Terapi Rezum Prostat: Prosedur dan Rekomendasi Rumah Sakit [2024]

Terapi Rezum Prostat: Prosedur dan Rekomendasi Rumah Sakit [2024]

Share

Rezum prostat menjadi prosedur pengobatan medis yang membawa harapan baru untuk pria yang mengalami pembesaran prostat jinak. Pertumbuhan secara berlebihan di jaringan prostat ini menyebabkan gangguan pada proses buang air kecil. Di mana kondisi ini dapat berdampak negatif ke kehidupan penderitanya.

Namun, dengan terapi rezum, pria yang mengalami Benign prostatic hyperplasia (BPH) akan lebih lancar dalam buang air kecil. Supaya lebih memahami tentang terapi uap air atau rezum prostat, simak pembahasan Kavacare di bawah ini.

Apa Itu Pembesaran Prostat Jinak?

Benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah penyakit urologi umum yang membuat ukuran kelenjar prostat mengalami pembesaran. Kondisi ini membuat pria sulit untuk buang air kecil atau urine tidak keluar dengan lancar yang menimbulkan rasa tidak tuntas.

Pembesaran prostat jinak ini hanya menyerang pria, karena kelenjar prostat hanya di miliki oleh kaum adam. Hampir semua pria mengalami masalah ini, biasanya pria berusia 50 tahun ke atas lebih berisiko terkena BPH. Menurut data yang ada, 40% pria berusia 50 tahun mengalami pembesaran prostat jinak. Seiring bertambahnya usia risikonya pun semakin tinggi.

Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, tetapi faktor obesitas, kurangnya olahraga, dan konsumsi obat hipertensi dapat meningkatkan risiko. Oleh sebab itu, jika ada masalah gangguan buang air kecil seperti urine sulit keluar, inkontinensia, dan sering buang air kecil di malam hari sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Terutama untuk Anda yang kini berusia 50 tahun ke atas.

 

Baca Juga: 2 Jenis Rangkaian Medical Check Up untuk Pria

 

Apa Itu Rezum Prostat?

Rezum prostat adalah prosedur transurethral invasif minimal untuk perawatan BPH yang menggunakan uap air steril. Terapi ini dapat mengurangi gejala BPH secara signifikan. Pasalnya uap air yang dikirimkan ke kelenjar prostat yang membesar akan merusak sel-sel penyebab penyumbatan.

Hal ini tentu dapat mengurangi ukuran prostat secara signifikan. Sehingga mengatasi masalah seperti aliran urine yang lemah, kesulitan buang air kecil, dan inkontinensia. Menariknya terapi ini bisa selesai dalam satu kali kunjungan dan tidak perlu terapi lanjutan.

Terapi ini tentu menjadi harapan baru bagi pria yang mengalami pembesaran prostat jinak sejak disahkan oleh FDA pada tahun 2015 lalu. Pasalnya selama bertahun-tahun pilihan utama untuk mengobati BPH yakni melalui obat-obatan atau pembedahan.

Kapan Membutuhkan Terapi Rezum?

Tidak semua prosedur perawatan atau terapi cocok untuk pasien. Begitu juga dengan terapi rezum ini yang memiliki kriteria tertentu. Berikut beberapa kriteria untuk pasien BPH yang bisa mendapatkan perawatan terapi rezum uap air.

  • Berusia lebih dari 45 tahun dengan gejala pembesaran prostat jinak.
  • Mendapatkan IPSS (International Prostate Symptoms Score) 13 atau lebih dari nilai itu.
  • Qmax antara 5 ml sampai 15 ml per detik.
  • Volume pembesaran prostat kurang dari 120cc.
  • Penderita dengan obstruksi lobus median memenuhi syarat ini.
  • Belum pernah melakukan operasi atau pembedahan prostat invasif.
  • Tidak memiliki masalah infeksi saluran kemih aktif atau berulang.
  • PVR tidak lebih dari 300 ml.
  • PSA tidak sampai lebih dari 2,5 ng/ml.

Persiapan Sebelum Terapi Rezum 

Dalam setiap pengobatan terutama terapi, Anda tentu memerlukan beberapa persiapan sebelum melakukan prosedur ini. Dokter akan melakukan beberapa tes untuk memastikan apakah Anda kandidat yang tepat.

Bila Anda termasuk ke dalam kriteria pasien yang bisa menjalani terapi ini, dokter mungkin akan meminta untuk berhenti mengonsumsi beberapa obat. Seperti obat antikoagulan atau pengencer darah. Lantas meresepkan Anda untuk mengonsumsi antibiotik.

Sebelum melakukan prosedur rezum, dokter juga akan melakukan sistoskopi. Ini berguna untuk melihat area sumbatan yang menyebabkan pembesaran prostat. Selain itu, dokter juga akan melakukan prosedur ultrasonografi untuk melihat volume pembesaran prostat jinak.

 

Baca Juga: Makanan yang Meningkatkan Risiko Kanker Prostat

 

Bagaimana Prosedur Terapi Rezum?

Infografis Prosedur Terapi Rezum Prostat - Kavacare
Infografis Prosedur Terapi Rezum Prostat – Kavacare

 

Terapi rezum prostat terbilang memakan waktu yang singkat. Prosedur terapi dimulai saat pasien diminta untuk buang air kecil terlebih dahulu, lalu kandung kemih akan diperiksa. Apabila masih ada banyak urine yang tersisa di kandung kemih, maka akan dikeluarkan untuk menghindari keluar waktu prosedur.

Selanjutnya prostat dan penis akan dibuat mati rasa atau dibius. Setelah itu, perangkat Rezum akan dipasang. Jarum akan disuntikkan ke area prostat dengan kedalaman sekitar 10 mm. Lalu uap air akan dialirkan selama 9 detik.

Aliran uap ini akan menyebar secara merata di antara sel-sel yang ada pada jaringan prostat. Setelah melakukan kontak dengan jaringan suhu tubuh, uap air akan mengembun. Kemudian melepaskan panas yang mengganggu sel-sel penyebab BPH dan memicu nekrosis atau kematian sel secara instan.

Proses ini mungkin akan terjadi beberapa kali, tergantung ukuran prostat. Setelah proses terapi selesai, kateter akan dipasang karena adanya efek pembengkakan yang akan bertahan selama 2 sampai 5 hari. Dokter juga akan memberikan obat antibiotik.

Seiring berjalannya waktu, jaringan prostat akan kembali mengecil. Sebagian besar pasien akan mengalami penurunan gejala BPH dalam kurun waktu dua minggu dan merasakan manfaatnya dalam 3 bulan.

Pasca-Terapi Rezum 

Setelah melakukan terapi uap air untuk prostat, tubuh Anda akan menciptakan respons inflamasi. Ini akan sembuh dalam kurun waktu 2 minggu sampai 4 bulan. Pembengkakan mungkin terjadi dan membuat semakin sulit untuk buang air kecil.

Namun, dokter akan menyarankan untuk menggunakan kateter. Kesulitan tersebut akan mereda setelah dua minggu. Pada kurun waktu 4 minggu, pasien mungkin masih akan mengalami kesulitan untuk buang air kecil dengan baik. Pun masih membutuhkan mengonsumsi obat dan mungkin akan disarankan berhenti di minggu keenam.

Prosedur terapi rezum tidak mempengaruhi ereksi. Namun, ada 1-2% pasien yang mungkin akan mengalami ejakulasi retrograde yang membuat air mani masuk ke kandung kemih. Sehingga menyebabkan sangat sedikit air mani yang keluar saat ejakulasi. Namun, presentase ini lebih rendah bila dibandingkan dengan prosedur prostat lainnya.

Pertanyaan Seputar Terapi Rezum

Apakah Ada Efek Samping Terapi Rezum?

Setiap prosedur pasti memiliki kelebihan dan kekurangan serta efek sampingnya. Hal ini juga berlaku pada rezum prostat. Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat prosedur terapi ini:

  • Disuria
  • Hematuria
  • Hematospermia
  • Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Namun, efek samping ini terbilang lebih ringan bila dibandingkan dengan prosedur invasif minimal lainnya.

Seberapa Efektif Prosedur Ini?

Terapi rezum cukup efektif secara klinis untuk mengatasi gangguan buang air kecil dalam jangka waktu yang pendek. Penurunan ukuran kelenjar prostat memberikan dampak positif terhadap pasien dalam proses berkemih.

Selain itu, prosedur ini juga memiliki efek samping dan komplikasi yang lebih kecil bila dibandingkan dengan perawatan prostat lain. Apalagi penderita obstruksi lobus median juga bisa menggunakan terapi ini.

Apakah Terapi Rezum adalah Pengobatan Terbaik untuk Pembesaran Prostat?

Tidak ada prosedur yang bisa dikatakan terbaik dari yang lainnya. Sebab, setiap prosedur memiliki kriteria pasien tersendiri dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Terapi rezum cukup efektif dengan biaya yang murah dalam menangani pembesaran prostat jinak. Efek samping dan komplikasi yang timbul juga minor. Namun, rezum prostat juga memiliki kekurangan.

Kekurangannya yakni adanya kriteria tertentu yang membatasi pasien untuk mendapatkan terapi ini. Terapi rezum juga tidak mengumpulkan spesimen jaringan, sehingga tidak bisa memastikan kasus insidental seperti kanker prostat.

 

Baca Juga: 6 Inovasi Teknologi Radioterapi untuk Pengobatan Kanker

 

Apa Saja Alternatif Pengobatan Pembesaran Prostat Selain Rezum?

Selain terapi rezum, pengobatan pembesaran prostat jinak bisa dengan mengonsumsi obat-obatan  seperti alpha-blocker dan inhibitor 5-alpha reductase.

Ada juga terapi minimal invasif lainnya seperti:

  • Transurethral Microwave Thermotherapy (TUMT)
  • TUNA (Transuretrhal Ablation of the Prostate)
  • High-intensity Focused Ultrasound (HIFU)
  • Prostatic Urethral Lift (PUL)
  • Kateterisasi

Selain itu, ada juga operasi yang lebih invasif untuk menangani pembesaran prostat jinak. Berikut beberapa prosedurnya:

  • Insisi Transuretrhal Prostat (TUIP)
  • PVP (Photoselective Vaporization)
  • TURP (Transuretrhal Resection of the Prostate)
  • Holmium Laser Enucleation of Prostate (HOLeP)
  • Thulium Laser Enucleation of the Prostate (THuLEP)
  • Transuretrhal Vaporation of the Prostat (TUVP)
  • TWJA (Transuretrhal Water-Jet Ablation)
  • Prostatektomi sederhana.

Di Mana Bisa Mendapatkan Terapi Rezum?

Bangkok Hospital Pattaya, BDMS, Berobat ke Thailand, rekomendasi rumah sakit thailand
Bangkok Hospital Pattaya

Berikut beberapa rekomendasi rumah sakit di luar negeri yang menyediakan layanan terapi rezum:

Perlu informasi lebih lanjut seputar terapi rezum? Anda bisa menghubungi layanan Medical Travel Facilitator KavaLink dari Kavacare di nomor Whatsapp 0857-8000-8707. Dapatkan rekomendasi rumah sakit terbaik di dalam atau luar negeri untuk terapi rezum Anda.

Referensi:

  1. Rezum Water Vapor Therapy. Diakses pada 31 Juli 2023 dari https://www.rezum.com/home.html 
  2. Westwood, J., Geraghty, R., Jones, P., Rai, B. P., & Somani, B. K. (2018). Rezum: a new transurethral water vapour therapy for benign prostatic hyperplasia. Therapeutic advances in urology, 10(11), 327–333. https://doi.org/10.1177/1756287218793084
  3. Rezum Water Vapor Therapy. Diakses 31 Juli 2023 dari https://www.rezum.com/what-is-rezum/how-does-it-work.html 
  4. Shrivastava, A., & Gupta, V. B. (2012). Various treatment options for benign prostatic hyperplasia: A current update. Journal of mid-life health, 3(1), 10–19. https://doi.org/10.4103/0976-7800.98811
  5. Urologi Care Foundatiom. 2021. What is Benign Prostatic Hyperplasia BPH?. Diakses 31 Juli 2023 dari https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/b/benign-prostatic-hyperplasia-(bph)
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare