Tips Menangani Sakit Sendi pada Orang Tua

Tips Menangani Sakit Sendi pada Orang Tua

Share

Keluhan yang banyak dirasakan lansia adalah nyeri di berbagai bagian tubuh, terutama di area tulang dan sendi. Sakit sendi pada orang tua atau lansia tergolong umum. Namun tentu mengalami nyeri pada sendi mengganggu aktivitas sehari-hari. Sakit pada sendi bisa mengakibatkan sulit bergerak, bahkan melakukan kegiatan sederhana terasa tidak nyaman.

Kondisi sakit sendi pada orang tua tetapi dapat diringankan dengan beberapa hal. Berikut informasi dari Kavacare untuk menangani sakit sendi pada orang tua.

Mengapa Lansia Mudah Sakit Sendi?

Secara umum, sendi dan tulang merupakan jaringan hidup yang ikut berubah seiring bertambahnya usia. Struktur tulang dapat berubah menjadi lebih rapuh. Sementara sendi lebih kaku.

Sendi menjadi ‘perantara’ bagi tulang-tulang. Supaya bisa bergerak optimal, tulang tidak langsung menyambung satu sama lain. Terdapat bantalan dari tulang rawan dan membran pada sendi, serta cairan pelumas yang memungkinkan sendi bergerak mulus.

Sakit sendi pada orang tua sering terjadi. Lebih dari 50% lansia 65 tahun mengalami nyeri sendi. Seiring bertambahnya usia, pergerakan sendi semakin berkurang fleksibilitasnya karena cairan pelumas ini berkurang pula.

Bantalan tulang rawan pada sendi pun semakin tipis. Sementara ligamen atau otot pada sendi semakin pendek dan tidak lagi elastis ketika seseorang semakin tua. Ini menyebabkan lansia rentan mengalami nyeri sendi.

Kebanyakan perubahan yang terjadi pada sendi lansia disebabkan kurangnya olahraga dan proses penuaan. Pergerakan pada sendi dan aktivitas fisik dapat membantu pelumas sendi terus bergerak. Ketika seseorang makin jarang bergerak, tulang rawan menyusut dan makin kaku, menyebabkan berkurangnya kapasitas sendi bergerak bebas.

 

Baca Juga: Berbagai Aktivitas untuk Lansia Sehat dan Ceria

 

Adaptasi Gaya Hidup pada Orang Tua dengan Sakit Sendi

Menangani sakit sendi para orang tua tidak hanya dengan obat, tapi perlu penyesuaian keseharian untuk mencegah timbulnya nyeri. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Berhenti Merokok

Jika Anda seorang perokok, segera berhenti ketika mengalami keluhan nyeri sendi. Konsumsi tembakau dikaitkan dengan meningkatnya risiko masalah kardiovaskular dan kanker. Ternyata merokok pun dapat memperburuk kondisi sendi.

Rokok memicu peradangan mudah terjadi. Kemudian proses pemulihan dari inflamasi ini melambat jika kebiasaan merokok tidak dihentikan. Akibatnya ketika perokok mengalami cidera berkaitan dengan sendi, nyeri akan semakin buruk.

Pada kasus penyempitan celah sendi (osteoarthritis), kebiasaan merokok bisa menyebabkan nyeri terasa lebih kuat dan terjadi lebih lama. Kondisi sendi dan tulang rawan pun bisa memburuk. Obat pereda nyeri terbukti tidak terlalu membantu meredakan keluhan jika Anda seorang perokok.

2. Jaga Berat Badan

Salah satu faktor utama penyebab nyeri sendi adalah kelebihan berat badan. Sendi memiliki kapasitas menahan gaya dengan besaran tertentu. Jika Anda masuk kategori kelebihan bobot, maka tekanan pada sendi makin besar.

Ketika tekanan pada sendi semakin besar, makin tinggi pula risiko sendi mengalami cidera dan kerusakan. Anda mungkin tidak menyadari stress pada sendi yang meningkat hingga akhirnya mulai merasakan nyeri.

3. Olahraga

Rutin beraktivitas fisik dan berolahraga dapat mencegah nyeri yang timbul akibat tubuh semakin menua, termasuk masalah pada sendi. Anda yang memiliki masalah pada sendi bisa mengganti jenis olahraga jadi lebih ringan. Pilih jalan santai, berenang, atau bersepeda untuk mengurangi beban pada sendi.

4. Hindari Minuman Tinggi Gula

Konsumsi gula berlebih dapat memicu peradangan, serta menyebabkan kelebihan asupan kalori. Ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan, menambah stress pada sendi, serta meningkatkan risiko rheumatoid arthritis.

Sebaiknya ganti minuman tinggi gula dengan air putih biasa. Tubuh terdiri dari sekitar 60% air, termasuk jaringan-jaringan pada sendi. Menjaga kecukupan cairan membantu pelumas sendi bekerja dengan baik. Bahkan cukup minum air putih pun bisa menurunkan intensitas nyeri sendi hingga 70%-80%.

5. Pilih Makanan Sehat

Nyeri sendi dapat dicegah dan dikontrol dengan mengonsumsi makanan sehat. Perbanyak buah, sayur, dan makanan tanpa bahan pengawet untuk mengurangi risiko peradangan yang dapat memperburuk nyeri sendi.

6. Cukup Tidur

Kurangnya tidur berkualitas dapat memperburuk nyeri sendi. Saat kurang tidur, risiko depresi meningkat, serta memperburuk nyeri. Ini disebabkan tubuh tidak mendapat waktu cukup memperbaiki diri yang biasanya dilakukan pada malam saat seseorang tertidur. Dampaknya, kemampuan tubuh memerangi gangguan kesehatan menurun, termasuk nyeri sendi.

Adaptasi Lingkungan Orang Tua dengan Sakit Sendi

Memastikan lingkungan aman dan nyaman untuk lansia juga termasuk cara untuk menangani sakit sendi pada orang tua. Hal-hal yang dapat dilakukan seperti:

1. Penyesuaian Perabot dan Kondisi Rumah

Modifikasi rumah yang tepat untuk orang tua dengan sakit sendi bisa dikonsultasikan pada terapis. Perlu dievaluasi hal-hal yang mungkin terjadi pada pasien sakit sendi, misalnya kesulitan bangun dari tempat tidur. Mungkin perlu penyesuaian perabotan baru agar pasien lebih nyaman dan aman beraktivitas.

2. Hemat Tenaga

Orang tua dengan sakit sendi perlu menghemat tenaga dan mencegah kambuhnya nyeri. Hindari membungkuk terlalu sering atau berdiri terlalu lama, karena dapat membebani sendi. 

Siapkan kursi di tempat-tempat seperti wastafel, kurangi aktivitas yang mengharuskan pasien mengangkat sesuatu berbobot cukup berat. Posisikan barang-barang atau perabotan tidak terlalu rendah, sehingga pasien tidak perlu banyak membungkuk untuk meraih sesuatu.

3. Lingkungan Aman dari Terpeleset

Nyeri sendi pada daerah kaki meningkatkan risiko terpeleset dan terjatuh. Hindari kondisi ini dengan menyiapkan karpet anti-slip di toilet, kamar, serta tangga. Pasang pegangan tambahan di area tangga atau tempat-tempat di mana pasien banyak mobilitas.

4. Berikan Kemudahan

Mengalami nyeri sendi mungkin mengurangi kemampuan pasien beraktivitas, misalnya kesulitan mengiris buah, atau mengangkat barang berat meningkatkan risiko kambuhnya nyeri. Anda bisa menyiapkan barang-barang lebih ringan dan menyiapkan buah potong untuk pasien.

 

Baca Juga: Rumah Ramah Lansia, Bagaimana Menciptakannya?

 

Kapan Harus ke Dokter?

Sakit sendi pada orang tua juga perlu perhatian khusus. Segera temui dokter jika mengalami:

  • Nyeri, pembengkakan, atau kaku pada sendi
  • Sendi kemerahan dan hangat saat disentuh
  • Sendi terasa lemas atau terlalu kaku
  • Kesulitan bergerak
  • Gejala-gejala tidak nyaman pada sendi bertahan lebih dari 3 hari
  • Nyeri atau gangguan pada sendi berulang dalam kurun waktu satu bulan

Pertanyaan Umum Seputar Sakit Sendi pada Orang Tua

Apa yang Harus Dilakukan saat Nyeri Sendi?

Beberapa cara dapat dilakukan untuk meredakan nyeri sendi, seperti:

  • Mengistirahatkan area sendi yang nyeri
  • Kompres dengan es yang dibungkus handuk selama 20 menit, ulangi dalam 2-3 jam
  • Minum obat pereda nyeri non-resep dokter (ibuprofen atau parasetamol)
  • Hindari mengangkat barang berat
  • Lakukan gerakan ringan

Namun jika nyeri sendi tidak juga reda hingga mengganggu aktivitas, Anda sebaiknya menghubungi dokter

Apa Obat Terbaik untuk Mengatasi Nyeri Sendi?

Obat-obatan pereda nyeri bisa dikonsumsi untuk meredakan nyeri sendi. Untuk mengatasi kondisi sakit sendi, tentu perlu pemeriksaan lebih lanjut. Jika Anda sudah berkonsultasi dengan dokter, bisa diresepkan obat anti inflamasi non-sterid (OAINS), atau dianjurkan menjalani prosedur medis lain seperti terapi dan operasi.

Sakit sendi pada orang tua atau lansia mungkin membutuhkan pendampingan tenaga kesehatan profesional untuk memastikan pasien tetap nyaman dan terhindar dari nyeri berkepanjangan. Anda bisa mengkonsultasikan kondisi ini pada Kavacare. Silakan hubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777 untuk informasi lebih lanjut.

 

SUMBER

  1. Joint Pain, Aging, and Arthritis. https://www.webmd.com/osteoarthritis/features/joint-pain-management-age diakses 12 September 2022
  2. Ageing – muscles bones and joints. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/ageing-muscles-bones-and-joints diakses 12 September 2022
  3. 5 Best Ways to Safeguard Your Joints as You Age. https://health.clevelandclinic.org/5-best-ways-to-safeguard-your-joints-as-you-age/ diakses 12 September 2022
  4. Adapting Your House When You Have Arthritis. https://www.arthritis.org/health-wellness/healthy-living/daily-living/life-hacks-tips/adapting-your-house diakses 12 September 2022
  5. Aging in Place with Arthritis. https://aginginplace.org/arthritis/ diakses 12 September 2022
  6. When to see your doctor about joint pain. https://www.arthritis.org/health-wellness/about-arthritis/understanding-arthritis/when-joint-pain-means-its-time diakses 12 September 2022
  7. Joint pain. https://www.nhs.uk/conditions/joint-pain/ diakses 12 September 2022
dr. Samuel Hanky
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Samuel Hanky

Medical Consultant Kavacare