6 Langkah Pemasangan Kateter di Rumah

6 Langkah Pemasangan Kateter di Rumah

  • Post category:Perawatan
Share

Pemasangan kateter seringkali kita dengar dalam beberapa prosedur medis. Tindakan medis ini terkadang terlihat dan terdengar menyeramkan bagi sebagian orang jika melihat prosesnya.

Kateter adalah selang kecil yang dapat dimasukkan ke dalam alat berongga atau saluran, ataupun juga berarti pipa karet yang biasa dimasukkan ke dalam saluran kandung kencing untuk penyembuhan. Pemasangan kateter sangat membantu untuk beberapa pasien dengan kondisi tertentu serta membantu pasien pascaoperasi yang memiliki keterbatasan gerak.

Meski banyak dilakukan di rumah sakit, pemasangan kateter juga banyak dilakukan di rumah dengan alasan-alasan tertentu. Artikel kali ini akan menjelaskan dan membantu Anda mengerti langkah-langkah pemasangan kateter di rumah.

Langkah-langkah Pemasangan Kateter Secara Umum

Pada kondisi tertentu, pemasangan kateter dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien (self-catheterization). Sebelumnya, pihak medis akan memberikan contoh bagaimana memasang kateter secara mandiri.

Langkah-langkah melakukan pemasangan kateter sebenarnya sama, terlepas dari gender atau jenis kelamin pasien. Untuk pasien wanita dianjurkan menggunakan cermin sebagai alat bantu untuk membantu menemukan lubang uretra di mana urine keluar.

Adapun langkah-langkah pemasangan kateter secara mandiri yaitu:

  1. Duduk: Pasien dapat duduk di toilet – untuk pasien wanita, Anda mungkin dapat melakukan dengan berdiri atau jongkok di atas toilet
  2. Tekan Kateter: Tekan alat kateter dengan kuat dan lembut saat memasukkan ujung kateter yang telah diberi pelumas ke dalam uretra
  3. Simpan di Wadah: Taruh ujung lain kateter di atas wadah atau mangkuk toilet Anda
  4. Dorong Kateter: Selanjutnya, dorong perlahan kateter hingga mencapai bagian kandung kemih dan urin mulai keluar dari tabun.
  5. Lanjutkan Proses: Lanjutkan memasukkan kateter antara dua hingga empat sentimeter lagi
  6. Kosongkan Kandung Kemih: Langkah selanjutnya, tahan kateter di tempatnya hingga kandung kemih kosong

Cara Melepas Kateter

Sama dengan pemasangan, melepas kateter memerlukan beberapa langkah dengan memperhatikan kebersihan dan steril dari masing-masing alat. Adapun cara melepas kateter yaitu:

  1. Identifikasi Balloon Port: Identifikasi terlebih dulu bagian balloon port pada ujung kateter. Bagian ini umumnya mempunyai katup berwarna di ujung dan juga cetakan nomor. Balloon port adalah bagian dari kateter yang berguna menahan air di ujung bagian balloon, yang bertempat di dalam kandung kemih
  2. Potong Katup: Potong katup dari balloon port dengan memotong leher tabung tepat di belakang katup. Nantinya, katup akan terlepas dan air akan keluar. Air ini adalah air bersih yang ada dalam balon di ujung kateter
  3. Kosongkan Balon: Selanjutnya, tunggu beberapa saat hingga semua air keluar. Nantinya balon di dalam kandung kemih akan kempes seiring berkurangnya air
  4. Tarik Kateter Perlahan: Lalu, tarik keluar seluruh kateter dengan tarikan yang stabil. Hindari menarik atau menyentak keluar kateter untuk menghindari rasa tidak nyaman
  5. Buang Kateter: Terakhir, buang seluruh tabung dan tas drainase.

 

Baca Juga: 4 Risiko Pasang Kateter di Rumah Secara Asal

 

Kapan Anda Membutuhkan Pemasangan Kateter?

Pada umumnya, kateter digunakan saat pasien mengalami kesulitan buang air kecil secara alami karena beberapa kondisi. Di sisi lain, pemasangan kateter juga dilakukan dengan tujuan pengosongan kandung kemih sebelum ataupun sesudah operasi, serta guna membantu melakukan tes kesehatan tertentu.

Lama penggunaan kateter bergantung pada alasan penggunaan. Kateter dapat dilepas dalam jangka waktu menit, jam, hari hingga jangka panjang.

Alasan lain untuk memasang kateter antara lain:

  • Berguna untuk mengosongkan kandung kemih pasien melahirkan dengan prosedur anestesi epidural
  • Media pemberian obat ke kandung kemih untuk kondisi kemoterapi bagi pasien kanker kandung kemih
  • Memperlancar pengeluaran urin apabila Anda memiliki gangguan pada tabun yang membawa urin keluar dari kandung kemih atau uretra. Contohnya, karena adanya pembesaran atau jaringan parut pada prostat
  • Mengosongkan kandung kemih sebelum, selama atau sesudah prosedur beberapa jenis operasi
  • Mempermudah buang air kecil apabila Anda memiliki kondisi lemah kandung kemih atau adanya kerusakan saraf hingga mengurangi kemampuan buang air kecil
  • Sebagai pengobatan terakhir untuk kondisi kurangnya kontrol air kecil saat jenis pengobatan lainnya tidak berhasil.

Siapa yang Mampu Melakukan Pemasangan Kateter?

Tindakan pemasangan kateter dapat dilakukan oleh tenaga medis ahli ataupun mereka yang sudah belajar dan memahami bagaimana penggunaan kateter yang baik dan benar. Biasanya, pemasangan kateter dapat dilakukan oleh dokter, suster, ataupun tenaga medis terampil.

Pemasangan kateter yang baik dan benar akan membantu kesehatan pasien. Sebaliknya, apabila pemasangan kateter tidak benar maka dapat memberikan efek buruk pada tubuh pasien.

Kateter sendiri dapat dipasang atau dimasukkan melalui tabung yang membawa urin keluar dari kandung kemih atau kateter uretra. Selain itu, pemasangan kateter juga dapat dilakukan melalui lubang kecil yang dibuat di perut bagian bawah atau kateter suprapubik. Kateter umumnya tetap berada di kandung kemih untuk memungkinkan urin mengalir keluar melalui alat tersebut dan masuk ke kantong drainase.

 

Dapatkan Layanan: Pasang Kateter di Rumah

 

Pertanyaan Seputar Pemasangan Kateter di Rumah

Setelah memahami mengenai pemasangan dan pelepasan kateter di atas, tentu ada beberapa pertanyaan yang muncul. Simak ulasan pertanyaan dan jawaban di bawah ini untuk lebih lengkapnya.

Apa Hal Terpenting yang Perlu Diperhatikan Ketika Menggunakan Kateter?

Yang perlu diamati saat menggunakan kateter yakni kebersihan area sekitar kateter. Selain itu, pastikan pasien selalu mendapatkan asupan cairan yang cukup setiap harinya agar urine berwarna pucat. Hal ini untuk menghindari infeksi yang bisa terjadi selama penggunaan kateter.

Penggunaan kateter memiliki beberapa efek yang mungkin akan dirasakan oleh pasien atau pemakainya. Masalah utama yang umum disebabkan oleh pemasangan kateter yakni infeksi di uretra, kandung kemih, atau – lebih jarang, pada ginjal. Infeksi ini biasa disebut Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan biasanya perlu penyembuhan dengan pemberian antibiotik.

Kapan Kateter Harus Diganti?

Kateter harus dilepas dan diganti setidaknya setiap 3 bulan. Penggantian ini biasanya dilakukan dokter atau perawat, atau dalam kondisi tertentu pengasuh yang dipanggil ke rumah juga dapat melakukan setelah diajari cara penggantian kateter.

Anda dapat memanggil dokter atau perawat ke rumah setiap 3 bulan sekali. Hindari mengganti kateter lebih dari waktu yang ditentukan guna menghindari efek buruk yang mungkin terjadi selama pemasangan kateter pada pasien.

Bagaimana Mencegah Iritasi dan Komplikasi Saat Menggunakan Kateter?

Selama menggunakan kateter, ada beberapa efek buruk yang mungkin dapat terjadi pada pasien, seperti iritasi ataupun infeksi. Guna menghindari efek tersebut, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan selama pemasangan kateter, yakni:

  • Mencuci tangan Anda dengan sabun dan air hangat sebelum dan sesudah menyentuh peralatan kateter
  • Mencuci kulit di area tempat kateter masuk ke tubuh Anda dengan sabun lembut – mild soap, dan air setiap hari
  • Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik dengan meminum cukup cairan agar urine tetap berwarna pucat
  • Sebisa mungkin hindari sembelit dengan tetap terhidrasi dan mengonsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah, sayuran hingga makanan yang mengandung gandum atau whole grain foods.
  • Hindari adanya bengkokan atau kerutan pada kateter dan pastikan setiap kantong penampung urine selalu ditaruh di bawah tingkat kandung kemih Anda

Kapan Boleh Lepas Kateter?

Pelepasan kateter dapat dilakukan merujuk pada kebutuhan pasien. Kateter sendiri dapat digunakan dalam jangka waktu menit, jam, hari, minggu hingga dalam jangka panjang. Untuk melepas kateter, ada baiknya berkonsultasi terlebih dulu pada dokter atau tenaga medis yang berkaitan untuk memastikan bahwa pelepasan kateter tidak akan membawa dampak buruk pada pasien nantinya.

Dalam beberapa kesempatan, pelepasn kateter dapat dilakukan di tengah malam dengan beberapa alasan seperti:

  • Mengurangi kecemasan pasien untuk buang air kecil
  • Mengembalikan cara buang air kecil seperti semula
  • Langkah siaga tenaga medis untuk melakukan katerisasi ulang apabila diperlukan
  • Memungkinkan pasien untuk buang air kecil dengan normal saat pulang ke rumah.

 

Baca Juga: Penggunaan Kateter Urine di Rumah

 

Apakah Aman Menggunakan Kateter dalam Jangka Panjang?

Menggunakan kateter dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih atau ISK, dan juga masalah lain seperti adanya penyumbatan. Apabila Anda disarankan menggunakan kateter dalam jangka panjang, Anda bisa terus menggunakan dengan mengganti kateter secara teratur yakni selama 3 bulan sekali. Pelepasan kateter dapat dibantu oleh tenaga ahli, seperti dokter, perawat ataupun pengasuh yang terlatih.

Selain itu, pastikan terus menjaga kebersihan area sekitar pemasangan kateter guna menghindari infeksi dan penyumbatan pada alat kateter.

Apakah yang Dimaksud dengan Nomor-Nomor Kateter?

Pada kateter, terdapat angka yang tercetak di ujung katup kateter. Nomor ini memiliki arti yang berbeda antara satu seri nomor dengan seri nomor lainnya. Nomor pada kateter merupakan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien saat akan menggunakan. Biasanya, pihak medis akan membantu pasien menentukan ukuran kateter sesuai dengan kebutuhan tanpa meninggalkan rasa nyaman untuk pasien saat menggunakan.

Ukuran pada kateter berhubungan dengan diameter atau ketebalan dan menggunakan pengukur dalam Charriere (Ch) atau French Gauge (FG). Ukuran French hanya berlaku pada kateter jenis intermittent dan indwelling atau Foley.

Ukuran French dapat disamakan dengan keliling kateter dalam milimeter. French atau FR setara dengan 0,33 inci atau 1/77 inci. Ukuran French tidak berlaku untuk panjang kateter.

  • Ukuran rata-rata kateter yang digunakan pria dewasa yakni 14FR hingga 16FR. Mayoritas laki-laki menggunakan kateter ukuran 14FR
  • Ukuran rata-rata kateter yang digunakan wanita dewasa berkisar antara 10FR sampai 12FR. Mayoritas wanita menggunakan kateter ukuran 12FR
  • Ukuran rata-rata kateter yang digunakan anak-anak berkisar di 6FR hingga 10FR

 

Baca Juga: Jenis-Jenis Kateter yang Perlu Diketahui

 

Apakah Ada Alternatif Kateter Bila Ada Gangguan Berkemih?

External Collection Devices (ECD) atau perangkat kolektif eksternal berbahan latex dapat dijadikan alternatif lain disamping penggunaan kateter bagi pasien dengan gangguan berkemih. Alat ini dibedakan dalam beberapa kategori, seperti condom catheters, glass-adherent ECD, dan reusable body-worn urinals. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ECD dapat dilakukan sebagai pengganti atau alat alternatif selain kateter guna membantu pasien yang dalam gangguan berkemih.

Penggunaan kateter memang kurang nyaman karena banyaknya alat penunjang aktivitas. Alat ECD dapat digunakan sebagai alternatif bagi pasien yang mengalami gangguan berkemih dan mengalami kesulitan bergerak akibat menggunakan alat kateter.

Selain dengan tenaga medis seperti dokter dan perawat rumah sakit, Anda juga dapat melakukan pemasangan, perawatan dan pelepasan kateter dengan perawat terampil di rumah bersama kami, Kavacare. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa menghubungi WhatsApp Kavacare Support di 0811-1446-777

 

Sumber:

  1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4870965/ diakses pada 30 Agustus 2022
  2. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11823735/ diakses pada 31 Agustus 2022
  3. https://www.nhs.uk/conditions/urinary-catheters/living-with/ diakses pada 30 Agustus 2022
  4. https://www.nhs.uk/conditions/urinary-catheters/living-with/#:~:text=The%20catheter%20itself%20will%20need,your%20carer%20to%20do%20it. Diakses pada 30 Agustus 2022
  5. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/15434-clean-intermittent-catheterization#:~:text=Use%20firm%2C%20gentle%20pressure%20to,catheter%20another%20inch%20or%20two. diakses pada 30 Agustus 2022
  6. https://kbbi.web.id/kateter diakses pada 30 Agustus 2022
  7. https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/1049732303257115 diakses pada 31 Agustus 2022
  8. https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/1757177408098180 diakses pada 30 Agustus 2022
  9. https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1243/095441103322060758 diakses pada 30 Agustus 2022
  10. https://www.researchgate.net/publication/346577868_Bladder_Catheterization diakses pada 31 Agustus 2022
  11. https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/view/2041/2550 diakses pada 1 September 2022
dr. Samuel Hanky
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

dr. Samuel Hanky

Medical Consultant Kavacare