Intragastric Balloon, Solusi Alternatif Menurunkan Berat Badan?

Intragastric Balloon, Solusi Alternatif Menurunkan Berat Badan?

  • Post category:Gizi
Share

Kelebihan berat badan adalah kondisi yang tidak hanya mengganggu penampilan, tapi meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Penting untuk menjaga berat badan dalam batasan sehat. Namun beberapa orang mungkin butuh tindakan medis dalam upaya menurunkan berat badan.

Salah satu prosedur yang makin populer adalah intragastric balloon. Berikut informasi yang dirangkum Kavacare seputar intragastric balloon.

Apa Itu Intragastric Balloon?

Intragastric balloon adalah prosedur penurunan berat badan yang dilakukan dengan cara memasukkan balon berbahan silikon yang diisi cairan saline ke dalam lambung. Balon ini disebut juga balon lambung atau gastric balloon.

Gastric balloon ini membantu Anda untuk menurunkan berat badan dengan membatasi kapasitas lambung, sehingga otomatis Anda akan merasa cepat kenyang dan makan dengan porsi yang lebih sedikit*.

Prosedur memasukkan gastric balloon atau balon lambung ini dilakukan dengan endoskop, tanpa prosedur bedah*. Cara ini berbeda dengan prosedur bariatrik yang dilakukan dengan mengubah ukuran lambung melalui pembedahan. Intragastric balloon tidak mengubah anatomi lambung*.

Namun penggunaan gastric balloon ini bukan solusi permanen. Setelah 6-12 bulan, balon lambung harus dikeluarkan. Lamanya balon bisa ditempatkan di dalam lambung tergantung jenis balon dan keputusan pasien*.

Terdapat 3 jenis gastric balloon, yaitu*:

  • Gastric balloon elipse, bisa digunakan selama 4 bulan
  • Gastric balloon allergan, bisa digunakan 6 bulan
  • Gastric balloon spatz, bisa digunakan 12 bulan.

Sekilas Tentang Weight Loss Surgery

Pada orang-orang yang kesulitan menurunkan berat badan atau mengalami obesitas yang parah, mungkin dibutuhkan prosedur medis untuk membantu penurunan berat badan menuju bobot yang sehat. Prosedur yang cukup umum adalah weight loss surgery atau operasi bariatrik*.

Operasi bariatrik dilakukan dengan mengubah anatomi lambung. Beberapa jenis yang paling umum adalah*:

  • Gastric band, yaitu prosedur pemasangan karet atau selang khusus di sekitar lambung sehingga pasien tidak perlu makan banyak untuk merasa kenyang
  • Gastric bypass, prosedur bedah dengan menggabungkan bagian atas lambung dengan usus halus. Efeknya pasien lebih cepat kenyang dan tubuh tidak menyerap seluruh kalori dari makanan yang dikonsumsi
  • Gastrectomy, pembedahan untuk mengangkat sebagian lambung sehingga ukuran lambung mengecil. Berkurangnya ukuran lambung membuat pasien tidak bisa makan sebanyak sebelumnya, pasien juga menjadi lebih cepat kenyang.

Weight loss surgery memberikan penurunan berat badan secara drastis hanya dalam beberapa tahun. Namun karena prosedur bedah bariatrik merupakan jenis operasi besar, perlu pengawasan ketat dari dokter. Bedah bariatrik umumnya hanya boleh dilakukan setelah pasien tidak berhasil menurunkan berat badan dengan mengatur pola makan dan olahraga teratur*.

Selain operasi bariatrik, salah satu alternatif prosedur menurunkan berat badan yaitu prosedur intragastric balloon.

Cara Kerja Intragastric Balloon

Setelah dimasukkan ke dalam lambung, gastric balloon akan bekerja dengan mengurangi ruang pada lambung. Ketika lambung terisi oleh gastric balloon, pasien akan cepat kenyang dan tidak akan makan terlalu banyak.

Rata-rata kapasitas gastric balloon adalah 1200 mililiter, tapi volume balon bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Misalnya untuk pasien dengan kondisi obesitas, balon bisa ditambah volumenya hingga 3 kali lipat. Gastric balloon dengan volume 400 mililiter atau lebih cukup untuk membantu menimbulkan rasa kenyang*.

Balon yang dimasukkan akan mengurangi kapasitas lambung untuk menampung makanan, efeknya asupan kalori pasien akan berkurang. Biasanya gastric balloon menempati sepertiga ruang lambung*.

Kapan Membutuhkan Intragastric Balloon?

Tidak semua orang cocok menjalani prosedur penurunan berat badan dengan gastric balloon. Pemeriksaan akan dilakukan oleh dokter untuk menentukan prosedur mana yang paling tepat untuk pasien*.

Biasanya prosedur intragastric balloon bisa jadi pilihan untuk menurunkan berat badan pada pasien dengan kondisi:

  • Memiliki BMI mencapai 30-40, artinya pasien tergolong mengalami obesitas atau obesitas parah*
  • Pasien kesulitan menurunkan berat badan walau telah menjalani diet dan rutin berolahraga*
  • Siap mengubah gaya hidup, mampu berkomitmen menjalani gaya hidup sehat untuk memastikan manfaat prosedur dirasakan dalam jangka panjang*
  • Tidak pernah menjalani operasi perut, lambung, dan saluran pencernaan*.

Persiapan Sebelum Intragastric Balloon

Sebelum menjalani prosedur intragastric balloon, pasien akan melalui pemeriksaan dan serangkaian tes laboratorium*. Dokter juga akan menjelaskan risiko, manfaat, serta alternatif sebelum memastikan pasien bersedia melanjutkan prosedur*.

Pasien mungkin akan diminta berkonsultasi dengan ahli gizi, dokter spesialis penyakit dalam, psikolog, psikiater, serta tenaga kesehatan lain untuk merancang program penurunan berat badan khusus disesuaikan dengan kebutuhan pasien*.

Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk menghambat produksi asam lambung. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya refluks asam lambung saat dan setelah prosedur intragastric balloon.

Beberapa hari sebelum tindakan memasukkan balon lambung, pasien biasanya akan diminta untuk puasa dan hanya minum air putih. Tujuan puasa ini adalah agar perut pasien kosong. Kemudian di malam sebelum tindakan, pasien tidak diperbolehkan makan dan minum apapun*.

Bagaimana Prosedur Intragastric Balloon

Prosedur memasukkan gastric balloon dilakukan dengan metode endoskopi. Pasien akan dibius selama prosedur berlangsung.

Dokter memasukkan selang kecil berisi balon lambung. Selang ini didorong melewati tenggorokan hingga mencapai lambung. Setelahnya dokter akan memasukkan endoskop, selang khusus yang dilengkapi kamera. Kamera ini membantu dokter untuk melihat proses pengisian gastric balloon dengan cairan saline.

Biasanya tindakan ini memakan waktu 30 menit. Pasien umumnya boleh langsung pulang 1-2 jam setelah tindakan*.

Perawatan Pasca-Prosedur

Pasien baru boleh minum sedikit air putih 6 jam setelah balon lambung dimasukkan. Selama 7 hari, pasien hanya boleh mengonsumsi minuman dan makanan dalam bentuk cair. Pasien juga harus menjaga pola makan yang baik dan sehat sesuai anjuran dokter.

Memasuki minggu kedua pasca-prosedur, barulah pasien bisa makan makanan lembek. Pada minggu ketiga, biasanya pasien baru diperbolehkan makan seperti biasa*.

Gastric balloon akan dibiarkan di dalam lambung hingga maksimal 6 bulan, kemudian akan diambil menggunakan endoskop. Tergantung kebutuhan pasien dan keputusan dokter, balon lambung baru mungkin akan ditempatkan*.

Setelah prosedur, pasien mungkin tetap perlu berkonsultasi rutin dengan ahli gizi dan psikolog*.

Pertanyaan Seputar Intragastric Balloon

Apakah Intragastric Balloon Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

Seberapa efektif gastric balloon menurunkan berat badan tergantung juga dari komitmen pasien dalam menjalani gaya hidup sehat, seperti mengubah pola makan dan rutin berolahraga*.

Namun jika dibandingkan dengan penurunan berat badan yang dilakukan melalui modifikasi gaya hidup, pasien yang menjalani prosedur intragastric balloon mengalami penurunan bobot yang lebih signifikan. Setelah prosedur, penurunan berat badan bisa mencapai 6% – 15% dari total berat badan*.

Bahkan pada pasien yang tidak pernah menjalani prosedur penurunan berat badan lain, dalam kurun waktu 6 bulan umumnya mereka bisa menurunkan berat badan hingga 11,5 kilogram. Hasil akan terlihat lebih jelas pada pasien yang mengalami obesitas*.

Adakah Prosedur Alternatif Lain?

Prosedur alternatif penurunan berat badan selain gastric balloon antara lain:

  • Obat-obatan khusus yang diresepkan dokter untuk mengontrol rasa lapar dan kenyang. Obat ini bisa membantu mengubah pola makan, mencegah pasien makan berlebihan*
  • Gastroplasti endoskopi, yaitu prosedur menjahit lambung untuk mengubah ukurannya menjadi lebih kecil. Prosedur ini dilakukan dengan endoskop sehingga tidak memerlukan tindakan bedah besar*

Sebelum Anda memutuskan untuk menjalani prosedur penurunan berat badan, perlu diingat jika setiap individu akan merespon berbeda tiap prosedur penurunan berat badan. Untuk menemukan prosedur yang paling cocok dengan Anda, selalu konsultasikan ke dokter lebih dulu.

Hubungi Konsultan Medis KavaLink di nomor 0857 8000 8707 untuk berkonsultasi secara gratis seputar tindakan medis yang hendak Anda jalani.

SUMBER:

  1. Intragastric balloon. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/intragastric-balloon/about/pac-20394435 diakses 30 Agustus 2023
  2. Weight loss surgery. https://www.nhs.uk/conditions/weight-loss-surgery/ diakses 30 Agustus 2023
  3. Gastric balloon: Medically Proven Weight Loss Without Surgery? https://www.glsurgical.com.sg/gastric-balloon-medically-proven-weight-loss-without-surgery/ diakses 30 Agustus 2023
  4. Ballon gastrique – Losing weight with the gastric balloon. https://www.ballon-gastrique.fr/en/losing-weight-with-the-gastric-balloon/ diakses 30 Agustus 2023
  5. Intragastric Balloon. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK578184 diakses 30 Agustus 2023
  6. Non-Surgical Alternatives for Weight Loss in Los Angeles, CA. https://healthylifebariatrics.com/non-surgical-alternatives-for-weight-loss/ diakses 30 Agustus 2023
  7. Body mass index (BMI). https://www.nhsinform.scot/healthy-living/food-and-nutrition/healthy-eating-and-weight-loss/body-mass-index-bmi diakses 30 Agustus 2023
  8. Intragastric Balloon: Procedure Details, Benefits & Risks. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24773-intragastric-balloon diakses 30 Agustus 2023
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare