Waspadai 3 Penyakit Musim Pancaroba Ini

Waspadai 3 Penyakit Musim Pancaroba Ini

  • Post category:Perawatan
Share

Saat musim pancaroba atau masa peralihan antara dua musim, seringkali cuaca menjadi tidak menentu dan membuat banyak orang cenderung lebih mudah sakit. Hal ini menjadikan Anda perlu lebih waspada dengan menjaga kesehatan sebaik mungkin demi menghindari ancaman berbagai penyakit selama musim pancaroba yang umumnya muncul karena perubahan cuaca ekstrem. 

Berikut ulasan penyakit musim pancaroba dan tips agar tetap sehat dan terlindungi.

Mengapa Saat Musim Pancaroba Rentan Sakit?

Mengutip dari laman um-surabaya.ac.id, karakteristik musim pancaroba adalah adanya fenomena alam yang fluktuatif dan tidak menentu. Seperti tiba-tiba cuaca terik dan suhu udara sangat panas, tiba-tiba hujan deras dan disertai angin kencang, hingga adanya fenomena hujan es. 

Perubahan cuaca dan suhu yang tergolong ekstrem tersebut, membuat lingkungan menjadi lebih lembab dan memberikan banyak kesempatan bagi mikroba untuk berkembang biak. Dengan demikian, paparan perubahan suhu di lingkungan ini meningkatkan risiko seseorang mengalami penurunan daya tahan tubuh dan terserang penyakit. 

Penyakit Musim Pancaroba

Berikut beberapa jenis penyakit yang harus diwaspadai selama musim pancaroba:

Tipes/Typhus

Tipes atau typhus adalah penyakit infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi atau Salmonella Paratyphi A, B, dan C. Bakteri tersebut dapat menyebar melalui ‘4F’, yakni:

  • Flies (lalat)
  • Fingers (jari tangan)
  • Feces (tinja)
  • Fomites (peralatan makanan)  

Sementara itu, untuk gejala klinis dari penyakit tipes ini sendiri sangat bervariasi, dari ringan sampai dengan berat. Selain menimbulkan gejala demam tinggi, tipes juga memiliki gejala umum seperti:

  • Sakit kepala atau pusing 
  • Nyeri otot dan sendi 
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual
  • Muntah
  • Sembelit, atau diare
  • Perasaan tidak enak diperut
  • Tubuh terasa lemas dan tidak bertenaga

Penyakit tipes umumnya dapat diatasi dengan baik jika segera diobati, dan penggunaan obat-obatan antibiotik dapat sangat membantu (harus sesuai petunjuk dokter). 

 

Baca Juga: Bijak dalam Penggunaan Antibiotik

 

Demam Berdarah

Selain memicu perkembangan kuman, kondisi lingkungan yang lembab saat musim pancaroba juga memudahkan nyamuk untuk berkembangbiak. Sehingga di musim ini, kasus penyakit demam berdarah pun juga cenderung meningkat.

Demam berdarah (DB) merupakan penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang telah terinfeksi. Penyakit ini sangat rentan menyerang bayi hingga lanjut usia dan termasuk dalam keadaaan darurat medis yang mengancam jiwa. Sehingga perlu mendapatkan pertolongan medis segera.

Gejala DB umumnya akan muncul 4 sampai 10 hari setelah seseorang tergigit oleh nyamuk yang terinfeksi. Gejala utamanya yaitu demam, dan diikuti 2 atau lebih dari gejala berikut:

  • Sakit kepala berat
  • Nyeri di belakang mata
  • Nyeri otot dan sendi
  • Mual
  • Muntah
  • Kelenjar membengkak
  • Ruam atau bintik-bintik merah pada permukaan kulit

Untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah, Anda dapat melakukan upaya pencegahan dengan menerapkan 3M Plus, yang dimaksud dengan 3M adalah:

  • Menguras secara rutin wadah yang menampung air. 
  • Menutup rapat tempat penampungan air.
  • Mendaur ulang barang yang dapat menampung air agar lebih bermanfaat.

Sedangkan yang dimaksud dengan Plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan, yang dapat termasuk:

  • Menanam tanaman pengusir nyamuk.
  • Memasang kelambu di kamar tidur.
  • Memasang kawat kasa di lubang ventilasi udara.
  • Menggunakan lotion anti nyamuk.
  • Menghindari menggantung pakaian kotor.
  • Memasang perangkap nyamuk.
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
  • Memberantas jentik nyamuk di tempat penampungan air yang sulit dikuras/ ditutup dengan menaburkan bubuk larvasida. 

ISPA

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah penyakit yang paling banyak ditemukan pada anak di bawah lima tahun. Hal ini karena pada kelompok usia tersebut sistem kekebalan tubuh masih berkembang sehingga menyebabkannya masih rentan terhadap berbagai penyakit. 

Selain itu, orang dewasa yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh juga lebih berisiko terhadap penyakit ini. ISPA sendiri merupakan infeksi virus atau bakteri yang menyerang saluran pernapasan, baik itu saluran pernapasan atas maupun bawah. Gejala utamanya antara lain yaitu:

  • Pilek
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Tenggorokan terasa sakit
  • Nyeri otot 
  • Kelelahan

Pada sebagian kasus, gejalanya bisa menjadi lebih buruk yang diikuti dengan nyeri dada dan sesak napas.

 

Baca Juga: Waspadai 5 Penyakit Penyerta Banjir Ini

 

Tips Menghindari Penyakit Musim Pancaroba

Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai ancaman penyakit musim pancaroba, Anda bisa menerapkan tips-tips berikut ini:

Konsumsi Makanan Dengan Gizi Seimbang  

Pada musim pancaroba, disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Termasuk yang tinggi antioksidan dan sifat anti-inflamasi karena ini dapat berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi Anda dari jatuh sakit akibat perubahan cuaca. Adapun beberapa contoh bahan makanan tinggi antioksidan antara lain yaitu:

  • Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, seledri, bunga kol, dsb
  • Buah beri
  • Tomat
  • Paprika
  • Salmon
  • Ubi jalar
  • Almond
  • Dark chocolate

Minum Air Putih yang Cukup 

Minum air putih yang cukup dapat memberikan banyak manfaat positif bagi tubuh. Termasuk membantu tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga tubuh agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Selama pertahanan alami tubuh kuat dan organ tubuh menjalankan fungsi dengan optimal, maka tubuh pun akan lebih terjaga dari ancaman berbagai serangan penyakit. 

Diketahui bahwa dengan jumlah asupan air putih yang cukup, selaput lendir yang melapisi saluran hidung tetap cukup lembab guna menangkal masuknya kuman yang lebih aktif saat terjadi perubahan cuaca dan suhu.

Menjaga Kebersihan Dasar

Sama pentingnya dengan mandi, Anda juga harus memastikan tangan Anda selalu bersih untuk menurunkan risiko terkena infeksi. Cucilah tangan secara rutin dengan air dan sabun, terutama pada waktu-waktu penting, seperti:

  • Sebelum dan sesudah menyiapkan makanan
  • Sebelum makan
  • Sebelum menyusui
  • Setelah menggunakan toilet 
  • Setelah melakukan kontak langsung dengan orang sakit 
  • Setelah melakukan kontak langsung dengan hewan.

Selain itu, dianjurkan juga untuk tidak menyentuh wajah, terutama hidung atau mulut, jika tidak perlu. Karena hal tersebut dapat memudahkan virus atau kuman untuk masuk ke dalam tubuh..

Hindari Berbagi Makanan dan Minuman

Di musim pancaroba, Anda juga harus lebih berhati-hati dengan tidak berbagi makanan atau minuman dalam piring atau gelas/ botol dengan orang lain. Meskipun orang lain mungkin secara lahiriah terlihat sehat-sehat saja, tetapi ada kemungkinan mulutnya mengandung bakteri yang dapat membuat Anda tertular penyakit.

 

Baca Juga: Vitamin C: Manfaat, Dosis, dan Sumber Terbaik

 

Tetap Aktif Bergerak 

Anda juga harus membuat tubuh untuk tetap aktif bergerak dengan berolahraga/ melakukan aktvitias fisik. Hal ini akan membuat tubuh menjadi lebih sehat, membantu saluran pernapasan bagian atas Anda melawan penyakit yang umum terjadi selama perubahan cuaca.

Tidak hanya itu, aktivitas fisik secara rutin juga sangat baik untuk kesehatan jantung, tubuh, dan pikiran. Itu dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan, dan kesejahteraan secara keseluruhan. 

Untuk kesehatan dan kesejahteraan, WHO merekomendasikan aktivitas aerobik sedang-berat setidaknya 150 hingga 300 menit per minggu bagi orang dewasa. Mungkin 150 menit aktivitas fisik per minggu terdengar terlalu berat. Tetapi Anda tidak harus melakukannya sekaligus. Anda dapat memecahnya menjadi bagian waktu yang lebih kecil menjadi minimal 5x seminggu dengan durasi minimal 30 menit sehari.   

Tidur yang Cukup

Yang tidak kalah pentingnya, pastikan Anda mengistirahatkan tubuh dengan cukup. Hal ini membantu memperbaiki sel-sel tubuh, membuat tubuh menjadi bugar kembali, serta memungkinkan sistem imun bekerja lebih baik untuk melawan infeksi. 

Kebutuhan tidur pada manusia berbeda-beda yang dapat dipengaruhi oleh usia. Rata-rata orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7 hingga 8 jam per malam. Sementara remaja membutuhkan setidaknya 9 jam tidur, dan anak kecil membutuhkan setidaknya 10 jam tidur sedangkan bayi biasanya tidur sekitar 16 jam sehari.

Dengan demikian, pentingnya menerapkan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan dan minuman bergizi, sambil tetap berolahraga rutin dan istirahat yang cukup, dapat secara signifikan melindungi diri Anda dari berbagai ancaman penyakit musim pancaroba. 

Salah satu tindakan preventif lainnya yang bisa dipertimbangkan adalah mendapatkan booster imun. Konsumsi vitamin C yang cukup, atau dapatkan infus multivitamin untuk menjagfa daya tahan tubuh Anda dan orang terkasih. Kavacare siap menghadirkan layanan homecare infus di rumah sesuai kebutuhan Anda. Hubungi kami melalui Whatsapp di nomor 0811-1446-777.

Sumber:

  1. Daftar Penyakit Musim Pancaroba yang Harus Diwaspadai. https://www.um-surabaya.ac.id/homepage/news_article?slug=dosen-um-surabaya-ini-daftar-penyakit-musim-pancaroba-yang-harus-diwaspadai. Diakses 20 Maret 2023. 
  2. How to Avoid Wheater Change Sickness Amid Seasonal Transsitions. https://weather.com/en-IN/india/health/news/2023-02-02-how-to-avoid-weather-change-sickness-amid-seasonal-transitions. Diakses 20 Maret 2023. 
  3. Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus. Diakses 20 Maret 2023. 
  4. The Benefits of Slumber. https://newsinhealth.nih.gov/2013/04/benefits-slumber. Diakses 20 Maret 2023.  
  5. WHO Guidelines On Physical Activity and Sedentary Behaviour. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/337001/9789240014886-eng.pdf. Diakses 20 Maret 2023. 
dr. Keyvan Fermitaliansyah
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Keyvan Fermitaliansyah

Care Pro, Dokter Umum Kavacare