Kanker Paru: Gejala dan Penyebab

Kanker Paru: Gejala dan Penyebab

  • Post category:Kanker
Share

Secara global, kanker paru menempati urutan kedua kasus keganasan terbanyak. Kanker ini merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada pria dan jenis kanker nomor 2 yang umum terjadi pada wanita. Pada tahun 2020, diperkirakan terdapat 2,2 juta kasus baru.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, maka kita harus waspada dan memahami lebih baik jenis kanker ini. Berikut informasi yang telah dirangkum Kavacare terkait kanker paru.

Apa Itu Kanker Paru?

Paru-paru adalah sepasang organ yang berperan penting dalam pernapasan. Dalam paru-paru terdapat struktur yang memiliki fungsi masing-masing saat kita bernapas.

Ketika menarik napas, udara masuk dari mulut atau hidung menuju saluran trakea sebelum masuk ke dalam paru-paru. Trakea terbagi menjadi pipa-pipa kecil yang masuk ke dalam paru-paru (bronkus). Di dalam paru-paru, bronkus terbagi lagi menjadi saluran lebih kecil (bronkiolus), di mana pada ujungnya terdapat kantung-kantung udara (alveolus).

Kanker paru adalah penyakit yang terjadi saat adanya pertumbuhan sel secara abnormal di paru-paru. Pertumbuhan abnormal atau mutasi ini dapat membentuk jaringan yang kemudian menyebar dan mengganggu kinerja organ. Kanker ini biasanya mulai terbentuk pada saluran bronkiolus, bisa juga mulai muncul di alveolus.

 

Baca Juga: Serba-serbi Infeksi Paru

 

Jenis Kanker Paru

Ada banyak jenis kanker yang dapat menyerang paru-paru. Tetapi untuk kanker yang terbentuk di paru-paru terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Non-small Cell Lung Cancer (NSCLC)

Kanker paru bukan sel kecil atau non-small cell lung cancer adalah jenis kanker paru yang paling banyak ditemui. Sekitar 80% – 85%  kasus kanker ini merupakan NSCLC. NSCLC memiliki beberapa subtipe utama, yaitu:

  • Adenokarsinoma, kanker yang terbentuk pada sel-sel yang berfungsi memproduksi cairan, contohnya cairan lendir. Subtipe NSCLC ini paling banyak terjadi pada perokok
  • Karsinoma sel skuamosa, kanker yang terbentuk pada sel skuamosa, yaitu sel yang berada di saluran udara menuju paru-paru
  • Large cell carcinoma (LCC), subtipe NSCLC ini bisa muncul di seluruh bagian paru, seringkali berkembang dan menyebar secara cepat.

2. Small Cell Lung Cancer (SCLC)

SCLC adalah jenis yang cenderung lebih cepat berkembang dan lebih sulit ditangani daripada NSCLC. Seringkali SCLC ditemukan dalam bentuk tumor paru kecil yang telah menyebar ke bagian tubuh lain. Sekitar 70% pasien SCLC mendapat diagnosis ketika kanker telah menyebar.

Gejala Kanker Paru

Gejala awal kanker paru bisa berupa batuk atau kondisi seperti pneumonia yang tidak kunjung sembuh setelah mendapat perawatan. Tanda-tanda yang paling umum contohnya batuk memburuk, napas pendek, nyeri dada, suara mendadak serak, dan berat badan turun tanpa sebab.

Banyak gejala kanker paru tampak seperti penyakit yang mudah ditangani, misalnya batuk. Pasien pun kebanyakan baru mengalami gejala ketika kanker sudah berkembang. Tetapi ada pula gejala yang dirasakan sejak awal. Biasanya pasien yang bergejala akan mengalami:

  • Batuk sulit sembuh atau memburuk
  • Gangguan pernapasan
  • Dada terasa sakit atau tidak nyaman
  • Napas berbunyi nyaring
  • Batuk berdarah
  • Suara serak
  • Kehilangan nafsu makan
  • Bobot turun tanpa sebab
  • Sering lelah
  • Nyeri bahu
  • Bengkak pada wajah, leher, lengan, atau bagian atas dada
  • Pupil mengecil dan posisi kelopak mata turun, salah satu sisi wajah bisa berkeringat.

Tergantung di mana sel kanker mulai terbentuk, gejala-gejala tersebut mungkin baru akan dirasakan saat stadium lanjut. Maka penting untuk melakukan pemeriksaan dini kanker ini, terutama jika Anda termasuk berisiko tinggi mengalaminya.

 

Baca Juga: Radioterapi Novalis, Inovasi Teknologi Pengobatan Kanker

 

Penyebab Kanker Paru

Tidak semua kasus kanker ini dapat diketahui penyebab pastinya. Dari berbagai penelitian, berikut beberapa hal yang mungkin dapat memicu seseorang mengalami kanker paru:

1. Merokok

Kebiasaan merokok dikaitkan sebagai penyebab utama kanker paru. Sekitar 80% kematian pada kasus kanker paru disebabkan oleh kebiasaan penggunaan tembakau sebagai rokok. Tembakau dan asapnya mengandung berbagai bahan kimia berbahaya yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya kanker ini.

2. Paparan Radon

Radon adalah gas radioaktif yang tidak berwarna maupun berbau, secara alami terkandung dalam tanah. Gas ini bisa naik dari tanah dan masuk ke bangunan melalui celah-celah kecil. Di Amerika Serikat, ditemukan jika 1 dari 15 rumah terpapar gas radon. Paparan radon ditambah asap rokok dapat meningkatkan risiko kanker paru secara signifikan.

3. Menghirup Bahan Kimia Berbahaya

Berbagai bahan kimia yang digunakan dalam industri seperti asbestos, uranium, arsenik, nikel, dan produk-produk petroleum berisiko menyebabkan kanker paru. Jika Anda bekerja di lingkungan yang menggunakan bahan-bahan kimia tersebut dan kemungkinan besar menghirupnya, segera konsultasikan ke dokter.

4. Polusi

Partikel polusi bisa ditemukan di udara yang kita hirup sehari-hari. Berbagai partikel padat maupun cair berukuran mikroskopis ini ternyata bisa meningkatkan risiko kanker paru, contohnya partikel polusi dari asap kendaraan bermotor.

5. Faktor Genetik

Faktor genetik memiliki kemungkinan meningkatkan risiko kanker ini pada seseorang. Adanya riwayat keluarga pernah mengidap kanker paru bisa jadi menandakan kita berisiko lebih tinggi terserang penyakit yang sama.

Komplikasi Kanker Paru

Jika kanker paru telah berkembang, beberapa komplikasi yang bisa dialami pasien adalah:

  • Kesulitan napas, kanker bisa menyebar dan membuat saluran tempat oksigen masuk menuju paru-paru semakin sempit
  • Batuk darah, kanker ini bisa menyebabkan terjadinya perdarahan pada saluran udara, selain menyebabkan kesulitan bernapas pasien juga bisa batuk mengeluarkan darah
  • Nyeri dada, biasanya pasien akan merasakan nyeri di sekitar paru-paru tempat jaringan kanker berkembang. Nyeri ini bisa terasa terus menerus dan memburuk saat batuk, tertawa, atau menarik napas dalam-dalam
  • Efusi pleura, atau penumpukan cairan pada rongga di antara paru-paru dan dinding dada, menyebabkan paru-paru sulit mengembang hingga pasien sulit bernapas. Kondisi ini juga bisa memicu komplikasi seperti pneumonia
  • Sindrom Superior Vena Cava (SVCS), terkadang jaringan kanker dapat tumbuh hingga menekan atau menyumbat salah satu pembuluh vena pada dada (superior vena cava). Akibatnya aliran darah tidak lancar dan bisa menimbulkan bengkak dan terasa sakit
  • Penggumpalan darah, sering terjadi pada kanker paru karena tubuh memproduksi terlalu banyak sel platelet. Kondisi ini berisiko menyebabkan stroke atau serangan jantung
  • Penumpukan cairan di sekitar jantung, jika tumor tumbuh di bagian tengah dada dan menekan jantung, salah satu pembuluh bisa tersumbat yang berdampak mengganggu fungsi jantung dan menimbulkan penumpukan cairan
  • Hiperkalsemia, bisa terjadi jika kanker menyebar hingga tulang, kemudian terjadi kebocoran kalsium ke dalam darah dan menyebabkan tulang semakin rapuh.

 

Baca Juga: Asma: Gejala dan Penanganan

 

Pertanyaan Seputar Kanker Paru

Bagaimana Perkembangan Stadium Kanker Paru?

Stadium kanker ini terbagi menjadi:

  1. Stadium 0 (in-situ) : kanker berada di lapisan atas paru atau bronkus dan belum menyebar
  2. Stadium 1 : kanker belum menyebar keluar dari paru-paru
  3. Stadium 2 : ukuran kanker lebih besar dari stadium 1, mulai menyebar ke kelenjar getah bening dalam paru-paru atau terdapat lebih dari satu tumor pada satu lobus paru
  4. Stadium 3 : kanker lebih besar dari stadium 2, menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian lain pada paru-paru, bisa juga terdapat lebih dari satu tumor pada satu sisi paru-paru
  5. Stadium 4 : kanker telah menyebar ke sisi lain paru-paru dan tampak penumpukan cairan di sekitar paru-paru, jantung, atau organ-organ lainnya

Apakah Kanker Paru Bisa Sembuh?

Beberapa jenis kanker paru dapat dikatakan sembuh jika terdiagnosa sebelum menyebar. Namun istilah ‘sembuh’ tidak digunakan pada kasus kanker, lebih sering disebut dengan ‘remisi’ saat tidak ada tanda-tanda kanker yang ditemukan setelah pengobatan.

Jika pasien berada dalam masa remisi lebih dari 5 tahun, pasien dianggap sembuh. Akan tetapi selalu ada kemungkinan sel kanker akan kembali.

Apakah Bukan Perokok Bisa Terkena Kanker Paru?

Orang yang tidak merokok berisiko terkena kanker paru jika terpapar asap rokok (secondhand smoke), atau termasuk perokok pasif. Menghirup asap rokok meningkatkan risiko kanker ini pada bukan perokok, bahkan diperkirakan 7000 kasus kematian pada kanker paru setiap tahunnya adalah para perokok pasif.

Apakah Kanker Paru Menyebabkan Kematian?

Kanker paru yang tidak terkendali bisa menyebabkan kematian. Kematian pada kasus kanker paru biasanya disebabkan tumor yang semakin besar dan menyebar sehingga merusak fungsi organ, terjadi infeksi, komplikasi setelah kanker menyebar, perdarahan paru, embolisme paru, dan komplikasi lainnya.

Dengan perawatan yang tepat, pasien kanker paru bisa memiliki harapan hidup panjang dan berkualitas. Kavacare siap mendampingi Anda dan keluarga untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat di rumah dan memberikan informasi lengkap seputar kanker paru. Silakan hubungi kami di nomor 0811 1446 777.

SUMBER:

  1. What Is Lung Cancer? https://www.cancer.org/cancer/lung-cancer/about/what-is.html diakses 7 Januari 2023
  2. Lung Cancer Causes. https://www.cancer.org/cancer/lung-cancer/causes-risks-prevention/what-causes.html diakses 7 Januari 2023
  3. Lung Cancer Risk Factors. https://www.cancer.org/cancer/lung-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html diakses 7 Januari 2023
  4. Lung cancer statistics. https://www.wcrf.org/cancer-trends/lung-cancer-statistics/ diakses 7 Januari 2023
  5. Lung Cancer: Types, Stages, Symptoms, Diagnosis & Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4375-lung-cancer diakses 7 Januari 2023
  6. Lung Cancer Causes & Risk Factors. https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/lung-cancer/basics/what-causes-lung-cancer diakses 7 Januari 2023
  7. How Do People Die From Lung Cancer? https://www.verywellhealth.com/how-do-people-die-from-lung-cancer-2249013 diakses 7 Januari 2023
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare