5 Tips agar Anak Mau Minum Obat

5 Tips agar Anak Mau Minum Obat

Share

Pada pasien anak, pemberian obat-obatan jadi salah satu tantangan. Terutama untuk orangtua. Saat anak sakit, sering terjadi penolakan untuk minum obat. Tentunya ini menimbulkan kegelisahan apalagi jika sakit yang diderita anak perlu diterapi dengan minum obat teratur.

Jika Anda menghadapi situasi serupa, Anda bisa coba mengikuti 5 tips agar anak mau minum obat yang telah dirangkum Kavacare.

Alasan Umum Anak Sulit Minum Obat

Membujuk anak untuk minum obat kadang sulit dilakukan. Seringkali anak enggan minum obat karena takut atau tidak menyukai rasanya. Anak-anak juga mungkin belum paham fungsi dari obat-obatan.

Secara umum, beberapa hal yang menyebabkan anak sulit minum obat seperti:

  • Tidak mengerti kenapa harus minum obat
  • Tidak suka rasa dan tekstur obat
  • Kesulitan menelan tablet atau kapsul

Faktanya, penelitian pun menemukan 50% anak-anak kesulitan untuk menelan obat berbentuk tablet, kapsul, maupun pil. Sementara obat dalam bentuk cair tidak semua memiliki rasa yang disukai anak-anak.

Tips agar Anak Mau Minum Obat

Bicara pada Anak

Jika anak sudah cukup besar dan bisa diajak bicara, tips agar anak mau minum obat bisa dimulai dengan mencoba bertanya alasan anak tidak mau minum obat. Penting bagi orangtua untuk memahami ketakutan mereka, misalnya karena rasanya pahit, atau takut menelan obat berukuran besar.

Jelaskan dengan tenang dan jujur apa manfaat obat yang harus diminum. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak. Anda juga bisa memberikan contoh, karena anak-anak umumnya meniru apa yang dilakukan orangtua.

Setelah menjelaskan, coba perlihatkan Anda bisa minum obat tanpa masalah. Berikan pengertian jika minum obat adalah hal yang positif.

 

Baca Juga: Tips Mempunyai Anak Sehat yang Didambakan

 

Berikan Kesempatan Memilih

Tips agar anak mau minum obat yang berikutnya adalah beri anak kesempatan memilih. Anak-anak lebih mudah menurut jika Anda memberikan pilihan, dibanding hanya memerintah. Cobalah membuat pilihan terbatas sesuai aturan minum obat. Misalnya memberi pilihan rasa jus setelah minum obat.

Bisa juga dengan memberi pilihan setelah minum obat, anak boleh menonton film kesukaannya atau bermain gadget. Cara ini membuat anak merasa memiliki kontrol walau harus minum obat lebih dulu.

Selain itu, Anda bisa juga menanyakan cara yang dirasa anak lebih mudah untuk minum obat. Untuk obat cair, jika anak tidak suka minum dengan sendok bisa dicari alternatif seperti dengan pipet, cangkir, atau sedotan. Biarkan anak memilih pula di mana ia merasa lebih nyaman untuk minum obat. Apakah di sofa atau di kamarnya.

Berikan Pujian dan Hadiah

Selalu berikan pujian dan hadiah jika memungkinkan setelah anak berhasil minum obat, sepanjang apapun prosesnya. Misalnya dengan memberi stiker setelah anak minum obat. Jika berhasil mengumpulkan sejumlah stiker tanda telah minum obat, berikan kesempatan anak memilih hadiah yang diinginkan.

Hindari mengingkari janji jika Anda menggunakan trik memberikan hadiah jika anak berhasil minum obat. Maka pilih hadiah yang memungkinkan dan pasti bisa diberikan. Gagal menepati janji hadiah bisa membuat anak kecewa dan kembali sulit minum obat.

Hilangkan Rasa dan Aroma

Seringkali saat tablet atau kapsul diberikan, anak tidak langsung menelannya. Hilangnya lapisan pada obat kemudian menimbulkan rasa tidak enak, menyebabkan anak memuntahkan obat. Selain rasa pahit, obat kadang memiliki aroma yang kurang sedap.

Pada anak-anak, setelah merasakan pahit obat bisa timbul penolakan dan tidak mau mencoba lagi untuk minum obat. Ditambah aroma obat yang asing, semakin sulit membujuk anak agar mau minum. Tips agar anak mau minum obat salah satunya adalah menyamarkan rasa dan aroma.

Pada tablet dan kapsul, Anda bisa mencoba meletakkannya pada makanan lunak seperti yoghurt atau puree pisang. Tanyakan pada dokter apakah boleh tablet dihaluskan atau kapsul dapat dikeluarkan isinya. Mencampurkannya pada makanan dapat menghilangkan rasa pahit.

Sedangkan jika obat cair memungkinkan untuk dicampur dengan cairan lain, Anda boleh mencampurnya dengan sedikit jus, madu, atau makanan lain yang disukai anak. Namun jangan sampai memberikan campuran terlalu banyak.

Cara lainnya dengan memberikan es loli atau air es lebih dulu. Suhu dingin membuat lidah agak mati rasa sehingga pahit atau tekstur obat tidak akan terlalu terasa. Ini mempermudah anak untuk menelan obat.

Hindari Intimidasi

Minum obat pada dasarnya memiliki tujuan baik, agar anak cepat sembuh. Hindari menimbulkan kesan jika minum obat suatu yang membebani anak. Yakinkan anak jika minum obat bukanlah bentuk hukuman. Usahakan Anda bicara tanpa menyalahkan, memojokkan, dan membuat anak merasa telah berbuat salah.

Sebisa mungkin buat suasana saat hendak minum obat terasa menyenangkan. Cobalah bermain peran dengan boneka kesayangan anak, misalnya meminta anak berpura-pura menjadi dokter dan memberikan obat pada bonekanya.

Setelah anak berhasil minum obat, cobalah melakukan aktivitas menyenangkan pula. Cara ini dapat memotivasi anak untuk minum obat.

Hindari juga terlalu banyak orang membujuk atau memaksa anak. Ini bisa membuat anak takut atau kebingungan. Sebaiknya cukup salah satu orangtua atau anggota keluarga yang paling dekat membujuk anak. Saat membujuk, lakukan dengan tenang dan hindari membentak.

Pertanyaan Umum Seputar Memberi Obat pada Anak

Haruskah Memaksa Anak jika Tidak Mau Minum Obat?

Hindari memaksa anak ketika menolak minum obat, terutama jika anak memberontak. Tetap memaksa anak yang memberontak untuk menelan obat dapat menyebabkan tersedak bahkan muntah. Anda bisa membujuk atau menggunakan teknik lain saat anak menolak minum obat.

 

Baca Juga: Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS): Fungsi dan Penggunaan

 

Apa yang Harus Dilakukan jika Anak Muntah setelah Minum Obat?

Jika anak muntah lebih dari 30 menit setelah minum obat, baik berbentuk tablet atau cair, tidak perlu memberikan obat lagi. Namun jika anak muntah kurang dari 30 menit setelah minum obat, sebaiknya berikan obat dengan dosis yang sama.

Apa yang Harus Dilakukan jika Anak Menolak Obat yang Diresepkan, Contohnya Antibiotik?

Anak-anak belum mengerti pentingnya obat serta mengapa harus menghabiskan antibiotik. Kebanyakan antibiotik untuk anak berbentuk cair dan tidak pahit, sehingga mudah untuk memberikannya pada anak.

Anda bisa menggunakan metode lain saat anak menolak, misalnya menggunakan spuit atau pipet, kemudian meneteskan obat perlahan di bagian belakang lidah supaya tidak dirasakan anak. Jika cara ini masih gagal, Anda bisa berkonsultasi pada dokter. Mungkin antibiotik bisa diberikan dalam bentuk suntikan.

Bolehkah Memberikan Obat Cair dengan Sendok Makan atau Sendok Teh?

Supaya takaran lebih tepat, sebaiknya menggunakan sendok atau gelas takar yang biasanya disediakan bersama obat. Volume tiap sendok bisa berbeda-beda, tergantung pabrikan. Tidak semua sendok makan maupun sendok teh memiliki takaran volume pasti.

Tips agar anak mau minum obat mungkin gagal dilakukan, tapi Anda tidak perlu frustrasi. Jangan lupa untuk memberi waktu lebih dulu, kemudian kembali mencoba agar anak lekas sembuh. Kavacare siap membantu Anda jika anak butuh perawatan lebih di rumah. Silakan hubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777 untuk mendapat layanan homecare terbaik.

 

SUMBER

  1. Top Tricks to Get Your Child to Take Medicine. https://health.clevelandclinic.org/top-tricks-to-get-your-child-to-take-medicine/ diakses 11 September 2022
  2. Tips to help your child to take medicine. https://www.ouh.nhs.uk/patient-guide/leaflets/files/11990Pmedicine.pdf diakses 11 September 2022
  3. Frequently Asked Questions. https://www.medicinesforchildren.org.uk/advice-guides/faqs/ diakses 11 September 2022
  4. Medicine – Refusal to Take. https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/medicine-refusal-to-take/ diakses 11 September 2022
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare