Kenali Ciri-ciri Hernia pada Bayi

Kenali Ciri-ciri Hernia pada Bayi

Share

Hernia tidak hanya terjadi pada orang dewasa, bayi pun bisa mengalami kondisi ini. Hernia pada bayi termasuk masalah kesehatan yang tidak boleh disepelekan. Perlu penanganan tepat agar tidak terjadi hambatan perkembangan pada bayi diakibatkan oleh hernia.

Berikut penjelasan mengenai hernia pada bayi yang telah dirangkum oleh Kavacare.

Apa Itu Penyakit Hernia?

Pada bagian perut, terdapat dinding yang terbuat dari otot-otot. Dinding perut inilah yang menjaga posisi organ-organ berada di tempatnya. Hernia atau turun berok terjadi ketika salah satu bagian organ mendorong area dinding perut yang lemah. Dorongan ini menyebabkan adanya tonjolan di sekitar perut.

Hernia pada bayi tergolong kondisi yang sering terjadi, terutama pada bayi lahir prematur. Baik bayi laki-laki maupun perempuan bisa mengalami hernia.

Diagnosa hernia pada bayi bisa dilakukan melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa apakah tonjolan dapat ditekan masuk ke perut. Pemeriksaan lainnya melalui X-ray atau USG untuk mengetahui kondisi organ dalam jika tonjolan tersebut tidak dapat ditekan masuk ke perut.

Penyebab Hernia pada Bayi

Berbeda dengan kondisi hernia yang dialami orang dewasa, hernia pada bayi bukan selalu disebabkan adanya area lemah pada dinding perut. Beberapa bayi lahir dengan area bukaan pada bagian tubuh yang normalnya akan menutup seiring perkembangannya. 

Kadang, jaringan-jaringan serta organ dekat area bukaan yang belum menutup ini bisa terdorong. Padahal area bukaan tersebut seharusnya hanya muat untuk jalan pembuluh darah. Pada kasus-kasus lainnya, adanya cedera atau stres di area dinding perut mengakibatkan titik lemah. Kemudian bagian organ terdekat dengan titik tersebut terdorong dan menimbulkan benjolan, inilah yang menyebabkan hernia pada bayi.

Hernia paling banyak terjadi pada bayi dengan kondisi tertentu, seperti:

  • Bayi prematur, karena otot perut yang belum berkembang sempurna
  • Bayi laki-laki, lebih berisiko mengalami hernia karena adanya ruang untuk testis turun
  • Bayi dengan penyakit paru-paru, karena adanya tekanan lebih saat bernapas

 

Baca Juga: Tips Mempunyai Anak Sehat yang Didambakan

 

Ada beberapa jenis hernia pada bayi, tergantung letak dan gejalanya, yaitu:

  • Hernia Inguinalis, tampak sebagai tonjolan di area selangkangan, lipatan paha, dan skrotum (pada bayi laki-laki)
  • Hernia Umbilikalis, tampak tonjolan atau bengkak di sekitar pusar
  • Hernia Epigastrik, adanya tonjolan di sekitar pusar dan dada

Ciri-Ciri Hernia pada Bayi

Ciri-ciri hernia pada bayi lebih mudah diamati saat bayi menangis, batuk, atau tampak kesulitan ketika hendak buang air besar. Tonjolan hernia biasanya semakin jelas saat bayi mengalami hal tersebut. Saat ditekan perlahan, tonjolan hernia pada bayi seringkali tampak lebih kecil atau bisa masuk kembali ke perut.

Namun pada beberapa kasus, tonjolan tersebut tidak masuk ke perut saat ditekan. Maka kemungkinan ada bagian organ yang terhimpit di area bukaan otot perut. Berikut adalah ciri-ciri hernia pada bayi:

  • Perut tampak buncit dan bulat
  • Nyeri pada perut
  • Muntah
  • Bayi lebih rewel
  • Area tonjolan tampak kemerahan atau berubah warna
  • Demam
hernia pada bayi, hernia pada anak, Hernia Epigastrik, Hernia Umbilikalis, Hernia Inguinalis, kavacare
Infografis Ciri-Ciri Hernia pada Bayi Kavacare

Seberapa Serius Hernia pada Bayi?

Setiap jenis hernia pada bayi memiliki tingkat keparahan dan penanganan yang berbeda. Berikut jenis-jenis hernia beserta tingkat keseriusannya:

1. Hernia Epigastrik

Hernia epigastrik disebabkan adanya organ dalam yang mendorong melewati otot perut di antara pusar dan dada. Kasus hernia epigastrik pada bayi umumnya menimbulkan tonjolan kecil dan tidak disertai gejala lain. Hernia ini tidak dapat sembuh dengan sendirinya dan pengobatannya dilakukan dengan operasi.  

2. Hernia Umbilikalis

Hernia umbilikalis merupakan kondisi di mana organ dalam mendorong area sekitar pusar dan menyebabkan adanya tonjolan. Biasanya hernia jenis ini tampak di bawah pusar dan tidak menimbulkan rasa sakit. Kebanyakan kasus hernia umbilikalis akan membaik saat anak menginjak usia 4 atau 5 tahun dan lebih mudah untuk dioperasi karena telah mengecil. Namun tetap periksakan ke dokter apabila terdapat ciri-ciri hernia umbikalis pada buah hati Anda.

3. Hernia Inguinalis

Hernia inguinalis terjadi saat bagian dari organ dalam mendorong bukaan pada dinding bagian bawah perut atau kanal inguinalis. Normalnya area tersebut tertutup rapat, tapi pada bayi mungkin terdapat bukaan sehingga organ dapat terdorong. Tonjolan dari hernia inguinalis dapat hilang dan muncul.

Hernia inguinalis harus segera ditangani karena organ berisiko terjebak di kanal tersebut, kemudian aliran darah pada organ menjadi terhambat. Akibatnya organ bayi dapat mengalami kerusakan.

Pertanyaan Umum Seputar Hernia pada Bayi

Apakah Hernia pada Bayi Bisa Hilang dengan Sendirinya?

Tergantung jenisnya, hernia pada bayi ada yang dapat hilang dengan sendirinya. Namun beberapa kasus hernia perlu diberikan perawatan khusus. Apabila bayi Anda memiliki hernia, periksakanlah ke dokter untuk memastikan pengobatan yang dibutuhkan.

Banyak kasus hernia umbilikalis yang sembuh seiring usia bayi bertambah. Ini disebabkan bagian bukaan di mana organ mendorong dinding perut akhirnya menutup sempurna. Di usia 5 tahun, biasanya hernia umbilikalis mengecil tanpa penanganan khusus.

Demikian pula pada hernia epigastrik. Kebanyakan tonjolan yang timbul berukuran kecil dan tidak menyebabkan gangguan pada kondisi bayi sehingga tidak memerlukan pengobatan. Namun jika tonjolan yang timbul berukuran lebih besar, barulah dibutuhkan penanganan medis.

Namun pada kasus hernia inguinalis biasanya harus segera ditangani. Segera setelah dokter menemukan adanya indikasi hernia inguinalis pada bayi, akan dilakukan tindakan medis. Berbeda dengan hernia umbilikalis dan epigastrik, hernia inguinalis tidak bisa hilang dengan sendirinya.

Kepastian apakah hernia bisa hilang dengan sendirinya atau tidak tergantung hasil pemeriksaan dokter. Jika hernia umbilikalis maupun hernia epigastrik tampak tidak mengecil seiring perkembangan anak, mungkin diperlukan tindakan medis.

 

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Bayi Sehat

 

Apa yang Terjadi jika Hernia pada Bayi Tidak Segera Ditangani?

Tergantung jenis hernia, usia bayi, dan hasil pemeriksaan, penanganan hernia pada bayi berbeda-beda. Jika indikasi hernia tidak berbahaya dan kebanyakan dapat hilang dengan sendirinya, seperti hernia umbilikalis, maka tidak diperlukan penanganan sesegera mungkin.

Bayi harus mendapatkan penanganan medis jika mengalami hernia inguinalis. Pada kondisi ini, berisiko terjadi komplikasi di mana bagian organ dalam masuk ke bagian bukaan pada perut (kanal inguinalis). Jika tidak segera ditangani, organ tersebut bisa terjebak karena terhimpit otot perut, kemudian terjadi pembengkakan. Aliran darah pada organ yang terjebak lantas terhambat, berisiko terjadi kerusakan hingga kematian jaringan organ.

Apakah Hernia pada Bayi Bisa Ditangani dengan Operasi?

Pada hernia yang tidak dapat masuk kembali ke perut saat ditekan atau ketika diperiksa ada indikasi bagian organ yang menonjol kemungkinan terhimpit, maka perlu dilakukan operasi untuk menangani hernia.

Bayi akan diberikan anestesi atau obat bius, kemudian dilakukan pembedaha di area hernia. Bagian organ yang masuk ke area bukaan tersebut lalu dikembalikan ke bagian perut. Setelahnya, otot dijahit dan kadang untuk memperkuat area jahitan tersebut digunakan material tertentu (mesh).

Bagaimana Mencegah Hernia pada Bayi?

Hernia pada bayi tidak bisa dicegah. Jika bayi Anda lahir dengan bukaan di area perut, maka hernia bisa terjadi kapan saja. Namun tak perlu khawatir, karena dokter akan memeriksa kondisi bayi segera setelah lahir. Saat ditemukan ciri-ciri hernia pada bayi, akan dipastikan pula apakah jenis hernia tersebut harus segera dioperasi atau tidak.

Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut tentang hernia pada bayi, baik seputar kondisi maupun perawatan pascaoperasi ke konsultan medis profesional. Kavacare dapat membantu Anda memberikan perawatan terbaik bagi si buah hati. Silakan hubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777.

 

SUMBER

  1. Hernias (for Parents). https://kidshealth.org/en/parents/hernia.html diakses 7 Oktober 2022
  2. Inguinal and Umbilical Hernias in Children. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=inguinal-and-umbilical-hernia-90-P01998 diakses 7 Oktober 2022
  3. Hernias in the Newborn. https://www.saintlukeskc.org/health-library/hernias-newborn diakses 7 Oktober 2022
  4. Inguinal Hernia in Babies & Children: Symptoms & Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/4337-inguinal-hernia-treatment-for-children diakses 7 Oktober 2022
dr. Samuel Hanky
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Samuel Hanky

Medical Consultant Kavacare