Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

  • Post category:Kanker
Share

Leukemia, atau yang biasa disebut dengan kanker darah, adalah tipe kanker yang cukup umum ditemui di masyarakat.

Data dari Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2018 menunjukkan bahwa leukemia menempati urutan ke-8 penyakit terbanyak di Indonesia dengan kasus leukemia pada pria sebanyak 6,18% dan leukemia pada wanita 3,08%.

Simak selengkapnya tentang leukemia, gejalanya, serta bagaimana penanganannya berikut ini.

Apa Itu Leukemia?

Menurut National Institutes of Health (NIH), leukemia adalah kondisi pertumbuhan sel-sel darah yang abnormal dan ganas akibat disfungsi produksi sel leukosit. Kondisi pertumbuhan sel darah secara tidak terkendali ini disebut juga kanker darah.

Hal ini menyebabkan DNA sel di sumsum tulang belakang berubah atau bermutasi sehingga tidak dapat berkembang dan berfungsi secara normal.

Sel-sel ini yang kemudian disebut dengan sel-sel leukemia. Produksi leukosit yang tidak normal ini diklasifikasikan sebagai akut atau kronis berdasarkan kecepatan leukosit dalam menggandakan diri.

 

Baca Juga tentang Transplantasi Sumsum Tulang: Prosedur, Risiko, dan Estimasi Biaya [2024]

 

Jenis kanker darah dibagi berdasarkan dua klasifikasi utama dari tipe kanker ini, yaitu seberapa cepat leukemia berkembang dan berdasarkan tipe sel darah putih yang dipengaruhi oleh penyakit ini.

1. Berdasarkan Kecepatan Perkembangan Leukemia

Berdasarkan kecepatan perkembangan sel-sel leukemia, penyakit ini terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Leukemia Akut: Pada leukemia akut, sel-sel darah yang abnormal adalah sel-sel darah yang belum matang (blast). Sel leukosit tidak dapat menjalankan fungsi normal dan dengan cepat berkembang biak, sehingga penyakit juga memburuk dengan cepat. Leukemia akut membutuhkan pengobatan yang agresif dan terjadwal dengan tepat.
  2. Leukemia Kronis: Leukemia kronis terdiri dari sel-sel darah yang lebih matang, di mana sel-sel darah ini membelah diri atau berkumpul secara lebih lambat. Sel-sel ini dapat berfungsi normal untuk beberapa waktu dan bisa saja tidak menunjukkan gejala apa pun pada tahap awal perkembangannya sehingga tidak terdeteksi atau terdiagnosa dalam jangka waktu lama, kecuali jika melakukan tes darah rutin. 

2. Berdasarkan Sel Darah Putih yang Terdampak

Berdasarkan sel darah putih yang dipengaruhi, terdapat dua tipe leukemia:

  1. Leukemia limfositik, mempengaruhi sel-sel limfoid (limfosit), yang membentuk jaringan limfoid atau limfatik. Jaringan ini yang membantu sistem kekebalan tubuh Anda.
  2. Leukemia myeloid, mempengaruhi sel-sel myeloid yang dapat meningkatkan sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, dan sel-sel yang memproduksi keping darah (trombosit atau platelet).

Tipe-Tipe Leukemia

Berdasarkan kedua klasifikasi di atas, tipe-tipe yang paling umum dari leukemia adalah:

1. Acute Lymphoblastic Leukemia (Leukemia Limfoblastik Akut)

Acute Lymphoblastic Leukemia adalah kanker pada darah dan sumsum tulang belakang yang dapat memburuk dengan cepat.

Tipe ini paling umum terjadi pada anak-anak, walaupun bisa juga terjadi pada orang dewasa.

2. Acute Myelogenous Leukemia (Leukemia Myeloid Akut)

Leukemia myeloid akut adalah kondisi berkembangnya sel-sel darah yang belum matang di dalam darah dan sumsum tulang belakang secara cepat.

Hal ini menyebabkan mengakibatkan eritropoiesis (pembentukan eritrosit dalam tulang) dan kegagalan sumsum tulang belakang.

3. Chronic Lymphotic Leukemia (Leukemia Limfotik Kronis)

Leukemia limfotik kronis adalah tumor ganas yang berkembang lambat ditandai dengan peningkatan produksi limfosit B matang yang berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap kuman. Akan tetapi, sel-sel ini tidak berfungsi dengan baik.

4. Chronic Myelogenous Leukemia (Leukemia Myeloid Kronis)

Leukemia myeloid kroning terjadi di sumsum tulang belakang, yaitu jaringan yang terletak di dalam tulang untuk memproduksi sel-sel darah. Tipe ini mengakibatkan jumlah sel darah putih di darah meningkat.

Penyebab Leukemia

Penyebab kanker darah atau leukemia berawal dari mutasi atau perubahan DNA dari sel tunggal dalam sumsum tulang belakang. 

Mutasi DNA ini menyebabkan sel-sel leukemia terus berkembang biak dan sel hasil mutasinya akan menyimpan DNA yang telah bermutasi.

Faktor Risiko

Penyebab atau pemicu mutasi DNA sel pada leukemia belum diketahui dengan jelas, namun ada beberapa faktor yang meningkatkan risikonya, yaitu:

  1. Paparan terhadap radiasi yang intens.
  2. Paparan pada senyawa kimia tertentu, seperti benzena.
  3. Paparan dari kemoterapi sebelumnya
  4. Riwayat kanker darah, dapat menjadi faktor risiko berkembangnya subtipe leukemia lainnya.
  5. Sindrom genetik, seperti Down Syndrome.
  6. Virus, seperti virus Human T-cell Leukemia.

 

Baca Juga Berbagai Cara Deteksi Dini Kanker

 

Tanda dan Gejala

Berikut ini ciri-ciri atau gejala leukemia yang mungkin muncul dan dirasakan berdasarkan tipenya.

1. Gejala Leukemia Akut

  • Lesu dan rasa mudah letih.
  • Demam atau banyak berkeringat pada malam hari.
  • Mudah memar atau mudah berdarah.
  • Petechiae (bintik-bintik kecil dan merata di bawah kulit, yang disebabkan oleh perdarahan).
  • Napas pendek-pendek.
  • Berat badan yang berkurang atau nafsu makan berkurang.
  • Rasa sakit pada tulang atau perut.
  • Rasa sakit atau kembung di bawah tulang rusuk.
  • Benjolan di leher, bawah ketiak, perut, atau selangkangan. Benjolan ini tidak terasa sakit.
  • Sering terkena infeksi.

2. Gejala Leukemia Kronis

  • Pembengkakan tanpa disertai rasa sakit pada kelenjar getah bening di leher, ketiak, perut, atau selangkangan.
  • Kelelahan dan rasa mudah letih.
  • Rasa sakit atau kembung di bawah tulang rusuk.
  • Demam dan infeksi.
  • Mudah memar atau mudah terjadi perdarahan.
  • Petechiae.
  • Berat badan berkurang tanpa sebab yang jelas.
  • Keringat berlebih pada malam hari.

Diagnosis

Kanker darah biasanya didiagnosis dan diketahui melalui tes darah rutin karena tahap awal perkembangannya seringkali tidak menunjukkan gejala.

Untuk diagnosis lebih lanjut, biasanya dokter akan melakukan serangkaian tes, seperti:

  • Tes fisik.
  • Tes darah lengkap.
  • Pemeriksaan sel darah.
  • Biopsi (tes kanker) sumsum tulang belakang.
  • Tes pungsi lumbal (spinal tap), di mana dokter akan mengambil sampel cairan tulang belakang untuk melihat apakah sel telah menyebar ke cairan tulang belakang di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
  • Tes pencitraan seperti X-ray dada, CT-Scan, atau MRI Scan untuk memeriksa apakah sel-sel anomali telah mempengaruhi tulang, organ, atau jaringan tubuh pasien.

Penanganan dan Pengobatan

Pengobatan leukemia bisa berbeda-beda tergantung tipe kanker darah yang dialami, usia, hingga kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Akan tetapi, beberapa jenis pengobatan kanker darah yang umumnya dilakukan yaitu:

Komplikasi

Leukemia dapat menimbulkan komplikasi dan berkembang menjadi penyakit-penyakit berikut ini:

  1. Tumor lysis syndrome (sindrom lisis tumor): kondisi di mana sel-sel tumor mati dengan cepat dan melepaskan isi sel ke aliran darah. Hal ini mengakibatkan ginjal bekerja terlalu keras dan melepaskan kadar kalium, fosfor, dan asam urat dalam jumlah yang berbahaya dalam tubuh.
  2. Disseminated Intravascular Coagulation (Koagulasi Intravaskular Diseminata): kondisi di mana protein yang mengendalikan proses pembekuan darah tidak berfungsi dengan benar sehingga mengakibatkan trombosis (penggumpalan darah di pembuluh darah) dan hemoragi (perdarahan).
  3. Infeksi: Risiko infeksi lebih tinggi karena berkurangnya sistem kekebalan tubuh akibat kemoterapi, transplantasi sel batang, atau leukemia dapat mengakibatkan infeksi berbahaya. 
  4. Kanker: Penelitian pada Penyintas Kanker pada Anak-anak menunjukkan bahwa sekitar 5,6% dari mereka mengalami kanker lain dan waktu rata-rata pemunculan kanker baru ini adalah sembilan tahun.

Pertanyaan Umum Seputar Leukemia

Usia Berapa Berisiko Terkena Leukemia?

Kanker darah sebenarnya dapat menyerang siapa pun, tetapi lebih umum terjadi pada orang-orang dengan usia 65 hingga 74 tahun. Penyakit ini juga banyak terdeteksi pada anak-anak dan menjadi jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak dan remaja.

Jenis yang biasa menyerang kelompok usia tertentu dapat berbeda-beda, seperti:

  • Acute lymphoblastic leukemia paling umum pada anak-anak berusia 2-8 tahun;
  • Acute myelogenous leukemia paling umum pada anak-anak di bawah 2 tahun dan remaja;
  • Chronic myelogenous leukemia paling umum pada remaja.

Apakah Leukemia Bisa Disembuhkan Jika Terdeteksi Sejak Awal?

Deteksi dini leukemia atau kanker darah tidak akan menjamin kesembuhannya. Tidak ada pengobatan yang dapat dengan pasti menyembuhkan kanker darah,

Akan tetapi, sebagian pasien dapat memperoleh remisi dalam jangka waktu yang panjang. Remisi adalah kondisi di mana kanker tidak lagi terdeteksi setelah mendapatkan penanganan yang baik.

Remisi ini dapat bertahan dalam kurun waktu yang bervariasi, dari periode mingguan hingga bertahun-tahun. Maka dari itu, biasanya dokter akan tetap memonitor kesehatan Anda dan membuat rancangan pengobatan secara personal untuk Anda.

 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Rumah Sakit Berobat Kanker di Thailand

 

Anda sedang mencari rumah sakit tujuan atau dokter terbaik untuk menangani pengobatan kanker darah? Layanan Medical Travel Facilitator KavaLink dari Kavacare bisa membantu Anda melalui konsultasi gratis rencana berobat.

Kami akan memberikan rekomendasi rumah sakit atau dokter terbaik, estimasi biaya pengobatan kanker, hingga pengaturan janji temu atau akomodasi selama berobat.

Hubungi KavaLink melalui Whatsapp di nomor 0811-1446-777 dan mulai sesi konsultasi gratis Anda hari ini!

Sumber:

  1. Pengaruh Akupresur Terhadap Fatigue pada Anak Leukemia yang Menjalani Kemoterapi di IRNA Kebidanan dan Anak RSUP Dr. M.Djamil Padang. http://scholar.unand.ac.id/107888/2/Text%20%28BAB%20I%20Pendahuluan%29.pdf diakses pada tanggal 8 Maret 2023
  2. Leukemia.  https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4365-leukemia#frequently-asked-questions diakses pada tanggal 8 Maret 2023
  3. Leukemia Patient Version. https://www.cancer.gov/types/leukemia/patient/adult-all-treatment-pdq diakses pada tanggal 8 Maret 2023
  4. Acute Myeloid Leukemia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507875/ diakses pada tanggal 8 Maret 2023
  5. Chronic Lymphocytic Leukemia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470433/ diakses pada tanggal 8 Maret 2023
  6. Leukemia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-myelogenous-leukemia/symptoms-causes/syc-20352417 diakses pada tanggal 8 Maret 2023
  7. Leukemia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4365-leukemia diakses pada tanggal 8 Maret 2023
  8. Leukemia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560490/ diakses pada tanggal 8 Maret 2023
  9. Leukemia. https://kidshealth.org/en/parents/cancer-leukemia.html diakses pada tanggal 8 Maret 2023  
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare