Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Langkah-Langkah Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Share

Serangan jantung merupakan salah satu fenomena yang umum terjadi di seluruh dunia. Kondisi ini ini terjadi ketika suplai darah pada otot jantung terganggu, umumnya terjadi karena adanya sumbatan pada pembuluh darah jantung.

Serangan jantung dapat mengarah pada henti jantung (cardiac arrest), yaitu ketika jantung Anda berhenti memompa darah ke seluruh tubuh Anda. Hal ini dapat berakibat fatal, bahkan mengakibatkan kematian kalau Anda tidak segera mendapatkan pertolongan pertama serangan jantung.

Tanda Serangan Jantung

Untuk melakukan pertolongan pertama serangan jantung, tentunya Anda harus memahami tanda-tanda serangan jantung. Rasa sakit pada dada saja tidak bisa menjadi satu-satunya gejala untuk mengenali tanda serangan jantung. Berikut ini merupakan tanda-tanda serangan jantung.

  • Rasa sakit pada dada yang tiba-tiba terjadi, terasa menekan atau sesak. Rasa teremas atau rasa sakit di tengah-tengah dada juga merupakan tanda serangan jantung;
  • Rasa sakit yang menekan berlangsung terus-menerus dan dapat menyebar ke lengan, leher, rahang, punggung, atau perut;
  • Mual, muntah, sakit maag, rasa terbakar di dada atau nyeri perut;
  • Napas pendek-pendek atau terengah-engah;
  • Rasa cemas, rasa ringan pada kepala (lightheadedness), pusing, atau pingsan;
  • Rasa kelelahan tanpa pemicu;
  • Berkeringat dingin.

Umumnya, rasa sakit pada dada ketika seseorang mengalami serangan jantung berlangsung lebih dari 15 menit. Yang Anda perlu ketahui adalah tanda-tanda serangan jantung berbeda antara satu orang dengan yang lain, tergantung usia, gender, dan kondisi medis seseorang. Ada yang mengalami rasa sakit yang ringan, ada pula yang mengalami rasa sakit pada dada yang lebih berat.

Rasa sakit pada serangan jantung sering digambarkan sebagai tekanan atau rasa berat di dada, walaupun ada pula yang tidak mengalaminya, seperti pada kasus orang dengan diabetes. Wanita cenderung mengalami gejala yang lebih samar, seperti mual atau rasa sakit pada punggung atau rahang.

 

Baca Juga: Penyakit Jantung Koroner: Gejala dan Penanganan

 

Langkah Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Masalah pada jantung harus mendapat penanganan yang cepat, maka begitu gejala-gejala serangan jantung telah tampak, Anda harus segera melakukan tindakan. Di bawah ini adalah beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan sebagai pertolongan pertama serangan jantung.

1. Beri Keamanan

Mengamankan dan memberikan kenyamanan bagi orang yang terkena serangan jantung, seperti membantu orang tersebut mengambil posisi yang nyaman untuk beristirahat dan melonggarkan pakaian agar membantu kelancaran pernapasan.

2. Panggil Ambulans

Memanggil ambulans dengan menghubungi nomor 119 atau 112 atau mengantarkan orang yang terkena serangan jantung ke rumah sakit secepatnya. Apabila Anda sendiri yang mengalami serangan, Anda harus segera meminta bantuan seseorang untuk membawa Anda ke rumah sakit terdekat. Jangan menyetir sendiri kecuali kalau Anda tidak mempunyai pilihan lain.

3. Aspirin atau Nitrogliserin

Anda bisa menawarkan kepada orang yang terkena serangan jantung untuk mengunyah tablet aspirin dengan perlahan selagi menunggu bantuan. Aspirin dapat mencegah pembekuan darah sehingga akan mengurangi resiko kerusakan pada jantung. Namun, perhatikan hal-hal berikut sebelum memberikan aspirin:

  • Penderita serangan jantung tidak boleh mengkonsumsi aspirin lebih dari 300mg dalam satu dosis.
  • Aspirin juga tidak boleh dikonsumsi apabila pasien memiliki reaksi alergi terhadap obat ini atau dokter tidak memperbolehkan untuk mengonsumsinya.

Apabila pasien telah mendapat resep nitrogliserin dari dokter, Anda juga bisa memberikannya selagi menunggu bantuan.

4. Resusitasi Jantung Paru

Berikan resusitasi jantung paru atau RJP apabila orang yang terkena serangan jantung tidak sadarkan diri. Sebelum melakukan RJP pastikan tidak teraba denyut nadi dan tidak terlihat laju nafas pada orang yang mengalami serangan jantung. Segera lakukan RJP untuk memastikan aliran darah tetap lancar setelah Anda memanggil bantuan.

Teknik melakukan RJP yaitu menekan bagian tengah dada dengan keras dan cepat dalam ritme sekitar 100 hingga 120 kompresi per menit. Ketika Anda sedang memberikan bantuan, pastikan di sekitar Anda ada orang lain yang bisa membantu Anda memanggil bantuan paramedis.

5. Automated External Defibrillator (AED)

Apabila Anda mempunyai Automated External Defibrillator (AED), atau alat untuk menganalisis irama jantung dan memberi kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung, Anda dapat menggunakannya dengan mengikuti petunjuk yang ada kalau orang yang terkena serangan jantung tidak sadarkan diri.

 

Baca Juga: Makanan untuk Pasien Jantung: Apa yang Perlu Dihindari?

 

Apa yang Harus Dilakukan saat Mengalami Serangan Jantung?

Serangan jantung bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja, termasuk pada diri Anda sendiri. Kalau Anda sendiri yang mengalami serangan jantung, tentunya Anda harus secepatnya mencari bantuan. Bantuan yang paling efektif adalah ambulans dengan nomor 119, mengingat bahwa petugas ambulans merupakan tenaga medis terlatih untuk memberikan pertolongan pertama yang Anda butuhkan.

Apabila Anda tidak mempunyai seseorang untuk membantu Anda, Anda dapat melakukan hal-hal sebagai berikut sebagai tindakan antisipatif.

1. Selalu Sedia Obat-Obatan

Jika Anda memiliki faktor risiko yang dapat memicu terjadinya serangan jantung, maka selalu bawa obat-obatan, seperti nitrogliserin atau aspirin. Konsumsi aspirin dapat mengurangi resiko kerusakan pada jantung. Anda juga dapat meminum obat jantung secara rutin, apabila Anda telah mendapatkan resep dari dokter.

2. Berikan Akses Masuk Rumah

Buka akses masuk ke dalam rumah untuk memberikan keleluasaan bagi petugas ambulans memberikan pertolongan pertama serangan jantung kepada Anda.

3. Posisi Nyaman

Beristirahat pada posisi yang nyaman selagi menunggu ambulans datang. Hal ini dapat melegakan tekanan pada jantung yang tengah berupaya memompa darah ke seluruh tubuh. Anda dapat duduk atau berbaring, tergantung posisi mana yang paling memberikan kenyamanan bagi Anda.

4. Longgarkan Pakaian

Anda juga dapat melonggarkan pakaian yang Anda kenakan untuk memberikan jalur yang lebih baik untuk pernapasan Anda.

Serangan jantung bukan hal yang dapat Anda cegah atau Anda hentikan, maka mencari bantuan medis dengan segera dan memberikan pertolongan pertama serangan jantung adalah satu-satunya metode yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisiasi dampak serangan jantung.

 

Baca Juga: Daftar Rumah Sakit Jantung Terbaik di Indonesia dan Luar Negeri

 

Pertanyaan Seputar Serangan Jantung

Berapa Lama Durasi Serangan Jantung?

Durasi serangan jantung pada masing-masing orang juga dapat bervariasi. Banyak orang yang mengalami serangan jantung telah menunjukkan gejala-gejalanya berjam-jam atau berhari-hari sebelum serangan. Namun, serangan jantung dapat juga terjadi secara mendadak dan umumnya mengakibatkan rasa sakit pada dada lebih dari 15 menit. Keterlambatan pertolongan mengakibatkan angka kematian sangat tinggi.

Apa Saja Pemicu Serangan Jantung?

Serangan jantung biasanya terjadi akibat gangguan masuknya suplai darah ke dalam jantung dan tanpa suplai darah ini, otot jantung dapat rusak, bahkan berhenti bekerja. Penyebab utama dari serangan jantung adalah penyakit jantung koroner, yaitu ketika pembuluh darah arteri pada jantung tersumbat akibat kolesterol. Resiko penyakit jantung koroner ini meningkat akibat konsumsi rokok, makanan tinggi lemak, diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, dan/atau obesitas, serta bisa juga akibat faktor stress.

Kapan Serangan Jantung Bisa Terjadi?

Serangan jantung terjadi ketika terdapat gangguan pada suplai darah menuju jantung. Umumnya, gangguan suplai darah ini terjadi setelah adanya penyumbatan pada pembuluh darah arteri pada jantung yang diakibatkan oleh penumpukan kolesterol, yang biasa disebut plak, di pembuluh darah arteri tersebut. Sebelum serangan jantung terjadi, salah satu plak pecah dan mengakibatkan penggumpalan darah yang menumpuk pada area tersebut. Penggumpalan ini kemudian menghambat aliran suplai darah ke jantung dan mengakibatkan serangan jantung.

Apakah Serangan Jantung Selalu Menyebabkan Kematian?

Serangan jantung tidak selalu menyebabkan kematian. Apabila serangan jantung dapat ditangani dengan cepat, maka kerusakan pada jantung dapat dihindari. Serangan jantung dapat mengakibatkan kematian apabila terjadi henti jantung (cardiac arrest) di mana jantung tidak dapat memompa darah ke tubuh. Kondisi ini ditandai dengan kehilangan kesadaran dan tidak adanya tanda-tanda kehidupan, seperti denyut nadi atau pernapasan.

Mengingat begitu pentingnya mendapat pertolongan pertama serangan jantung dengan segera, Anda dapat langsung menghubungi layanan Kavacare support di nomor 0811 – 1446 – 777Konsultasikan dengan layanan homecare Kavacare seputar serangan jantung dan perawatan setelahnya.

Sumber:

  1. https://www.bhf.org.uk/informationsupport/heart-matters-magazine/medical/ask-the-experts/cough-cpr (2 Januari 2023)
  2. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-heart-attack/basics/art-20056679 (2 Januari 2023)
  3. https://www.webmd.com/heart-disease/guide/heart-attack-symptoms-emergency (2 Januari 2023)
  4. https://www.redcross.org.uk/first-aid/learn-first-aid/heart-attack (2 Januari 2023)
  5. https://www.nhs.uk/conditions/heart-attack/causes/ (2 Januari 2023)
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare