Setiap manusia memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda. Oleh karenanya penting untuk mengetahui cara hitung balans cairan atau keseimbangan cairan. Balans cairan sendiri merupakan keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan cairan di dalam tubuh yang memungkinkan fungsi metabolik tubuh bekerja dengan benar.
Dengan mengetahui keseimbangan cairan, kita bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan berbagai cara termasuk mengonsumsi cairan dengan kandungan elektrolit.
Apa Itu Elektrolit?
Elektrolit adalah zat yang memiliki muatan positif dan negatif yang dapat larut bersama dengan cairan di dalam tubuh. Proses ini dapat membuat elektrolit mengandung aliran listrik serta bergerak berdasarkan muatan sinyal yang ada dalam tubuh. Pada tubuh orang dewasa terdapat sekitar 60% air, ini berarti hampir setiap cairan dan sel dalam tubuh mengandung elektrolit.
Elektrolit memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan fungsi organ-organ tubuh. Mulai dari aktivitas otak, saraf, aktivitas otot, menjaga keseimbangan antara cairan di dalam dan di luar sel, hingga kegiatan pembuatan jaringan baru. Tubuh akan mendapatkan elektrolit dari apa yang kita makan dan minum. Lalu, ginjal akan menyaring kelebihan elektrolit dari tubuh dan masuk ke dalam urine. Selain itu, kita juga bisa kehilangan elektrolit saat berkeringat.
Baca Juga: Haruskah Minum Air 8 Gelas Sehari?
Angka Normal Keseimbangan Cairan dalam Tubuh
Penting untuk mengetahui nilai keseimbangan cairan atau balans cairan, hal ini dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan sel dan jaringan dalam tubuh serta mencegah adanya komplikasi.
Kebutuhan Cairan Orang Dewasa Berdasarkan Kemenkes
Dilansir dari Kemenkes RI, kebutuhan cairan pada orang dewasa yaitu 2 liter/hari atau setara konsumsi air putih sekitar delapan gelas berukuran 230 ml.
Kebutuhan Cairan Anak Menurut IDAI
Lalu menurut IDAI, kebutuhan cairan anak akan berbeda-beda di setiap usia, jenis kelamin, lemak tubuh serta massa ototnya, yang mana diperkirakan membutuhkan cairan sebagai berikut:
Golongan | Usia | Kebutuhan ml/hari |
Bayi | 0-6 bulan | 700 ml |
Bayi | 7-12 bulan | 800 ml |
Anak-Anak | 1-3 tahun | 1.300 ml |
Anak-Anak | 4-8 tahun | 1.700 ml |
Anak Laki-laki | 9-13 tahun | 2.400 ml |
Anak Perempuan | 9-13 tahun | 2.100 ml |
Laki-Laki | 14-18 tahun | 3.300 ml |
Perempuan | 14-18 tahun | 2.300 ml |
Kebutuhan Cairan pada Ibu Hamil Berdasarkan Kemenkes
Menurutkan rekomendasi Kemenkes RI, kebutuhan cairan ibu hamil setidaknya membutuhkan konsumsi sebanyak 2,1 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya atau sebanyak 2,4 liter dan ibu menyusui sebanyak 3,1 liter cairan per harinya.
Kebutuhan Cairan pada Usia Lansia Berdasarkan Kemenkes
Kebutuhan cairan usia lansia disesuaikan dengan jenis kelamin dan usianya.
Golongan | Usia | Kebutuhan liter/hari |
Lansia Perempuan | 60-64 tahun | 2,3 liter |
65-80 tahun | 1,6 liter | |
> 80 tahun | 1,5 liter | |
Lansia Laki-Laki | 60-64 tahun | 2,6 liter |
65-80 tahun | 1,9 liter | |
> 80 tahun | 1,6 liter |
Cara Menghitung Balans Cairan Sesuai Kondisi Tubuh
Informasi terkait keseimbangan cairan dibutuhkan pengambilan keputusan dan dihitung dengan pernyataan balans. Untuk mengetahui berapa balans cairan tubuh yang baik, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Balance cairan = CM – CK total
Keterangan:
- CM: Cairan Masuk (input), yakni cairan yang masuk ke dalam tubuh bisa berupa minum, makan, ataupun terapi cairan seperti infus dan obat-obatan.
- CK: Cairan Keluar (output), adalah cairan yang diukur melalui urine, muntah dan feses.
Contoh Soal
Ny. Anonim memiliki berat badan 56 Kg dengan usia 45 Tahun dirawat di rumah sakit dengan kondisi tidak sadarkan diri. Pasien ini memiliki riwayat penyakit stroke dan jantung pada 2 tahun yang lalu dengan kondisi tekanan darah 90/60 mmHg, respirasi 22x/menit, denyut nadi 65x/menit, temperatur 37 ̊c.
Kemudian saat melakukan pemasangan NGT cairan lambung berwarna merah kehitaman 500 cc, Urin sejumlah 200 cc, dan feses kecoklatan 100cc.
Kemudian diberikan terapi cairan melalui infus sebanyak 2000 cc/24 jam dan transfusi darah PRC 250cc, serta mendapatkan terapi antibiotik yang didripkan dalam NaCl sebanyak 500 cc/24 jam.
Cara Menjawab
CM (Cairan Masuk)
- Infus = 2000 cc
- Transfusi = 250 cc
- Terapi = 500 cc
Maka: 2000 + 250 + 500= total 2750 cc
CK (Cairan Keluar)
- NGT = 500 cc
- Urin = 200 cc
- BAB = 100 cc
Maka: 500 + 200 + 100 = subtotal 800 cc
IWL
IWL adalah Insensible Water Loss, yaitu jumlah cairan yang keluar dari tubuh yang tidak disadari dan sulit diukur secara tepat. Kehilangan cairan ini, terjadi melalui proses penguapan saat proses pernapasan dan penguapan melalui kulit. Rumus IWL adalah:
IWL = Nilai konstanta x BB (dalam 24 jam)
Keterangan: Nilai konstantanya sendiri adalah antara 10 – 15, biasanya tergantung masing-masing rumah sakit. Namun, untuk contoh kali ini kita akan menggunakan nilai konstanta 10.
IWL = 10cc x 65kg
= 650 cc
CK total = CK + IWL
= 800 + 650 = 1450 cc
Sehingga nilai Keseimbangan Cairannya adalah
Balans cairan = CM – CK total
= 2750 – 1450
= 1300 cc/24 jam
Penyebab Cairan Tubuh Berkurang
Balans negatif merupakan istilah yang dapat merujuk pada kondisi cairan tubuh yang berkurang, di mana cairan output lebih tinggi dibandingkan dengan cairan input.
Selain dari kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh, kekurangan cairan pun dapat disebabkan oleh angka cairan output yang lebih tinggi daripada cairan input. Seperti disebabkan oleh diare yang eksesif, muntah eksesif, keringat eksesif, aktivitas fisik, pembedahan, luka bakar luas serta pemberian obat diuresis.
Akibat Kekurangan Cairan
Lantas bagaimana jika tubuh kekurangan cairan? Berikut dampak yang diakibatkan kurangnya cairan pada tubuh:
Penurunan Konsentrasi
Dampak ringannya akibat kekurangan cairan bisa menyebabkan penurunan konsentrasi. Bahkan, bisa menimbulkan rasa sakit kepala.
Serangan Panas
Serangan panas atau heat stroke pun dapat menjadi salah satu akibat dari kekurangan cairan. Bermula pada akibat kram sendi dan otot bisa berujung pada serangan panas. Sebab, pada dasarnya otot dan jantung memerlukan asupan cairan sebanyak 70% dari total cairan konsumsi harian.
Infeksi Saluran Kemih
Kekurangan asupan air putih bisa menimbulkan pada penumpukan sisa produk limbah di ginjal, yang akhirnya kekurangan cairan menimbulkan infeksi saluran kemih bahkan batu ginjal. Selain dari tiga hal tersebut, kekurangan cairan bisa menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan dan penurunan fungsi organ.
Baca Juga: Berbagai Penyakit Penyebab Gagal Ginjal yang Umum
Mencegah dan Mengatasi Kekurangan Cairan
Dehidrasi terjadi ketika kita tidak memiliki cukup cairan dalam tubuh. Ini bisa terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan, seperti karena keringat berlebih. Jika parah, dehidrasi dapat menyebabkan masalah serius. Lalu bagaimana cara mengatasi keadaan tersebut? Berikut ini beberapa hal yang dapat mencegah dan mengatasi kondisi dehidrasi.
Banyak Minum Air Putih dan Makanan yang Mengandung Cairan
Sebagai upaya mencegah dan mengatasi kekurangan cairan, langkah utama yang paling baik ialah mengonsumsi banyak cairan, baik melalui air putih maupun makanan yang mengandung kadar air yang tinggi seperti buah-buahan. Konsumsilah cairan sesuai dengan kebutuhannya, terlebih saat diare dan berkeringat lebih banyak membutuhkan cairan yang lebih ekstra.
Konsumsi Banyak Elektrolit Saat Dibutuhkan
Di beberapa waktu minum air putih saja tidak cukup untuk mengatasi dehidrasi yang dialami. Oleh sebab itu dibutuhkan cairan lebih dari itu, di mana kita bisa mengkonsumsi minuman dengan kandungan elektrolit, tentunya dengan tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi.
Infus Cairan
Pasien yang dirawat biasanya akan dipasang sebuah infus. Pemasangan infus ini berguna untuk memasukan cairan ke dalam tubuh melalui jalur vena. Cairan yang masuk melalui jalur vena dapat mempengaruhi balans cairan yang lebih baik. Selain dari infus, pasien bisa mendapatkan cairan melalui cairan nutrisi, obat-obatan intravena dan produk darah.
Saat ini, Anda tidak perlu repot ke luar rumah untuk mendapatkan infus di klinik atau rumah sakit. Layanan homecare dari Kavacare siap menghadirkan layanan infus di rumah oleh tenaga medis profesional. Hubungi Kavacare Support untuk mendapatkan kebutuhan homecare Anda.
Lebih Banyak Minum Saat Berolahraga
Saat melakukan kegiatan berat atau kegiatan yang membuat tubuh memerlukan konsumsi air banyak seperti olahraga dengan intensitas tinggi dan waktu lama. Karenanya, banyak minum air putih dianjurkan untuk menjaga balans cairan Anda.
Memastikan Warna Urine
Teknik lain yang bisa Anda lakukan dalam menjaga keseimbangan atau balans cairan yakni memastikan warna urine. Warna urin dapat menggambarkan seberapa terhidrasinya tubuh. Jika urine berwarna terang, artinya tubuh mendapat cairan cukup, sedang warna urin berwarna gelap artinya tubuh mengalami dehidrasi.
Simpulan
Keseimbangan cairan merupakan angka pernyataan tubuh dalam mencukupi asupan cairan yang dibutuhkan. Dengan mengetahui cara menghitung keseimbangan cairan tubuh, kita dapat mengetahui seberapa asupan yang diperlukan oleh tubuh dengan tepat. Dengan begitu kita bisa menghindari hal-hal yang berisiko seperti yang telah dijabarkan di atas.
Jika mengalami masalah dengan balans cairan seperti dehidrasi, Anda bisa mendapatkan infus cairan untuk menanganinya. Hubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777 untuk mendapatkan layanan infus ke rumah.
Sumber:
- Electrolyte. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/21790-electrolytes. Diakses 3 Agustus 2022.
- Takaran normal air agar tidak kekurangan cairan dalam tubuh. Diakses 3 Agustus 2022. http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/berapa-takaran-normal-air-agar-tidak-kekurangan-cairan-dalam-tubuh. Diakses 3 Agustus 2022.
- Kebutuhan air pada anak. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak. Diakses 3 Agustus 2022.
- Menghitung balance cairan. https://www.coursehero.com/file/47708810/Menghitung-Balance-Cairandocx/. Diakses 3 Agustus 2022.
- Dehydration. https://www.healthdirect.gov.au/dehydration. Diakses 3 Agustus 2022.