9 Kondisi Warna Urine dan Kemungkinan Penyebabnya

9 Kondisi Warna Urine dan Kemungkinan Penyebabnya

Share

Urine yang normal pada umumnya adalah bening atau berwarna kekuningan dan tidak berbau menyengat. Namun, ternyata warna-warna urine bisa beraneka ragam tergantung beberapa faktor.

Berikut warna-warna urine dan kondisi yang menyebabkannya:

1. Bening

Urine berwarna bening atau transparan bisa menandakan Anda terlalu banyak minum. Setiap harinya kebutuhan cairan memang harus dicukupi, terutama dengan minum air putih.

Namun, minum air terlalu banyak juga berisiko bagi kesehatan. Jika urine berwarna bening terus menerus, ini mungkin tanda turunnya garam dan elektrolit yang dibutuhkan tubuh.

Sedangkan urine yang tampak bening walau tidak banyak minum juga bisa menandakan adanya masalah pada ginjal atau diabetes.

2. Kuning Pucat

Warna kuning pada air kencing disebabkan oleh pigmen alami dalam tubuh yang bernama urokrom. Kuning pucat adalah warna urine normal dan sehat. Ini menandakan tubuh terhidrasi dengan baik.

3. Kuning Pekat atau Warna Madu

Warna-warna urine yang lebih pekat seperti kuning gelap hingga mirip warna madu menandakan dehidrasi ringan. Saat tubuh mulai dehidrasi, urine akan semakin pekat karena tubuh akan berusaha menahan cairan.

Anda mungkin akan melihat urine dengan warna kuning pekat ketika tubuh banyak berkeringat di hari yang panas atau setelah berolahraga.

 

Baca Juga: Balans Cairan: Maksud, Cara Hitung, dan Manfaatnya

 

4. Cokelat Pekat

Waspada jika air kencing tampak berwarna cokelat pekat. Ini menandakan tubuh mengalami dehidrasi parah. Anda harus segera menghidrasi tubuh ketika urine berwarna cokelat pekat. Namun, jika setelah minum pun warna urine tidak kembali cerah, segera konsultasi ke dokter.

Warna urine tampak cokelat walau tidak dehidrasi bisa menandakan penyakit lain, contohnya:

  • Penyakit liver atau hati, urine menjadi cokelat seperti teh
  • Porfiria, kelainan langka yang mempengaruhi kulit dan sistem saraf

5. Merah Muda hingga Kemerahan

Konsumsi buah berwarna kemerahan bisa menyebabkan urine berubah warna, contohnya buah bit dan blueberry. Akan tetapi, urine berwarna kemerahan yang tidak disebabkan oleh makanan bisa jadi menandakan masalah kesehatan seperti:

  • Campuran darah pada urine
  • Penyakit ginjal
  • Kanker ginjal atau kantung kemih
  • Batu ginjal
  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Gangguan kelenjar prostat
  • Keracunan timbal atau merkuri
  • Penggunaan obat-obatan seperti antibiotik rifapisin.

Sebaiknya segera periksakan ke dokter jika urine Anda berwarna merah muda atau kemerahan.

6. Oranye Terang

Urine berwarna oranye bisa disebabkan oleh konsumsi pewarna makanan atau obat-obatan tertentu. Akan tetapi, warna oranye pada air kencing juga bisa menandakan masalah kesehatan seperti dehidrasi serta gangguan pada hati atau empedu, sehingga perlu diwaspadai.

7. Hijau atau Biru

Urine berwarna hijau atau biru tentu tampak mengejutkan, namun seringkali warna-warna urine yang kontras dengan kuning seperti hijau atau biru disebabkan oleh obat.

Jika tidak merasa mengonsumsi makanan dengan pewarna maupun obat-obatan, waspadai urine berwarna hijau atau biru. Kemungkinan warna urine ini menandakan kondisi genetik langka hiperkalsemia, yaitu kadar kalsium pada darah terlalu tinggi. Urine hijau atau biru juga bisa disebabkan oleh bakteri yang dapat memicu infeksi saluran kemih.

8. Urine Keruh

Air kencing yang keruh bisa disebabkan beberapa kondisi, antara lain:

  • Infeksi saluran kemih
  • Batu ginjal
  • Dehidrasi.

9. Urine Tampak Berbusa

Urine yang tampak berbusa bisa terjadi ketika buang air kecil cukup banyak sehingga kantung kemih menekan dengan kuat. Akibatnya, aliran urine lebih kuat dari biasanya. Arus aliran urine ini bisa tampak berbusa saat berkontak dengan permukaan kloset atau air.

Di sisi lain, urine yang berbusa lebih banyak juga bisa menandakan protein berlebih pada urine atau adanya gangguan fungsi ginjal.

 

Baca Juga: Kantong Urine: Ragam Jenis dan Cara Membersihkan

 

Pertanyaan Seputar Warna Urine

Mengapa Warna Urine Berubah?

Jika warna urine berubah jauh dari kekuningan, hal ini bisa disebabkan beberapa hal, yaitu:

  1. Makanan dan minuman yang dikonsumsi yang mungkin mengandung pewarna. Makanan seperti buah bit, beri hitam, dan jenis kacang-kacangan tertentu bisa menyebabkan urine berubah warna menjadi merah muda atau kemerahan.
  2. Obat-obatan (antibiotik atau obat pencahar). Obat-obatan yang dikonsumsi bisa mengubah warna urine menjadi oranye bahkan biru kehijauhan.

Namun, warna urine yang berubah dengan signifikan juga bisa menjadi tanda-tanda masalah kesehatan. Beberapa gangguan kesehatan yang diindikasikan dengan warna-warna urine berbeda dari biasanya seperti infeksi saluran kemih dan batu ginjal.

Bagaimana Proses Pembentukan Urine?

Urine adalah hasil metabolisme tubuh berisi limbah yang dibuang oleh tubuh. Urine merupakan campuran dari air, elektrolit, dan limbah-limbah yang telah disaring ginjal dari darah. Di dunia medis, urine digunakan dalam membantu menegakkan diagnosis karena ondisi kesehatan seseorang bisa dideteksi melalui warna-warna urine. 

Proses pembentukan urine melibatkan sistem saluran kemih yang bekerja aktif setiap saat. Ginjal terus bekerja tanpa henti untuk menyaring darah setiap 5 menit. Dari hasil penyaringan inilah terbentuk urine, yaitu campuran dari limbah metabolisme tubuh serta cairan berlebih.

Pembentukan hingga pembuangan urine melibatkan sistem saluran kemih yang terdiri dari:

  1. Ginjal, bertugas menyaring darah dan membentuk urine
  2. Kantung kemih, tempat urine ditampung sebelum dibuang
  3. Ureter, 2 saluran yang menghubungkan ginjal dengan kantung kemih
  4. Uretra, saluran yang membawa urine keluar dari tubuh

Terdapat 3 langkah utama dalam pembentukan urine, yaitu:

  1. Penyaringan oleh glomerulus: Glomerulus adalah bagian dari ginjal yang berfungsi menyaring darah. Glomerulus terletak di dalam struktur kecil bernama nefron. Setiap ginjal memiliki lebih dari 1 juta nefron. Glomerulus terbentuk dari pembuluh darah kapiler yang dikelilingi struktur mirip cangkir. Darah disaring di glomerulus oleh membran penyaring.
  2. Pemisahan sel darah dari limbah: Membran penyaring pada glomerulus akan memisahkan sel darah dari limbah serta cairan. Campuran limbah dan cairan ini kemudian dialirkan lebih jauh ke dalam nefron.
  3. Penyaringan kembali: Hasil penyaringan sebelumnya masih mengandung ion-ion penting walau sudah dipisahkan dari darah, seperti glukosa, asam amino, dan protein lain yang dibutuhkan tubuh. Hasil penyaringan akan mengalir melewati tubulus ginjal. Pada struktur ini ginjal menyerap kembali senyawa-senyawa yang dibutuhkan hingga hanya tersisa limbah dan cairan yang tidak dibutuhkan. Limbah yang tersisa inilah yang menjadi urine, kemudian dibawa keluar dari ginjal melalui saluran ureter dan ditampung oleh kantung kemih.

 

Baca Juga: Pasang Kateter di Rumah

 

Jika Anda mendapati warna-warna urine yang berbeda dari biasanya, Anda bisa langsung berkonsultasi ke dokter. Terutama jika perubahan warna urine juga disertai perubahan kondisi tubuh yang berbeda dari biasanya.

Hubungi layanan telekonsultasi dokter Kavacare di nomor  0811-1446-777 untuk berkonsultasi seputar kekhawatiran Anda terkait perubahan warna urine.

 

SUMBER:

  1. Urine color – Symptoms and causes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urine-color/symptoms-causes/syc-20367333 diakses 29 Agustus 2023
  2. Urine Color: What It Says About Your Health. https://health.clevelandclinic.org/what-urine-color-means/ diakses 29 Agustus 2023
  3. Urine Creation. https://www.visiblebody.com/learn/urinary/urine-creation diakses 29 Agustus 2023
  4. Urinary system. https://www.healthdirect.gov.au/urinary-system diakses 29 Agustus 2023
  5. Urine colour chart. https://www.health.nsw.gov.au/environment/beattheheat/Pages/urine-colour-chart.aspx diakses 29 Agustus 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare