Langkah Penanganan Diare di Rumah

Langkah Penanganan Diare di Rumah

Share

Diare merupakan penyakit yang umum terjadi di Indonesia. Hampir seluruh media massa menampilkan berbagai iklan produk obat diare dengan berbagai merk dan khasiatnya. Selain itu, obat diare juga mudah ditemukan dan dijual bebas di apotek maupun minimarket dekat rumah. Dengan banyaknya jenis obat yang ditawarkan, penanganan diare di rumah sangat memungkinkan dilakukan, baik dengan atau tanpa pengawasan dokter.

Kali ini, Kavacare telah merangkum informasi seputar penanganan diare di rumah, mulai dari penyebab, pertolongan pertama hingga penanganan diare yang tepat. Untuk informasi lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini.

Berbagai Penyebab Diare

Penyakit diare ditandai dengan buang air besar yang encer, berair dan lebih sering dibandingkan dengan buang air besar pada umumnya. Terkadang, penyakit ini disertai dengan gejala lain, seperti sakit perut, mual, muntah, atau penurunan berat badan. 

Umumnya, penyakit ini berlangsung tidak lebih dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Apabila terjadi dalam kurun waktu yang lama, akan muncul masalah kesehatan lainnya, seperti sindrom iritasi usus atau gangguan yang lebih parah, termasuk infeksi persisten, penyakit radang usus atau penyakit celiac.

Diare dapat terjadi akibat berbagai faktor, antara lain:

Bakteri dan Parasit

Diare dapat diakibatkan oleh paparan bakteri patogen, seperti E.coli atau parasit melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Clostridioides difficile – atau juga dikenal sebagai C.diff, merupakan jenis bakteri lain yang dapat menyebabkan diare serta terjadi setelah pemberian antibiotik atau selama rawat inap.

Virus

Virus yang dapat menyebabkan diare termasuk virus Norwalk – atau dikenal dengan norovirus, adenovirus enterik, cytomegalovirus, astrovirus dan virus hepatitis. Rotavirus adalah penyebab umum diare akut pada anak. Virus COVID-19 juga sering dikaitkan dengan gejala gastrointestinal, termasuk mual, muntah dan diare.

 

Baca Juga: 5 Langkah Pertolongan Pertama Keracunan Makanan

 

Intoleransi Laktosa

Laktosa merupakan gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya. Orang yang kesulitan mencerna laktosa dapat mengalami diare setelah mengonsumsi produk susu. Intoleransi laktosa dapat meningkat seiring bertambahnya usia, karena kadar enzim yang membantu mencerna laktosa akan menurun seiring bertambahnya usia.

Pemanis Buatan

Sorbitol, mannitol, dan erythritol merupakan pemanis buatan atau jenis gula yang tidak dapat diserap oleh tubuh dan umum ditemukan dalam permen karet serta produk bebas gula lainnya. Jenis pemanis buatan ini juga dapat menjadi penyebab penyakit diare.

Fruktosa

Fruktosa merupakan gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan serta madu. Terkadang, fruktosa ditambahkan sebagai pemanis minuman tertentu. Jenis pemanis ini dapat menyebabkan diare pada orang yang kesulitan mencernanya, seperti produk susu pada orang yang menderita intoleransi laktosa.

Obat-Obatan

Banyak jenis obat, seperti antibiotik, yang dapat menyebabkan penyakit diare. Antibiotik mampu meredakan infeksi dengan membunuh bakteri jahat, namun juga dapat membunuh bakteri baik dalam tubuh. Hal ini akan mengganggu keseimbangan alami bakteri di usus dan menyebabkan diare atau infeksi yang tumpang tindih, seperti C.diff. Obat lain yang dapat menyebabkan diare yakni obat anti kanker dan antasida dengan kandungan magnesium.

Gangguan Pencernaan Lainnya

Diare kronis memiliki beberapa penyebab lain, seperti iritasi usus, penyakit Crohn, kolitis mikroskopis, kolitis ulserativa, penyakit seliaka, serta pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil.

Operasi

Beberpaa jenis operasi dapat menjadi pemicu penyakit diare. Contohnya, operasi pengangkatan sebagian usus atau operasi kandung empedu.

Pertolongan Pertama saat Diare

Apabila Anda mengalami diare, Anda dapat melakukan beberapa pertolongan pertama untuk meredakan gejala.

 

Baca Juga: Anjuran dan Pantangan Makanan saat Diare

 

1. Konsumsi Obat Diare

Anda dapat menggunakan obat diare yang dijual bebas di apotek. Apabila ragu, Anda dapat meminta saran apoteker mengenai jenis obat diare mana yang cocok dengan gejala yang diderita. Anda bisa mengikuti aturan pemakaian yang tertera pada bungkus obat, disesuaikan dengan usia serta gejala yang ada. Anda bisa menghentikan konsumsi obat apabila gejala dan diare sudah mereda untuk menghindari efek samping.

2. Konsumsi Antibiotik

Apabila diare disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya Anda akan memerlukan antibiotik. Namun, pastikan Anda mendapatkan dan menggunakan resep dokter saat menggunakan antibiotik sebagai penanganan diare, Satu putaran antibiotik dapat membantu mengobati diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit.

Namun, apabila diare disebabkan oleh virus, maka penggunaan antibiotik tidak akan membantu meringankan gejala yang ada.

3. Penanganan untuk Mengganti Cairan

Selama diare, Anda akan kehilangan banyak cairan akibat usus yang tidak mampu menyerap cairan dari makanan yang dikonsumsi. Hal ini berdampak pada kondisi tubuh yang menjadi lemas dan lesu. Untuk orang dewasa, Anda bisa mengganti cairan yang hilang selama diare dengan minum air dan mengonsumsi elektrolit, jus ataupun kaldu. 

Mengonsumsi air rutin dengan tambahan satu gelas cairan setiap kali bab cair atau muntah akan membantu Anda untuk mengganti cairan dengan cepat, namun pastikan tidak mengandung garam dan elektrolit – mineral seperti kalium dan natrium. Anda dapat membantu mempertahankan kadar elektrolit dengan konsumsi jus buah untuk kalium, atau mengonsumsi sup untuk natrium. Pastikan Anda tidak mengonsumsi jus buah yang dapat memperburuk diare, seperti jus apel.

Pada anak-anak, berikan larutan rehidrasi oral – seperti Pedialyte atau Enfalyte, guna menggantikan cairan yang hilang. Minuman ini mengandung jumlah air, gula serta garam yang tepat untuk anak-anak. Cairan ini dapat dibeli di apotek tanpa resep obat. Anda bisa memberikan dalam jumlah kecil dengan sering, menggunakan sendok, cangkir, maupun jarum suntik.

Penanganan Diare di Rumah

Anda dapat melakukan penanganan diare secara mandiri di rumah, dengan ataupun tanpa pengawasan dokter. Namun apabila Anda merasa gejala tidak kunjung membaik, tidak ada salahnya untuk mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Berikut beberapa penanganan diare yang dapat Anda lakukan dengan mudah dari rumah.

 

Baca Juga: 6 Langkah Pertolongan Pertama saat Anak Sakit Perut

 

Hindari Jenis Makanan Tertentu

Diare dapat diakibatkan oleh berbagai macam faktor, dimana mayoritas dari makanan atau minuman yang kita konsumsi. Kita tidak selalu mengetahui kandungan makanan dan minuman yang dikonsumsi yang menyebabkan diare. Selama pemulihan, ada baiknya menghindari jenis makanan tertentu seperti produk susu, makanan berserat tinggi, makanan berlemak, atau makanan berbumbu tinggi selama beberapa hari.

Minum Banyak Cairan

Selama diare, tubuh akan kehilangan banyak cairan yang mengakibatkan lemah dan lesu. Hal ini tentu akan mengganggu kegiatan Anda. Untuk mengganti cairan yang hilang, konsumsi banyak cairan seperti air, kaldu atau jus buah. Pastikan Anda tidak mengonsumsi jenis cairan yang dapat memperparah diare. Selain itu, hindari konsumsi alkohol dan kafein agar tidak memperparah gejala yang ada.

Tambahkan Makanan Setengah Padat dan Rendah Serat

Usus Anda akan kesulitan untuk mengolah beberapa jenis makanan, termasuk makanan berserat tinggi dan bertekstur padat. Selama perawatan diare, tambahkan makanan setengah padat dan rendah serat secara bertahap agar buang air besar dapat kembali normal. Contohnya, seperti roti bakar, telur, nasi atau ayam.

Konsumsi Probiotik

Mikroorganisme dapat membantu memulihkan keseimbangan yang sehat pada saluran usus dengan meningkatkan jumlah bakteri baik, meski tidak terlalu signifikan perannya dalam mempersingkat serangan diare. Probiotik tersedia dalam bentuk kapsul atau cair dan dapat ditambahkan ke beberapa makanan, seperti yoghurt. 

Jika Anda mengalami diare dan ingin berkonsultasi seputar diare, mulai dari gejala, penyebab dan penanganan diare, Anda bisa melakukan konsultasi online dengan mudah dari rumah bersama Kavacare. Kami menyediakan layanan konsultasi dan dokter datang ke rumah dengan dokter dan staf medis yang ahli di bidangnya.

Untuk konsultasi online dengan dokter atau kunjungan dokter ke rumah, hubungi kami di nomor Whatsapp 0811 1446 777..

Sumber: 

  1. Mayo Clinic https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/diagnosis-treatment/drc-20352246 diakses 19 Februari 2023
  2. KidsHealth https://kidshealth.org/en/parents/diarrhea-sheet.html#:~:text=Give%20an%20oral%20rehydration%20solution,syringe%2C%20spoon%2C%20or%20cup. Diakses 19 Februari 2023
  3. WebMD https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-diarrhea diakses 19 Februari 2023
  4. Mayo Clinic https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/symptoms-causes/syc-20352241 diakses 19 Februari 2023
  5. Everyday Health https://www.everydayhealth.com/diarrhea/treatment-options/ diakses 19 Februari 2023
  6. Galenika Journal of Pharmacy https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/Galenika/article/view/15684 diakses 19 Februari 2023
  7. Journal of Health Research https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JHR-09-2019-0201/full/html diakses 19 Februari 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare