Apa Perbedaan Tes Gula Darah dan Tes Hb1Ac?

Apa Perbedaan Tes Gula Darah dan Tes Hb1Ac?

Share

Diabetes merupakan masalah kesehatan global yang kasusnya masih terus bertambah setiap tahun, termasuk di Indonesia. Penyakit kronis ini bisa dikontrol dengan baik jika terdeteksi sejak dini dan juga disiplin.

Baik untuk mendeteksi maupun mengontrolnya, pasien perlu melakukan pemeriksaan. Tes gula darah dan tes Hb1Ac adalah 2 jenis tes yang umum dilakukan pada pengidap diabetes. Apa perbedaan kedua tes tersebut?

Berikut informasi yang dirangkum Kavacare mengenai tes gula darah dan tes Hb1Ac.

Perbedaan Tes Gula Darah dan Tes Hb1Ac

Perbedaan tes gula darah dan tes Hb1Ac terletak pada waktunya. Tes gula darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar glukosa dalam tubuh (darah) pada waktu tertentu. Tes HbA1c atau tes hemoglobin A1c adalah pemeriksaan darah yang dapat menunjukkan kadar gula darah (glukosa) rata-rata selama 2-3 bulan terakhir.

Penjelasan lebih lengkapnya perbedaan kedua tes ini adalah sebagai berikut.

Apa Itu Tes Gula Darah?

Tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber utama energi yang diperlukan untuk beraktivitas. Agar tubuh bisa menggunakan glukosa sebagai sumber tenaga, hormon bernama insulin bertugas mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Jika kadar glukosa di dalam darah terlalu tinggi atau rendah, maka ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan serius. Maka untuk mengetahui apakah kadar gula darah Anda tergolong sehat atau tidak, bisa dilakukan tes ini.

Tes ini biasanya dilakukan dengan mengambil sampel darah dengan alat khusus. Pengambilan sampel ini dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.

Terdapat 2 jenis utama tes gula darah, yaitu:

  • Tes Gula Darah Kapiler: sampel darah diambil dari ujung jari, kemudian tetesan darah diletakkan pada kertas atau strip khusus dan diukur dengan glukometer. Hanya memerlukan beberapa detik untuk mengetahui hasil tes ini.
  • Tes Gula Darah Vena/Plasma: sampel darah diambil dari pembuluh vena lalu dimasukkan ke dalam tabung khusus. Sampel darah pasien kemudian dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa menggunakan mesin-mesin khusus. Dibandingkan tes gula darah kapiler, hasil tes ini dinilai lebih akurat. Untuk mengetahui hasil tes gula darah plasma, biasanya butuh waktu 1-2 jam.

Persiapan tes gula darah berbeda-beda tergantung jenis yang diarahkan oleh dokter. Anda mungkin diminta berpuasa selama 8 jam sebelum tes dilakukan.

Apa Itu Tes HbA1c?

Hemoglobin (Hb) adalah protein pada sel darah merah. Glukosa dalam darah menempel pada hemoglobin. Seiring meningkatnya kadar gula darah, maka semakin banyak pula hemoglobin yang diselimuti oleh glukosa.

Dengan tes Hb1Ac, dokter bisa mengukur persentase sel darah merah yang memiliki hemoglobin diselimuti oleh glukosa. Pemeriksaan ini bisa menunjukkan kadar glukosa selama 3 bulan terakhir karena sel darah merah hidup selama 3 bulan dan glukosa akan terus menempel selama sel darah merah masih hidup.

Anda tidak memerlukan persiapan khusus untuk tes ini. Pemeriksaan dilakukan dengan pengambilan sampel darah dari pembuluh vena pada lengan. Darah diambil menggunakan jarum kecil, kemudian sampel darah dimasukkan ke dalam tabung. Sampel darah ini kemudian akan diperiksa di laboratorium.

 

Baca Juga: Gangguan Keseimbangan Nilai Gula Darah

 

Fungsi Tes Gula Darah dan Tes HbA1c

Baik tes gula darah maupun tes HbA1c sama-sama dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengetahui bagaimana tubuh pasien memetabolisme gula. Kedua pemeriksaan ini juga dilakukan untuk membantu diagnosis diabetes pada pasien.

Interpretasi Hasil Tes Gula Darah dan Tes Hb1Ac

Hasil Tes Gula Darah

Pada tes gula darah, akan dilihat apakah kadar gula darah pasien tergolong normal, rendah, atau lebih tinggi.

  • Gula Darah Normal: 70 – 99 mg/dL
  • Gula Darah Tinggi: > 99 mg/dL
  • Gula Darah Rendah: < 70 mg/dL

Jika hasil tes gula darah setelah berpuasa mencapai 100 – 125 mg/dL, ini dikategorikan sebagai kondisi pradiabetes. Dalam kurun waktu 5-10 tahun, pasien dengan status pradiabetes memiliki kemungkinan hingga 50% akan mengalami diabetes tipe 2. Namun pasien masih memiliki kesempatan untuk mencegah kondisi tersebut.

Jika beberapa kali hasil tes gula darah setelah puasa mencapai 126 mg/dL atau lebih tinggi, maka umumnya ini menandakan pasien mengidap diabetes.

Selain pradiabetes atau diabetes, penyebab kadar gula darah tinggi antara lain:

  • Hipertiroidisme
  • Kelainan pada pankreas
  • Dampak dari operasi, penyakit serius, atau mengalami trauma

Kadar gula darah di bawah 70 mg/dL disebut juga episode hipoglikemia. Kondisi ini sering ditemui pada pasien diabetes tipe 1 dan pasien diabetes tipe 2 yang mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu.

Beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan kadar gula darah rendah adalah:

  • Penyakit organ hati
  • Penyakit jantung
  • Kelenjar-kelenjar yang kurang aktif, contohnya adrenal, pituari, atau hipotiroidisme
  • Konsumsi alkohol berlebih (alcohol use disorder)

Hasil Tes HbA1c

Hasil tes HbA1c menunjukkan persentase hemoglobin yang diselimuti oleh glukosa (A1C). Persentase normal atau tidaknya tergantung dari kesehatan pasien secara umum, usia pasien, dan berbagai faktor lainnya.

Persentase yang digunakan untuk mendiagnosis diabetes atau pradiabetes adalah:

  • Normal: A1C di bawah 5.7%
  • Pradiabetes: A1C 5.7% – 6.4%
  • Diabetes: A1C > 6.5%

Kelebihan dan Keterbatasan Tes

Baik tes gula darah maupun tes Hb1Ac berkaitan erat dengan diagnosis pasien diabetes. 

Tes gula darah bisa menunjukkan kondisi kesehatan jangka pendek. Sementara hasil tes HbA1c bisa memperlihatkan konsentrasi gula darah hingga 3 bulan ke belakang.

Secara umum, tes gula darah lebih akurat untuk membedakan mana pasien diabetes dan mana pasien non-diabetes dibandingkan HbA1c.

Sebagai tes skrining, lebih ideal dilakukan dengan tes gula darah karena biaya tes HbA1c lebih tinggi. Namun untuk memastikan diagnosis diabetes, dokter biasanya mengarahkan pasien untuk melakukan kedua tes ini.

Misalnya jika hasil pemeriksaan gula darah pada hemoglobin menunjukkan persentase tinggi, maka dokter juga akan meminta pasien melakukan tes diabetes lain, seperti cek gula darah.

 

Baca Juga: 6 Jenis Olahraga untuk Pasien Diabetes

 

Kapan Butuh Tes Gula Darah dan Hb1Ac?

Kapan Butuh Tes Gula Darah?

Anda perlu tes ini jika mengalami gejala-gejala kadar gula darah tinggi maupun gula darah rendah.

Tanda gula darah tinggi antara lain:

  • Mudah haus dan buang air kecil
  • Pandangan kabur
  • Lemas dan lelah
  • Luka yang tidak kunjung sembuh
  • Berat badan turun tanpa alasan
  • Kesemutan pada kaki atau tangan

Sementara tanda gula darah rendah adalah:

  • Gemetar
  • Lapar
  • Lemas
  • Pusing, linglung, lebih sensitif
  • Sakit kepala
  • Detak jantung lebih cepat atau tidak beraturan
  • Pingsan atau kejang

Anda mungkin juga butuh tes gula darah jika tergolong berisiko tinggi mengidap diabetes tipe 2, yaitu pada orang-orang dengan kondisi sebagai berikut:

  • Memiliki berat berlebih atau obesitas
  • Berusia lebih dari 45 tahun
  • Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes
  • Mengidap tekanan darah tinggi
  • Jarang olahraga
  • Pernah mengalami serangan jantung atau stroke
  • Pernah mengalami diabetes gestasional.

 

Baca Juga: 6 Alternatif Pengganti Gula, Tetap Manis dan Sehat!

 

Kapan Butuh Tes HbA1c?

Tes HbA1c direkomendasikan pada kondisi tertentu, tergantung usia Anda.

Pada mereka yang berusia di atas 45 tahun, direkomendasikan melakukan tes HbA1c secara rutin setiap 3 tahun sekali jika hasil tes normal. Namun jika hasil menjukkan indikasi pradiabetes, sebaiknya tes HbA1c rutin dilakukan 1-2 tahun sekali. Jika hasilnya menunjukkan indikasi diabetes, Anda perlu melakukan tes setidaknya 2 kali setahun untuk mengontrol diabetes.

Untuk usia di bawah 45 tahun, dianjurkan melakukan tes jika Anda berisiko lebih tinggi mengalami diabetes dengan faktor-faktor seperti:

  • Terindikasi pradiabetes
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2
  • Memiliki tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi
  • Mengidap penyakit jantung
  • Pernah terserang stroke
  • Kurang gerak
  • Pernah mengalami diabetes gestasional
  • Mengidap sindrom polikistik ovarium (PCOS).

Selain itu, dianjurkan untuk melakukan tes ini jika Anda mengalami gejala diabetes, seperti:

  • Merasa sangat haus
  • Frekuensi buang air kecil meningkat signifikan
  • Berat badan turun tanpa diet atau olahraga
  • Mudah lapar
  • Pandangan kabur atau berkunang-kunang
  • Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
  • Kelelahan tanpa alasan
  • Kulit kering
  • Luka yang sulit sembuh
  • Mengalami infeksi berulang.

Menjalani kedua tes ini dianjurkan untuk mewaspadai risiko diabetes. Anda bisa mendapatkan layanan cek darah ini tanpa harus keluar rumah dengan jasa homecare cek darah di rumah Kavacare. Cukup dengan menghubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777.

SUMBER

  1. A Comparison of HbA1c and Fasting Blood Sugar Tests in General Population. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3075530/ diakses 24 Juli 2023
  2. Hemoglobin A1C (HbA1c) Test. https://medlineplus.gov/lab-tests/hemoglobin-a1c-hba1c-test/ diakses 24 Juli 2023
  3. Blood Glucose Test. https://medlineplus.gov/lab-tests/blood-glucose-test/ diakses 24 Juli 2023
  4. HbA1c vs. Fasting Glucose. https://www.everlywell.com/blog/hba1c/hba1c-vs-fasting-glucose/ diakses 24 Juli 2023
  5. Blood Glucose (Sugar) Test: Levels & What They Mean. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/12363-blood-glucose-test diakses 24 Juli 2023
  6. What Do Your Fasting Blood Glucose and Hemoglobin A1c Levels Mean?. https://blog.insidetracker.com/understand-fasting-blood-glucose-hemoglobin-a1c diakses 24 Juli 2023
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare