dilakukan penyinaran radiasi pada daerah kanker.

Jenis kanker yang bisa ditangani dengan PBT adalah kanker di area otak yang tergolong kompleks, kanker pada kepala dan leher, serta kanker tulang atau sarkoma. Teknologi ini belum memberikan hasil yang lebih baik dari High-energy X-Rays (HEX-Rays). HEX-Rays masih dianggap sebagai opsi terbaik dan paling efektif untuk menangani mayoritas jenis kanker.

6. Artificial Intelligence (AI) in RT

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini mulai diintegrasikan pada teknologi pengobatan kanker. AI dapat digunakan untuk mempelajari berbagai aturan kompleks dan data-data riwayat untuk memprediksikan hasil maupun mempersingkat pekerjaan yang rumit.

Penggunaan AI dalam teknologi pengobatan kanker bisa membantu proses perawatan, perencanaan, dan pemeriksaan kembali. AI akan membantu menentukan dosis dan membagi area tumor dengan jaringan sehat. Dosis yang ditentukan AI dalam terapi radiasi pun lebih optimal, disertai dengan prediksi hasil perawatan.

Pada prosedurnya, AI membantu untuk meningkatkan kualitas resolusi gambar sehingga lebih mudah untuk mencocokkannya dengan hasil simulasi CT scan. AI juga membantu dalam menemukan tumor secara real time pada organ-organ yang bergerak, seperti paru-paru dan hati.

 

Baca Juga: Daftar Rumah Sakit Kanker Terbaik di Indonesia dan Luar Negeri

 

Dari berbagai teknologi pengobatan kanker ini, Anda bisa berkonsultasi lebih dulu untuk menemukan pengobatan mana yang paling cocok dengan Anda. Anda bisa menghubungi layanan Medical Travel Facilitator KavaLink dari Kavacare untuk mendapatkan informasi seputar teknologi radioterapi untuk pengobatan kanker. Konsultasi gratis hari ini dengan menghubungi kami di nomor Whatsapp 0857 8000 8707

SUMBER:

  1. Teknologi Terbaru Memberi Perbedaan Pada Pengobatan Kanker. https://www.parkwaycancercentre.com/id/idn/news-events/news-articles/news-articles-details/teknologi-terbaru-memberi-perbedaan-pada-pengobatan-kanker diakses 17 Maret 2023
  2. IMRT – Intensity-Modulated Radiation Therapy. https://www.radiologyinfo.org/en/info/imrt diakses 17 Maret 2023
  3. Image-guided radiation therapy (IGRT). https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/image-guided-radiation-therapy/about/pac-20385267 diakses 17 Maret 2023
  4. What Is Intensity-Modulated Radiation Therapy (IMRT)? https://www.mskcc.org/cancer-care/diagnosis-treatment/cancer-treatments/radiation-therapy/what-imrt diakses 17 Maret 2023
  5. IGRT – Image-Guided Radiation Therapy. https://www.radiologyinfo.org/en/info/igrt diakses 17 Maret 2023
  6. Stereotactic Radiosurgery (SRS) and Stereotactic Body Radiotherapy (SBRT) https://www.radiologyinfo.org/en/info/stereotactic diakses 17 Maret 2023
  7. Stereotactic body radiotherapy. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/sbrt/pyc-20446794 diakses 17 Maret 2023
  8. Proton Beam Therapy (PBT) https://www.bu.edu/shipley/prostate-cancer-treatment/treatments-for-prostate-cancer/treatments-for-cancer-contained-in-the-prostate/radiotherapy/proton-beam-therapy-pbt/ diakses 17 Maret 2023
  9. FLASH Radiotherapy: History and Future. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8185194/ diakses 17 Maret 2023
  10. Artificial intelligence in radiation oncology: How far have we reached? https://ijmio.com/artificial-intelligence-in-radiation-oncology-how-far-have-we-reached/ diakses 17 Maret 2023
  11. NHS commissioning » Proton beam therapy. https://www.england.nhs.uk/commissioning/spec-services/highly-spec-services/pbt/ diakses 17 Maret 2023
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare