Penyebab Bisul dan 4 Cara Mengobatinya

Penyebab Bisul dan 4 Cara Mengobatinya

Share

Bisul adalah bentuk abses yang terbentuk ketika terjadi infeksi bakteri pada kelenjar rambut atau folikel rambut di bawah permukaan kulit. Abses ini menghasilkan kantong yang berisi nanah dan sering kali menimbulkan rasa nyeri dan peradangan di sekitar area yang terkena. 

Meskipun biasanya tidak berbahaya, bisul dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Mari kita lihat lebih dalam tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasi masalah bisul ini.

Apa Itu Bisul?

Bisul atau abses adalah sekumpulan nanah yang dapat muncul hampir di mana saja dalam atau di permukaan tubuh kita. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti bakteri, virus, jamur, dan yang paling umum adalah karena bakteri bakteri Staphylococcus Aureus.

Bakteri tersebut masuk ke dalam folikel rambut atau kelenjar keringat yang rusak pada kulit. Bakteri ini biasanya masuk melalui luka kecil seperti goresan, sayatan, atau luka terbuka lainnya.

Setelah bakteri masuk, mereka mulai berkembang biak di dalam folikel rambut atau kelenjar keringat, menyebabkan peradangan dan pembentukan nanah di sekitar area tersebut. Ketika tubuh terinfeksi, sistem kekebalan tubuh akan berusaha melawannya. 

Sel darah putih akan bergerak menuju area yang terinfeksi dan menumpuk di jaringan yang mengalami kerusakan. Akibatnya, terjadi peradangan yang menyebabkan terbentuknya kantung. Kantung tersebut kemudian terisi nanah, membentuk abses. Nanah tersebut terdiri dari sel darah putih yang masih hidup maupun yang mati, kuman, cairan, dan jaringan yang telah mati.

Bisul adalah masalah kulit yang umum terjadi, dan kebanyakan orang dapat mengalaminya minimal satu atau beberapa kali dalam hidup mereka. Bisul juga dapat lebih sering terjadi pada orang-orang yang memiliki kebiasaan yang meningkatkan risiko infeksi, seperti merokok, kurang menjaga kebersihan kulit, atau memiliki luka atau goresan pada kulit yang tidak sembuh dengan baik. Obesitas dan penyakit kronik seperti diabetes melitus juga menjadi faktor risiko terjadinya kondisi ini.

Faktor Risiko Penyebab Bisulan

Faktor risiko adalah kondisi atau situasi yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengalami bisul. Beberapa faktor risikonya meliputi:

Obesitas

Orang dengan obesitas memiliki indeks massa tubuh yang tinggi, sehingga mereka cenderung memiliki lipatan kulit yang lebih dalam dan keringat berlebih. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kulit menjadi rentan terhadap infeksi jamur dan bakteri. 

Penggunaan Obat Steroid dan Antibiotik Jangka Panjang

Abses juga dapat terjadi setelah penggunaan obat steroid dan antibiotik dalam waktu lama akibat bakteri resisten tumbuh dan berkembang biak seiring waktu.

Luka Atau Goresan Pada Kulit

Luka kecil, goresan, atau luka terbuka lainnya pada kulit dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan bisul.

 

Baca Juga: Cara Penanganan Luka dan 3 Macam Obat Luka

 

Kondisi Kesehatan yang Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh

Kondisi seperti diabetes, HIV/AIDS, atau penggunaan obat-obatan imunosupresan dapat membuat sistem kekebalan tubuh lebih rentan terhadap infeksi bakteri.

Hidradenitis Suppurativa

Ini adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan peradangan dan pembentukan abses di area lipatan kulit, seperti ketiak, selangkangan, atau area genital.

Kurang Menjaga Kebersihan Kulit

Ketidakbersihan atau kurangnya perawatan kulit dapat menyebabkan penumpukan bakteri dan kotoran di permukaan kulit, meningkatkan risiko infeksi.

Tanda dan Gejala Bisul

Infografis Perbedaa Bisul dan Jerawat - Kavacare
Infografis Perbedaa Bisul dan Jerawat – Kavacare

 

Tanda dan gejala bisulan dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala umumnya:

  1. Pembengkakan dan kemerahan. Area di sekitar abses biasanya akan terlihat bengkak dan merah.
  2. Benjolan terasa nyeri. Abses dapat menyebabkan rasa nyeri atau sensasi terbakar di area yang terkena.
  3. Pembentukan nanah. Pada bisul yang sudah matang, akan terlihat titik putih di tengahnya yang merupakan tanda adanya nanah yang terbentuk.
  4. Bengkak. Abses seringkali berisi nanah yang terkumpul dan bisa tampak seperti benjolan yang terisi cairan.
  5. Panas dan rasa hangat. Kulit di sekitar abses bisa terasa panas jika terjadi peradangan.
  6. Demam. Bisul terkadang juga disertai dengan gejala demam dan menggigil.

Diagnosis

Diagnosis bisul umumnya dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik oleh tenaga medis. Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang atau tes laboratorium untuk memastikan diagnosis dan mengidentifikasi penyebab infeksi. 

Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membantu dalam penegakkan diagnosisantara lain:

  1. Pemeriksaan visual. Dokter akan melakukan pemeriksaan visual pada area yang terkena untuk melihat karakteristik dan ukuran abses serta mengidentifikasi tanda-tanda infeksi.
  2. Pengambilan sampel cairan. Dokter mungkin akan mengambil sampel cairan dari abses untuk diperiksa di laboratorium guna mengidentifikasi jenis bakteri yang menyebabkan infeksi.
  3. Kultur bakteri. Sampel cairan bisul bisa ditanamkan di media kultur agar bakteri penyebab infeksi dapat tumbuh dan diidentifikasi secara lebih spesifik.
  4. Darah lengkap (complete blood count/CBC): Tes darah lengkap dapat membantu dokter mengidentifikasi tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan jumlah sel darah putih.
  5. Tes resistensi antibiotik: Jika infeksi tidak merespons terhadap antibiotik tertentu, dokter mungkin akan melakukan tes resistensi antibiotik untuk mengetahui jenis antibiotik mana yang efektif untuk mengobati infeksi.

Cara Mengobati Bisulan

Penanganan atau pengobatan kondisi abses ini tergantung pada tingkat keparahan dan lokasinya. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi kondisi ini:

1. Kompres Hangat

Mengompres area bisul dengan kain bersih yang direndam dalam air hangat dapat membantu mempercepat pematangannua. Kompres hangat juga membantu meredakan nyeri dan peradangan.

2. Menghindari Memencet Bisul

Jangan mencoba memencet atau membuka abses sendiri karena hal ini dapat menyebabkan penyebaran infeksi dan komplikasi lebih lanjut.

 

Baca Juga: Berbagai Jenis dan Penggunaan Kompres

 

3. Menggunakan Antibiotik

Jika terdapat tanda-tanda infeksi yang lebih serius atau terdapat risiko infeksi menyebar ke area lain, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi bakteri.

4. Drainase

Jika ukurannya besar atau berisi banyak nanah, dokter mungkin akan melakukan prosedur drainase untuk mengeluarkan nanah dari bisul. Proses ini dilakukan oleh tenaga medis dan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.

Komplikasi

Meskipun umumnya merupakan masalah kulit yang tidak serius, dapat menyebabkan beberapa komplikasi jika tidak ditangani dengan baik atau jika infeksi menyebar. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain:

  1. Sepsis. Jika infeksi menyebar ke aliran darah, dapat terjadi kondisi serius yang disebut sepsis. Sepsis adalah respon tubuh yang berlebihan terhadap infeksi, dan dapat menyebabkan kerusakan organ dan bahkan mengancam jiwa.
  2. Penyebaran Infeksi. Jika tidak diobati dengan tepat, infeksi dapat menyebar ke area kulit atau jaringan di sekitarnya, menyebabkan pembentukan bisul baru atau infeksi lainnya.
  3. Jaringan Parut. Setelah sembuh, kemungkinan terdapat bekas jaringan parut pada kulit yang tertinggal. Hal ini mungkin bisa mengganggu penampilan atau membuat kulit terasa tidak nyaman.

Pertanyaan Umum Seputar Bisul

1. Bagaimana Cara Membedakan Bisul dan Jerawat?

Bisul dan jerawat dapat dibedakan secara singkat berdasarkan beberapa karakteristik:

Perbedaan Bisul dan Jerawat 
BisulJerawat
  • Bbses kulit yang terisi nanah akibat infeksi bakteri, khususnya Staphylococcus aureus.
  • Lebih besar, terasa nyeri, dan bisa terasa panas di area yang terkena.
  • Cenderung muncul sendiri atau sebagai benjolan tunggal.
  • Muncul di berbagai area tubuh, termasuk leher, dada, pantat, dan wajah.
  • Disebabkan oleh penumpukan minyak berlebih dan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori kulit.
  • Lebih kecil, bisa berupa komedo (putih atau hitam) atau pustula merah dengan nanah di dalamnya.
  • Cenderung muncul dalam jumlah lebih banyak atau berkelompok.

2. Apa Makanan yang Harus Dihindari Ketika Bisulan?

Ya, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari atau dikurangi konsumsinya ketika Anda bisulan. Beberapa makanan tersebut dapat memperburuk peradangan dan memperlambat proses penyembuhan. Berikut adalah beberapa contoh makanan yang sebaiknya dihindari: 

  1. Makanan berlemak tinggi: Makanan tinggi lemak, terutama lemak jenuh, dapat meningkatkan peradangan dan memperlambat proses penyembuhan.
  2. Makanan olahan dan tinggi gula: Makanan olahan dan tinggi gula dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memperburuk peradangan.
  3. Makanan asin: Konsumsi makanan yang mengandung garam berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan dan memperburuk peradangan. 

3. Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kondisi berikut terkait bisul:

  1. Ukuran emakin besar atau tidak kunjung sembuh setelah beberapa minggu.
  2. Munculnya demam atau gejala infeksi lainnya seperti menggigil.
  3. Lokasinya terletak di area yang sensitif seperti hidung, telinga, mata, atau lipatan kulit yang sulit dijangkau.
  4. Menimbulkan rasa sakit yang sangat intens atau kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
  5. Munculnya berulang kali di area yang sama atau di area tubuh yang berbeda.
  6. Terdapat tanda-tanda infeksi yang menyebar, seperti pembengkakan kelenjar getah bening.
  7. Anda memiliki kondisi kesehatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes, HIV/AIDS, atau gangguan imun lainnya.

Jika Anda mengalami kondisi di atas atau memiliki kekhawatiran mengenai bisul Anda, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang sesuai. Dokter dapat membantu memastikan bisul Anda ditangani dengan baik dan menghindari kemungkinan komplikasi yang lebih serius. 

Jika Anda ingin berkonsultasi dengan dokter secara nyaman dan mudah tanpa perlu keluar rumah, Anda bisa menghubungi Kavacare Support di nomor 0811 – 1446 – 777. Dapatkan layanan telekonsultasi bersama dokter yang profesional dan terpercaya di rumah Anda.

Sumber:

  1. Abscess. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22876-abscess. Diakses 28 Juli 2023. 
  2. Skin Abscess. https://www.nhs.uk/conditions/skin-abscess. Diakses 28 Juli 2023. 
  3. Abscess. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2497. Diakses 28 Juli 2023.
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare