7 Penyakit Liver dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

7 Penyakit Liver dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

Share

Liver atau hati adalah organ yang melakukan fungsi penting untuk menyaring racun dari dalam tubuh. Namun, terlalu banyak racun di dalam tubuh dapat membebani kerja hati. Sehingga memicu berbagai jenis penyakit liver.

Penyakit liver adalah kondisi kronis yang menyebabkan kerusakan progresif pada hati seiring berjalannya waktu. Umumnya penyakit liver disebabkan oleh infeksi virus, keracunan, kondisi metabolisme tertentu. Selain itu, faktor genetik, obesitas, dan terlalu banyak minum alkohol menjadi salah satu faktor penyakit hati.

1. Hepatitis

Hepatitis adalah salah satu jenis penyakit hati yang umum terjadi. Penyakit ini disebabkan karena adanya infeksi virus yang menyebabkan peradangan dan penurunan fungsi hati. Virus hepatitis dapat menyebar melalui darah atau air mani, makanan dan minuman, serta kontak dekat dengan orang yang tengah terinfeksi.

Ada tiga virus hepatitis yang paling umum menyerang hati, yaitu:

1. Hepatitis A

Hepatitis A menular melalui makanan atau minuman yang telah tercemar oleh kotoran. Umumnya penderita tidak merasakan gejala apapun, terutama anak-anak. Namun, beberapa orang mungkin akan memiliki gejala seperti:

  • Mata dan kulit kuning atau penyakit kuning.
  • Sakit perut dan diare.
  • Urine berwarna gelap.
  • Kehilangan selera makan.
  • Feses atau kotoran berwarna pucat.
  • Nyeri sendi.
  • Demam dan kelelahan.

2. Hepatitis B

Virus hepatitis B biasanya menular dari manusia ke manusia lainnya. Contohnya melalui hubungan seks tanpa alat kontrasepsi (kondom) dengan orang yang berisiko. Juga dari penggunaan jarum suntik bersama hingga kontak dengan cairan tubuh penderita pada daerah terbuka di kulit. Berikut gejala infeksi dari hepatitis B.

  • Penyakit kuning.
  • Kotoran berwarna terang.
  • Demam.
  • Kelelahan yang berlangsung lama hingga berbulan-bulan.
  • Masalah pada saluran pencernaan: kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan sakit perut.
  • Nyeri sendi.

3. Hepatitis C

Virus hepatitis C menular melalui darah, misalnya akibat mendapat transfusi darah dari orang yang telah terinfeksi virus hepatitis C. Gejala dari hepatitis C mungkin akan muncul setelah 2 minggu hingga 6 bulan yang bisa dilihat dari beberapa kondisi berikut:

  • Kotoran berwarna seperti tanah liat.
  • Urine berwarna gelap.
  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Penyakit kuning.
  • Nyeri sendi.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit perut.

2. Sirosis

Sirosis adalah jenis penyakit liver akibat penumpukan bekas luka pada hati yang menimbulkan jaringan parut permanen yang parah. Ketika hati tidak memiliki cukup sel sehat untuk bekerja, maka jaringannya tidak bisa beregenerasi lagi.

Pada tahap awal, pasien mungkin tidak akan merasakan gejala apapun. Namun, saat kerusakan hati semakin parah, berikut gejala yang mungkin akan dirasakan penderita sirosis.

  • Merasa sangat lelah dan lemah.
  • Merasa mual.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan dan massa otot.
  • Munculnya bercak merah di telapak tangan. Juga munculnya pembuluh darah kecil seperti laba-laba (spider angioma) di atas pinggang.

Jika sirosis semakin parah, berikut gejala umumnya:

  • Menguningnya kulit di bagian putih mata.
  • Muntah darah.
  • Kulit yang gatal.
  • Kening berwarna gelap dan kotoran atau feses tampak seperti lem.
  • Kulit mudah berdarah atau memar.
  • Kaki bengkak (edema).
  • Penumpukan cairan di perut (asites).
  • Hilangnya gairah seksual.

 

Baca Juga 6 Jenis Makanan untuk Pengidap Sirosis Hati

 

3. Hemokromatosis

Hemokromatosis adalah kelainan yang menyebabkan penumpukan zat besi di dalam tubuh. Zat besi yang berlebih ini biasanya akan menumpuk pada beberapa organ penting seperti hati, pankreas, kulit, jantung, persendian, dan tiroid. Gejala dari penyakit ini umumnya bersifat asimtomatik atau tidak bergejala.

Manifestasi gejala awal dari hemokromatosis adalah kelelahan dan keletihan yang sangat parah. Juga adanya arthralgia atau nyeri pada area persendian. Namun, gejala lain bisa muncul dalam jangka 10 tahun sebelum terdiagnosa.

Gejala penyakit hemokromatosis meliputi:

  • Kuku penderita hemokromatosis bisa mengalami koilonychia. Dimana menyebabkan kuku melengkung atau cekung pada bagian tengahnya seperti sebuah sendok.
  • Persendiaan. Jika kristal kalsium menumpuk di area sendi akan muncul gejala arthritis, kondrokalsinosis, dan pembengkakan sendi. Dimana biasanya melibatkan area persendian pada lutut, pinggul, punggung, leher, pergelangan tangan, dan kaki.
  • Kerusakan pankreas. Apabila zat besi mengendap di organ pankreas akan menimbulkan gejala-gejala penyakit diabetes sekunder atau tipe-3C. Seperti kelelahan yang luar biasa, sakit perut, penurunan berat badan ekstrem, dan kotoran berlemak atau berminyak.
  • Pada jantung akan menyebabkan gagal jantung, aritmia, dan kardiomiopati restriktif. Di mana salah satu gejalanya nyeri dada, palpitasi jantung atau jantung berdetak kencang, dan sesak napas (dispnea).
  • Kulit. Penderita hemokromatosis bisa mengalami hiperpigmentasi difus yang membuat bagian kulit tertentu berubah warna menjadi lebih gelap. Terutama pada bagian kulit yang sering terkena sinar matahari.
  • Pada hati gejalanya bisa berupa penyakit kuning, sakit perut dan penumpukan cairan di perut (asites). Selain itu, menyebabkan sirosis, pembesaran organ hati (hepatomegali), pembesaran organ limpa (splenomegali), serta hipertensi portal.
  • Endokrin: dimana dapat menurunkan libido atau gairah seksual, impotensi pada pria, dan amenore (tidak menstruasi) pada wanita. Selain itu, menyebabkan kelainan paratiroid, hipopituitarisme, disfungsi adrenal dan tiroid, osteoporosis, serta kerontokan rambut.

4. Abses Hati

Abses hati adalah adanya massa atau kantong yang berisi nanah di dalam hati akibat cedera atau infeksi intra-abdomen. Jika pasien menderita jenis penyakit liver ini, berikut gejala yang mungkin akan mereka rasakan.

  • Demam, menggigil, dan berkeringat saat malam.
  • Malaise atau rasa kurang sehat.
  • Mual atau muntah.
  • Nyeri pada bahu kanan dan nyeri perut.
  • Batuk.
  • Anoreksia.
  • Penurunan berat badan secara tiba-tiba.
  • Urine berwarna gelap.

5. Kanker Hati

Kanker hati adalah salah satu jenis kanker yang dimulai di sel-sel hati. Ada beberapa jenis kanker hati, tetapi yang paling umum yaitu karsinoma hepatoseluler yang dimulai pada sel hepatosit. Sedangkan jenis kanker hati seperti hepatoblastoma dan kolangiokarsinoma intrahepatik jarang terjadi.

Berikut gejala kanker hati yang perlu diperhatikan.

  • Penurunan berat badan secara tiba-tiba.
  • Selera makan yang menghilang.
  • Merasa lemah dan lelah.
  • Pembengkakan pada perut.
  • Penyakit kuning.
  • Kotoran berwarna putih dan berkapur.

6. Perlemakan Hati

Perlemakan hati adalah kondisi di mana ada penumpukan lemak yang berlebih di dalam hati. Biasanya dokter juga akan menyebutnya sebagai steatosis hati. Jenis penyakit liver yang satu ini sering tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa penderitanya mungkin mengalami gejala kelelahan.

Selain itu, berikut gejala dari perlemakan hati yang perlu diperhatikan:

  • Nyeri pada sisi kanan perut bagian atas.
  • Pembesaran pembuluh darah.
  • Payudara lebih besar daripada biasanya (terutama pada pria).
  • Penyakit kuning.
  • Hilang nafsu makan dan penurunan berat badan, serta sering merasa mual.

7. Penyakit Hati Berhubungan dengan Alkohol

ARLD atau penyakit hati berhubungan dengan alkohol adalah jenis penyakit liver yang mengacu pada kerusakan hati akibat konsumsi alkohol berlebih. ARLD biasanya tidak menimbulkan gejala apapun sampai hati mengalami kerusakan parah.

Jika sampai terjadi, berikut gejala yang mungkin akan dirasakan penderitanya:

  • Merasa sakit atau kurang enak badan.
  • Penurunan berat badan secara drastis.
  • Kehilangan selera makan.
  • Penyakit kuning.
  • Bengkak di pergelangan kaki dan perut.
  • Kebingungan dan mengantuk.
  • Muntah darah atau adanya darah pada tinja.

 

Baca Juga Ternyata Ini 9 Dampak Minum Alkohol bagi Tubuh!

 

Sebagai organ tubuh yang penting, menjaga hati tetap sehat tentu menjadi sebuah prioritas. Namun, dengan melakukan pola hidup sehat, terkadang masih belum membuat hati kebal terhadap penyakit. Adanya faktor tertentu membuat liver mengalami beberapa penyakit seperti di atas.

Jika saat ini Anda tengah mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Supaya segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Bagi Anda yang memiliki penyakit liver kronis dan ingin berobat ke luar negeri, Anda bisa menggunakan Layanan KavaLink. Dengan layanan ini Anda bisa mendapatkan rekomendasi dokter dan rumah sakit yang berpengalaman dalam menangani penyakit hati. Menariknya tim kami juga akan membantu Anda mendapatkan akomodasi dan transportasi selama pengobatan di luar negeri.

Jika tertarik menggunakan layanan ini, Anda bisa menghubungi Kavacare Support untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Layanan Kavacare Support juga bisa Anda gunakan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang beragam jenis penyakit liver dan gejalanya. 

Referensi:

  1. NHS. 2023. LIver disease. Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://www.nhs.uk/conditions/liver-disease/
  2. Mayo Clinic. Liver disease. Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/liver-problems/symptoms-causes/syc-20374502
  3. Cleveland Clinic. 2023. Liver Disease. Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17179-liver-disease
  4. Brown, Steven. 2022. Liver Diseases: What You Know Should Know. Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://www.webmd.com/hepatitis/liver-and-hepatic-diseases 
  5. WebMD. 2021. Hepatitis A (Hep A). Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://www.webmd.com/hepatitis/digestive-diseases-hepatitis-a
  6. WebMD. 2023. Hepatitis B. Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://www.webmd.com/hepatitis/digestive-diseases-hepatitis-b 
  7. WebMD. 2023. Hepatitis C and the Hep C Virus. Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://www.webmd.com/hepatitis/digestive-diseases-hepatitis-c 
  8. NHS. 2020. Cirrhosis. Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://www.nhs.uk/conditions/cirrhosis/
  9. Worth, Tammy. 2023. Iron Oveerload: Symptoms, Causes, and Treatments. Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-hemochromatosis
  10. Akhondi H, Sabih DE. Abses Hati. [Diperbarui 2023 Juli 3]. Di: StatPearls [Internet]. Pulau Harta Karun (FL): Penerbitan StatPearls; 2023 Januari-. Tersedia dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538230/
  11. Mayo Clinic. 2023. Liver Cancer. Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/liver-cancer/symptoms-causes/syc-20353659
  12. Fowler, Paige. 2023. Fatty Liver: Causes, Symptoms, and Treatment. Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://www.webmd.com/hepatitis/fatty-liver-disease
  13. NHS. 2022. Alcohol-related liver disease. Diakses pada 31 Desember 2023 dari https://www.nhs.uk/conditions/alcohol-related-liver-disease-arld
  14. Porter JL, Rawla P. Hemochromatosis. [Updated 2023 Mar 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430862/ 
  15. Pancreatic Cancer Action. Type 3C diabetes (secondary diabetes). Diakses pada 9 Maret 2024 dari https://pancreaticcanceraction.org/help-and-support/living-with-pancreatic-cancer/type-3c-diabetes/
  16. Cleveland Clinic. 2022. Restrictive Cardiomyopathy. Diakses pada 10 Maret 2024 dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17427-restrictive-cardiomyopathy
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare