Penggunaan Kateter Urine di Rumah

Penggunaan Kateter Urine di Rumah

Share

Penggunaan kateter urine paling sering terjadi dalam kondisi perawatan medis di rumah sakit namun terkadang pasien masih memerlukan penggunaan kateter urine di rumah. Beberapa kondisi medis seperti inkontinensia urine (tidak dapat menahan berkemih), retensi urin (tidak dapat berkemih), masalah prostat, gangguan mobilitas (sulit berpindah posisi), atau pasca pembedahan perlu menggunakan kateter urine walau sudah tidak di rumah sakit lagi.

Perawatan Kateter Urine di Rumah

Pemasangan kateter urine sendiri memiliki risiko menjadi sumber infeksi karena terhubung langsung dengan kandung kemih. Oleh karena itu, langkah-langkah dalam memasangnya harus dilakukan secara steril. Jika dilanjutkan penggunaan kateter urine di rumah maka pihak keluarga perlu memahami cara merawat dan menjaga kebersihan kateter urine. Petunjuk tersebut dapat diberikan oleh pihak perawat rumah sakit sebelum pasien dipulangkan dari rumah sakit.

Kateter urine yang berada di luar tubuh terdiri dari selang dan kantung penampung urine. Bagian selang kateter biasanya dilekatkan pada paha pasien dengan menggunakan plester. Selangnya sendiri jangan terlalu tegang agar tidak mudah tertarik saat bergerak dan tidak tertekuk atau terputar. Untuk kantung penampungnya harus diposisikan lebih rendah dari kandung kemih (di bawah panggul) tetapi tidak boleh menyentuh lantai.

Sangat penting untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh selang kateter atau kantung penampungnya. Bagian selang kateter urine dapat dibersihkan dengan sabun dan air secara teratur. Kosongkan kantung penampung setidaknya 4-8 jam atau jika sudah penuh. Saat mengganti atau mengosongkan kantung hindari ujung konektor menyentuh toilet atau tempat lain.

 

Baca juga: Kantong Urine: Ragam Jenis dan Cara Membersihkan

 

Komplikasi Pemasangan Kateter Urine di Rumah

Segera hubungi dokter atau perawat medis jika:

  • Kateter urine terlepas
  • Kateter urine tidak mengalirkan urine
  • Terdapat rembesan urine di sekitar kateter
  • Pasien demam (>37,5°C)
  • Perubahan warna pada urine (keruh atau berdarah)
  • Nyeri perut
  • Nyeri saat berkemih
  • Nyeri atau bengkak pada area genitalia

 

Dapatkan Layanan: Pasang Kateter di Rumah

 

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Kateter Urine di Rumah

  1. Selama penggunaan kateter urine di rumah, pasien dapat mandi seperti biasa dan perlu membersihkan area genitalia dengan sabun dan air dan dikeringkan dengan baik untuk menghindari terjadinya infeksi.
  2. Penggantian kateter urine biasanya dilakukan setelah 2-12 pekan tergantung kondisi pasien dan harus dilakukan oleh perawat.
  3. Jangan lupa untuk tetap menjaga kondisi hidrasi pasien dengan mengkonsumsi cukup cairan. Keluarga atau caregiver baiknya selalu mencatat jumlah air yang diminum dan jumlah urine yang dihasilkan per hari.
  4. Jika ada kesulitan atau pertanyaan selama penggunaan kateter urine di rumah maka dapat berkonsultasi dengan tim medis pasien.

Namun jika Anda membutuhkan bantuan, Kavacare menyediakan layanan keperawatan di rumah. Dengan layanan homecare yang berkualitas dari Kavacare, keluarga bisa dengan tenang mendampingi individu yang menggunakan kateter dan memperbaiki kualitas hidup keluarga. Silakan hubungi Kavacare Support di nomor  0811 1446 777.

Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare