6 Manfaat Jahe Merah bagi Kesehatan

6 Manfaat Jahe Merah bagi Kesehatan

  • Post category:Gizi
Share

Jahe adalah bumbu yang tidak asing di Indonesia dan salah satu bumbu utama yang menyedapkan makanan. Namun, jahe tidak hanya dapat melezatkan masakan, tetapi mempunyai banyak manfaat kesehatan.

Salah satu jenis jahe adalah jahe merah atau Zingiber officinale var rubrum. Jenis jahe ini mempunyai lebih banyak kandungan gizi yang menyehatkan dan telah terkenal sebagai obat tradisional di Indonesia sejak lama. Jahe ini dilaporkan mempunyai aktivitas biologis dan farmakologis yang luas.

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 169 senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Ini termasuk vanilloid, monoterpenes, sesquiterpenes, diterpenes, flavonoid, asam amino, dan sebagainya.

Manfaat jahe merah terbukti dengan banyak digunakannya rempah ini sebagai obat tradisional di Asia. Pada obat tradisional, jahe merah biasanya digunakan untuk mengobati sakit kepala, masalah pencernaan, mual, muntah, dan kanker.

Simak manfaat jahe merah selengkapnya berikut ini.

1. Menangkal Radikal Bebas

manfaat jahe merah 1
Infografis Manfaat Jahe Merah 1 – Kavacare

Manfaat jahe merah yang pertama dan dikenal luas ialah sebagai penangkal radikal bebas. Ekstrak jahe merah dapat menangkal radikal bebas. Jahe ini menghambat peroksidasi lipid, yaitu proses reaksi dari radikal bebas oksigen terhadap lipid yang mengandung asam lemak tidak jenuh, pada membran eritrosit dalam tubuh Anda.

Ini artinya minyak jahe merah mencegah produksi hidrogen peroksida yang menyebabkan gejala-gejala seperti sakit tenggorokan, batuk, pusing mual, sesak napas, dan lain-lain.

Penelitian pada hewan yang menggunakan kandungan makanan tinggi lemak menunjukkan bahwa suplemen jahe merah dapat memberikan efek antioksidan yang signifikan serta  meningkatkan konsentrasi jaringan yang melindungi sel dari zat radikal bebas dan enzim katalase yang berguna mencegah penumpukan serta mencegah kerusakan jaringan akibat peroksida.

 

Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Deteksi Dini Kanker

 

2. Antimual atau Antiemetik

manfaat jahe merah 2
Infografis Manfaat Jahe Merah 2 – Kavacare

Manfaat jahe merah lainnya yaitu sebagai antimual. Menurut sebuah penelitian, asupan jahe sebanyak 1-2 gram dapat menghambat produksi prostaglandin di lambung dan menurunkan vasopresin yang memicu rasa mual. 

3. Antibakteri

manfaat jahe merah 3
Infografis Manfaat Jahe Merah 3 – Kavacare

Manfaat jahe merah selanjutnya ialah melawan bakteri. Penelitian menunjukkan ekstrak jahe dan senyawa pada jahe telah terbukti menghambat pertumbuhan beberapa bakteri yang mudah menular.

Bakteri ini termasuk Staphylococcus aureus, yaitu bakteri penyebab infeksi kulit dan jaringan lunak, dan Listeria monocytogenes, bakteri yang menyebabkan keracunan makanan.

4. Antikanker

manfaat jahe merah 4
Infografis Manfaat Jahe Merah 4 – Kavacare

Manfaat jahe merah juga ada untuk melawan kanker. Ekstrak jahe merah menunjukkan adanya aktivitas antikanker melalui hambatan aktivasi NF-kB (Nuclear Factor-Kappa Beta), yaitu faktor transkripsi yang berperan dalam pengaturan sistem kekebalan tubuh.

5. Antidiabetes

manfaat jahe merah 5
Infografis Manfaat Jahe Merah 5 – Kavacare

Pada sebuah penelitian yang menggunakan objek tikus dengan diabetes, jahe merah terbukti menurunkan kadar gula darah. Pengobatan dengan ekstrak jahe selama 7 minggu menunjukkan kadar gula darah, kolesterol, dan triacylglycerol yang turun secara signifikan daripada kelompok tikus yang tidak diberikan ekstrak jahe.

Pengobatan dengan jahe merah juga menurunkan kolesterol, trigliserida, dan tekanan darah pada tikus yang diabetes. Ini menjadikan jahe merah bermanfaat juga untuk mencegah diabetes.

6. Antiinflamasi

manfaat jahe merah 6
Infografis Manfaat Jahe Merah 6 – Kavacare

Manfaat jahe merah lainnya yang terkenal ialah sebagai obat untuk meredakan peradangan dan mengurangi rasa sakit. Jenis jahe yang satu ini baik bagi pengobatan masalah-masalah tulang, seperti nyeri akibat arthritis, gout arthritis, dan penyakit sendi.

Jahe merah menunjukkan aktivitas antiradang melalui hambatan TNF-α (Tumor Necrosis Factor Alpha), yaitu sitokin utama yang berperan pada respon peradangan akut terhadap bakteri gram-negatif dan mikroba lainnya.

Anda dapat merebus jahe merah ini dan menggunakan air rebusannya untuk mengompres bagian yang terkena radang. Cara ini terbukti dapat mengurangi, bahkan menghilangkan masalah pada sendi dan tulang.

 

Baca Juga: Ketahui Penyebab Sendi Berbunyi dan 5 Cara Mengatasinya

 

Kandungan Gizi dalam Jahe Merah

Komposisi kimia pada jahe merah cukup kompleks, mengandung sekitar 169 senyawa kimia. Senyawa kimia ini termasuk:

  1. Monoterpenes, yaitu senyawa yang ada pada minyak esensial yang diekstraksi dari banyak tumbuhan, termasuk buah, sayur, bumbu, dan rempah-rempah, yang berperan dalam rasa dan aroma tumbuhan;
  2. Diterpenes, senyawa yang berasal dari pembentukan dan perubahan kimia dari karbon pada tengkorak dan bertanggung jawab akan pembentukan karbon tulang;
  3. Sesquiterpenes, yaitu senyawa bioaktif. Senyawa ini terdapat pada tumbuhan dan hewan dan telah banyak digunakan pada obat tradisional untuk pengobatan berbagai penyakit, bahkan digunakan untuk mengobati kanker;
  4. Vanilloid, yaitu salah satu reseptor pada tubuh yang mempunyai peran sebagai detektor dan pengatur suhu tubuh, serta penting dalam timbulnya sensasi nyeri;
  5. Flavonoid, yaitu senyawa alami yang biasa ditemukan pada buah, sayur, biji-bijian, batang, akar, cabang, bunga-bungaan, teh, dan wine, yang mempunyai manfaat yang baik untuk kesehatan.

Selain senyawa-senyawa kimia di atas, jahe merah juga mengandung asam amino, berbagai vitamin, dan unsur lainnya yang diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil dalam makanan. Contohnya zat besi, tembaga, mangan, seng, kromium, nikel, strontium, dan sebagainya.

Ghasemzadeh et.al. melaporkan bahwa total jumlah fenolik (senyawa yang dihasilkan tumbuhan) dan flavonoid dalam jahe merah lebih tinggi daripada jahe biasa. Konsentrasi vanilloid pada jahe merah juga dilaporkan lebih tinggi daripada jahe biasa.

Dosis Jahe Merah

Dosis normal jahe merah adalah 2 gram atau lebih setiap harinya. Dosis ini tidak akan menyebabkan penggumpalan darah atau penggumpalan zat apa pun. Rekomendasi dosis ekstrak jahe merah per hari adalah 15-120 mg, sedangkan dalam bentuk bubuk keringnya sekitar 250-1000 mg empat kali per hari.

FDA (Food and Drug Administration) telah memberikan status suplemen makanan pada jahe merah, sehingga konsumsinya dianggap aman. Walaupun jahe merah bisa menyebabkan rasa nyeri pada perut bagi Anda yang tidak biasa dengan makanan pedas, jahe merah tidak mempunyai kandungan beracun pada jumlah normal.

Akan tetapi, dosis yang lebih besar dari 6 gram dapat mengakibatkan iritasi lambung dan hilangnya mukus (lendir) yang biasa melindungi lambung.

Saran Penyajian Jahe Merah

Anda dapat mengkonsumsi jahe merah dalam bentuk yang segar atau dalam bentuk kering dan seringkali dicampurkan dalam teh, minuman ringan, dan roti. Tidak ada spesifik penelitian tentang dosis jahe merah, tapi biasanya penelitian menggunakan antara 250 mg dan 1 gram bubuk akar jahe merah dalam bentuk kapsul, disajikan 1-4 kali sehari. 

 

Baca Juga: 6 Manfaat Jamu untuk Kesehatan

 

Tanyakan lebih jauh tentang manfaat jahe merah pada ahli gizi dengan menghubungi layanan homecare Kavacare di nomor 0811 1446 777. Kami akan memberikan informasi terbaik seputar santan dan makanan sehat yang dapat dikonsumsi sesuai kondisi medis Anda.

Sumber:

  1. Zingiber officinale var. rubrum: Red Ginger’s Medicinal Uses. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8840670/ diakses pada tanggal 15 Juni 2023
  2. Red Ginger (Zingiber Officinale var. Rubrum): Its Chemical Constituents, Pharmacological Activities and Safety. https://journal.unpak.ac.id/index.php/fitofarmaka/article/download/1168/pdf diakses pada tanggal 15 Juni 2023  
  3. Monoterpenes In Essential Oils. Biosynthesis and Properties. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10335385/ diakses pada tanggal 15 Juni 2023
  4. Diterpene. https://www.sciencedirect.com/topics/neuroscience/diterpene diakses pada tanggal 15 Juni 2023
  5. Sesquiterpene Lactone! A Promising Antioxidant, Anticancer and Moderate Antinociceptive Agent from Artemisia Macrocephala Jacquem. https://bmccomplementmedtherapies.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12906-016-1517-y diakses pada tanggal 15 Juni 2023
  6. Kajian Bioinformatika terhadap Transient Receptor Potential Vanilloid 1 (TRPV1) pada Risiko Osteoartritis Sendi Lutut. http://ejournal.uki.ac.id/index.php/mk/article/view/858 diakses pada tanggal 15 Juni 2023
  7. Flavonoids: An Overview. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5465813/  diakses pada tanggal 15 Juni 2023
  8. Zingiber officinale var. rubrum: Red Ginger’s Medical Use. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8840670/ diakses pada tanggal 15 Juni 2023
  9. Phytochemical and Traditional Uses of Red Ginger: A Review (Zingiber officinale var. rubrum).  https://www.easpublisher.com/get-articles/2903 diakses pada tanggal 15 Juni 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare