Berbagai Penyakit Penyebab Gagal Ginjal yang Umum

Berbagai Penyakit Penyebab Gagal Ginjal yang Umum

Share

Gangguan ginjal yang umum dikenali masyarakat adalah gagal ginjal. Namun, gagal ginjal itu sendiri sebenarnya adalah tahap akhir yang paling parah dari gangguan ginjal. Di Amerika, penyakit ginjal menjadi penyebab lebih dari 250.000 kematian pada tahun 2019. Rata-rata usia kematiannya pun masih muda, yaitu 29 tahun.

Penyakit ginjal kronis adalah krisis kesehatan yang dialami secara global. Padahal, penyakit ginjal sesungguhnya sangat bisa ditangani. Bagaimana cara mengenali penyebab gagal ginjal, dan langkah pencegahan apa saja yang bisa kita lakukan?

Apa Itu Gagal Ginjal?

Setiap orang umumnya terlahir dengan sepasang ginjal. Ginjal terletak di daerah punggung bawah, di sebelah kanan dan kiri tulang punggung berukuran kurang-lebih sebesar kepalan tangan. 

Tugas ginjal adalah menyaring produk sisa dari darah, kelebihan air, dan membuang racun dari tubuh untuk dibuang bersama urin. Ginjal menyaring dan menyeimbangkan berbagai elemen dalam darah, seperti sodium, potasium, fosfor, dan kalsium. Selain itu, ginjal juga membuat hormon untuk mengendalikan tekanan darah dan menghasilkan hormon yang digunakan untuk membantu produksi sel darah merah, yang disebut erythropoietin.

Gagal ginjal bisa dialami salah satu maupun kedua ginjal. Seseorang disebut mengalami gagal ginjal ketika fungsi ginjalnya menurun lebih dari 15% di bawah normal. Itu berarti ginjal tidak melakukan fungsinya seperti menyaring darah maupun membuang kelebihan cairan dengan baik. Kalau hal itu terjadi, maka zat sisa dan kelebihan cairan di tubuh akan menumpuk dan membuat penderitanya sakit.

 

Baca Juga: Mengenal Seputar Gagal Ginjal Akut

 

Gejala Gagal Ginjal

Tahap awal pada gagal ginjal biasanya tidak menunjukkan gejala. Seiring memburuknya penyakit ginjal, gejala yang biasanya dirasakan termasuk sebagai berikut:

  • Produksi urin yang berkurang
  • Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, dan telapak kaki oleh penyimpanan cairan yang disebabkan oleh kegagalan ginjal dalam membuang kelebihan air
  • Pusing
  • Gatal-gatal
  • Merasa lelah di siang hari dan mengalami kesulitan tidur di malam hari
  • Merasakan tidak nyaman di perut, kehilangan kemampuan indra perasa, tidak merasa lapar, atau mengalami penurunan berat badan
  • Otot mengalami kram, terasa lemah, ataupun mati rasa
  • Sendi terasa sakit, kaku, ataupun terasa terdapat cairan
  • Merasa bingung, sulit konsentrasi, dan memiliki gangguan ingatan

Penyebab Gagal Ginjal

Penyebab gagal ginjal bisa karena beberapa kondisi atau faktor tertentu. Dua penyebab gagal ginjal yang paling umum adalah tekanan darah tinggi dan diabetes. Secara teknis, penyebab gagal ginjal adalah:

  • Ginjal tidak mendapatkan cukup darah untuk disaring, misalnya karena perdarahan atau dehidrasi kronis
  • Ginjal terhambat oleh batu ginjal atau jaringan parut yang terbentuk dari penyembuhan suatu luka
  • Ginjal terluka oleh penyakit lain, misalnya infeksi virus atau autoimun

Gagal ginjal adalah tahap paling parah dari penyakit ginjal, dan akan fatal jika tidak ditangani dengan baik. Jika seseorang memiliki gagal ginjal dan tidak diberikan penanganan yang tepat, orang itu hanya bisa bertahan selama beberapa hari atau pekan mengingat peran penting yang dimiliki olehnya.

Perbedaan Gagal Ginjal Kronis dan Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal seringnya terjadi secara perlahan dan berangsur-angsur memburuk seiring berjalannya waktu, gagal ginjal seperti ini disebut gagal ginjal kronis. Gagal ginjal kronis ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus <60 ml/menit/1.73 m2 dan terjadi sudah lebih dari 3 bulan.

Di sisi lain, kondisi ini bisa muncul secara tiba-tiba dan berkembang dengan cepat, yang seperti ini disebut dengan gagal ginjal akut. Gagal ginjal akut terkadang bersifat sementara dan bisa disembuhkan.

Kebiasaan Penyebab Gagal Ginjal

Penyebab gagal ginjal terdiri dari berbagai kondisi, penyakit lain, maupun kebiasaan pola hidup yang kurang sehat. Berikut adalah pola hidup yang menjadi penyebab gagal ginjal:

  • Konsumsi makanan maupun minuman tertentu dalam jangka panjang, antara lain:
    • Makanan instan maupun makanan yang sudah diproses (seperti: mi instan, makanan kaleng, sereal, dst.), karena mengandung banyak sodium dan fosfor, yang jika dikonsumsi terlalu banyak maka akan meningkatkan tekanan darah dan berdampak tidak baik pada ginjal.
    • Gula, karena konsumsi yang berlebihan dapat berujung pada obesitas yang mana meningkatkan tekanan darah dan juga menimbulkan diabetes; dua penyakit tersebut adalah dua penyakit utama penyebab gagal ginjal.
    • Soda, karena mengandung gula yang sangat banyak meskipun dalam takaran sajian normal, dan soda juga berhubungan dengan pembentukan batu ginjal.
    • Konsumsi daging dan protein hewani dalam jumlah berlebih, karena menghasilkan banyak asam pada darah yang dapat menimbulkan asidosis, yaitu ketika ginjal tidak dapat membuang asam dengan cukup cepat–dibandingkan produksi zat asam yang beredar di dalam darah.
    • Konsumsi alkohol berlebih, karena dapat meningkatkan kandungan purin dalam darah dan menyebabkan ginjal tiba-tiba mengalami penurunan fungsi, yang kemudian disebut cedera ginjal akut.
    • Konsumsi kafein dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah pada ginjal, selain itu kafein juga dapat menjadi faktor risiko pembentukan batu ginjal, karena meningkatkan pembuangan kalsium dalam air seni.
    • Makanan dari genetically modified organism (GMO) atau organisme yang sudah dimodifikasi secara genetik. Belum ada penelitian yang cukup relevan mengenai efek efek GMO pada manusia, namun penelitian konsumsi GMO pada hewan menunjukkan hasil bahwa konsumsi GMO menimbulkan gangguan ginjal.
  • Menahan buang air kecil
  • Kurang cukup minum air putih
  • Begadang
  • Merokok
  • Konsumsi OAINS (obat anti-inflamasi non-steroid) yang berlebihan

 

Baca Juga: Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS): Fungsi dan Penggunaan

 

Penyakit Penyebab Gagal Ginjal

Selain gaya hidup seperti yang telah disebutkan, penyebab gagal ginjal yang lain adalah penyakit lain yang berdampak pada kinerja ginjal, di antaranya:

1. Penyakit Jantung

Penyakit jantung membuat pembuluh darah tidak mendapatkan suplai oksigen dengan cukup sehingga tidak bisa bekerja maksimal. Jika pembuluh darah pada ginjal juga tidak bekerja maksimal dalam jangka waktu tertentu, maka bisa menjadi penyebab gagal ginjal.

2. Diabetes

Diabetes menyebabkan darah memiliki kandungan gula yang terlalu tinggi, yang dapat merusak pembuluh darah maupun sistem penyaringan dalam ginjal.

3. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi bisa membuat pembuluh darah menyempit, melemah, dan mengeras. Pembuluh darah yang rusak itu membuat ginjal tidak menerima suplai oksigen dengan cukup, sehingga ginjal tidak bisa bekerja dengan baik.

4. Penyakit Autoimun

Beberapa penyakit autoimun menyebabkan gangguan kekebalan sistematis yang membuat tubuh menyerang sel normal maupun protein tidak normal. Ginjal bisa menjadi salah satu sasarannya, dan hal tersebut bisa menjadi penyebab gagal ginjal jika ginjal diserang hingga kehilangan fungsinya.

5. Batu Ginjal

Jika dibiarkan, batu ginjal dapat menyebabkan infeksi ginjal maupun menyebabkan ginjal tidak bekerja dengan baik, dan berujung pada gagal ginjal. 

 

Baca Juga: Makanan untuk Pasien Gangguan Ginjal yang Harus Diperhatikan

 

Bagaimana Mencegah Gagal Ginjal?

Selain menghindari konsumsi maupun gaya hidup yang menjadi penyebab gagal ginjal, di bawah ini adalah beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya gagal ginjal:

1. Pemeriksaan Berkala

Memantau kinerja ginjal secara berkala supaya infeksi maupun gangguan ginjal bisa segera terdeteksi karena mayoritas penderita gagal ginjal tidak mengetahui bahwa mereka menderita gagal ginjal hingga pada tahap yang cukup lanjut. Pemantauan itu dilakukan dengan cara pengecekan laboratorium secara berkala, misalnya satu kali dalam tiga bulan bila memiliki penyakit berisiko tinggi penyebab kerusakan ginjal.

Tes yang biasanya dilakukan adalah tes urin, tes darah, serta beberapa tes lainnya. Beberapa tes seperti tes tekanan darah dan tes gula darah bisa juga dilakukan secara mandiri di rumah dengan memiliki alat tes yang sesuai.

2. Jaga Kadar Gula Darah

Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap dalam batas normal, maupun batas yang dianjurkan dokter (jika memiliki kondisi maupun penyakit lain). Anda bisa menggunakan tensi digital untuk penggunaan pribadi, atau melakukan pengecekan di lab secara berkala setiap 3 bulan sekali.

3. Gaya Hidup Sehat

Menjaga gaya hidup sehat dan menerapkan gaya hidup aktif, untuk menghindari penyakit yang secara umum berkaitan dengan gagal ginjal, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Kavacare siap membantu Anda menyediakan layanan kesehatan untuk pasien gagal ginjal dari rumah. Anda bisa melakukan telekonsultasi dengan dokter atau menggunakan layanan perawat homecare terbaik. Hubungi Kavacare Support di nomor 0811 – 1446 – 777 untuk mulai konsultasi.

Sumber:

  1. Burden of Kidney Diseases – PAHO/WHO | Pan American Health Organization. https://www.paho.org/en/enlace/burden-kidney-diseases diakses 21 Desember 2022.
  2. Kidney (Renal) Failure – Symptoms – Causes – Diagnosis. https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/k/kidney-(renal)-failure diakses 5 Desember 2022.
  3. Kidney Failure: Causes, Types, and Symptoms. https://www.healthline.com/health/kidney-failure diakses 6 Desember 2022.
  4. Kidney failure (ESRD) – Symptoms, stages, & treatment. https://www.kidney.org/atoz/content/KidneyFailure diakses 6 Desember 2022.
  5. What is Kidney Failure? | NIDDK. https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/kidney-failure/what-is-kidney-failure diakses 6 Desember 2022.
  6. Kidney Failure: Causes, Symptoms & Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17689-kidney-failure diakses 7 Desember 2022.
  7. Be Aware Of These Kidney-damaging Foods | Piedmont Healthcare. https://www.piedmont.org/living-better/be-aware-of-kidney-damaging-foods diakses 7 Desember 2022.
  8. 10 Common Habits That May Harm Your Kidneys. https://www.kidney.org/content/10-common-habits-that-may-harm-your-kidneys diakses 7 Desember 2022.
  9. Alcohol and Your Kidneys | National Kidney Foundation. https://www.kidney.org/atoz/content/alcohol diakses 7 Desember 2022.
  10. 4. Kidneys and Autoimmune Disease – PMC. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4975267/ diakses 7 Desember 2022.
  11. Why do heart and kidney diseases go together? – BHF. https://www.bhf.org.uk/informationsupport/heart-matters-magazine/medical/kidney-heart-link diakses 7 Desember 2022.
  12. The Surprising Link Between Chronic Kidney Disease, Diabetes, and Heart Disease. https://www.cdc.gov/kidneydisease/publications-resources/link-between-ckd-diabetes-heart-disease.html diakses 8 Desember 2022.
  13. Diabetes and Chronic Kidney Disease | CDC. https://www.cdc.gov/diabetes/managing/diabetes-kidney-disease.html diakses 8 Desember 2022.
  14. How High Blood Pressure Can Lead to Kidney Damage or Failure | American Heart Association. https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/health-threats-from-high-blood-pressure/how-high-blood-pressure-can-lead-to-kidney-damage-or-failure diakses 8 Desember 2022.
  15. Kidney stones – NHS. https://www.nhs.uk/conditions/kidney-stones/ diakses 8 Desember 2022.
  16. Kidney Testing: Everything You Need to Know | CDC. https://www.cdc.gov/kidneydisease/publications-resources/kidney-tests.html diakses 21 Desember 2022.
dr. Albert Novianto Kavacare
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Albert Novianto Kavacare

Care Pro, Dokter Umum Kavacare