Kenali 3 Perbedaan Liposuction dan Bariatrik

Kenali 3 Perbedaan Liposuction dan Bariatrik

Share

Operasi liposuction dan bariatrik sama-sama telah mendapat kepopuleran yang tinggi di antara masyarakat sebagai metode untuk menurunkan berat badan atau memperoleh bentuk tubuh ideal, tetapi perbedaan liposuction dan bariatrik sebenarnya cukup mendasar.

Berikut penjelasan mengenai kedua operasi tersebut.

Perbedaan Liposuction dan Bariatrik

Berikut ini perbedaan liposuction dan bariatrik:

PerbedaanLiposuctionBariatrik
Tujuan/Bentuk OperasiBerfokus pada operasi kosmetik yang bertujuan pada pembentukan estetika tubuhBertujuan untuk memperbaiki metabolisme tubuh dengan cara membuat ukuran lambung menjadi lebih kecil
Efek Prosedur
  • Memberikan kontur tubuh sesuai yang dinginkan, sehingga memberikan efek secara langsung pada tubuh
  • Bersifat sementara dan harus menjaga berat badan jika ingin mempertahankan bentuk tubuh dari hasil operasi ini
  • Mempunyai efek yang berlangsung dalam jangka panjang, membuat tubuh individu secara bertahap menggunakan lemak tubuh yang tersimpan hingga berat badan menurun
  • Membantu mengubah pola makan individu sehingga berat badan terjaga
Hasil Prosedur

Hasil cepat dan bisa langsung terlihat

 

 

Hasil memerlukan waktu 

 

Agar mengetahui lebih lengkap mengenai perbedaan kedua prosedur tersebut, simak penjelasan lengkap masing-masing prosedur di bawah ini.

Operasi Bariatrik dan Prosedurnya

Lebih dikenal dengan weight-loss surgery atau operasi penurunan berat badan, operasi ini bertujuan untuk membantu metabolisme pasien agar dapat memecah makanan menjadi energi. Metodenya sendiri adalah dengan membuat ukuran lambung menjadi lebih kecil sehingga pasien akan merasa lebih mudah kenyang dan mengurangi lapar.

Selain menangani masalah obesitas, operasi ini juga dapat mengobati diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi), sleep apnea (kesulitan tidur), dan kadar kolesterol tinggi.  

 

Baca Juga: Operasi Bariatrik: Jenis Prosedur dan Risiko

 

Indikasi Operasi Bariatrik

Pasien dianggap bisa menjalani operasi bariatrik apabila memenuhi salah satu syarat di bawah ini:

  1. Memiliki BMI 40 kg/m2 atau lebih tanpa masalah medis lainnya atau pasien yang tidak mempunyai resiko yang berbahaya akan operasi bariatrik;
  2. Memiliki BMI 35 kg/m2 atau lebih dan pasien yang mempunyai satu atau lebih penyakit komorbid terkait obesitas, seperti:
    • Diabetes tipe 2
    • Hipertensi
    • Hiperlipidemia
    • Obstructive sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur)
    • Penyakit perlemakan hati non-alkoholik
    • GERD
    • Asma
    • Stasis vena (gangguan aliran darah pada pembuluh darah vena)
    • Inkontinensia urin (kandung kemih tidak terkontrol) yang parah
    • Debilitating arthritis (gangguan tulang rawan di sendi)
    • Pasien yang dianggap mengalami kualitas hidup yang menurun
  3. Memiliki BMI 30 hingga 34,9 kg/m2 dengan diabetes atau sindrom metabolik.

Kontraindikasi Operasi Bariatrik

Di sisi lain, ada kontraindikasi yang menyebabkan pasien dianggap tidak dapat menjalani operasi bariatrik, yaitu pasien yang memiliki:

  • Penyakit gagal jantung yang parah
  • Penyakit jantung koroner yang tidak stabil
  • Penyakit paru-paru stadium akhir
  • Pasien yang menjalani pengobatan kanker aktif
  • Pasien dengan hipertensi portal
  • Ketergantungan obat atau alkohol
  • Pasien dengan gangguan pada kapasitas intelektual.

Khusus pada prosedur Laparoscopic Roux-en-Y Gastric Bypass (LRYGB), penyakit Crohn (peradangan pada lapisan dinding sistem pencernaan) juga menjadi kontraindikasi relatif. Kontraindikasi pada general anestesi juga menjadi perhatian karena operasi bariatrik menggunakan anestesi general.

Prosedur Operasi Bariatrik

Operasi bariatrik sendiri memiliki beberapa prosedur, yaitu:  

  1. Sleeve Gastrectomy. Operasi ini disebut juga dengan gastric sleeve dilakukan dengan cara mengangkat lebih dari 80% dari ukuran lambung. Ukuran lambung diperkecil hingga serupa dengan ukuran dan bentuk pisang atau lengan baju (sleeve). Metode ini menggunakan teknik laparoskopi (minimal invasif).
  2. Roux-en-Y Gastric Bypass (RYGB). Tindakan secara laparoskopi juga dilakukan pada metode roux-en-Y gastric bypass. Metode yang menggunakan bypass ini akan membantu makanan langsung mengarah ke usus sehingga lambung tidak lagi menyimpan atau mencerna makanan. Hal ini akan menjaga berat badan agar tetap ideal.
  3. Adjustable Gastric Banding (LAGB). Menggunakan teknik laparoskopi, operasi ini menggunakan selang yang akan diikatkan pada lambung. Tujuan dari prosedur ini adalah menghasilkan kantung yang sangat kecil pada lambung sehingga Anda akan lebih mudah merasa kenyang dan mengurangi asupan makanan yang masuk ke tubuh.
  4. Biliopancreatic Diversion with Duodenal Switch (BPD/DS). Prosedur operasi ini mirip dengan gastric sleeve, di mana dokter mulai membentuk kantung di lambung. Tujuannya adalah membuat makanan melewati sebagian besar usus kecil, seperti halnya pada gastric bypass.
  5. Single Anastomosis Duodeno-Ileal Bypass with Sleeve Gastrectomy (SADI-S). Operasi pada SADI-S ini mirip dengan BPD-DS dengan cara membuat lambung menjadi bentuk tabung yang lebih kecil, lalu bagian usus kecil yang dekat dengan lambung dibelah. Bagian usus ini kemudian dihubungkan ke lambung dengan harapan makanan akan langsung masuk ke ujung usus kecil.

Operasi Liposuction dan Prosedurnya

Lain halnya dengan operasi bariatrik yang mempunyai tujuan kesehatan jangka panjang, operasi liposuction merupakan operasi yang dilakukan dengan tujuan estetika. Tindakan ini sering disebut juga dengan sedot lemak (suction-assisted lipectomy).

 

Baca Juga: Operasi Liposuction: Prosedur dan Risiko

 

Indikasi Operasi Liposuction

Tidak semua pasien dapat melakukan operasi ini. Berikut indikasi dari operasi liposuction:

  1. Pasien harus menunjukkan ketidakselarasan dari bentuk tubuh yang normal akibat jaringan lemak berlebih di bagian yang hendak dioperasi. 
  2. Berat badan pasien harus berkisar pada 30% dari BMI normal mereka.
  3. Pasien yang hendak dioperasi tidak obesitas, dengan kelebihan kulit minimum, dan kelebihan jaringan lemak dalam jumlah minim ke sedang.
  4. Berat badan pasien harus stabil dari enam hingga dua belas bulan sebelum operasi. 

Kontraindikasi Operasi Liposuction

Sedangkan kontraindikasi operasi liposuction adalah:

  1. Konsumsi rokok harus dihentikan untuk semua pasien yang hendak dioperasi sekurang-kurangnya empat minggu sebelum operasi untuk memaksimalkan kesembuhan dan mengurangi resiko komplikasi.
  2. Komplikasi paling berat pada liposuction adalah trombosis vena (penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena) yang dapat mengarah pada emboli paru (pembuluh darah dari jantung ke paru tersumbat). Usaha untuk mengurangi resiko pasien digunakan lewat skor Caprini.
  3. Pasien dengan gangguan dismorfik tubuh dimana pasien mempunyai pandangan yang tidak tepat tentang tubuh mereka walaupun tidak ada abnormalitas pada tubuh mereka. Bisa juga pasien dengan ekspektasi yang tidak realistis tentang hasil operasi atau pemahaman yang kurang tentang operasi liposuction.

Prosedur Operasi Liposuction

Berikut ini beberapa jenis prosedur operasi liposuction:

  1. Tumescent Liposuction. Pada prosedur ini, dokter menyuntikkan larutan steril, yaitu campuran air garam, anestesi, dan obat epinefrin. Campuran ni akan menyebabkan area yang disuntik menjadi bengkak dan kaku, lalu dokter memasukkan tabung tipis yang disebut kanula dan menyedot lemak di area tersebut.
  2. Ultrasound-Assisted Liposuction (UAL). Dilakukan dengan prosedur awal yang sama, pada prosedur ini, dokter akan memasukkan batang logam yang mengeluarkan energi ultrasonik ke bawah kulit untuk memecah dinding sel lemak agar lemak lebih mudah untuk diangkat. UAL ini sekarang lebih dikenal dengan VASER(Vibration Amplification of Sound Energy at Resonance)-assisted Liposuction.
  3. Laser-assisted Liposuction (LAL). Teknik ini menggunakan cahaya laser berintensitas tinggi untuk memecah lemak untuk pengangkatannya. Selama LAL, dokter memasukkan fiber laser melalui sayatan kecil di kulit dan menggabungkan cadangan lemak. Lemak tersebut kemudian diangkat lewat kanula.
  4. Power-assisted Liposuction (PAL). Pada PAL, kanula bergerak dengan gerakan maju-mundur dengan cepat. Getaran ini membantu dokter mengangkat lemak yang keras. Operasi ini umumnya menghasilkan rasa sakit dan bengkak lebih sedikit dibanding prosedur liposuction lain.

 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Rumah Sakit Operasi Liposuction

 

Perbedaan Liposuction dan Bariatrik

Berdasarkan penjelasan di atas, berikut beberapa perbedaan liposuction dan bariatrik yang perlu diketahui.

1. Perbedaan Liposuction dan Bariatrik: Operasi Kosmetik vs Perbaikan Metabolisme

Walaupun keduanya bertujuan untuk memperbaiki bentuk badan, prosedur keduanya berbeda berdasarkan hasilnya. Operasi liposuction terfokus pada operasi kosmetik, yang lebih bertujuan pada pembentukan estetika tubuh. Sedangkan operasi bariatrik lebih bertujuan untuk memperbaiki metabolisme tubuh dengan cara membuat ukuran lambung menjadi lebih kecil.

2. Perbedaan Liposuction dan Bariatrik: Efek Jangka Pendek vs Jangka Panjang

Operasi liposuction memberikan kontur tubuh sesuai dengan yang Anda inginkan, maka operasi ini memberikan efek secara langsung pada tubuh. Sayangnya, operasi ini hanya memberikan efek yang sementara dan Anda harus menjaga berat badan dengan saksama apabila Anda mau mempertahankan bentuk tubuh dari hasil operasi ini.

Sedangkan, operasi bariatrik mempunyai efek yang berlangsung dalam jangka panjang. Operasi ini membuat tubuh individu secara bertahap menggunakan lemak tubuh yang tersimpan hingga berat badan menurun. Selain itu, operasi ini juga mengubah pola makan individu sehingga berat badan terjaga dengan lebih otomatis.

3. Perbedaan Liposuction dan Bariatrik: Kontur Tubuh vs Penyakit Terkait Berat Badan

Bagi Anda yang menginginkan bentuk tubuh yang menarik dengan cepat, operasi liposuction adalah pilihan terbaik karena Anda dapat segera mendapatkan kontur tubuh yang Anda inginkan, tidak hanya penurunan berat badan.

Sebaliknya, jika melakukan operasi bariatrik, Anda mungkin tidak segera mendapatkan bentuk badan ideal yang Anda inginkan. Namun, operasi ini tidak hanya dapat membuat Anda mengurangi berat badan, tetapi juga mengobati penyakit-penyakit yang terkait dengan berat badan, seperti diabetes tipe II, tekanan darah tinggi, tingkat kolesterol tinggi, arthritis pada sendi, sleep apnea (sulit tidur), PCOS, kanker tertentu, dan lain-lain.

 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Rumah Sakit Operasi Bariatrik di Luar Negeri

 

Pertanyaan Seputar Perbedaan Liposuction dan Bariatrik

Operasi Manakah yang Lebih Aman, Liposuction atau Bariatrik?

Pada dasarnya, kedua operasi ini termasuk operasi yang aman dengan tingkat resiko yang rendah. Namun, setiap operasi tentunya selalu mempunyai efek samping dan resiko yang berasal dari hasil operasi. Ada kemungkinan infeksi pada luka atau pembekuan darah. Pada kasus yang jarang, pemasangan kanula pada operasi bariatrik dapat menusuk organ tubuh lain.

Manakah yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan, Liposuction atau Bariatrik?

Perbedaan liposuction dan bariatrik termasuk pada efek jangka pendek dan efek jangka panjang hasil operasi. Hal ini tergantung pada tujuan Anda melakukan operasi. Apabila Anda hanya menginginkan kontur tubuh ideal dan Anda yakin dapat mempertahankannya sendiri dalam masa mendatang, maka liposuction adalah pilihan Anda.

Namun, apabila Anda menginginkan efek yang bertahan lama dan memperbaiki metabolisme serta sistem pencernaan Anda, Anda lebih baik memilih prosedur bariatrik. Terutama, apabila Anda mempunyai masalah kesehatan terkait berat badan, seperti diabetes, hipertensi, dan lain-lain.

Berapa Biaya Liposuction dan Bariatrik?

Perbedaan liposuction dan bariatrik lainnya terletak pada biaya yang diperlukan untuk kedua tindakan ini. Baik biaya operasi liposuction dan bariatrik tergantung pada kondisi pasien dan alat bantu lain yang digunakan pada operasi. Biaya liposuction sendiri berkisar dari Rp28 juta hingga Rp49 juta, sedangkan biaya operasi bariatrik berkisar dari Rp60 juta hingga Rp200 juta.

Apabila Anda tertarik untuk melakukan liposuction atau bariatrik di dalam negeri maupun luar negeri, Anda dapat berkonsultasi gratis dengan Konsultan Medis Kavacare di nomor 0857 8000 8707. Kami akan merekomendasikan rumah sakit dan dokter terbaik, menghitung estimasi biaya, hingga mengatur akomodasi perjalanan Anda. 

Sumber:

  1. Bariatric Surgery Procedures. https://asmbs.org/patients/bariatric-surgery-procedures diakses pada tanggal 30 November 2022
  2. Bisa Turunkan Berat Badan, Berapa sih Biaya Operasi Bariatrik. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220725202709-255-826008/bisa-turunkan-berat-badan-berapa-sih-biaya-operasi-bariatrik diakses pada tanggal 30 November 2022
  3. Ingin Sedot Lemak, Apa Saja Risikonya? https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/29/085040420/ingin-sedot-lemak-apa-saja-risikonya?page=all diakses pada tanggal 30 November 2022
  4. https://livlifehospitals.com/differences-liposuction-bariatric-surgery/ (30 November 2022)
  5. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/liposuction/about/pac-20384586 (30 November 2022)
  6. Obesity Surgery Indications And Contraindications. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513285/ diakses pada tanggal 28 Januari 2023
  7. Liposuction. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563135/ diakses pada tanggal 28 Januari 2023
dr. Albert Novianto Kavacare
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Albert Novianto Kavacare

Care Pro, Dokter Umum Kavacare