Balans Cairan: Definisi, Rumus, dan Cara Hitung

Balans Cairan: Definisi, Rumus, dan Cara Hitung

  • Post category:Gizi / Homecare
Share

Setiap manusia memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda. Oleh karenanya, penting untuk mengetahui angka kebutuhan cairan serta bagaimana cara menghitung balans cairan atau keseimbangan cairan.

Simak lebih lengkap pembahasan tentang balans cairan berikut ini.

Apa Itu Balans Cairan?

Balans cairan adalah keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan cairan di dalam tubuh yang memungkinkan fungsi metabolik tubuh bekerja dengan benar. Untuk mengetahui keseimbangan cairan, kita perlu mengetahui angka kebutuhan cairan tubuh serta jumlah cairan yang masuk dan keluar.

Keseimbangan cairan perlu dihitung menggunakan rumus pernyataan balans cairan. Tujuannya agar kita bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan berbagai cara, termasuk mengonsumsi cairan dengan kandungan elektrolit. 

Apa Itu Elektrolit?

Elektrolit adalah zat bermuatan positif dan negatif yang dapat larut bersama cairan di dalam tubuh. Pada tubuh orang dewasa terdapat sekitar 60% air, ini berarti hampir setiap cairan dan sel dalam tubuh mengandung elektrolit. 

Elektrolit memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan fungsi organ-organ tubuh. Mulai dari aktivitas otak, saraf, aktivitas otot, menjaga keseimbangan antara cairan di dalam dan di luar sel, hingga kegiatan pembuatan jaringan baru.

Tubuh akan mendapatkan elektrolit dari apa yang kita makan dan minum. Kemudian, ginjal menyaring kelebihan elektrolit dari tubuh dan masuk ke dalam urine. Selain itu, kita juga bisa kehilangan elektrolit saat berkeringat. 

Berapa Angka Kebutuhan Cairan Tubuh Manusia? 

Berikut penjelasan mengenai angka kebutuhan cairan tubuh manusia berdasarkan usianya:

1. Kebutuhan Cairan Orang Dewasa

Kebutuhan cairan pada orang dewasa berdasarkan Kemenkes RI yaitu 2 liter/hari atau setara konsumsi air putih sekitar delapan gelas berukuran 230 ml.

2. Kebutuhan Cairan Anak-anak

Kebutuhan cairan anak-anak menurut IDAI akan berbeda-beda di setiap usia, jenis kelamin, lemak tubuh serta massa ototnya. Berikut ini kebutuhan cairan untuk bayi, anak-anak hingga remaja berdasarkan usia dan jenis kelaminnya: 

GolonganUsiaKebutuhan ml/hari
Bayi0-6 bulan700 ml
Bayi7-12 bulan800 ml
Anak-Anak1-3 tahun1.300 ml
Anak-Anak4-8 tahun1.700 ml
Anak Laki-laki9-13 tahun2.400 ml
Anak Perempuan9-13 tahun2.100 ml
Remaja Laki-Laki14-18 tahun3.300 ml
Remaja Perempuan14-18 tahun2.300 ml

3. Kebutuhan Cairan Ibu Hamil

Kebutuhan cairan ibu hamil menurut Kemenkes RI setidaknya sebanyak 2,1 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya. Sedangkan ibu menyusui memerlukan cairan sebanyak 3,1 liter cairan per harinya.

4. Kebutuhan Cairan Lansia 

Kebutuhan cairan untuk lansia disesuaikan dengan jenis kelamin dan usianya sebagai berikut:

GolonganUsiaKebutuhan liter/hari
Lansia Perempuan60-64 tahun2,3 liter
65-80 tahun1,6 liter
> 80 tahun1,5 liter
Lansia Laki-Laki60-64 tahun2,6 liter
65-80 tahun1,9 liter
> 80 tahun1,6 liter

Cara Menghitung Balans Cairan 

Rumus Balance Cairan, Balance Cairan = CM - CK Total
Rumus Balance Cairan = CM – CK Total

Keseimbangan cairan dihitung dengan rumus pernyataan balans. Untuk mengetahui berapa balans cairan tubuh yang baik, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Balans Cairan = Cairan Masuk (Input) – Cairan Keluar (Output) Total

Keterangan:

  • CM: Cairan Masuk (input), yakni cairan yang masuk ke dalam tubuh bisa berupa minum, makan, ataupun terapi cairan seperti infus dan obat-obatan.
  • CK: Cairan Keluar (output), adalah cairan yang diukur melalui urine, muntah dan  feses.

Cara Menghitung IWL (Insensible Water Loss)

Rumus Insensible Water Loss (IWL) = Nilai Konstanta x BB (dalam 24 Jam)
Rumus Insensible Water Loss (IWL) = Nilai Konstanta x BB (dalam 24 Jam)

IWL adalah Insensible Water Loss, yaitu jumlah cairan yang keluar dari tubuh yang tidak disadari dan sulit diukur secara tepat. Kehilangan cairan ini, terjadi melalui proses penguapan saat proses pernapasan dan penguapan melalui kulit. Rumus IWL yaitu:

IWL = Nilai Konstanta x BB (dalam 24 jam)

Keterangan: Nilai konstanta adalah antara 10 – 15, biasanya tergantung masing-masing rumah sakit. Namun, untuk contoh kali ini kita akan menggunakan nilai konstanta 10.

Contoh Soal Menghitung Balans Cairan

Ny. Anonim memiliki berat badan 56 Kg dengan usia 45 Tahun dirawat di rumah sakit dengan kondisi tidak sadarkan diri. Pasien ini memiliki riwayat penyakit stroke dan jantung pada 2 tahun yang lalu dengan kondisi tekanan darah 90/60 mmHg, respirasi 22x/menit, denyut nadi 65x/menit, temperatur 37 ̊c.

Kemudian saat melakukan pemasangan NGT cairan lambung berwarna merah kehitaman 500 cc, Urin sejumlah 200 cc, dan feses kecoklatan 100cc.

Kemudian diberikan terapi cairan melalui infus sebanyak 2000 cc/24 jam dan transfusi darah PRC 250cc, serta mendapatkan terapi antibiotik yang didripkan dalam NaCl sebanyak 500 cc/24 jam. 

Berikut ini cara menghitung balans cairan Ny. Anonim.

1. Cara Menghitung CM (Cairan Masuk)

  • Infus  = 2000 cc
  • Transfusi = 250 cc
  • Terapi  = 500 cc

Maka: 2000 + 250 + 500= total 2750 cc

2. Cara Menghitung CK (Cairan Keluar)

  • NGT = 500 cc
  • Urin = 200 cc
  • BAB = 100 cc

Maka: 500 + 200 + 100 = subtotal 800 cc

3. Cara Menghitung IWL

  • Konstanta = 10
  • Berat badan = 56 kg

Maka: 10 cc x 56 kg = 560 cc

4. Cara Menghitung CK Total

  • CK = 800 cc
  • IWL = 560 cc

Maka: 800 + 560 = 1360 cc

5. Cara Menghitung Balans Cairan

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai keseimbangan cairannya adalah:

  • CM = 2750 cc
  • CK Total = 1360 cc

Balans cairan = CM – CK total 

= 2750 – 1360 

= 1390 cc/24 jam

Keseimbangan cairan merupakan angka pernyataan tubuh dalam mencukupi asupan cairan yang dibutuhkan. Dengan mengetahui cara menghitung keseimbangan cairan tubuh, kita dapat mengetahui seberapa asupan yang diperlukan oleh tubuh dengan tepat. Dengan begitu kita bisa menghindari hal-hal yang berisiko seperti yang telah dijabarkan di atas.

Apa Akibatnya Jika Kekurangan Cairan?

Balans negatif merupakan istilah yang dapat merujuk pada kondisi cairan tubuh yang berkurang, di mana cairan output lebih tinggi dibandingkan dengan cairan input.

Selain dari kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh, kekurangan cairan pun dapat disebabkan oleh angka cairan output yang lebih tinggi daripada cairan input. Seperti disebabkan oleh diare yang eksesif, muntah eksesif, keringat eksesif, aktivitas fisik, pembedahan, luka bakar luas serta pemberian obat diuresis. 

Lantas bagaimana jika tubuh kekurangan cairan? Berikut dampak yang diakibatkan kurangnya cairan pada tubuh:

  • Penurunan Konsentrasi: Dampak ringannya akibat kekurangan cairan bisa menyebabkan penurunan konsentrasi. Bahkan, bisa menimbulkan rasa sakit kepala.
  • Serangan Panas : Serangan panas atau heat stroke pun dapat menjadi salah satu akibat dari kekurangan cairan. Bermula pada akibat kram sendi dan otot bisa berujung pada serangan panas. Sebab, pada dasarnya otot dan jantung memerlukan asupan cairan sebanyak 70% dari total cairan konsumsi harian. 
  • Infeksi Saluran Kemih: Kekurangan asupan air putih bisa menimbulkan pada penumpukan sisa produk limbah di ginjal, yang akhirnya kekurangan cairan menimbulkan infeksi saluran kemih bahkan batu ginjal.

Selain dari tiga hal tersebut, kekurangan cairan bisa menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan dan penurunan fungsi organ.

Bagaimana Cara Mengatasi Kekurangan Cairan?

Dehidrasi terjadi ketika kita tidak memiliki cukup cairan dalam tubuh. Ini bisa terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan, seperti karena keringat berlebih.

Jika parah, dehidrasi dapat menyebabkan masalah serius. Lalu bagaimana cara mengatasi keadaan tersebut? Berikut ini beberapa hal yang dapat mencegah dan mengatasi kondisi dehidrasi.

1. Banyak Minum Air Putih dan Makanan yang Mengandung Cairan

Konsumsi banyak cairan, baik melalui air putih maupun makanan yang mengandung kadar air yang tinggi seperti buah-buahan dapat membantu mencegah dan mengatasi dehidrasi.

Konsumsilah cairan sesuai dengan kebutuhannya, terlebih saat diare dan berkeringat lebih banyak membutuhkan cairan yang lebih ekstra. 

2. Konsumsi Banyak Elektrolit Saat Dibutuhkan

Di beberapa waktu minum air putih saja tidak cukup untuk mengatasi dehidrasi yang dialami. Oleh sebab itu dibutuhkan cairan lebih dari itu, di mana kita bisa mengonsumsi minuman dengan kandungan elektrolit, tentunya dengan tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi.

2. Infus Cairan

Pasien yang dirawat biasanya akan dipasang sebuah infus. Pemasangan infus ini berguna untuk memasukan cairan ke dalam tubuh melalui jalur vena. Cairan yang masuk melalui jalur vena dapat mempengaruhi balans cairan yang lebih baik. Selain dari infus, pasien bisa mendapatkan cairan melalui cairan nutrisi, obat-obatan  intravena dan produk darah.

Saat ini, Anda tidak perlu repot ke luar rumah untuk mendapatkan infus di klinik atau rumah sakit. Layanan homecare dari Kavacare siap menghadirkan layanan infus di rumah oleh tenaga medis profesional. Hubungi Kavacare Support untuk mendapatkan kebutuhan homecare Anda.

3. Lebih Banyak Minum Saat Berolahraga

Saat melakukan kegiatan berat atau kegiatan yang membuat tubuh memerlukan konsumsi air banyak seperti olahraga dengan intensitas tinggi dan waktu lama. Karenanya, banyak minum air putih dianjurkan untuk menjaga balans cairan Anda.

4. Memastikan Warna Urine

Teknik lain yang bisa Anda lakukan dalam menjaga keseimbangan atau balans cairan yakni memastikan warna urine. Warna urin dapat menggambarkan seberapa terhidrasinya tubuh.

Jika urine berwarna terang, artinya tubuh mendapat cairan cukup, sedang warna urin berwarna gelap artinya tubuh mengalami dehidrasi.

Jika mengalami masalah dengan balans cairan seperti dehidrasi, Anda bisa mendapatkan infus cairan untuk menanganinya. Hubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777 untuk mendapatkan layanan infus ke rumah.

Sumber:

  1. Electrolyte. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/21790-electrolytes. Diakses 3 Agustus 2022.
  2. Takaran normal air agar tidak kekurangan cairan dalam tubuh. Diakses 3 Agustus 2022. http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/berapa-takaran-normal-air-agar-tidak-kekurangan-cairan-dalam-tubuh. Diakses 3 Agustus 2022.
  3. Kebutuhan air pada anak. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak. Diakses 3 Agustus 2022. 
  4. Menghitung balance cairan. https://www.coursehero.com/file/47708810/Menghitung-Balance-Cairandocx/. Diakses 3 Agustus 2022.
  5. Dehydration. https://www.healthdirect.gov.au/dehydration. Diakses 3 Agustus 2022.
Avatar
Reviewed by:
Ditinjau oleh:

Dr. Eddy Wiria, PhD

Co-Founder & CEO Kavacare