Penyakit Hepatitis A: Penyebab dan Gejalanya

Penyakit Hepatitis A: Penyebab dan Gejalanya

Share

Indonesia menjadi salah satu negara dengan status endemis hepatitis, tidak heran kalau pemerintah cukup gencar dalam mendorong masyarakat untuk mendapatkan vaksin hepatitis A sejak dini. Secara global, penyakit ini telah mencapai kasus sebanyak 1,4 juta per tahun dan menjadi penyebab 7.134 kematian selama tahun 2016 dan hampir sebagian dari kasus ini dilaporkan di Asia.

Apa itu penyakit hepatitis A, dan bagaimana gejala serta penanganannya? Simak info lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Hepatitis A?

Hepatitis A adalah peradangan pada liver yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Virus ini terutama menyebar ketika seseorang, biasanya belum divaksin, mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan feses dari orang yang terinfeksi.

Penyebab utama penyakit liver ini adalah makanan dan minuman yang tidak bersih, sanitasi yang tidak mumpuni, kebersihan personal yang buruk, dan hubungan intim dengan cara oral atau anal.

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terinfeksi penyakit ini, antara lain:

  • Orang-orang yang melakukan traveling atau tinggal di area-area dengan kasus hepatitis A yang tinggi, termasuk, tetapi tidak terbatas pada: Afrika, Asia (kecuali Jepang), area Mediterania, Eropa Timur, Timur Tengah, Amerika Tengah dan Selatan, Meksiko, dan sebagian dari negara-negara di Karibia;
  • Orang-orang dengan aktivitas seksual berisiko tinggi;
  • Pengguna obat-obatan terlarang intravena (obat suntik);
  • Hemofilia (kelainan pembekuan darah) dan penerima produk darah terapeutik (substansi yang terbuat dari darah manusia);
  • Perawat yang bekerja pada institusi kesehatan;
  • Karyawan laboratorium yang bekerja di bagian virus hepatitis A;
  • Orang yang menangani primata yang mungkin membawa virus penyakit ini.

Gejala Penyakit Hepatitis A

Tidak semua orang yang terinfeksi virus hepatitis A akan menunjukkan gejala. Orang dewasa cenderung menunjukkan gejala daripada anak-anak. Apabila gejala berlanjut, mereka biasanya muncul 2-7 minggu setelah infeksi.

Gejala-gejala ini biasanya berlangsung kurang dari dua bulan, walaupun beberapa orang dapat sakit selama 6 bulan dan biasanya berupa:

  • Kulit atau mata kekuningan;
  • Berkurangnya nafsu makan;
  • Rasa tidak nyaman atau nyeri di perut;
  • Muntah;
  • Demam;
  • Urin yang berwarna gelap atau kotoran yang berwarna terang;
  • Diare;
  • Nyeri sendi;
  • Rasa mudah letih.

Diagnosis

Dokter mendiagnosa penyakit ini berdasarkan gejala dan tes darah. Tenaga kesehatan profesional akan mengambil sampel darah dari Anda dan mengirimkan sampel ke lab.

Tes darah akan mendeteksi antibodi immunoglobulin (Ig) M anti-HAV pada darah. Antibodi ini dapat dideteksi pada awal-awal perkembangan gejala. Tingkat serum IgM akan memuncak pada infeksi akut dan tetap menunjukkan hasil positif selama lebih dari empat bulan hingga rata-rata awal perkembangan gejala.

Apabila terdapat IgM tanpa ada gejala klinis, maka hal ini merupakan tanda bahwa terdapat infeksi HAV sebelumnya dengan antibodi yang persisten berada dalam darah, infeksi tanpa gejala, atau tes positif palsu.

Penanganan dan Pengobatan

Tidak ada pengobatan spesifik untuk pasien yang terinfeksi virus Hepatitis A yang akut dan tidak kompleks, kecuali perawatan suportif. Infeksi ini juga akan sembuh dengan sepenuhnya dalam waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Untuk menangani penyakit ini, dokter biasanya menganjurkan pasien untuk beristirahat, nutrisi dan cairan yang cukup, serta kontrol medis secara teratur.

Sebelumnya, dokter menggunakan immunoglobulin untuk mencegah infeksi HAV. Namun, dengan adanya vaksin yang lebih efektif, penggunaan ini mulai ditinggalkan kecuali pada bayi di bawah usia 12 bulan.

Vaksin hepatitis A dengan obat post-exposure prophylaxis (PEP) telah disetujui sejak 2007 untuk pasien yang imunokompeten (dapat menghasilkan antibodi sendiri) tanpa penyakit hati kronis, yang berusia di antara 12 bulan hingga 40 tahun.

Vaksin ini sendiri dianjurkan untuk beberapa jenis pasien, termasuk:

  • Semua anak-anak berusia 1 tahun;
  • Pengguna obat-obatan rekreasional, yaitu obat-obatan terlarang yang biasanya dianggap tidak menyebabkan kecanduan, seperti ganja;
  • Gelandangan yang tidak mempunyai tempat tinggal atau orang yang tinggal secara berpindah-pindah;
  • Pria yang berhubungan intim dengan pria lain;
  • Orang yang sedang atau baru saja dipenjara;
  • Orang dengan penyakit hati yang kronis dan bersifat jangka panjang, termasuk hepatitis B atau hepatitis C;
  • Orang-orang yang melakukan perjalanan ke negara-negara tempat penyakit ini mewabah;
  • Keluarga dan pengasuh anak-anak yang diadopsi dari negara di mana penyakit ini mewabah;
  • Infeksi HIV;
  • Orang-orang yang meneliti tentang hepatitis A di laboratorium atau dengan hewan primata yang terinfeksi penyakit ini;
  • Orang yang hamil apabila orang tersebut berisiko terinfeksi hepatitis A atau berisiko mengalami gangguan serius dari infeksi selama kehamilan;
  • Orang yang tinggal atau bekerja di tempat yang banyak terpapar oleh hepatitis A, termasuk tempat perawatan kesehatan yang melayani pasien-pasien yang menjadi pengguna narkoba, baik yang disuntik maupun tidak.

 

Baca Juga: Makanan untuk Pasien Sakit Liver: Anjuran dan Pantangan

Baca Juga: 10 Anjuran Makanan untuk Pasien Liver

 

Komplikasi

Sekitar 10% dari kasus hepatitis A biasanya akan berulang, artinya pasien yang pernah terserang penyakit ini akan kembali terjangkit di kemudian hari. Walaupun begitu, kebanyakan pasien yang kambuh biasanya akan sembuh kembali.

Komplikasi pada penyakit ini jarang terjadi, tetapi infeksi virus ini dapat berakibat pada hepatitis fulminan, yaitu kegagalan hati tahap lanjut yang berkembang dengan sangat cepat, bisa dalam hitungan hari. Kondisi ini juga dapat berakibat fatal.

Risiko kematian akibat hepatitis fulminan meningkat seiring dengan usia. Hepatitis A biasanya lebih parah pada kelompok usia lansia dan orang-orang yang hidup dengan fibrosis dan sirosis.

Pertanyaan Umum Seputar Hepatitis A

Bisakah Hepatitis A Dicegah?

Hepatitis A dapat dicegah lewat pemberian vaksin dan perlu diberikan lebih dari satu kali. Jumlah dan waktu pemberian suntikan vaksin ini tergantung tipe vaksin yang Anda dapatkan. Dosis standar pemberian vaksin adalah 2 dosis setiap 6 atau 12 bulan sekali.

Menjaga kebersihan tangan, termasuk membasuh tangan secara menyeluruh setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum menyiapkan atau memakan makanan berperan sangat penting untuk mencegah penyebaran hepatitis A.

Bagaimana Mendapatkan Vaksin untuk Hepatitis A?

Vaksin hepatitis A cukup mudah untuk didapatkan. Anda dapat memperoleh vaksin ini di berbagai layanan kesehatan. Layanan kesehatan dari pemerintah seperti Puskesmas menyediakan vaksin hepatitis A secara gratis. Anda juga dapat memperoleh vaksin dari klinik dan rumah sakit.

Bagaimana dan Berapa Lama Pemulihan Setelah Terinfeksi?

Perkembangan pasien hepatitis A biasanya dapat berlangsung baik dengan sendirinya dan pasien juga dapat pulih dengan sepenuhnya. Sekitar 85% orang-orang dengan penyakit ini sembuh dalam jangka waktu tiga bulan dan hampir semua akan sembuh sepenuhnya dalam waktu enam bulan. Penyakit ini tidak akan berkembang menjadi kronis dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan jangka panjang.

Apabila Anda merasakan gejala-gejala hepatitis A, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri agar penyakit ini dapat ditangani dengan cepat. Anda dapat memperoleh pemeriksaan di rumah lewat pelayanan homecare Kavacare di nomor 0811 1466 777.

Sumber:

  1. Hepatitis A. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-a diakses pada 30 Agustus 2023
  2. Hubungan Antara Higiene Perseorangan dengan Kejadian Hepatitis A. https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/download/1300/1059 diakses pada 30 Agustus 2023
  3. From Hepatitis A to E: A Critical Review of Viral Hepatitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8072198/ diakses pada 30 Agustus 2023
  4. Hepatitis A. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/hepatitis-a diakses pada 30 Agustus 2023
  5. What Is Hepatitis? https://www.cdc.gov/hepatitis/hav/afaq.htm#E1 diakses pada 30 Agustus 2023
  6. Hepatitis A and E. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hepatitis/hepatitis-a diakses pada 30 Agustus 2023
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare