Kanker Payudara: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Kanker Payudara: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

  • Post category:Kanker
Share

Kanker payudara salah satu kanker paling umum yang terjadi pada wanita di seluruh dunia. Di Indonesia saja, dari keseluruhan total penderita kanker nasional tahun 2020, kasus yang paling banyak terjadi dalam lima tahun terakhir adalah kanker payudara, yaitu sebanyak 201.143 kasus. Bahkan, pada tahun tersebut ada penambahan kasus di Indonesia hingga 68.858 kasus.

Simak informasi lengkap mengenai kanker payudara yang telah dirangkum Kavacare berikut ini.

Apa Itu Kanker Payudara?

Sederhananya, kanker payudara adalah sel-sel kanker yang tumbuh di sekitar area payudara. Jenis kanker ini merupakan yang paling umum didiagnosis pada wanita, serta menjadi penyebab kematian paling umum kedua akibat kanker pada wanita di dunia.  

Kanker ini berkembang akibat kerusakan pada DNA dan mutasi genetik yang kemungkinan terjadi akibat paparan dari hormon estrogen. Kadang-kadang, ada pula warisan genetik pada kelainan DNA atau gen-gen pro-kanker, seperti Breast Cancer Gene (BRCA)1 dan BRCA2. Kanker ini bisa menjadi jinak atau ganas tergantung dari hubungannya dengan membran basal.

Tumor ini cenderung menyebar di kelenjar getah bening dan dalam darah, sehingga penyebaran sel kanker telah jauh ke organ lainnya dan prognosis buruk, yaitu kondisi yang lebih sulit untuk disembuhkan.

Tipe-Tipe Kanker Payudara

Secara garis besar, kanker payudara terdiri dari kanker yang ganas dan jinak. Masing-masing tipe ini terbagi lagi menjadi tipe-tipe yang lain. Jenis kanker jinak terdiri dari dua tipe utama, yaitu:

  1. Ductal Carcinoma In Situ (DCIS), yaitu kanker yang tumbuh di saluran air susu, tetapi tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. DCIS termasuk kanker stadium awal yang mudah diobati, tetapi dapat menyebar kalau tidak mendapatkan penanganan segera.
  2. Lobular Carcinoma In Situ (LCIS), yaitu kanker yang tumbuh di kelenjar penghasil air susu. Tipe kanker ini juga tidak menyebar ke jaringan sekitarnya, walaupun tumbuhnya LCIS ini di salah satu payudara dapat meningkatkan resiko tumbuhnya LCIS di kedua payudara.

Sedangkan, jenis kanker ganas terdiri dari dua tipe berikut ini, yaitu:

  1. Invasive Ductal Carcinoma (IDC), yaitu kanker yang tumbuh di duktus dan dapat menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan ke area tubuh yang lain. Jenis kanker ini terjadi pada 70%-80% dari kasus kanker payudara.
  2. Invasive Lobular Carcinoma (ILC), yaitu kanker yang awalnya tumbuh di kelenjar air susu, tapi dapat menyebar ke jaringan sekitar, bisa melalui darah dan saluran getah bening menuju ke bagian tubuh lain. Kanker tipe ini biasanya terjadi pada 10% kasus kanker payudara.

 

Baca Juga: Benarkah Deodoran Penyebab Kanker Payudara?

 

Tanda-Tanda Kanker Payudara

Tanda-tanda dan gejala-gejala kanker ini dapat termasuk:

  • Benjolan pada payudara atau jaringan yang menebal yang terasa berbeda dari jaringan-jaringan di sekitarnya;
  • Perubahan pada ukuran, bentuk, atau tampilan payudara,
  • Perubahan pada kulit pada payudara, seperti dimpling, yaitu lekukan pada kulit yang mirip dengan lesung pipi, terjadi akibat tarikan tumor;
  • Bentuk puting yang berubah;
  • Areola (area puting yang berpigmen) atau kulit payudara yang terkelupas, bersisik, mengeras, dan menyerpih;
  • Kemerahan atau kulit yang mengkerut seperti tekstur kulit jeruk;
  • Keluarnya cairan dari puting payudara.

Penyebab Kanker Payudara

Penyebab kanker secara keseluruhan masih belum dipahami sepenuhnya, termasuk pula kanker payudara. Namun, ada beberapa faktor resiko yang dianggap mempengaruhi kecenderungan untuk mengalami kanker ini.

  1. Usia. Kanker ini ditemukan lebih umum pada wanita berusia lebih dari 50 tahun yang telah mengalami menopause.
  2. Gender. Kanker payudara sebenarnya dapat terjadi baik pada pria maupun wanita, tetapi kanker payudara terjadi lebih sering pada wanita.
  3. Riwayat keluarga. Apabila seseorang memiliki keluarga dekat yang mengalami kanker payudara atau kanker ovarium, orang tersebut memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami kanker ini.
  4. Riwayat kanker payudara. Apabila seseorang telah mengalami kanker ini atau perubahan sel kanker jinak pada stadium awal, orang tersebut dapat mengalaminya lagi.
  5. Paparan terhadap estrogen. Ovarium mulai memproduksi estrogen ketika seseorang mulai masuk ke usia pubertas dan hal ini dapat meningkatkan resiko tumbuhnya kanker ini.
  6. Faktor-faktor gaya hidup. Umumnya, orang yang obesitas memiliki kecenderungan lebih tinggi, sama halnya dengan orang yang mengkonsumsi alkohol, sekalipun dalam jumlah yang sedikit.

 

Baca Juga: 10 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan

 

Komplikasi

Pengobatan pada kanker termasuk kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormon, atau operasi. Masing-masing dari pengobatan ini dapat memberikan komplikasi tersendiri.

Komplikasi yang dapat terjadi setelah operasi adalah sebagai berikut:

  • Infeksi;
  • Rasa sakit;
  • Pendarahan;
  • Masalah kosmetik atau estetika;
  • Luka sayat pasca operasi yang permanen;
  • Perubahan atau hilangnya sensasi pada area dada dan payudara yang direkonstruksi.

Komplikasi yang terjadi ketika kemoterapi adalah:

  • Mual, muntah, dan diare;
  • Kerontokan rambut;
  • Gangguan ingatan (chemo brain)
  • Kekeringan pada bagian vagina;
  • Gejala menopause atau masalah pada sistem reproduksi;
  • Neuropati, atau gangguan pada saraf.

Komplikasi yang terjadi selama terapi hormon adalah sebagai berikut:

  • Peningkatan suhu tubuh atau rasa panas pada tubuh;
  • Keringnya cairan pada vagina;
  • Fatigue atau kelelahan yang parah;
  • Mual;
  • Impotensi pada pria yang terkena kanker payudara.

Komplikasi yang terjadi setelah terapi radiasi adalah sebagai berikut:

  • Rasa sakit dan perubahan pada kulit;
  • Fatigue;
  • Mual;
  • Kerontokan rambut;
  • Masalah paru-paru dan jantung yang berlangsung dalam jangka panjang;
  • Neuropati.

Pertanyaan Seputar Kanker Payudara

Di Mana Letak Kanker Payudara?

Kanker ini dapat tumbuh di kelenjar penghasil susu, yaitu lobulus atau di saluran yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara, atau biasa disebut duktus. Selain itu, ada pula kanker yang tumbuh di jaringan lemak atau jaringan ikat dalam payudara.

Bagaimana Benjolan Kanker Payudara?

Kanker ini terdiri dari dari 4 tipe, yaitu bulat, berbentuk seperti disk (diskoid), segmental, dan bentuk yang tidak teratur. Pada payudara sendiri, benjolan yang menunjukkan adanya kanker biasanya berbentuk tidak teratur, keras, dan berbeda dari jaringan payudara yang lain. Kulit yang berada pada benjolan tersebut juga dapat memerah, mencekung atau kasar seperti kulit jeruk.

 

Baca Juga: Nyeri Payudara? Kenali Ciri dan 5 Penyebabnya!

 

Apakah MSG Berlebih Menyebabkan Kanker Payudara?

Dalam penelitian dari NCBI, tidak terlihat adanya hubungan antara makanan-makanan yang bergaram, termasuk yang mengandung Monosodium Glutamat (MSG) dengan risiko kanker ini. Sebaliknya, tipe-tipe makanan yang memiliki kandungan energi, lemak, dan protein tinggi ditemukan berhubungan dengan peningkatan risiko akan kanker ini.

Apakah Kanker Payudara Harus Diangkat/Dioperasi?

Tidak semua kanker payudara harus mendapat pengobatan lewat cara operasi. Pengobatan kanker ini tergantung pada tingkat stadium kanker, seberapa besar kanker dan seberapa jauh penyebarannya, kondisi kesehatan secara general, apakah pasien mengalami menopause atau belum.

Pada beberapa kasus, kanker dapat diobati dengan kemoterapi sebelum operasi, walaupun kemoterapi biasanya dilakukan setelah operasi. Walaupun tidak semua harus dioperasi, operasi merupakan metode pengobatan kanker yang paling umum dilakukan.

Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh terkait pengobatan kanker payudara di dalam atau luar negeri, Anda bisa menghubungi layanan Medical Travel Facilitator KavaLink dari Kavacare. Konsultasi gratis hari ini dengan menghubungi kami di nomor Whatsapp 0857 8000 8707. Dapatkan rekomendasi rumah sakit dan dokter terbaik untuk pengobatan kanker.

Sumber:

  1. KemenPPPA Dorong Masyarakat Lakukan Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Sadari dan Sadanis. https://kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/3889/kemenpppa-dorong-masyarakat-lakukan-deteksi-dini-kanker-payudara-dengan-sadari-dan-sadanis Diakses pada tanggal 4 Januari 2023.
  2. Breast Cancer. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482286/ Diakses pada tanggal 4 Januari 2023.
  3. Breast Cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/breast-cancer/symptoms-causes/syc-20352470 Diakses pada tanggal 4 Januari 2023.
  4. Breast Cancer in Women. https://www.nhs.uk/conditions/breast-cancer/symptoms/ Diakses pada tanggal 4 Januari 2023.
  5. Kanker Payudara. http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1921-kanker-payudara#:~:text=Lobular%20carcinoma%20in%20situ%20(LCIS,terbentuknya%20kanker%20di%20kedua%20payudara. Diakses pada tanggal 4 Januari 2023.
  6. The Association of Dietary Pattern and Breast Cancer in Jiangsu, China: A Population-based Case-control Study.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5595317/ Diakses pada tanggal 4 Januari 2023.
  7. The Shape of Breast Cancer. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8256655/ Diakses pada tanggal 4 Januari 2023.
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare