5 Jenis Alat Bantu Pernapasan di Rumah

5 Jenis Alat Bantu Pernapasan di Rumah

Share

Untuk menjalani kegiatan sehari-hari dengan baik, tubuh kita memerlukan oksigen yang cukup. Namun, dalam beberapa kasus seperti ketika memiliki penyakit paru-paru ataupun kondisi medis lainnya terkait pernapasan akan mempersulit tubuh kita untuk mendapatkan oksigen yang cukup.

Jika tidak segera ditangani, hal tersebut dapat menyebabkan napas menjadi pendek dan menimbulkan permasalahan lainnya di dalam tubuh. Maka dari itu, orang-orang dengan kondisi tersebut memerlukan bantuan dengan alat bantu pernapasan supaya mereka tetap mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk tubuhnya. 

Dalam artikel ini, Kavacare menghimpun berbagai informasi terkait alat bantu pernapasan, mulai dari orang-orang yang membutuhkannya, jenis-jenis alat bantu pernapasan di rumah hingga cara penggunaannya secara mandiri.

Kapan Membutuhkan Alat Bantu Pernapasan?

Umumnya, alat bantu pernapasan dibutuhkan ketika kondisi-kondisi sebagai berikut dialami oleh seseorang:

  • Penyakit paru obstruktif kronik atau chronic obstructive pulmonary diseases (COPD). COPD merupakan penyakit paru yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara paru dan dapat dari paparan zat berbahaya.
  • Pulmonary fibrosis atau idiopathic pulmonary fibrosis (IPF). IPF merupakan kondisi ketika terbentuk jaringan fibrosis di paru-paru dan bernapas menjadi semakin sulit;
  • Asma jangka panjang. Asma merupakan kondisi umum yang menyebabkan paru-paru kesulitan bernapas;
  • Cystic fibrosis. Kondisi bawaan yang menyebabkan lendir lengket menumpuk di paru-paru dan sistem pencernaan yang menyebabkan infeksi pada paru-paru;
  • Kanker paru-paru. Pada tahap awal biasanya kondisi ini tidak memiliki gejala apa pun. Namun, tanda-tanda penyakit ini bisa berupa batuk serak secara menahun, terkadang dengan lendir yang bercampur darah.
  • Pasien post perawatan infeksi paru berat yang masih membutuhkan alat bantu nafas dengan aliran yang kecil/minimal yang jika dilepaskan pasien akan mengalami penurunan saturasi

 

Baca Juga: Berbagai Penyakit yang Memerlukan Terapi Oksigen

 

Terapi oksigen dapat membantu meringankan kondisi-kondisi yang disebutkan di atas. Namun, terapi oksigen merupakan pengobatan yang harus melalui resep dokter, sehingga sebelum mendapatkan izin menggunakan alat bantu pernapasan.

Biasanya, dokter akan menjalankan beberapa tes seperti spirometry test untuk memeriksa seberapa baik paru-paru kita bekerja kemudian pulse oximetry test untuk mengetahui jumlah oksigen di dalam darah melalui alat sensor oksigen yang ditempelkan pada jari serta tes darah untuk mengetahui jumlah oksigen di dalam darah.

Jenis-jenis Alat Bantu Pernapasan di Rumah

Alat bantu pernapasan memiliki beberapa macam jenis berdasarkan cara kerjanya, antara lain sebagai berikut ini:

Home Oxygen Concentrator

Alat ini mengirim oksigen dengan mengambil udara di sekitar, lalu menghilangkan nitrogen dan gas lainnya dan mengantarkan oksigen murni kepada penggunanya. Alat ini dapat mengantarkan oksigen secara terus-menerus dalam kecepatan yang stabil dan perlu disambungkan ke listrik agar dapat beroperasi.

Portable Oxygen Concentrator (OPC)

Perangkat ini memiliki cara kerja yang sama dengan home concentrator, namun lebih kecil dan lebih mudah untuk dibawa. Alat ini dapat menggunakan aliran listrik melalui stop kontak atau menggunakan baterai isi ulang.

POC bekerja dengan cara mengantarkan oksigen secara terus-menerus dengan kecepatan yang stabil, tapi sebagian besar dari alatnya mengantarkan oksigen melalui dosis dalam bentuk letupan setiap kali penggunanya menarik napas.

Compressed Oxygen

Tabung besi oksigen adalah alat yang biasa digunakan sebagai alat pengirim oksigen. Cara kerja alat ini dengan menekan oksigen dalam tekanan tinggi di dalam tabung. Tabung ini memiliki beberapa ukuran dengan jumlah oksigen yang berbeda-beda. Ukuran dari tabung ini ditentukan oleh dokter yang mengetahui berapa banyak oksigen dibutuhkan untuk pasiennya.

Beberapa tabung portable dapat diisi ulang oleh pasien, namun beberapa juga perlu dikembalikan ke perusahaan pemasok untuk diisi ulang kembali.

Liquid Oxygen 

Alat ini memberikan tekanan dan mendinginkan oksigen sampai beku, saat keluar, cairan ini akan berubah menjadi gas yang dapat dihirup. Alat ini menyediakan oksigen dengan konsentrasi yang tinggi dan tidak memerlukan listrik untuk mengoperasikannya.

Liquid oxygen sangat dingin sehingga diperlukan kehati-hatian dalam pengunaannya. Jika tidak, alat ini akan menimbulkan luka bakar dingin (frostbite) di kulit.

Inhaler

Alat ini menyimpan obat yang dapat dikonsumsi dengan cara menarik napas. Obat di dalam inhaler akan langsung masuk ke saluran pernapasan saat menarik napas, sehingga dosis yang diperlukan kecil. Pada umumnya, alat ini digunakan untuk penderita asma.

 

Baca Juga: Penggunaan Oksigen di Rumah: Fungsi dan Cara Pakai

 

Bagaimana Cara Menggunakan Alat Bantu Pernapasan?

Cara menggunakan alat bantu pernapasan adalah dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Menggunakan nasal cannula. Selang yang memiliki dua cabang berongga yang pas di dalam hidung. Cannula biasa dipasang ke tabung oksigen atau tabung humidifier.
  2. Menggunakan masker oksigen. Alat ini menutupi bagian hidung dan mulut. Alat ini perlu diatur dalam aliran yang tinggi untuk mencegah penumpukan karbondioksida. Biasanya dokter akan menganjurkan untuk memakai masker oksigen jika pasien membutuhkan konsentrasi oksigen yang lebih tinggi dan kelembaban yang lebih, atau jika pasien tidak dapat menolerir nasal cannula.

Bisakah Menggunakan Alat Bantu Pernapasa Secara Mandiri?

Alat bantu pernapasan di rumah bisa digunakan secara mandiri selama memiliki instruksi yang tepat yang telah diberikan dari penyedia layanan kesehatan Anda. Berikut merupakan cara pemakaian secara mandiri:

  1. Cuci tangan terlebih dahulu;
  2. Beri tekanan pada compressed oxygen tank atau nyalakan POC. Ikuti instruksi yang telah diberikan dari penyedia layanan kesehatan;
  3. Periksa pengukur oksigen pada tabung untuk memastikan oksigennya cukup untuk digunakan;
  4. Jika terdapat tabung humidifier, periksa ketinggian airnya. Jika berada kurang dari setengah penuh, isi ulang dengan air steril;
  5. Sambungkan selang cannula ke unit oksigen, pastikan selangnya tidak bengkok atau terhambat;
  6. Atur oksigen supaya mengalir pada kecepatan sesuai instruksi yang diberikan oleh layanan Kesehatan Anda;
  7. Lalu masukkan cannula ke dalam hidung dan Anda dapat bernapas seperti biasa.

 

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Mendasar Nasal Kanul dan Masker Oksigen

 

Bagaimana Cara Mendapatkan Alat Bantu Pernapasan?

Alat bantu pernapasan umumnya didapatkan melalui penyedia layanan kesehatan. Jika Anda membutuhkan alat bantu pernapasan di rumah, silakan lakukan telekonsultasi dengan Kavacare di nomor WhatsApp 0811 1446 777 untuk mengetahui alat bantu pernapasan apa yang cocok bagi penyakit pernapasan yang sedang Anda atau keluarga alami di rumah.

Jika Anda merasakan gejala-gejala pada pernapasan yang membuat Anda membutuhkan alat bantu pernapasan di rumah, Anda juga dapat melakukan konsultasi dengan Kavacare untuk mengetahui pengobatan dan penanganan yang tepat untuk Anda.

Sumber:

  1. Home oxygen therapy. https://www.nhs.uk/conditions/home-oxygen-treatment/. Diakses pada 13 Februari 2023.
  2. Oxygen Therapy: Oxygen Delivery Devices and Accessories. https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-procedures-and-tests/oxygen-therapy/oxygen-delivery-devices. Diakses pada 13 Februari 2023.
  3. Oxygen Therapy: Using Oxygen at Home. https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-procedures-and-tests/oxygen-therapy/using-oxygen-at-home. Diakses pada 13 Februari 2023.
  4. Home Oxygen Therapy: What to Know. https://www.webmd.com/lung/lung-home-oxygen-therapy. Diakses pada 15 Februari 2023.
  5. Asthma Inhaler. https://patient.info/chest-lungs/asthma-leaflet/asthma-inhalers. Diakses pada 13 Februari 2023.

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare