Terapi Kanker di Singapura: Persiapan dan Perkiraan Biaya

Terapi Kanker di Singapura: Persiapan dan Perkiraan Biaya

Share

Terapi kanker di Singapura menjadi pilihan banyak pasien Indonesia. Kanker merupakan penyakit yang butuh perawatan berkelanjutan. Untuk mencapai kesembuhan dan dinyatakan bebas dari kanker, pengobatan perlu dilakukan secara berkelanjutan dengan dokter berpengalaman dan didukung teknologi mutakhir.

Berikut penjelasan seputar alasan perlu menjalani terapi kanker di Singapura, serta daftar rumah sakit yang bisa dijadikan referensi.

Alasan Banyak Pasien Indonesia Terapi Kanker di Singapura

1. Pengobatan Kanker yang Terus Berkembang

Dalam lingkup pengobatan kanker, Singapura mengalami perkembangan signifikan selama 10 tahun terakhir. Adanya investasi dan perhatian besar dalam riset kanker membantu peneliti medis Singapura untuk menciptakan rangkaian program terapi kanker secara menyeluruh.

Rangkaian program terapi kanker di Singapura fokus pada pengobatan terarah untuk merawat pasien dengan diagnosa spesifik. Contohnya, terapi kanker yang secara khusus untuk mengobati kasus-kasus kanker umum pada orang Asia seperti kanker hati, kanker paru-paru, limfoma, kanker nasofaring, kanker perut, dan kanker empedu.

Contoh pengobatan khusus lain yang tersedia di Singapura adalah teknik radioterapi khusus Intensity Modulated Radiotherapy (IMRT). Teknik ini meningkatkan harapan kesembuhan untuk pasien kanker paru-paru yang tidak bisa menjalani operasi. Teknik ini pun masih dikembangkan lebih lanjut agar semakin aman digunakan dengan dosis penyinaran lebih akurat.

2. Tersedianya Uji Klinis

Clinical trials atau uji klinis merupakan jalan utama dokter menemukan terapi terbaik untuk pasien. Uji klinis ini membantu tim dokter mempelajari cara mencegah penyakit atau merawat pasien dengan gejala-gejala tertentu. Selain itu uji klinis juga dilakukan untuk memahami efek samping dari terapi tertentu.

Uji klinis untuk menemukan pengobatan baru yang lebih cocok bisa dengan mempelajari kombinasi obat-obatan baru, bagaimana cara baru melakukan operasi atau terapi, atau rangkaian perubahan pola hidup pasien untuk membantu meningkatkan kualitas hidup. Tentunya uji klinis ini tidak bisa dilakukan sembarangan, harus dengan pengawasan ketat. Mulai dari siapa yang memungkinkan menjalani uji klinis, berapa lama uji klinis dilakukan, dan perbandingan uji klinis dengan terapi sebelumnya.

Rumah sakit kanker di Singapura memiliki sistem uji klinis. Langkah ini memberikan harapan kesembuhan untuk pasien-pasien kanker.

3. Fasilitas Pengobatan dan Perawatan Kanker Mudah Diakses

Lebih dari 90% pasien kanker di Singapura bisa mendapatkan akses perawatan lanjutan setelah terdiagnosis kanker. Bahkan untuk warga Singapura, sebagian besar pengobatan telah terjamin oleh sistem kesehatan. Rumah sakit kanker di Singapura secara umum telah menerapkan perawatan menyeluruh untuk tipe-tipe kanker yang banyak diderita.

Artinya, perawatan kanker di Singapura tidak hanya untuk mengobati. Ada tim khusus yang membantu pasien dan keluarga memahami apa yang harus dilakukan setelah terdiagnosa kanker.

Daftar Rumah Sakit untuk Terapi Kanker di Singapura

Banyak rumah sakit di Singapura menyediakan pusat perawatan kanker. Beberapa rekomendasinya adalah Parkway Hospital, Mount Elizabeth Orchard, Mount Elizabeth Novena, dan Mount Alverina.

Cara Berobat di Singapura untuk Terapi Kanker

1. Cari Rumah Sakit dengan Fasilitas Perawatan Kanker

Ada banyak pilihan rumah sakit dengan pusat perawatan kanker di Singapura. Anda bisa mencari informasinya secara online. Cari beberapa rumah sakit sebagai pilihan untuk perawatan kanker. Tentunya pastikan pula rumah sakit tersebut memiliki fasilitas yang sesuai keinginan Anda. Kumpulkan informasi selengkap-lengkapnya tentang rumah sakit tujuan, seperti ketersediaan jenis perawatan, estimasi biaya, serta review dari pasien-pasien sebelumnya.

2. Hubungi dan Buat Janji

Tentunya sebelum berangkat Anda harus memastikan jadwal dokter yang ada. Buatlah janji lebih dulu dengan rumah sakit tujuan. Saat membuat janji, Anda biasanya sekaligus diminta untuk mengirimkan data medis terkait kondisi pasien. Jika rumah sakit menyanggupi melakukan perawatan, barulah Anda mendapat tanggal temu dengan dokter untuk diskusi serta pemeriksaan lebih lanjut.

3. Persiapan Keberangkatan

Setelah mendapatkan tanggal bertemu dengan dokter, Anda bisa menyiapkan untuk perjalanan ke luar negeri. Tak boleh ketinggalan seperti paspor yang masih berlaku, tiket pulang dan pergi, identitas diri, dokumen-dokumen medis, serta membawa dana yang cukup sesuai perhitungan. Siapkan pula akomodasi selama perawatan di Singapura.

4. Konsultasi Berobat ke Luar Negeri

Anda yang merasa kerepotan untuk melakukan langkah-langkah sebelum berangkat ke Singapura bisa menggunakan jasa medical assistance. Anda dapat berkonsultasi seputar pengobatan di luar negeri, sekaligus mendapat bantuan menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan agar proses berobat lancar nantinya.

Persiapan Sebelum Berobat di Singapura untuk Terapi Kanker

Sebelum berangkat, ada beberapa hal yang harus disiapkan agar perjalanan dan proses pengobatan di Singapura berjalan lancar. Hal-hal yang harus disiapkan seperti:

  • Paspor, pastikan paspor paling tidak memiliki masa berlaku sampai 6 bulan ke depan
  • Tiket, siapkan tiket berangkat dan pulang dengan menyesuaikan tanggal janji temu dokter
  • Akomodasi, mungkin Anda butuh menginap paling tidak 1 – 2 hari tergantung perawatan yang dilakukan. Maka siapkan akomodasi dengan akses termudah menuju dan dari rumah sakit
  • Hasil periksa dan riwayat pengobatan, dokumen-dokumen medis seperti hasil pemeriksaan lengkap, terapi yang pernah dijalani, resep obat-obatan yang diberikan perlu dibawa untuk kepentingan terapi di Singapura. Sebaiknya dokumen-dokumen ini telah diterjemahkan ke bahasa Inggris
  • Biaya, hitung uang yang perlu disiapkan untuk pengobatan, akomodasi, dan biaya-biaya tidak terduga
  • Metode pembayaran, apakah Anda akan menggunakan uang tunai, kartu debit, kartu kredit, atau asuransi? Pilih yang paling sesuai untuk Anda, dan bisa diterima oleh rumah sakit tujuan

Perkiraan Biaya Terapi Kanker di Singapura

Perawatan kanker membutuhkan rangkaian tindakan tertentu. Biaya pengobatan kanker bisa dihitung per tindakan, tergantung rumah sakit yang menangani. Berikut perkiraan biaya tiap tindakan:

  • Biopsi, merupakan tindakan awal untuk memeriksa jenis kanker. Dilakukan dengan mengambil jaringan kanker, kemudian diperiksa lebih lanjut. Biaya biopsi mulai dari S$ 1000 – 5800 atau sekitar Rp 10 juta – 62 juta
  • Operasi, untuk pengangkatan jaringan kanker, mulai dari S$ 18.000 – 32.000 atau sekitar Rp 194 juta – 346 juta
  • Kemoterapi, biasanya dihitung per siklus, mulai dari S$ 1.500 atau sekitar Rp 16 juta
  • Radioterapi, untuk biaya rata-rata mulai dari S$ 25.000 – 35.000 atau sekitar Rp 270 juta – 370 juta
  • Imunoterapi, per dosis obat biasanya seharga S$ 9.000 atau sekitar Rp 97 juta, maka rata-rata per tahunnya sekitar mulai dari S$ 156 ribu atau Rp 168 juta

Untuk mengetahui lebih rinci seputar biaya dan terapi kanker di Singapura, Anda bisa berkonsultasi lebih dulu dengan Kavacare.id. Hubungi kami di 0857 8000 8707 untuk berkonsultasi gratis seputar pengobatan kanker terbaik di Singapura.

SUMBER

About Clinical Trials. https://www.cancer.net/research-and-advocacy/clinical-trials/about-clinical-trials diakses 6 Agustus 2022.

Cancer in My Community: Advancements in Cancer Care in Singapore. https://www.cancer.net/blog/2021-12/cancer-my-community-advancements-cancer-care-singapore diakses 6 Agustus 2022.

Cancer care in Singapore. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3097736/ diakses 6 Agustus 2022.

Cancer Treatment in Singapore: Side Effects, Costs, Subsidies. https://www.homage.sg/resources/cancer-treatment-singapore/ diakses 6 Agustus 2022.

Why S’pore spends so much on cancer treatment and how MediShield Life changes aim to tackle this. https://www.straitstimes.com/singapore/health/why-singapore-spends-so-much-on-cancer-treatment-and-how-changes-to-medishield-life diakses 6 Agustus 2022.

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare