Wajib Tahu, 7 Rangkaian Cek Kesehatan Pranikah

Pemeriksaan kesehatan kedua calon mempelai kini menjadi syarat penting pernikahan. Prosedur cek kesehatan pranikah perlu dilakukan tidak hanya sebagai syarat menikah, tetapi bermanfaat pula untuk setiap pasangan.

Ada serangkaian pemeriksaan yang harus dilakukan sebelum pernikahan. Berikut informasi yang telah dirangkum Kavacare mengenai manfaat dan apa saja langkah cek kesehatan pranikah.

Untuk Apa Cek Kesehatan Pranikah?

Cek kesehatan pranikah atau premarital screening umum dilakukan tidak hanya di Indonesia, tetapi di berbagai negara lainnya. Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah penting untuk memastikan pasangan siap berkeluarga.

Cek kesehatan pranikah bisa membantu pasangan mengidentifikasi berbagai kondisi kesehatan, seperti kelainan genetik dan penyakit menular. Jika masalah-masalah tersebut terdeteksi sejak dini, maka perawatan bisa segera dilakukan.

Pada pasangan yang berencana segera memiliki anak, cek kesehatan pranikah juga penting untuk:

• Mengevaluasi apakah pasangan siap untuk memiliki anak
• Mengidentiifikasi kemungkinan adanya kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan
• Mempersiapkan rangkaian meningkatkan kesuburan pasangan jika ditemukan risiko masalah kesuburan. Mengetahui adanya masalah kesuburan sejak dini bisa mencegah terjadinya stres pada pasangan.

Namun tidak hanya terkait rencana kehamilan, cek kesehatan pranikah juga penting dilakukan karena selalu ada kemungkinan salah satu atau kedua mempelai memiliki riwayat kesehatan tertentu. Contohnya, mungkin Anda atau pasangan adalah carrier atau pembawa gen penyakit.

Baca Juga: Panduan Gizi Ibu Hamil

Cek kesehatan pranikah juga membantu pasangan saling mengenal lebih jauh satu sama lain. Terutama terkait kondisi kesehatan. Pemeriksaan ini bisa membantu mencegah adanya masalah kesehatan di masa depan, baik pada diri sendiri, pasangan, atau anak.

Maka secara umum, manfaat dari kesehatan pranikah adalah:

• Mengetahui risiko penyakit pada calon anak di masa depan, seperti penyakit kelainan darah turunan atau penyakit kronis. Hal ini dapat membantu pasangan melakukan pencegahan penyakit menurun pada anak
• Mengetahui riwayat kesehatan pasangan dengan rinci sehingga terhindar dari kemungkinan menyesal di kemudian hari, terutama terkait keturunan
• Membantu kedua calon mempelai semakin terbuka satu sama lain dan lebih yakin untuk menikah.

Kapan Sebaiknya Cek Kesehatan Pranikah?

Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah 3-6 bulan sebelum melangsungkan pernikahan. Anjuran waktu pemeriksaan ini dengan mempertimbangkan seandainya hasil pemeriksaan kurang baik, Anda dan pasangan punya cukup jarak waktu untuk melakukan perawatan atau menjalani pengobatan tanpa mengganggu rencana pernikahan.

Rangkaian Cek Kesehatan Pranikah

1. Cek Darah Lengkap

Pada cek kesehatan pranikah, salah satu yang dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap. Cek darah yang dilakukan meliputi pemeriksaan sel darah merah, sel darah putih, keping darah, dan laju endap darah.

Pemeriksaan sel-sel darah bisa membantu mengetahui kondisi kesehatan secara umum. Misalnya dapat mendeteksi anemia defisiensi besi, infeksi, serta kelainan darah seperti thalasemia.

Sedangkan tes laju endap darah atau tingkat sedimentasi eritrosit bisa membantu mendiagnosis penyakit-penyakit kronis terkait inflamasi. Contohnya arthritis (radang sendi), endokarditis (peradangan bagian dalam jantung), dan penyakit Crohn.

Baca Juga: Kenali 8 Jenis Cek Darah dan Fungsinya

2. Cek Golongan Darah dan Rhesus

Tes ini dilakukan untuk mengetahui golongan darah Anda dan pasangan. Golongan darah terbagi menjadi A, B, AB, dan O. Namun selain golongan darah, pemeriksaan ini juga dilakukan supaya Anda dan pasangan mengetahui jenis rhesus darah. Faktor rhesus adalah protein yang ditemukan pada permukaan sel darah merah.

Rhesus terbagi menjadi rhesus positif (+) dan rhesus negatif (-). Jika golongan darah Anda berjenis positif, berarti Anda memiliki protein rhesus. Pada golongan darah negatif, berarti sel darah tidak memiliki protein tersebut. Memiliki rhesus negatif tidak memengaruhi kondisi kesehatan secara umum.

Mengetahui jenis rhesus penting terutama jika Anda dan pasangan merencanakan kehamilan. Rhesus calon bayi bisa diketahui sejak dalam kandungan. Apa yang perlu diperhatikan adalah jika rhesus ibu dan bayi berbeda. Ini bisa membahayakan kehamilan. Janin yang rhesusnya berbeda dengan ibu perlu mendapat perawatan dan pengawasan khusus.

Perbedaan rhesus antara janin dan ibu bisa terjadi pada pasangan suami istri yang memiliki rhesus berbeda. Misalnya jika ayah memiliki rhesus negatif dan ibu rhesus positif, ada kemungkinan bayi memiliki rhesus negatif. Maka pada cek kesehatan pranikah penting untuk mengetahui rhesus pasangan, untuk mencegah masalah pada kehamilan.

3. Cek Hepatitis B

Penting untuk melakukan pemeriksaan hepatitis B sebelum menikah. Hepatitis B adalah penyakit yang bisa menular melalui cairan tubuh, misalnya melalui sperma dan darah. Maka jika salah satu pasangan mengidap hepatitis B dan melakukan hubungan seksual, berisiko menularkan penyakit tersebut.

Hepatitis B berisiko berkembang menjadi penyakit kronis yang mengancam nyawa, seperti berbagai penyakit liver hingga kanker hati. Tes hepatitis B sebelum menikah bisa membantu Anda dan pasangan terhindar dari penularan, serta bisa mendapatkan penanganan sesegera mungkin jika ditemukan indikasi hepatitis B.

4. Tes TORCH

Tes TORCH dilakukan untuk mendeteksi penyakit yang timbul akibat toksoplasma, rubella, dan herpes. Penyakit-penyakit ini bisa menular melalui makanan dan kontak dengan kotoran hewan yang terinfeksi. Infeksi-infeksi ini berisiko pada kehamilan. Antara lain bisa menyebabkan keguguran dan bayi lahir prematur.

5. Cek HIV/AIDS

Calon mempelai wajib melakukan pemeriksaan HIV/AIDS pada rangkaian cek kesehatan pranikah. Aturan ini telah tercantum dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan.

Pemeriksaan HIV/AIDS biasanya dilakukan dengan sampel darah atau cairan oral. Tes yang dilakukan bisa dalam bentuk:

• Tes antibodi, untuk mencari apakah pada darah atau cairan oral terdapat antibodi HIV/AIDS. Adanya antibodi ini menandakan tubuh telah terinfeksi dan berusaha melawan HIV/AIDS. Tes antibodi bisa dilakukan dengan prosedur rapid test.
• Tes antigen/antibodi, tes ini dilakukan dengan pengambilan sampel darah dari pembuluh, kemudian diperiksa di laboratorium.
• Nucleic Acid Test atau NAT dilakukan dengan pengambilan sampel darah, kemudian diproses di laboratorium untuk menemukan keberadaan virus HIV. Jenis tes ini paling cepat mendeteksi HIV dibanding tes lainnya.

6. Cek Gula Darah

Rangkaian cek gula darah bisa dilakukan untuk mendiagnosa dan mengawasi kondisi diabetes. Pada pemeriksaan ini, melalui sampel darah akan dilihat seberapa tinggi kadar gula (glukosa) di dalam darah. Selain untuk memonitor diabetes, cek gula darah juga bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes.

7. Tes Urin

Tes urin dilakukan dengan menggunakan sampel urine Anda dan pasangan. Tes ini bisa mendeteksi berbagai jenis penyakit, seperti infeksi saluran kencing, penyakit ginjal, dan diabetes. Sampel urin akan diproses di laboratorium, kemudian dilihat warna, kepekatan, dan kandungan di dalamnya.

Dapatkan Layanan: Kenali 8 Jenis Cek Darah dan Fungsinya

Di Mana Melakukan Cek Kesehatan Pranikah?

Cek kesehatan pranikah bisa dilakukan di fasilitas-fasilitas kesehatan terdekat. Anda dan pasangan bisa memilih melakukan rangkaian pemeriksaan di puskesmas, klinik, atau rumah sakit.

Anda juga bisa melakukannya di rumah dengan menggunakan fasilitas cek kesehatan homecare. Sampel darah dan urin bisa diambil oleh tenaga kesehatan profesional, kemudian dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan.

Saat ini, medical check up atau pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan dengan nyaman dari rumah. Pasien tidak perlu pergi ke klinik atau rumah sakit dan mengantri.

Kavacare menyediakan jasa cek kesehatan di rumah yang praktis. Cek lab ini dilakukan oleh tim medis yang berpengalaman. Selain lebih nyaman, hasil tes pun bisa dikirimkan kepada Anda melalui e-mail. Hubungi Kavacare di nomor 0811 1446 777 untuk informasi lebih lanjut.

SUMBER:

1. Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah. https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kesehatan-pra-nikah/ diakses 27 April 2023
2. 7 Jenis Tes dalam Cek Pra-Nikah yang akan Dijalani Calon Pengantin. https://promkes.kemkes.go.id/7-jenis-tes-dalam-cek-pra-nikah-yang-akan-dijalani-calon-pengantin diakses 27 April 2023
3. A premarital screening for a happy marriage. https://www.bangkokhospital.com/en/content/check-up-before-marriage diakses 27 April 2023
4. Cek Kesehatan Pra Nikah untuk Kebaikan Bersama. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2184/cek-kesehatan-pra-nikah-untuk-kebaikan-bersama diakses 27 April 2023
5. Blood tests. https://www.nhs.uk/conditions/blood-tests/types/ diakses 27 April 2023
6. Rh Factor Explained. https://www.redcrossblood.org/local-homepage/news/article/what-is-the-rh-factor–why-is-it-important-.html diakses 27 April 2023
7. Hepatitis B – FAQs, Statistics, Data, & Guidelines. https://www.cdc.gov/hepatitis/hbv/index.htm. diakses 27 April 2023
8. Types of HIV Tests. https://www.cdc.gov/hiv/basics/hiv-testing/test-types.html diakses 27 April 2023
9. Urinalysis. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/urinalysis/about/pac-20384907. diakses 27 April 2023
10. Cek Darah di Rumah: Harga dan Arti Hasil. https://www.kavacare.id/cek-darah-di-rumah/ diakses 27 April 2023