6 Cara Ini Dapat Menyembuhkan Anosmia

6 Cara Ini Dapat Menyembuhkan Anosmia

  • Post category:Perawatan
Share

Anosmia adalah kondisi saat seseorang tidak bisa mencium aroma di sekitarnya. Dalam keseharian, berbagai aroma berperan penting untuk beraktivitas. Misalnya untuk menambah selera makan dan mengetahui adanya bahaya seperti gas bocor. Tak perlu khawatir, hilangnya kemampuan mencium aroma atau anosmia bisa diatasi.

Berikut informasi yang telah dirangkum Kavacare seputar cara menyembuhkan anosmia.

Apa Itu Anosmia?

Anosmia adalah kondisi di mana kemampuan seseorang mencium aroma hilang secara total. Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan anosmia, seperti flu, adanya polip, atau hidung yang tersumbat oleh benda lain. Anosmia juga gejala yang paling sering ditemui pada pasien COVID-19.

Di dalam hidung terdapat reseptor yang mengirimkan informasi melalui saraf ke otak. Anosmia bisa terjadi jika jalur pengiriman informasi ini terganggu.

Beberapa hal lain yang bisa menyebabkan anosmia adalah:

  • Inflamasi dan kelainan yang menyebabkan sumbatan
  • Trauma di kepala
  • Proses penuaan dan kondisi degenerasi saraf
  • Kelainan bawaan
  • Infeksi

 

Baca Juga: 4 Penyebab Anosmia dan Cara Menanganinya

 

Perbedaan Anosmia dan Hiposmia

Anosmia dan hiposmia adalah gangguan pada kemampuan seseorang mencium aroma. Namun keduanya berbeda. Pada anosmia, kemampuan penciuman bisa hilang total atau seseorang dengan anosmia sama sekali tidak bisa mencium aroma. Sementara pada hiposmia, kemampuan mencium aroma cenderung hanya berkurang atau pengidapnya masih bisa mencium bau walau sensitivitasnya berkurang.

Apakah Anosmia Permanen?

Tergantung penyebabnya, kebanyakan anosmia bisa sembuh setelah pasien menyelesaikan rangkaian pengobatan. Namun pada pengidap anosmia bawaan lahir, kondisi ini tidak bisa disembuhkan. Lansia pun lebih rawan mengalami anosmia permanen.

Bisakah Anosmia Sembuh dengan Sendirinya?

Kebanyakan kasus anosmia dapat sembuh dengan sendirinya. Namun ini tergantung pada penyebab anosmia. Umumnya setelah penyebab anosmia ditangani, kemampuan mencium aroma akan kembali*.

Cara Menyembuhkan Anosmia

Langkah-langkah menyembuhkan anosmia bergantung pada penyebabnya. Jika dalam beberapa hari anosmia tidak juga sembuh, ada beberapa cara medis maupun non-medis yang bisa dilakukan.

1. Obat-obatan dan Operasi

Setelah mengetahui penyebabnya, untuk menyembuhkan anosmia akibat infeksi pada hidung biasanya menggunakan beberapa jenis obat-obatan, antara lain:

  • Dekongestan untuk mengatasi hidung tersumbat
  • Antihistamin untuk mengatasi alergi
  • Semprotan hidung dengan steroid
  • Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri
  • Kortikosteroid, sering digunakan untuk mengatasi disfungsi terutama pada infeksi saluran pernapasan atas

Dokter biasanya juga akan menganjurkan pasien menjauhi hal-hal yang mungkin memicu iritasi maupun alergi, termasuk mengurangi merokok jika pasien adalah perokok aktif.

Sedangkan jika penyebabnya adalah sumbatan di hidung, untuk menyembuhkan anosmia mungkin diperlukan prosedur operasi pengangkatan sumbatan tersebut. Prosedur bedah yang mungkin dilakukan seperti mengangkat polip hidung, mengkoreksi posisi septum, atau menguras lendir pada sinus.

 

Baca Juga: Operasi Plastik Hidung: Prosedur, Rekomendasi, dan Harga

 

2. Latihan Penciuman

Selain pengobatan secara medis, pasien bisa mencoba latihan penciuman di rumah untuk menyembuhkan anosmia. Latihan penciuman dilakukan dengan mencoba menghirup 4 jenis aroma kuat yang bisa ditemukan di rumah, misalnya dalam bentuk minyak atsiri. Setiap jenis aroma dihirup perlahan selama 20 detik, diulangi 3 kali sehari selama 6 minggu untuk mendapatkan hasil maksimal.

Latihan penciuman efektif untuk menyembuhkan anosmia jika dilakukan rutin. Dianjurkan mencium 4 jenis aroma yang sama setiap hari dibanding mengubah-ubah aroma yang digunakan. Sebaiknya saat mencium aroma, lakukan dengan penuh konsentrasi.

Jenis-jenis aroma yang dianjurkan untuk latihan penciuman seperti:

  • Kopi bubuk
  • Mawar
  • Eukaliptus atau minyak kayu putih
  • Vanila
  • Cengkeh
  • Daun mint

Selama proses latihan penciuman, pasien mungkin akan menghirup aroma yang jauh berbeda, bahkan seperti bau karet terbakar atau sesuatu yang busuk. Kondisi ini disebut parosmia, di mana indera penciuman menangkap aroma berbeda dengan aslinya. Biasanya kondisi parosmia tidak permanen.

3.  Cuci Hidung

Jika pasien mengalami anosmia karena alergi atau sinusitis, mencuci hidung dengan air garam atau air saline mungkin bisa mengatasinya. Air garam steril bisa membersihkan alergen dan lendir dari saluran dalam hidung.

Cuci hidung bisa menggunakan cairan infus saline yang mudah didapatkan di apotek atau membuat larutan sendiri dengan bahan air yang sudah didihkan, 1/2 sendok teh garam, dan 1/2 sendok teh soda kue diaduk hingga larut.

Langkah-langkah cuci hidung yaitu:

  1. Masukkan air saline ke botol khusus cuci hidung atau spuit
  2. Miringkan kepala sekitar 45 derajat ke kanan atau kiri
  3. Semprot cairan ke salah satu lubang hidung, arahkan ke belakang kepala, bukan ke atas
  4. Biarkan cairan keluar dari lubang lainnya atau dari mulut
  5. Ulangi beberapa kali dalam sehari

4. Minyak Biji Jarak

Minyak biji jarak adalah minyak nabati yang direkomendasikan untuk menyembuhkan anosmia. Secara alami, minyak biji jarak banyak digunakan dalam mengatasi gangguan indera penciuman karena kandungan komponen aktif ricinoleic acid yang dapat mengatasi infeksi. Minyak biji jarak juga bermanfaat untuk mengurangi bengkak pada saluran hidung serta inflamasi akibat flu maupun alergi.

Cara menggunakan minyak biji jarak untuk mengatasi anosmia adalah:

  • Hangatkan minyak dengan perlahan, bisa gunakan api paling kecil di kompor atau dengan microwave. Pastikan minyak terasa hangat dan tidak terlalu panas
  • Teteskan minyak hangat ke lubang hidung, masing-masing 2 tetes diulangi 2 kali sehari. Bisa setelah bangun tidur dan sebelum tidur. 

 

Baca Juga: 6 Tips Ini Bantu Anda Tidur Nyenyak

 

5. Bawang Putih

Bawang putih bisa membantu menyembuhkan anosmia. Kandungan ricinoleic acid dalam bawang putih bermanfaat sebagai antiinflamasi alami. Bawang putih juga memiliki kandungan antibakteri.

Maka jika anosmia disebabkan oleh pembengkakan bagian dalam hidung atau penumpukan lendir akibat infeksi bakteri, bawang putih bisa dicoba untuk mengatasinya.

Cukup memarkan 4 – 5 siung bawang putih, kemudian masukkan ke dalam secangkir air mendidih. Didihkan bawang selama 2 menit dan tambahkan garam. Minum seduhan bawang putih dalam keadaan hangat sebanyak 2 kali sehari untuk membantu menyembuhkan anosmia.

6. Kafein

Penelitian menemukan jika konsumsi kopi pada pasien yang mengalami anosmia bisa lebih cepat membantu kembalinya indera pengecap dan penciuman. Terutama jika pasien tidak memiliki penyakit komorbid seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Kopi juga bisa digunakan sebagai bahan melatih penciuman saat anosmia.

Jika Anda telah melakukan langkah-langkah tersebut dan anosmia tidak kunjung hilang, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Anda bisa menghubungi Kavacare di nomor 0811-1446-777 untuk informasi lengkap seputar cara menyembuhkan anosmia serta mendapat pendampingan medis sesuai kebutuhan.

SUMBER:

  1. Impaired Smell: Causes, Diagnosis, and Treatments. https://www.healthline.com/health/smell-impaired diakses 9 Januari 2023
  2. How to Regain Your Sense of Smell Naturally: 4 Recommended Methods. https://www.healthline.com/health/how-to-regain-sense-of-smell-naturally diakses 9 Januari 2023
  3. Hyposmia and Anosmia. https://med.uth.edu/orl/2020/01/09/hyposmia-and-anosmia/ diakses 9 Januari 2023
  4. Anosmia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482152/ diakses 15 Mei 2023
  5. Anosmia (Lost Sense of Smell): Definition, Causes, Symptoms. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21859-anosmia-loss-of-sense-of-smell diakses 9 Januari 2023
  6. Anosmia: 5 Incredible Ayurvedic Remedies To Treat Loss Of Smell. https://www.netmeds.com/health-library/post/anosmia-5-incredible-ayurvedic-remedies-to-treat-loss-of-smell diakses 9 Januari 2023
  7. Pathophysiology and possible treatments for olfactory-gustatory disorders in patients affected by COVID-19. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8178068/ diakses 15 Mei 2023

 

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare