Tata Cara Perawatan Luka Diabetes dan Luka Gangren

Tata Cara Perawatan Luka Diabetes dan Luka Gangren

Share

Luka diabetes dan luka gangren merupakan dua jenis luka yang seringkali berkaitan. Perawatan luka diabetes yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko timbulnya gangren. Terjadinya gangren dapat membahayakan jika aliran darah ke area jaringan tubuh terputus sehingga menimbulkan dampak fatal. Pasien diabetes memiliki risiko tinggi mengalami gangren yang bisa berujung pada amputasi bagian tubuh yang terdampak. 

Penyebab Luka pada Pasien Diabetes

Diabetes merupakan penyakit yang ditandai oleh kadar gula darah melebihi normal. Penderitanya berisiko mengalami luka yang bisa berkembang dan menimbulkan dampak serius. Pembuluh darah pengidap diabetes kerap mengalami gangguan seperti penyempitan dan/atau pengerasan karena kadar gula darah yang tinggi. Hal itu membuat aliran dan pasokan darah ke seluruh tubuh terganggu.

Saat terluka, meski hanya luka kecil, pasien diabetes memiliki risiko komplikasi yang berbahaya. Ini karena darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi penting untuk perbaikan luka tidak dapat mencapai bagian tubuh yang luka. Luka diabetes seringkali timbul di area kaki karena berbagai penyebab, seperti kulit kering, kapalan, hingga penggunaan alas kaki dengan ukuran yang kurang sesuai.

Selain luka, pasien diabetes juga berisiko mengalami kerusakan saraf (neuropati diabetik) di kaki. Sehingga, pasien tidak bisa merasa adanya luka hingga akhirnya menyebar dan mengalami infeksi. Tubuh akan sulit melawan infeksi karena tingginya kadar gula darah pada pasien diabetes dan meningkatkan risiko terkena gangren. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan luka yang tepat penting bagi penderita diabetes untuk mencegah komplikasi.

 

Baca juga: Mengenal Macam-Macam Luka Diabetes

Perlengkapan Penting untuk Perawatan Luka Diabetes

perlengkapan perawatan luka diabetes

Luka diabetes lebih baik ditangani oleh tenaga medis ahli dan profesional seperti dokter atau perawat. Namun, jika pasien atau keluarganya memahami cara perawatan yang tepat, luka diabetes ringan sebenarnya bisa dilakukan sendiri di rumah. Peralatan yang dibutuhkan untuk perawatan luka diabetes yaitu:

  1. Sarung tangan steril
  2. Gunting perban
  3. Pinset
  4. Kasa steril
  5. Kapas
  6. Alkohol medis
  7. Cairan NaCL 0,9%
  8. Perban 
  9. Plester gulung cokelat
  10. Obat luka diabetes (resep dokter)
  11. Kain perlak

Tata Cara Perawatan Luka Diabetes

Diperlukan perawatan luka diabetes yang memadai untuk mencegah terjadinya komplikasi. Berikut urutan perawatan luka diabetes:

  1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  2. Gunakan sarung tangan
  3. Letakkan bagian yang luka di atas perlak
  4. Basahi balutan luka dengan alkohol medis
  5. Buka balutan lapisan terluar dengan pinset secara perlahan
  6. Bersihkan area kulit sekitar luka dan bekas plester bila ada
  7. Buka bulatan lapisan dalam 
  8. Tekan tepian luka secara lembut dan perlahan untuk mengeluarkan cairan pus atau nanah
  9. Bersihkan luka dengan cairan NaCL
  10. Tutup dengan kasa
  11. Pasang kembali perban dan plester

 

Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Luka dan Peran Perawat Luka

 

Komplikasi Luka Diabetes dan Gangren

Luka sekecil apapun perlu diwaspadai oleh penderita diabetes karena dapat berkembang menjadi luka yang lebih parah hingga dapat menimbulkan komplikasi. Komplikasi paling berbahaya adalah munculnya gangren hingga tindakan amputasi. Komplikasi luka diabetes lainnya yang bisa terjadi yaitu:

Infeksi kulit

Terjadi ketika kulit di sekitar area luka terinfeksi oleh kuman yang menyebabkan bengkak dan dapat menimbulkan bau tidak sedap. Selain itu, pasien juga bisa mengalami demam. Risiko amputasi akan lebih tinggi ketika infeksi sudah menyebar ke tulang.

Pembentukan Abses

Abses adalah kumpulan nanah di bawah kulit yang menimbulkan rasa nyeri dan kemungkinan bisa terbentuk ketika luka diabetes terinfeksi. 

Sepsis

Sepsis mungkin timbul ketika infeksi sudah masuk ke dalam kulit hingga ke pembuluh darah. Sepsis merupakan kondisi ketika sistem imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap infeksi sehingga justru merusak jaringan dan organ.

Kelainan Bentuk Kaki

infeksi luka diabetes bisa melemahkan tulang dan otot hingga menimbulkan kelainan bentuk kaki.

Pencegahan Komplikasi dengan Perawatan Luka Diabetes yang Tepat

Jika terjadi luka diabetes, pasien harus lebih waspada dan menanganinya dengan tepat demi mencegah komplikasi. Ada berbagai cara untuk mengurangi risiko dan komplikasi luka diabetes, termasuk gangren dan amputasi. Berikut cara yang bisa dilakukan:

  • Menjaga kebersihan kaki, mencuci kaki dengan sabun yang lembut dan air hangat
  • Keringkan kaki dengan lap lembut setelah dibersihkan
  • Kendalikan kadar gula darah, antara lain dengan menjaga pola makan sehat
  • Cek kondisi kaki secara teratur untuk mendeteksi luka sejak dini
  • Kenakan alas kaki yang pas dan nyaman
  • Sebelum mengenakan alas kaki, pastikan tidak ada benda tajam atau benda lain yang bisa menimbulkan luka di dalamnya
  • Hindari pergi ke luar rumah tanpa alas kaki
  • Terapkan gaya hidup aktif untuk melancarkan sirkulasi darah di kaki
  • Jaga berat badan sehat
  • Berhenti merokok bagi perokok
  • Kendalikan kadar kolesterol dan tekanan darah
  • Saat menyadari ada luka pada kaki, sebaiknya ke dokter untuk berkonsultasi
  • Kenakan kaus kaki yang kering dan bersih, hindari kaus kaki ketat karena bisa menghambat peredaran darah
  • Jalani kontrol rutin dengan dokter

Tips Merawat Luka Diabetes di Rumah

Penanganan dan perawatan luka diabetes perlu pengetahuan dan keahlian khusus. Direkomendasikan untuk melakukan perawatan di fasilitas layanan kesehatan dengan bantuan dokter atau tenaga medis. Namun, perawatan luka diabetes juga dapat dilakukan di rumah dengan langkah sederhana seperti berikut ini:

  • Jangan memberi tekanan pada luka. Penderita diabetes yang mengalami luka mungkin memerlukan alat bantu seperti kursi roda atau kruk untuk bergerak. Ini untuk menghindari tekanan di kaki yang mengalami luka. 
  • Mengecek kadar gula darah secara rutin. Kadar gula darah yang tinggi dan tak terkendali dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
  • Menerapkan pola makan dengan gizi seimbang setiap hari demi mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan untuk mempercepat penyembuhan luka.
  • Membersihkan luka secara rutin dan menjaga agar perban tetap kering.

 

Dapatkan Layanan: Perawat Luka ke Rumah

 

Peran keluarga sangat dibutuhkan untuk perawatan luka diabetes di rumah, terutama bagi pasien lansia atau pasien lain yang kondisinya mengalami keterbatasan. Peran serta keluarga dalam penanganan dan perawatan luka diabetes secara efektif dapat membantu pengendalian gula darah dan penyembuhan luka. 

Untuk mendapatkan perawatan luka dekubitus dan perawatan luka gangren, Anda bisa menghubungi layanan homecare terbaik Kavacare. Kavacare menyediakan layanan homecare dan perawat homecare profesional wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok. Kami dapat membantu melalui telekonsultasi dengan dokter atau layanan homecare perawat luka ke rumah. Silakan hubungi Kavacare Support di 0811 1446 777.

Sumber:

  1. Gangrene. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/gangrene. Diakses 9 Juni 2022 
  2. Infections in patients with diabetes mellitus: A review of pathogenesis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3354930/. Diakses 9 Juni 2022  
  3. Diabetic Foot Ulcer. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537328/. Diakses 9 Juni 2022  
  4. Penerapan Prosedur Perawatan Luka Pada Pasien dengan Gangguan Integritas Jaringan Akibat Diabetes Mellitus di RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. http://45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/SINTIYAYUNITA_194_3REGD.pdf. Diakses 9 Juni 2022 
  5. What is a Diabetic Foot Ulcer?. https://www.apma.org/diabeticwoundcare. Diakses 9 Juni 2022  
  6. What Are The Common Complications of Diabetic Ulcers on the Foot?. https://www.mintstl.com/blog/what-are-the-common-complications-of-diabetic-ulcers-on-the-foot. Diakses 9 Juni 2022  
  7. The effectiveness of home-based nursing intervention in the elderly with recurrent diabetic foot ulcers: A case report. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8129742/. Diakses 9 Juni 2022  
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare