6 Pantangan Makanan Ibu Hamil, Penting Diketahui!

6 Pantangan Makanan Ibu Hamil, Penting Diketahui!

Share

Kualitas makanan yang baik beserta asupan mikronutrien dan makronutrien dalam kehamilan, penting bagi status kesehatan ibu dan anak. Tidak hanya itu, menjaga keseimbangan nutrisi pada masa bayi juga mempengaruhi kesejahteraan masa dewasa secara keseluruhan. Itulah kenapa menjaga kesehatan bayi bisa berarti memajukan kesejahteraan generasi di masa mendatang.

Selain makanan yang harus dikonsumsi, ada juga beberapa jenis pantangan makanan ibu hamil yang perlu diperhatikan. Berikut rangkuman Kavacare seputar daftar pantangan makanan ibu hamil.

Pantangan Makanan Ibu Hamil

Berikut ini adalah daftar pantangan makanan ibu hamil berdasarkan informasi dari The Public Health Agency of Canada dan Kementerian Kesehatan Indonesia.

1. Daging-Dagingan Mentah

Wanita hamil harus menghindari daging mentah, daging olahan, dan ikan asap karena berpotensi akan resiko listeriosis (infeksi bakteri Listeria monocytogenes), mengandung parasit toksoplasmosis, dan bakteri salmonella.

Menyimpan daging di kulkas juga beresiko akan pertumbuhan bakteri Listeria karena bakteri ini menyukai suhu di kulkas. Namun, daging-dagingan ini dapat dikonsumsi dengan aman apabila dipanaskan dengan suhu 74 derajat celsius.

Jenis daging yang harus dihindari wanita hamil adalah sebagai berikut:

  • Daging beku, daging olahan, dan jenis daging siap saji lainnya. Anda dapat memakannya dengan aman apabila daging-daging ini dipanaskan hingga matang dan disajikan dalam keadaan panas;
  • Ayam atau ayam kalkun segar yang sudah dibumbui sebelumnya;
  • Steak setengah matang atau olahan daging mentah lainnya;
  • Daging yang dimasak setengah matang dan daging yang tidak matang;
  • Daging cincang atau kornet beku (kornet daging kalengan dan daging dengan pengawet tidak berbahaya).

 

Baca Juga: Panduan Gizi Ibu Hamil

 

2. Ikan dan Kerang-kerangan Mentah

Pantangan makanan ibu hamil yang lain adalah ikan dan kerang-kerangan mentah. Jenis makanan ini akan meningkatkan resiko infeksi Vibrio, noro-virus, dan infeksi mikroba lainnya yang berasal dari makanan.

Beberapa jenis makanan laut yang menjadi pantangan makanan ibu hamil adalah:

  • Ikan makerel, hiu, ikan todak (swordfish), ikan tuna, dan tilefish yang mempunyai kandungan merkuri yang tinggi;
  • Ikan-ikan asap;
  • Sushi atau ikan mentah dan kerang-kerangan mentah lainnya.

3. Susu dan Produk Olahan Susu

Susu dan produk olahan susu yang belum dipasteurisasi juga merupakan pantangan makanan ibu hamil. Seperti halnya daging mentah, susu mentah dan produk yang mengandung susu mentah dapat mengakibatkan listeriosis.

Berikut adalah beberapa produk yang perlu dihindari:

  • Susu segar yang belum dipasteurisasi;
  • Keju yang terbuat dari susu yang belum dipasteurisasi;
  • Jenis-jenis keju yang terbuat dari susu mentah yang belum dipasteurisasi dan umumnya keju lembut, seperti brie, blue cheese, feta, dst lebih banyak terbuat dari susu mentah ini dibanding keju keras, seperti keju cheddar.

4. Telur Mentah dan Makanan yang Mengandung Telur Mentah

Tidak hanya wanita hamil, tetapi masyarakat umum pun harus menghindari telur yang mentah dan setengah matang. Telur sebaiknya disimpan di kulkas dan tangan harus dicuci setelah melakukan kontak dengan telur.

Permukaan peralatan lain juga yang telah terkena telur mentah juga harus dicuci. Jika ada makanan yang menggunakan telur mentah sebagai bahannya, maka sebaiknya menggunakan telur yang telah dipasteurisasi.

Berikut adalah pantangan makanan ibu hamil untuk produk telur:

  • Telur mentah;
  • Adonan kukis mentah, karena mengandung telur mentah di dalamnya;
  • Dressing salad, mayonnaise, dan saus jenis apa pun yang mengandung telur mentah;
  • Mousse, meringue, tiramisu, dan berbagai dessert yang dibuat dengan telur mentah.

5. Sayur dan Buah-buahan

Tidak semua sayur dan buah-buahan boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Berikut adalah beberapa jenis sayur dan buah yang menjadi pantangan makanan ibu hami:

  • Jus yang dibuat dari buah segar dari toko atau jus yang tidak dipasteurisasi;
  • Sayur dan buah yang tidak dicuci;
  • Makanan dari kecambah yang mentah;
  • Pepaya yang tidak matang.

6. Fast Food dan Kafein

Fast food atau makanan siap saji dan kafein tidak baik untuk kesehatan apabila dikonsumsi terlalu banyak. Hal ini lebih berbahaya lagi jika dikonsumsi oleh ibu dalam masa kehamilan. 

Makanan siap saji kebanyakan mengandung lemak trans yang dapat memicu terjadinya makrosomia, yaitu kondisi di mana ukuran janin menjadi terlalu besar. 

Di sisi lain, konsumsi kafein yang terlalu banyak dapat meningkatkan resiko keguguran, kelahiran prematur pada bayi, dan/atau bayi lahir dengan berat badan yang kurang. Sebaiknya batasi konsumsi kopi sebanyak 200 mg atau setara dengan 300 ml kopi instan per hari selama kehamilan. 

 

Baca Juga: Menjadi Ibu Hamil yang Bahagia

 

Pertanyaan Umum Seputar Pantangan Makanan Ibu Hamil

Bolehkah Ibu Hamil Makan Makanan Asam?

Sebenarnya tidak masalah untuk memakan makanan asam ketika hamil, namun harus dipastikan bahwa jumlahnya tidak berlebihan.

Anda dapat memakan makanan asam ketika hamil selama dalam jumlah yang aman. Buah-buahan yang mempunyai rasa asam juga tidak masalah dan justru memberi nutrisi bagi bayi yang tengah dikandung.

Perlu diketahui, efek dari konsumsi makanan asam berlebih dapat menyebabkan iritasi pada lambung yang selanjutnya dapat memicu diare. Diare tidak hanya dapat menyebabkan rasa tidak nyaman ketika hamil, tetapi juga dikhawatirkan akan menyebabkan dehidrasi yang akan berbahaya bagi kehamilan.

Bolehkah Memakan Makanan Instan Saat Hamil?

Ibu hamil perlu mengurangi atau menghindari konsumsi makanan instan untuk mencegah terjadinya dampak yang merugikan pada saat proses kelahiran.

Penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan positif antara konsumsi makanan instan ketika hamil dengan peningkatan resiko diabetes melitus gestasional dan preeklamsia. Makanan instan biasanya merupakan produk yang padat akan energi, dengan kadar gula, garam, dan lemak yang tinggi, namun mengandung kadar serat, protein, vitamin, dan mineral yang rendah. 

 

Baca Juga: Berbagai Makanan untuk Ibu Menyusui

 

Bolehkah Ibu Hamil Menjalani Diet?

Ibu hamil tidak disarankan menurunkan berat badan selama kehamilan terutama pada masa trimester kedua dan ketiga. Tindakan ini dapat membuat bayi kekurangan gizi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang.

Walaupun begitu, meningkatnya berat badan secara berlebihan juga tidak dianjurkan karena dapat mengarah pada tekanan darah tinggi, preeklamsia, serta masalah pada penggumpalan darah dan komplikasi lainnya. Ibu hamil perlu menjaga berat badan ideal dan tidak makan berlebihan.

Apa Ciri-Ciri Keracunan Saat Hamil?

Biasanya, keracunan yang disebabkan oleh makanan akan menunjukkan tanda-tanda seperti:

  • Sakit perut
  • Muntah
  • Diare
  • Kram pada perut
  • Dehidrasi yang muncul akibat muntah dan diare terus menerus.

Keracunan makanan juga dapat terasa seperti penyakit flu, karena Anda akan mengalami demam, sakit kepala, dan sakit pada tubuh. Untuk menghindari ini, penting sekali untuk memahami pantangan makanan ibu hamil yang berpotensi menimbulkan risiko keracunan.

Penting bagi ibu hamil untuk menjaga keseimbangan dan mencukupi nutrisi yang diperlukan selama kehamilan. Anda perlu mengurangi konsumsi makanan ringan yang tinggi kalori dan tanpa kalori, seperti keripik dan permen. Fokuskan diri pada makanan-makanan yang lebih menyehatkan, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Jika Anda masih bingung menentukan diet yang sehat selama kehamilan, Anda bisa menghubungi layanan konsultasi online Kavacare. Konsultasikan seputar gizi bagi ibu hamil dengan ahli gizi kami sesuai dengan kebutuhan fisik Anda. Anda dapat menghubungi layanan telekonsultasi Kavacare di nomor 0811 1446 777.

 Sumber:

  1. https://lifestyle.kompas.com/read/2011/04/14/11354854/kurangi.makanan.pedas.dan.asam.saat.hamil (29 November 2022)
  2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2920771/  (29 November 2022)
  3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9370797/ (29 November 2022)
  4. https://www.webmd.com/baby/foods-avoid-pregnancy (29 November 2022)
dr. Albert Novianto Kavacare
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Albert Novianto Kavacare

Care Pro, Dokter Umum Kavacare