5 Jenis Operasi Hidung: Manfaat dan Prosedur

Ada berbagai jenis operasi hidung yang dapat dilakukan tergantung indikasi medis serta kebutuhan pasien. Operasi hidung bisa dilaksanakan sebagai upaya memperbaiki fungsi hidung maupun kebutuhan kosmetik.

Berikut informasi yang telah dirangkum Kavacare seputar jenis-jenis operasi hidung.

1. Reduksi Konka (Turbinate Reduction)

Operasi reduksi konka adalah operasi yang dilakukan dengan mengangkat jaringan di sekitar struktur tulang konka. Tujuannya membantu pasien dengan gangguan pernapasan akibat inflamasi konka agar bernapas lebih mudah.

Konka adalah struktur kecil di dalam hidung yang berfungsi membersihkan dan menjaga kelembapan udara yang masuk melalui lubang hidung menuju paru-paru.

Struktur konka bisa membengkak dan mengalami inflamasi akibat alergi, iritasi, atau infeksi. Inflamasi ini menyebabkan sumbatan pada saluran hidung, memicu produksi lendir berlebih yang kemudian menimbulkan keluhan hidung terasa penuh atau tersumbat.

Operasi ini dianjurkan bagi pasien yang mengalami inflamasi pada konka hingga menyebabkan pasien sulit bernapas.

Umumnya operasi reduksi konka dilakukan dengan bius total. Teknik-teknik prosedur ini antara lain:

• Kauterisasi, batang panas dimasukkan ke lubang hidung untuk menutup beberapa pembuluh darah hingga konka mengecil
• Frekuensi radio terukur, alat khusus yang dapat memancarkan gelombang radio diarahkan pada bagian konka yang mengalami inflamasi. Gelombang radio ini menyebabkan muncul jaringan parut, kemudian jaringan pada konka pun menyusut
• Ablasi terkontrol, penyusutan jaringan konka dengan energi gelombang radio. Namun suhunya lebih rendah dibanding prosedur frekuensi radio terukur, sehingga jaringan sekitar tidak terdampak
• Microdebrider submucosal resection, dokter membuat sayatan kecil pada konka kemudian mengangkat jaringan dari dalam sayatan. Konka akan menyusut seiring proses penyembuhan
• Pengangkatan sebagian, pada teknik ini akan diangkat sebagian kecil struktur konka, baik jaringan lunak maupun keras.

2. Septoplasti

Septoplasti adalah operasi yang dilakukan untuk memperbaiki kelainan bentuk pada septum, yaitu pembatas antara dua lubang hidung.

Septum terbentuk dari tulang dan tulang lunak. Normalnya septum terletak tepat di antara dua lubang hidung.

Fungsi septum adalah sebagai pemisah saluran lubang hidung. Jika terjadi kelainan, bentuk atau posisi septum bisa menyumbat salah satu lubang hidung. Kondisi ini berisiko mengganggu pernapasan.

Pasien dianjurkan menjalani jenis operasi hidung ini ketika mengalami keluhan seperti:

• Gangguan bernapas saat beraktivitas fisik
• Mimisan berulang
• Apnea tidur
• Sinusitis.

Dalam prosedurnya, dokter mungkin perlu mengangkat sebagian septum agar bisa membentuk ulang struktur yang mengalami kelainan. Dokter akan membuat sayatan pada salah satu sisi hidung, kemudian mengangkat membran pelindung septum untuk memperbaiki struktur septum.

Setelahnya, membran pelindung akan dijahit kembali, lalu sayatan ditutup. Umumnya prosedur septoplasti memakan waktu 30-90 menit.

3. Rhinoseptoplasti

Rhinoseptoplasti atau septorhinoplasti adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengatasi kelainan posisi septum yang lebih kompleks. Biasanya jenis operasi hidung ini diperlukan ketika kondisi septum pasien terkait dengan kelainan bentuk hidung bagian luar atau adanya deformitas pada saluran hidung.

Kelainan bentuk hidung bisa terjadi akibat kecelakaan. Adanya benturan dapat menyebabkan patahnya tulang hidung dan posisi septum berubah.

Bagian atas tulang hidung bisa jadi bergeser, akibatnya bagian dalam hidung pun menyempit. Menyempitnya bagian dalam hidung bisa menimbulkan keluhan sulit bernapas.Untuk memperbaiki bentuk hidung bagian luar dan dalam, maka perlu dilakukan jenis operasi hidung rhinoseptoplasti.

Dalam prosedur rhinoseptoplasti, biasanya pasien akan dibius total. Lamanya operasi berkisar 2-5 jam. Jenis operasi hidung ini bisa dilakukan dengan 2 teknik, yaitu dengan sayatan di bagian dalam hidung atau membuat sayatan di bagian luar hidung, tepatnya di antara lubang hidung.

Dokter akan memperbaiki posisi septum hingga lurus di tengah hidung. Bagian yang bengkok dan menonjol secara abnormal di bagian luar hidung juga akan diperbaiki sedemikian rupa.

Untuk memperbaiki bentuk hidung, mungkin diperlukan sayatan di bagian-bagian lain, seperti pada area pipi atau bagian atas hidung. Selain itu, kadang diperlukan tulang lunak tambahan untuk membentuk hidung. Dokter akan mengambil tulang lunak dari telinga atau rusuk, tergantung diskusi yang dilakukan sebelum prosedur pembedahan.

4. Rhinoplasti

Rhinoplasti adalah jenis operasi hidung untuk memperbaiki bentuk sesuai harapan pasien. Prosedur ini bisa dilakukan untuk meningkatkan penampilan (operasi kosmetik), misalnya supaya hidung terlihat lebih mancung.

Akan tetapi, ada pula pasien yang menjalani prosedur rhinoplasti untuk mengatasi masalah pernapasan, rekonstruksi hidung pasca kecelakaan, maupun memperbaiki fungsi hidung.

Pada rhinoplasti, rekonstruksi bentuk hidung dapat dilakukan termasuk mengubah ukuran hidung, mengecilkan lubang hidung, mengubah sudut antara hidung dan bibir bagian atas, juga mengubah ujung hidung. Untuk mendapatkan bentuk hidung yang diinginkan, maka dokter akan mengubah struktur tulang dan tulang lunak.

Terdapat 2 jenis prosedur rhinoplasti, yaitu:

• Prosedur terbuka, merupakan proses bedah mayor untuk mengubah bentuk hidung. Dokter akan membuat sayatan untuk memisahkan seluruh kulit dengan tulang hidung, baik tulang lunak maupun tulang keras. Dengan prosedur terbuka, dokter dapat melihat seluruh bagian hidung dengan jelas
• Prosedur tertutup, adalah prosedur operasi hidung minor. Sayatan dibuat di bagian dalam hidung untuk memisahkan kulit dan tulang, kemudian dokter akan merekonstruksi bentuk hidung.

Prosedur rhinoplasti umumnya memakan waktu 1-3 jam. Jenis anestesi yang diberikan bisa bius total maupun bius lokal dengan infus sedasi, tergantung hasil pemeriksaan dokter. Pasien biasanya bisa langsung pulang setelah prosedur rhinoplasti.

5. Operasi Polip Hidung

Operasi polip hidung adalah operasi yang dilakukan untuk mengangkat polip atau daging yang tumbuh di dalam hidung. Biasanya pasien dengan polip hidung akan mengeluhkan hidung tersumbat yang tidak kunjung reda, anosmia, dan hiposmia (berkurangnya sensitivitas mencium bau).

Jika terapi lain tidak memperbaiki gejala yang dirasakan pasien, maka pasien dianjurkan untuk menjalani prosedur operasi polip.

Teknik operasi polip dilakukan tergantung posisi polip, yaitu:

• Polip ukuran besar di bagian depan hidung: dokter bisa mengangkatnya dengan microdebrider, yaitu alat khusus yang dapat mengambil jaringan dan menghisap material lain dalam waktu bersamaan. Bisa juga dilakukan intranasal polypectomy, teknik pengangkatan polip dengan penjepit kecil
• Polip ukuran kecil di bagian lebih dalam: pada kondisi ini, pasien mungkin perlu menjalani prosedur di ruang operasi. Dokter akan menggunakan endoskop (selang kecil dengan kamera dan lampu). Endoskop dimasukkan ke dalam hidung untuk mengidentifikasi letak polip, kemudian dilakukan pengangkatan polip dengan alat kecil.

Prosedur pengangkatan polip umumnya perlu waktu beberapa jam. Pasien mungkin perlu dirawat beberapa hari jika operasi dilakukan dengan bius total. Namun kebanyakan pasien operasi pengangkatan polip bisa langsung pulang.

Pelaksanaan berbagai jenis operasi hidung ini bisa dilakukan di rumah sakit maupun klinik. Tentunya Anda menginginkan hasil prosedur terbaik, selain kenyamanan dalam pelaksanaannya. Tak jarang pasien merasa lebih nyaman untuk melakukan operasi hidung di luar negeri.

Jika Anda merasa perlu bantuan untuk merencanakan operasi hidung di rumah sakit di luar negeri, maka layanan KavaLink dari Kavacare adalah solusinya.

Kami siap memastikan perjalanan berobat Anda lancar dan nyaman. Kami akan membantu seluruh prosedur berobat Anda, mulai dari memilih rumah sakit atau klinik yang sesuai, hingga mengurus akomodasi sebelum dan setelah tiba di Indonesia.

Untuk informasi lebih lengkap, konsultasikan dengan layanan medical travel facilitator KavaLink hari ini melalui nomor WhatsApp kami di 0811-1446-777.

SUMBER:

1. Types of Nasal Surgery. https://stanfordhealthcare.org/medical-treatments/n/nasal-surgery/types.html diakses 19 Juli 2023
2. Turbinate Reduction. https://stanfordhealthcare.org/medical-treatments/n/nasal-surgery/types/turbinate-reduction.html diakses 19 Juli 2023
3. Septoplasty. https://stanfordhealthcare.org/medical-treatments/n/nasal-surgery/types/septoplasty.html diakses 19 Juli 2023
4. Rhinosseptoplasty. https://stanfordhealthcare.org/medical-treatments/n/nasal-surgery/types/rhinosseptoplasty.html diakses 19 Juli 2023
5. Rhinoplasty. https://stanfordhealthcare.org/medical-treatments/n/nasal-surgery/types/rhinoplasty.html diakses 19 Juli 2023
6. Nasal Polypectomy: Overview, Periprocedural Care, Technique. https://emedicine.medscape.com/article/1895049-overview diakses 19 Juli 2023
7. Turbinate Reduction Surgery: What It Is, Procedure & Recovery. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22805-turbinate-reduction. diakses 19 Juli 2023
8. Septoplasty: What It Is, Procedure & Recovery. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/17779-septoplasty. diakses 19 Juli 2023
9. Rhinoplasty (Nose Job): Surgery, Recovery, Before & After. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/11011-rhinoplasty diakses 19 Juli 2023
10. Septoplasty. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567718/ diakses 19 Juli 2023
11. Septorhinoplasty. https://www.entuk.org/patients/conditions/61/septorhinoplasty_new/ diakses 19 Juli 2023
12. Nasal Polyp Surgery: Recovery, Cost, and More. https://www.healthline.com/health/nasal-polyp-surgery diakses 19 Juli 2023