5 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Bayi Sehat

5 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Bayi Sehat

Share

Memiliki bayi sehat tentu saja adalah hal yang diinginkan oleh setiap orangtua di mana pun berada. Namun ada beberapa ciri-ciri tumbuh kembang bayi sehat yang dapat membantu menentukan sehat tidaknya seorang bayi, sehingga tidak hanya dilihat dari berat badan yang bertambah saja, melain beragam ciri-ciri lain yang bisa dijadikan indikator menentukan mana bayi yang sehat dan mana yang mengalami gangguan pertumbuhan.

 

Perhatikan 5 Ciri-ciri Tumbuh Kembang Bayi Sehat

 

Infografis Ciri Tumbuh Kembang Bayi Sehat Kavacare
Infografis Ciri Tumbuh Kembang Bayi Sehat Kavacare

 

Untuk memahami pertumbuhan anak dengan baik, ada beberapa ciri utama tumbuh kembang bayi sehat yang perlu diperhatikan orangtua, di antaranya: 

Berat Badan Naik

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, ciri-ciri tumbuh kembang bayi sehat yang paling menonjol dapat dilihat dari kenaikan berat badannya yang bertambah.  Idealnya saat berusia 6 bulan, kenaikan berat badan bayi pasca dilahirkan berkisar antara 150-200 gram per minggu. Sedangkan bagi bayi yang berusia 6-12 bulan, kenaikannya relatif lambat yakni berkisar antara 85-140 gram per minggu.

Merasa Tenang Bersama Orangtua

Seiring bertambahnya usia bayi, bayi biasanya akan memiliki perkembangan emosional dan dapat mengenali sentuhan dari orangtuanya sendiri, termasuk ketika menangis. Amatilah emosi bayi yang merupakan ciri-ciri tumbuh kembang bayi sehat ini. Kecenderungan yang membuat si Kecil lebih tenang ketika berada dengan orangtua merupakan perkembangan yang sehat secara emosional dan mengalami pertumbuhan yang ideal.

Ketertarikan Terhadap Lingkungan

Bayi sehat yang tumbuh secara ideal dapat dilihat dari kemampuan mengenali lingkungan sekitarnya. Ketika si Kecil mulai memiliki atensi dan meningkatnya fokus terhadap satu objek di sekitarnya, maka secara normal bayi telah berkembang secara sehat sesuai dengan usia perkembangannya.

Mampu Mengangkat Beban Kepalanya Sendiri

Pada pertumbuhan bayi sampai usia 3 bulan, biasanya si Kecil sudah mulai berusaha mengangkat kepalanya sendiri. Hal tersebut tentu saja merupakan progres baik yang menunjukkan ciri-ciri tumbuh kembang bayi sehat dan ideal yang merupakan langkah awal dari kemampuan bayi untuk tengkurap, berguling, hingga duduk dan berdiri. 

Nutrisi Seimbang Bagi Bayi Supaya Tetap Sehat

Seiring bertumbuhnya usia bayi, nutrisi yang dibutuhkan tentu makin bertambah. Terutama pada ada bayi berusia 4-12 bulan, ASI saja dinilai tidak cukup untuk memenuhi nutrisi gizi yang dibutuhkan oleh perkembangan bayi. Karena itu, dibutuhkan beberapa asupan nutrisi tambahan dari makanan sehat sebagai pendamping ASI (MPASI) terutama jika bayi telah berusia 6 bulan sejak kelahiran.

 

Baca juga: Manfaat Pijat Bayi

 

Makanan yang merangsang tumbuh kembang bayi sehat

Di bawah ini ada beberapa makanan sehat yang direkomendasikan untuk menunjang nutrisi tambahan bagi tumbuh kembang sang bayi. 

  • Sereal yang terbuat dari biji-bijian.
  • Yogurt, untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi.
  • Sayur hijau seperi bayam.
  • Brokoli, untuk menjaga daya tahan tubuh dan memelihara saluran cerna.
  • Kacang-kacangan untuk pertumbuhan tulang dan saluran cerna (hindari jika bayi memiliki alergi kacang).
  • Jeruk untuk kebutuhan daya tahan tubuh.
  • Labu sebagai penunjang imunitas tubuh bayi.
  • Daging yang teksturnya sudah dibuat empuk sehingga mudah dicerna oleh bayi. Di dalamnya, ada kandungan protein, zinc, dan zat besi yang dibutuhkan bagi tubuh bayi.

 

Kenali Gangguan Umum Pada Perkembangan Bayi 

Selain mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang bayi sehat, penting bagi orangtua untuk mengenal jenis-jenis gangguan pertumbuhan pada bayi secara umum *, di antaranya: 

Gangguan Spektrum Autism

Kondisi Gangguan Spektrum Autisme (GSA) merupakan salah satu masalah pada perkembangan otak yang berdampak pada kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak, terutama ketika anak sulit menggunakan kemampuan bahasanya dengan baik dan benar yang akan berdampak pada kemampuannya berinteraksi dengan orang lain. 

Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan yang terjadi pada otak yang tidak bekerja dengan semestinya. Biasanya gangguan ini bersifat kronis dan merupakan kondisi yang paling sering terjadi. Penyebabnya bisa karena cedera otak, keturunan, penggunaan alkohol dan kebiasaan merokok, dan penggunaan zat-zat berbahaya saat kehamilan.

Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan menyebabkan anak memiliki ketakutan yang berlebihan pada hal-hal yang tidak lazim. Sebagai contoh gangguan pada anak adalah gangguan obsesif-kompulsif, yakni pikiran dan perilaku anak yang seolah terobsesi dan tidak dapat berhenti pada hal-hal tertentu.

Gangguan Belajar (Learning Disability)

Gangguan belajar pada anak merupakan gangguan terhadap tumbuh kembang anak usia balita yang akan memengaruhi kecerdasan tertentu. Biasanya gangguan itu berupa gangguan karena disleksia (kesulitan membaca), diskalkulia (kesulitan menghitung), disgrafia (kesulitan menghitung).  

Auditory Processing Disorder (APD)

Auditory processing disorder (APD) merupakan gangguan pendengaran yang berasal ketika otak tidak berfungsking sebagamana mestinya. Para penderita gangguan ini bisa mengalami kesulitan merespon suara, menikmati musik, memahami percakapan, mengingat petunjuk, berkonsentrasi, dan membaca/ mengeja.

Cerebral Palsy

Cerebral Palsy adalah kondisi di mana anak-anak memiliki kesilitan mengembangkan sistem motorik untuk bergerak dan mempertahankan keseimbangan dan postur. Biasanya pengidap gangguan celebral palsy pada anak-anak ini bisa mengalami kekurangan koordinasi otot, kekakuan otot, gerakan yang lambat, sulit berjalan, sulit berbicara, kejang, dan sulit makan. Bagi anak-anak penderita celebral palsy, dibutuhkan perawatan yang panjang dan terapi untuk membantu meningkatkan kemampuan fungsional, meredakan nyeri, dan mencegah komplikasi.

Conduct Disorder

Conduct disorder bisa disebut juga dengan gangguan perilaku dan emosi pada anak-anak dan remaja. Dianggap sebagai gangguan conduct disorder jika gangguan ini berlangsung dalam waktu yang lama dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Pengobatan untuk gangguan ini biasanya menggunakan obat-obatan dan terapi psikologi untuk membantu mengembangkan ekspresi dan mengendalikan emosi diri.

Keterbelakangan Intelektual

Keterbelakangan intelektual merupakan kondisi yang ditandai dengan keterbatasan anak mencapai tingkat kecerdasan dan keterampilan tertentu. Nama lain dari gangguan ini adalah retardasi mental atau keterbelakangan mental yang bisa disebabkan karena cedera, penyakit tertentu, dan gangguan pada otak anak. Kondisi umum yang menyebabkan gangguan keterbelakangan intelektual ini seperti, Down Syndrome, Fragile X Syndrome, cacat lahir, dan infeksi dalam kandungan.

 

Periode Emas Tumbuh Kembang Bayi Sehat (Golden Age)

Periode emas atau Golden Age adalah periode yang menentukan masa perkembangan anak. Menurut Dinas Kesehatan NTB*, masa Golden Age ini berkisar antara rentang usia 0-5 tahun. Fase ini juga disebut sebagai fase awal paling penting sebab pertumbuhannya akan terlihat sangat pesat. Dalam sebuah penelitian dikatakan, sekitar 50% kecerdasan orang dewasa terbentuk di fase Golden Age ini, yakni di usia 4 tahun. Amatilah ciri-ciri tumbuh kembang bayi sehat pada fase ini.

Keistimewaan anak di masa golden age ini tumbuh berbeda-beda. Untuk memanfaatkan perkembangan anak di periode golden age ini, ada beberapa cara praktis untuk memaksimalkan perkembangan anak sejak balita. 

Beri Rangsangan yang Tepat untuk Balita di Periode Golden Age

Rangsangan yang tepat bagi balita di periode golden age akan sangat menentukan perkembangan secara signifikan bagi si Kecil. Dengan memberikan rangsangan atau stimulus yang benar, perkembangan anak yang sehat dan maksimal akan sangat terlihat ketika rangsangan itu dapat diterima dengan baik oleh sang anak. Respon dari stimulus yang sehat itu dapat membuat anak mampu belajar mandiri, memiliki rasa keingintahuan yang besar, bisa mengembangkan ide-ide, cepat belajar beradaptasi dengan lingkungan sekitar, serta muncul keberanian untuk mencoba hal-hal baru. Setelahnya, amatilah ciri-ciri tumbuh kembang bayi sehat pada sang anak.

Belajar Sambil Bermain

Anak-anak di usia balita biasanya senang ketika saat bermain. Lewat bermain, anak-anak memiliki kecenderungan untuk menangkap rangsangan dengan lebih baik. Karena suasana hati yang senang dan otaknya yang berjalan dengan tenang, merupakan saat-saat krusial memberikan pondasi pengetahuan dan intelektualitas di periode golden age ini. 

Pendidikan Parental dan Informal Care

Pendidikan parental care kali ini tidak berasal dari anak, melainkan berasal dari orangtuanya sendiri. Di posisi ini, orangtua memiliki peran yang sangat krusial guna mendidik dan menanamkan kebiasaan yang baik bagi anak. Orang tua juga sebaiknya memahami ciri-ciri tumbuh kembang bayi sehat sejak awal. Oleh sebab itulah, orangtua harus dapat mengontrol sikap dan tingkah lakunya demi memberikan pelajaran yang semestinya bagi tumbuh kembang sang anak di periode emas ini.

Amatilah ciri-ciri tumbuh kembang bayi sehat. Dapatkan layanan terapi wicara di rumah untuk Anak Anda. Kavacare memiliki ahli terapi wicara yang dapat berkunjung ke rumah, sehingga keluarga dapat mengawasi proses terapi dan si buah hati dapat menjalani terapi dengan tenang di area familiar sehingga merasa nyaman. Hubungi Kavacare Support di nomor WA 0811 – 1446 – 777

 

Sumber : 

All About Childhood Developmental Disorders. https://psychcentral.com/disorders/childhood-developmental-disorders#types.

Ketahui 4 Ciri Bayi Sehat (Indikator Fisik & Emosional). https://www.friso.co.id/panduan/ketahui-4-ciri-bayi-sehat-indikator-fisik-emosional. Diakses pada 30 Juli 2022.

Mengenal Masa Golden Age Pada Anak. https://dinkes.ntbprov.go.id/berita/mengenal-masa-golden-age-pada-anak/. Diakses pada 30 Juli 2022.

5 Langkah Memaksimalkan Golden Age Balita Anda. https://id.theasianparent.com/5-langkah-memaksimalkan-golden-age-balita-anda. Diakses pada 30 Juli 2022.

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare