Kenali Penyebab dan Penanganan Arthritis Rheumatoid

Kenali Penyebab dan Penanganan Arthritis Rheumatoid

Share

Dengan semakin berkembangnya pengetahuan dan teknologi penelitian di dunia kesehatan, saat ini kita bisa mengenal berbagai macam penyakit dan bagaimana cara pengobatan serta pencegahannya. Salah satu penyakit yang semakin banyak dikenal dan dapat lebih baik diatasi adalah arthritis rheumatoid. Penyakit ini cukup jarang ditemui di masyarakat dan pengertian masyarakat mengenai penyakit ini pun cukup terbatas.

Kavacare telah merangkum informasi seputar penyakit ini, mulai dari pengertian, gejala, penyebab, hingga komplikasi yang mungkin terjadi. Simak penjelasan di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Apa Itu Arthritis Rheumatoid?

Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang sifatnya kronis berkelanjutan. Penyakit ini umumnya menyerang bagian persendian sehingga menyebabkan nyeri sendi, peradangan, hingga kerusakan pada seluruh tubuh Anda. Biasanya, kerusakan sendi akibat penyakit ini dapat terjadi pada kedua sisi tubuh.

Apabila bagian persendian salah satu lengan atau tungkai Anda terkena penyakit ini, maka persendian yang sama di lengan atau tungkai lainnya mungkin akan ikut terpengaruh. Hal ini juga menjadi salah satu cara dokter untuk membedakan arthritis rheumatoid dari bentuk radang sendi lainnya, seperti osteoarthritis (OA).

Pengobatan dan perawatan akan bekerja dengan baik saat penyakit ini didiagnosa lebih awal, jadi sangat penting untuk mempelajari dan memperhatikan gejala yang mungkin muncul.

Jenis-Jenis Arthritis Rheumatoid

Ada tiga jenis utama arthritis rheumatoid, yakni:

1. Arthritis Rheumatoid Seropositif

Diagnosis arthritis rheumatoid seropositif mengacu pada tes darah anti-CCP dan/atau RF yang positif. Anti-CCP ini digunakan untuk mengidentifikasi antibodi yang menyerang sel sehat tubuh atau yang menyebabkan peradangan pada sendi.

Gejala dapat dirasakan seumur hidup dengan keluhan yang hilang timbul, menyebabkan pembengkakan sendi, nyeri dan kekakuan. Beberapa sendi dapat terkena gejalanya dan umumnya terkena secara simetris. Contohnya, gejala di salah satu lutut dapat terasa juga di lutut yang lain.

Jenis ini dianggap lebih progresif dan parah dibandingkan jenis lainnya. Seropositif erat dikaitkan dengan lebih banyak kerusakan sendi, nodul rheumatoid, perkembangan vasculitis, kelainan bentuk, masalah paru-paru dan manifestasi ekstra artikular.

2. Arthritis Rheumatoid Seronegatif

Arthritis rheumatoid seronegatif lebih jarang terjadi dibandingkan dengan tipe seropositif. Jenis ini menimbulkan gejala arthritis rheumatoid umum, namun seringkali tidak terlalu parah dan tidak dapat diprediksi. Diagnosis jenis seronegatif didasarkan pada tanda serta gejala, termasuk kekakuan sendi di pagi hari, nyeri, pembengkakan, serta keterlibatan sendi yang simetris.

Seperti seropositif, gejala sistemik umum terjadi, yakni demam dan kelelahan. Gejala lain seperti vaskulitis, masalah paru-paru, serta nodul rheumatoid lebih jarang terjadi pada seronegatif.

3. Arthritis Rheumatoid Juvenile

Arthritis rheumatoid juvenile, atau dengan nama lain idiopathic arthritis (JIA) merupakan bentuk arthritis rheumatoid yang umumnya menyerang anak-anak berusia 16 tahun ke bawah. Gejala yang mungkin dirasakan anak-anak antara lain kaku, nyeri, serta bengkak, dimana gejala ini memerlukan perawatan dengan segera. Gejala lain yang mungkin dialami adalah ruam, demam, serta pembengkakan kelenjar getah bening.

Tujuan pengobatan pada jenis ini adalah untuk mengendalikan peradangan dan rasa sakit agar anak tetap aktif dan dapat bersosialisasi. Perawatan arthritis rheumatoid juvenile termasuk terapi dan pemberian obat-obatan. Namun dalam beberapa kondisi, tindak pembedahan mungkin akan diperlukan.

 

Baca Juga: Ketahui Penyebab Sendi Berbunyi dan 5 Cara Mengatasinya

 

Tanda-Tanda Arthritis Rheumatoid

Penyakit ini adalah jenis penyakit kronis yang ditandai dengan gejala nyeri pada persendian dan peradangan. Gejala yang muncul dapat meningkat selama periode yang dikenal dengan flare atau eksaserbasi. Dalam waktu lain, dapat dikenal sebagai periode remisi atau saat gejala dapat hilang sama sekali.

Gejala penyakit ini umumnya menyerang pergelangan tangan, lutut dan persendian tangan. Namun tidak menutup kemungkinan dapat mempengaruhi jaringan dan organ di seluruh tubuh, termasuk mata, paru-paru dan jantung.

Gejala yang mungkin dirasakan adalah:

  • Hilangnya fungsi sendi serta kelainan bentuk
  • Demam ringan
  • Kehilangan selera makan
  • Rasa sakit di satu atau lebih dari satu sendi
  • Mudah lelah
  • Kekakuan pada lebih dari satu sendi yang biasa terjadi pada pagi hari atau saat duduk dalam jangka waktu yang lama
  • Muncul ruam kemerahan
  • Gejala sendi yang sama di kedua sisi tubuh
  • Pembengkakan dan melemahnya satu atau lebih dari satu sendi

Penyebab Arthritis Rheumatoid

Penyakit arthritis rheumatoid merupakan kelainan autoimun dan hasil dari sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh yang sehat. Namun, penyebab dan pemicu pasti penyakit ini masih belum diketahui. 

Apabila Anda menderita penyakit ini, sistem kekebalan tubuh Anda akan mengirimkan antibodi ke lapisan sendi Anda sebagai bagian dari proses penyakit. Antibodi ini menyerang jaringan yang melapisi persendian hingga menyebabkan sel-sel pelapis atau sel sinovial membelah dan berkontribusi pada peradangan. Dalam proses ini, bahan kimia yang dilepaskan dapat merusak tulang, tendon, tulang rawan serta ligamen di sekitarnya.

Untuk mengembangkan pengetahuan mengenai penyakit ini, ilmuwan telah mempelajari banyak gen sebagai faktor risiko, di mana penyakit ini dapat diturunkan secara turun temurun. Variasi genetik tertentu serta faktor non-genetik mampu berkontribusi terhadap risiko terkena penyakit ini. Faktor non-genetik termasuk jenis kelamin, polutan dan paparan iritasi.

 

Baca Juga: Gizi dan Makanan yang Baik untuk Tulang dan Sendi

 

Komplikasi Arthritis Rheumatoid

Berikut beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita arthritis rheumatoid.

Penyakit Paru Interstisial

Penyakit paru interstisial dapat terjadi akibat paru-paru meradang selama menderita arthritis rheumatoid karena munculnya jaringan parut. Jaringan ini akan menumpuk seiring waktu dan dapat menimbulkan gejala seperti sesak napas, kelelahan, batuk dalam waktu yang lama, hingga kehilangan nafsu makan pada penderitanya. 

Penyakit Jantung Prematur

Penderita arthritis rheumatoid hampir dua kali lebih mungkin mengembangkan penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh menimbulkan peradangan dalam pembuluh darah jantung. Mereka yang mengalami obesitas dan arthritis rheumatoid berada pada risiko tertinggi. Penyakit arteri koroner merupakan penyebab kematian nomor satu bagi penderita arthritis rheumatoid.

Kerusakan Sendi

Kerusakan sendi permanen dapat terjadi apabila penyakit ini tidak ditangani atau diobati sejak dini. Sendi dapat menjadi sangat cacat, dimana tendon, tulang rawan dan tulang di sekitarnya menjadi rusak. Pembedahan kadang diperlukan guna mencegah hilangnya fungsi sendi.

Pendarahan Gastrointestinal

Pendarahan pada gastrointestinal merupakan suatu kondisi pendarahan hebat di bagian atas saluran pencernaan. Hal ini adalah komplikasi gastrointestinal yang paling umum pada penderita arthritis rheumatoid dan dikaitkan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Carpal Tunnel Syndrome

Penyakit ini sering terjadi pada penderita arthritis rheumatoid, dimana dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, rasa nyeri di bagian tangan dan jari. Hal ini disebabkan oleh kompresi saraf di tangan yang disebut saraf median.

Vaskulitis

Peradangan pembuluh darah yang dikenal dengan vaskulitis, dapat menyebabkan pembuluh darah menebal, menyempit, melemah serta meninggalkan bekas luka. Dalam kasus yang serius, hal ini dapat mempengaruhi aliran darah ke organ tubuh dan dapat mengancam jiwa.

Pertanyaan Seputar Arthritis Rheumatoid

Apakah Arthritis Rheumatoid Bisa Sembuh?

Pengobatan dan perawatan penyakit ini membantu mencegah konsekuensi atau komplikasi jangka panjang. Kerusakan sendi umumnya terjadi selama dua tahun pertama diagnosis, namun penting untuk Anda melakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter ahli. 

Perawatan penyakit ini termasuk terapi, gaya hidup sehat, pemberian obat-obatan serta tindak pembedahan. Perawatan ini juga disesuaikan dengan kebutuhan pasien, termasuk riwayat medis, kondisi kesehatan, usia dan seberapa buruk gejala yang dialami pasien.

Apa Obat untuk Arthritis Rheumatoid?

Selain perubahan gaya hidup serta terapi, ada beberapa jenis obat-obatan yang umum diberikan kepada penderita penyakit ini, seperti:

  1. Obat DMARDs (Disease-Modifying Antirheumatic Drugs). Termasuk jenis obat ini adalah sulfasalazine, leflunomide, dan methrotexate, hydroxychloroquine. Obat ini berguna untuk memperlambat proses perkembangan penyakit dan melindungi sendi dari kerusakan permanen 
  2. Obat NSAID. Termasuk jenis obat ini adalah ibuprofen, aspirin dan naproxen guna mengurangi peradangan dan rasa nyeri
  3. Obat kortikosteroid. Termasuk jenis obat ini adalah prednisone yang membantu mengurangi rasa nyeri dan peradangan, serta memperlambat kerusakan sendi
  4. Terapi fisik. Pilihan terapi akan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan butuh pasien. Proses terapi dilakukan setelah adanya proses konsultasi dengan dokter
  5. Tindakan operasi atau pembedahan. Tindakan operasi ini dianjurkan pada pasien dengan kasus yang parah. Tipe operasi yang umum dilakukan pada pasien yaitu penggantian sendi, penggabungan (fusi) sendi, perbaikan tendon sekitar sendi, dan synovectomy.

 

Baca Juga: Tips Menangani Sakit Sendi pada Orang Tua

 

Apakah Bisa Dicegah?

Penyakit arthritis rheumatoid dapat dicegah dengan berbagai cara, seperti:

  1. Berhenti merokok. Penyakit ini sering dikaitkan dengan gaya hidup, termasuk kebiasan merokok. Perokok aktif rentan terkena penyakit ini dibandingkan dengan bukan perokok. Merokok dapat mempengaruhi sistem kekebalan dengan meningkatkan stres pada tubuh, meningkatkan kematian sel serta memicu peradangan. Mengurangi dan berhenti merokok dapat mencegah Anda terserang penyakit.
  2. Meminimalkan pengeroposan tulang. Penyakit ini erat kaitannya dengan pengeroposan tulang dan osteoporosis. Anda dapat meminimalisir pengeroposan tulang dengan mengonsumsi makanan dan minuman kaya Vitamin D dan kalsium, konsumsi suplemen ber-vitamin D dan kalsium serta menghindari pemakaian glukokortikoid. Konsumsi glukokortikoid dapat mengganggu proses pembentukan tulang diluar dari efek peradangan yang ditimbulkan.
  3. Mempertahankan berat badan yang sehat. Gaya hidup sehat yang diimbangi dengan konsumsi makanan sehat bernutrisi, mampu menjaga berat badan tetap ideal dan menjaga kesehatan tubuh. Untuk mencegah penyakit ini, ada baiknya untuk menjaga berat badan sehat sesuai anjuran dokter dan merubah gaya hidup. Tidak hanya mencegah arthritis rheumatoid saja, menjaga berat badan sehat juga dapat membantu Anda terhindar dari gangguan kesehatan lainnya

Siapa yang Berisiko Terkena Arthritis Rheumatoid?

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun ada beberapa orang dengan faktor risiko yang lebih rentan terkena. Antara lain:

  1. Obesitas. Penderita obesitas lebih rentan terkena akibat tidak seimbangnya nutrisi dalam tubuh serta sendi yang harus menopang berat berlebih. Hal ini dapat memicu peradangan dan nyeri sendi
  2. Usia. Penderita arthritis rheumatoid umumnya berusia lebih dari 50 tahun. Hal ini karena makin berkurangnya kandungan kalsium dan vitamin D dalam tubuh, sehingga lebih rentan memicu peradangan sendi dan pengeroposan tulang
  3. Genetik. Beberapa penelitian membuktikan bahwa faktor genetik juga dapat menjadi faktor risiko. Orang yang lahir dengan gen tertentu – genotype HLA kelas II, lebih mungkin memicu penyakit ini. Risiko dapat semakin membesar apabila orang dengan gen tersebut menjadi perokok aktif atau menderita diabetes.

Apakah Berbahaya atau Menyebabkan Kematian?

Penyakit ini jarang menimbulkan risiko kematian. Umumnya, risiko kematian dapat muncul akibat kombinasi penyakit tertentu dengan arthritis rheumatoid yang terjadi pada satu waktu. Meski begitu, ada baiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis ahli lainnya saat mengalami gejalanya,

Kavacare siap membantu Anda untuk menjawab pertanyaan Anda seputar arthritis rheumatoid, mulai dari gejala, pencegahan, perawatan hingga pengobatan yang tepat dan aman. Anda bisa menghubungi dokter Kavacare untuk telekonsultasi dengan nyaman dari rumah melalui WhatsApp di 0811 1446 777.

Sumber:

  1. Smoking and Rheumatoid Arthritis mdpi.com/1422-0067/15/12/22279 diakses 18 Januari 2023
  2. Cleveland Clinic https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4924-rheumatoid-arthritis diakses 17 Januari 2023
  3. Healthline https://www.healthline.com/health/rheumatoid-arthritis#diagnosis diakses 17 Januari 2023
  4. John Hopkins Arthritis Center https://www.hopkinsarthritis.org/arthritis-info/rheumatoid-arthritis/ra-symptoms/ diakses 17 Januari 2023
  5. Verywell Health https://www.verywellhealth.com/types-of-rheumatoid-arthritis-5093089#:~:text=The%20two%20main%20types%20of,type%20that%20only%20affects%20children. Diakses 17 Januari 2023
  6. Mayo Clinic https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arthritis/symptoms-causes/syc-20350772 diakses 17 Januari 2023
  7. Perhimpunan Reumatologi Indonesia https://reumatologi.or.id/artritis-reumatoid-ar-latihan-untuk-sendi/ diakses 18 Januari 2023
  8. Verywell Health https://www.verywellhealth.com/preventing-rheumatoid-arthritis-5096031#citation-10 diakses 18 Januari 2023
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare